Recaro bangkrut, sepertinya sulit dipercaya. 30 Juli kemarin, dikabarkan divisi otomotif perusahaan asal Jerman ini mengajukan bangkrut ke pangadilan di Jerman.
Padahal bulan April lalu, Recaro secara keseluruhan menyatakan mengalami pertumbuhan keuangan sebesar 25 persen. Tapi itulah kenyataannya.
Empat tahun lalu, perusahaan investasi Raven Investment LLC mengambil alih divisi otomotif Recaro. Saat itu, mereka menjanjikan revitalisasi perusahaan supaya lebih maju dan menguntungkan. Kenyataannya ternyata tidak sesuai.
Sedihnya lagi, karyawan tidak ada yang tahu kalau manajemennya mengajukan bangkrut ke pengadilan Jerman. Mereka merasa dikecewakan karena demi kejayaan Recaro tetap hidup, para karyawan rela dipotong gaji. Tapi kenyataannya, seiring berjalannya waktu, keuangan Recaro Automotive Division tidak membaik.
Efeknya Luas
Pastinya, efeknya bukan hanya untuk 215 orang karyawan Recaro Automotive. Tapi para manufaktur dan penyuka otomotif yang mengandalkan Recaro untuk tempat duduk juga gempar. Coba cari mobil sport mana yang tidak pakai jok Recaro. Honda Civic Type R, Ford Mustang, Subaru WRX, bahkan Paman Didot pun punya Recaro (disimpan di garasinya).
Perusahaan yang didirikan pada 1906 oleh Willem Reutter ini tidak akan mudah digantikan. Kualitasnya sulit ditandingi siapapun. Baik sebagai jok aftermarket untuk para penggiat mobil, atau para manufaktur.
Pastinya, kami berharap soal Recaro bangkrut ini hanya sementara.. Tapi untuk saat ini, nasibnya berada di tangan pengadilan dan manajemennya. Kita tunggu, semoga ada investor yang rela menyelamatkan Recaro dari kebangkrutan ini. Demi kejayaan yang pernah dan akan mereka berikan.
BBS Juga Bangkrut
Yang lebih sedih lagi adalah, bukan cuma Recaro yang mengajukan kebangkrutan dikutip dari situs Motor1, produsen pelek BBS Automotive GmbH juga menyatakan mengajukan proses kebangkrutan. Bahkan sejak Mei 2024 lalu, mereka sudah tidak bisa bayar gaji pegawainya.
Ini adalah kelima kalinya BBS mengajukan kebangkrutan setelah tahun 2007, 2010, 2020 dan 2023. Heran. Kali ini, mereka mengajukan proses bangkrut ke pengadilan lokal, Rottweil di Jerman.
ISH Management Service, mengambil alih manajemen BBS Automotive pada Juni 2024, sebelum pengajuan bangkrut ini. Saat itu mereka menyatakan BBS akan selalu diperjuangkan, karena ini salah satu merek besar Jerman.
Berita ini juga membuat waswas BBS overseas operational. Pimpinan BBS America, Craig Donelly mengatakan ini berita yang mengejutkan. Tapi, BBS America merupakan perusahaan independen yang bergerak sendiri, sehingga tidak akan terlalu terpengaruh.
Demikian juga dengan BBS di Jepang yang beda perusahaan. Di Jepang, BBS membuat forged wheels untuk kendaraan jalanan ataupun mobil balap melalui BBS Motorsport, yang juga berbasis di Jerman.
Sementara BBS Automotive GmbH membuat casting wheels untuk OEM seperti Mercedes-Benz, BMW dan lainnya.
Sumber: Motor1