Selain mesin SkyActiv Z, Mazda juga mengumumkan secara diam-diam soal generasi terbaru CX-5 (gen. 3). SUV/Crossover laris ini sedang dalam tahap pengembangan dan dijadwalkan akan muncul antara tahun 2025-2027. Pengumuman ini terllihat di rilis soal perkembangan keuangan dan rencana perusahaan Mazda, minggu lalu.
Mazda CX-5 generasi mendatang sepertinya akan punya banyak hal baru. Terutama soal sistem penggeraknya. Dikatakan, CX-5 generasi ketiga akan menggunakan penggerak hybrid, yang dikembangkan oleh Mazda sendiri. Bukan buatan Toyota seperti yang dipakai di CX-50. Tidak hanya itu, disebutkan juga bahwa di masa yang sama, pabrikan Hiroshima, Jepang ini tengah merancang mobil listrik berbasis baterai (BEV), menggunakan platform yang sama.
CX-5 generasi kedua yang sekarang beredar, sudah dijual sejak 2016. Untuk ukuran masa produksi sebuah mobil, memang sudah patut punya generasi baru. Mempertimbangkan masa produksi dan edar di dunia otomotif roda empat, biasanya 10 tahun.
Pangkas Biaya Produksi
Selain memastikan CX-5 masih akan ada, Mazda juga mengungkapkan bahwa mereka akan memangkas biaya produksi semaksimal mungkin. Salah satunya adalah mengurangi kerumitan dalam hal produksi. Hal ini berpengaruh juga pada rantai pasokan yang mereka perlukan. Menurut Mazda, mereka akan melakukan lokalisasi komponen semaksimal mungkin untuk menekan biaya produksi.
Dikatakan dalam rilis, untuk CX-5 gen. 3, Mazda mentargetkan bisa menurunkan tingkat kerumitan hingga 60 persen. Caranya dengan melakukan survey yang menyeluruh kepada pelanggan, sebelum menyurutkan perbedaan varian dan spesifikasi. Dengan begitu, produksi tidak ribet dan konsumen dimudahkan dalam memilih.
Ini tentunya sinyal yang bagus untuk Mazda secara global, termasuk di Indonesia. Ingat, Mazda Indonesia saat ini sedang membangun pabriknya, untuk memproduksi (salah satunya) CX-5.
Melihat arahan di dalam rilis yang kami terima, segalanya jadi selaras. CX-5 yang masih jadi andalan Mazda bisa jadi akan dirakit lokal, menggunakan komponen buatan setempat di manapun mobil itu dipasarkan. Mungkin tidak semua dan bisa jadi Indonesia jadi hub ekspor CX-5. Siapa tahu.