Perombakan internal di sebuah perusahaan tentunya hal yang lumrah. Namun perubahan di manajemen tingkat tinggi Hyundai Motor Company (HMC) cukup menarik perhatian. Untuk pertama kalinya perusahaan Korea Selatan itu menunjuk orang asing untuk menjabat sebagai Presiden dan CEO.
Ia adalah Jose Munoz, yang menduduki posisi President and Global Chief Operating Officer and President and CEO of Hyundai and Genesis Motor North America. Munoz yang bergabung sejak 2019 menggantikan Jaehoon Chang, yang naik pangkat jadi Vice Chair of Hyundai Motor Group.
“Jose adalah pemimpin yang terbukti dengan pengalaman global yang luas dan sangat cocok untuk memimpin Hyundai saat daya saing dan ketidakpastian bisnis meningkat,” kata Jaehoon Chang dalam pernyataan resminya.
“Seperti yang baru-baru ini dijabarkan pada CEO Investor Day, kami memiliki visi Hyundai Way yang jelas untuk menciptakan masa depan yang berpusat pada mobilitas dan energi. Bersama Jose dan seluruh tim kepemimpinan kami, masa depan sangat cerah bagi Hyundai,” tambah Chang.
Hadapi Trump
Penunjukan Jose Munoz yang merupakan warga Amerika Serikat, jadi langkah signifikan bagi HMC. Yang menurut beberapa pengamat adalah sebagai persiapan untuk menghadapi tantangan dari pemerintah Amerika. Seperti diketahui, mulai tahun depan negara itu dipimpin oleh Presiden Donald Trump.
Menurut Reuters, salah satu program yang dijanjikan Trump adalah penerapan tarif impor untuk dan memotong subsidi mobil listrik. Hal ini tentu berpotensi mengganjal performa penjualan Hyundai dan Kia, yang menduduki posisi kedua setelah Tesla dalam hal penjualan EV.
Trump juga menegaskan akan membebankan tarif impor 200 persen untuk mobil yang datang dari Meksiko. Masalahnya, di negara itu Kia punya pabrik besar.
Selain Jose Munoz, HMC juga menunjuk mantan diplomat AS, Sung Kim untuk menangani urusan eksternal. Kim adalah mantan penasihat DOnald Trump yang berjasa mempertemukan bilyuner itu dengan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un.