Toyota dipastikan sebagai salah satu pabrikan yang lambat mengadopsi mobil listrik sebagai produk masal di masa ini. Mereka percaya, pangsa pasar EV global tidak akan lebih dari 30 persen. Makanya, saat mengumumkan kehadiran mesin-mesin Toyota terbaru mereka percaya diri, akan jadi ‘game changer’.
Meski masih dalam tahap pengembangan, tapi kehadiran mesin empat silinder tersebut, yang diumumkan 3 Juni lalu, adalah bagian dari pendekatan Multipath Way yang digaungkan oleh Toyota. Pendekatan ini mengedepankan berbagai solusi untuk konsumen dengan menyediakan produk kendaraan bermesin konvensional ataupun elektrifikasi.
Mesin Toyota yang baru akan hadir dalam kapasitas 1,5 dan 2,0 liter, Chief Technical Officer Toyota, Hiroki Nakajima mengatakan mesin akan benar-benar berbeda dengan mesin konvensional (ICE, Internal Combustion Engine) pada umumnya.
Berbagai BBM
Mesin empat silinder tersebut bukan hanya dibuat untuk bisa hidup menggunakan BBM biasa, tapi juga biofuel, hidrogen, bahkan BBM sintetis. Tidak lupa, mereka merancang penggerak ini utamanya untuk penggerak hybrid.
Selain dimensinya lebih ringkas, kalau melihat foto yang mereka edarkan ada peranti turbo untuk mesin 2.0 liter. Dimensinya juga lebih ringkas dan diklaim bobot lebih ringan 10 persen.
Dengan ukuran yang lebih compact, mobil-mobil yang akan menggunakannya akan memiliki nilai aerodinamika yang lebih baik. Contohnya kap mesin dapat didesain lebih rendah. Kemudian, titik gravitasi juga bisa dibuat serendahnya.
Deretan mesin tersebut, memiliki ukuran langkah (stroke) yang pendek. Menurut Hiroki Nakajima, itu sesuatu hal yang sulit didapatkan. Kemudian, dikatakan memiliki thermal efficiency yang sangat baik, meski tidak dijelaskan berapa angkanya.
Untuk diketahui, Toyota pernah membuat mesin dengan thermal efficiency hingga 40 persen. Jadi mungkin lebih tinggi dari itu. Sebagai referensi, mesin Nissan berpenggerak e-Power yang berfungsi sebagai genset itu, efisiensi termalnya mencapai 50 persen.
Subaru & Mazda Sejalan
Nakajima mengatakan, ada banyak ‘ruang’ untuk jantung mekanis ini. Maksudnya, sang mesin bisa dioprek sesuai kebutuhan mobilnya nanti. Diperkirakan, mulai 2027 sudah ada produk mereka yang memakai.
Selain Toyota, Mazda dan Subaru yang berada di bawah naungan Toyota Motor Corporation juga menyatakan, mereka mengusung konsep Multipath Way ini untuk produknya.
Mereka percaya, mesin ICE masih punya masa depan, asal dikembangkan dengan arah dan tujuan yang jelas: Mengurangi emisi karbon.
Sumber: Toyota, Motor1