Mazda Jepang mengumumkan mereka akan punya pabrik baru. Bukan untuk bikin mobil tapi merakit baterai Electric Vehicle (EV). Pabrik baterai Mazda ini didirkan di kota Iwakuni, Jepang.
Untuk bikin baterai MX-30? Bukan. Saat ini Mazda sedang mempersiapkan mobil listrik baru yang menggunakan platform khusus untuk EV. Seperti diketahui, MX-30 menggunakan platform punya CX-30 dan Mazda 3, yang merupakan mobil konvensional.
Pabrik baterai ini dicanangkan untuk punya kapasitas produksi hingga 10 GWh. Sel baterai tidak mereka buat sendiri tapi dipasok oleh Panasonic. Mazda dan Panasonic sepakat kerjasama pengadaan sejak Mei 2023. Kemudian September tahun lalu, kerjasama tersebut melebar hingga mencakup produksi baterai dan pengembangan teknologi.
Pembangunan pabrik baterai Mazda juga dikatakan sejalan dengan kebijakan manajemen mereka untuk 2030. Selain itu, misi Mazda di bidang elektrifikasi juga terus berjalan, sebagai bagian dari filosofi multi-pathway yang digadang bersama pabrikan Jepang lainnya.
Saat ini, Mazda memiliki dua produk mobil listrik. Yang ada di Indonesia dan pasar global adalah Mazda MX-30. Dijual dengan harga yang cukup ‘spektakuler’ yaitu Rp 860 juta. Jarak tempuhnya inferior dibanding mobil listrik lainnya, karena hanya 200 km.
Di pasar khusus Tiongkok, Mazda punya yang lebih spektakuler yaitu EZ-6. Sedan yang dikembangkan bersama dengan Changan Automotive, dan punya segala kemampuan dan kelebihan sebuah Mazda tulen. Namun sayangnya, belum ada rencana mobil itu dipasarkan di luar Tiongkok.