Sejak kemunculan versi konsepnya hingga versi produksinya resmi diluncurkan pada Agustus 2023 lalu, Mitsubishi XForce mendapat respon positif dari masyarakat di Tanah Air. Bahkan pemesanan terhadap XForce hingga saat ini telah tembus 4.000 unit. Yang jadi pertanyaan adalah absennya fitur sunroof pada Mitsubishi XForce. Panel atap yang bisa dibuka memang jadi salah satu fitur yang tengah populer di mobil-mobil SUV modern.
Dan MMKSI sepertinya merasa penting untuk menjawab pertanyaan ini. Di penghujung 2023 lalu, President Director MMKSI, Atsushi Kurita, memaparkan sejumlah alasan mengapa Mitsubishi XForce tak dilengkapi sunroof.
Kualitas suara
XForce dilengkapi sistem audio premium dari Yamaha yang dikembangkan secara khusus untuk mobil ini. Kehadiran sunroof, dikhawatirkan mempengaruhi Speed Compensated Volume dan Dynamic Sound. Fitur tersebut akan menyesuaikan kualitas suara sesuai dengan kondisi berkendara. Terutama dalam hal kecepatan serta tingkat kebisingan saat berkendara.
“Kami tengah mempelajari lebih lanjut apakah kondisi pemasangan sunroof akan berpengaruh pada audio. Jika memang diperlukan, nantinya kami bisa saja memasang sunroof atau panoramic roof.” papar Kurita.
General Manager Marketing and PR Communication MMKSI, Intan Vidiasari menambahkan bahwa Yamaha Dynamic Sound itu bukan audio biasa, tetapi didesain bersama mobilnya.
Efisiensi bahan bakar
Pemasangan sunroof dapat mengurangi efisiensi bahan bakar. Hal ini dikarenakan fitur tersebut menambah bobot mobil dan mengurangi aerodinamikanya.
Mengenai hal ini, cukup banyak praktisi industri otomotif yang membenarkan korelasi antara penggunaan sunroof atau panoramic roof dengan konsumsi BBM.
Dari penambahan bobot, selisihnya dibandingkan atap standar sekira belasan kilogram hingga 30-an kilogram. Namun dari gaya aerodinamika, sunroof hanya sedikit mengurangi. Penambahan bobot dan koefisien aerodinamika, menghasilkan beban ekstra yang berujung perlunya lebih banyak energi dari bahan bakar.
Head room
Pemasangan sunroof dikatakan dapat mengurangi jarak antara kepala penumpang dengan plafon (headroom). Komponen tambahan seperti rel, motor penggerak hingga tombol akan memakan tempat di plafon.
Nah, meski Mitsubishi mengatakan mereka masih mengkaji apakah perlu ada atap berkaca di mobil ini, tapi memang kenyataanya, kehadiran fitur ini perlu-tidak perlu. Karena sifatnya tidak terlalu esensial. Belum lagi, akan ada perawatan ekstra supaya bisa berfungsi sempurna. Plus, harga mobil pastinya lebih mahal.
