Regulasi Emisi EURO 7 Mendapat Tentangan Dari 8 Negara Uni Eropa

24 May 2023 | 8:27 am | Rizky Dermawan

Standar emisi gas buang kendaraan bermotor EURO telah lama dijadikan sebagai tolok ukur di sebagian besar negara di dunia. Kini malah sedang dipersiapkan skema rancangan regulasi EURO 7…

Standar emisi EURO 5 dan EURO 6 yang saat ini diberlakukan baru berjalan beberapa tahun. Akan tetapi masih belum sepenuhnya diterapkan, khususnya di sejumlah negara berkembang.

Seolah tak sabaran untuk mengejar target langit biru bebas emisi gas buang kendaraan, Dewan Uni Eropa kembali menggulirkan rancangan standar emisi EURO 7.

Regulasi EURO 7 Ditentang Banyak Pihak

Tentangan dan kritik terhadap rancangan pemberlakuan regulasi EURO 7 pun muncul dari banyak pihak. Tak hanya dari pabrikan otomotif, namun juga dari sejumlah negara anggota Uni Eropa.

“Rancangan regulasi EURO 7 tak sepenuhnya tepat dan memberi manfaat terhadap lingkungan hidup,” papar Menteri Transportasi Italia, Matteo Salvini dalam sebuah pertemuan dengan pihak pabrikan otomotif di Verona, Italia pada 16 Mei 2023 lalu.

Pemimpin liga koalisi partai sayap kanan di pemerintah Italia tersebut pun menyatakan bahwa regulasi pembatasan emisi EURO 7 berikut syarat uji emisi yang ada di dalamnya akan sangat memberatkan. Tak hanya bagi konsumen, namun pabrikan otomotif akan sangat merasakan dampaknya.

Biaya Produksi Membengkak, Pabrikan Pun Teriak

Untuk mengakomodir standar baru ini, pihak pabrikan otomotif akan ‘dipaksa’ untuk berinvestasi lebih besar lagi guna menghasilkan emisi gas buang kendaraan bermotor bakar yang diproduksi saat ini agar lebih rendah lagi. Biaya produksi akan membengkak dan berimbas pada harga kendaraan yang bakal menjadi kian mahal. Investasi miliaran dolar bukanlah nilai yang sedikit.

Baca juga :  Toyota Dan Suzuki Umumkan Produk Kolaborasi Terbaru, Dijual Tahun Depan

Hal senada pun diungkapkan oleh Carlos Tavares, CEO Stellantis. Petinggi raksasa industri otomotif tersebut pun berpendapat bahwa dana investasi tersebut justru akan lebih bermanfaat jika digunakan untuk pengembangan teknologi mobil listrik.

Pihak pabrikan asal Republik Ceko, Skoda bahkan menyatakan bahwa jika regulasi EURO 7 benar-benar dipaksakan, maka Skoda dengan terpaksa harus ‘merumahkan’ 3000 pekerja guna mengatasi defisit anggaran produksi yang bakal membengkak jika regulasi tersebut benar-benar diterapkan.

Dengan pembatasan emisi gas buang yang kian ketat, tentu saja arahnya adalah untuk menggenjot percepatan peralihan ke moda transportasi bertenaga listrik. Akan tetapi saat ini kendaraan bermotor bakar masih menjadi tulang punggung penopang pendapatan dari pabrikan otomotif. Sungguh dilematis.

Sebuah petisi penolakan terhadap rancangan regulasi EURO 7 pun ditandatangani oleh 8 negara yakni, Perancis, Italia, Republik Ceko, Bulgaria, Hungaria, Polandia, Romania dan Slovakia. Petisi tersebut pun dilayangkan kepada para petinggi di Dewan Uni Eropa.

Seperti halnya Jerman yang akhirnya berhasil mempersuasi penggunaan teknologi e-fuel sebagai jalan alternatif selain listrik. Negosiasi alot dan tarik ulur pun bakal kembali terjadi perihal rancangan regulasi baru yang terkesan dipaksakan penerapannya.

Banyak hal yang dipertaruhkan hanya demi melihat langit biru terbebas dari emisi gas buang….

5 2 votes
Article Rating

Subscribe
Notify of
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x