Di antara sejumlah MPV kelas premium yang beredar di pasaran, entah mengapa Nissan Serena e-Power termasuk yang jarang dilirik.
Padahal, MPV hybrid 7-seater yang diboyong ke Tanah Air oleh Nissan Motor Distributor Indonesia (NMDI) ini tampilan dan fiturnya tak kalah keren dan canggih dibandingkan mobil sejenisnya.
Kami pun penasaran pada kemampuan Serena e-Power, tak hanya di jalan raya tapi juga di sirkuit balap. Seperti apa sensasi berkendara dengan MPV yang dibanderol mulai Rp 635 jutaan ini dalam berbagai kondisi.
Interior Sangat Nyaman
Dari berbagai model MPV yang berukuran medium-large, kabin Nissan Serena e-Power terbilang mewah, lapang dan sangat nyaman. Akses masuk-keluar kabin penumpang pun sangat praktis. Pintu geser bisa buka-tutup otomatis tanpa sentuhan. Demikian pula dengan pintu bagasinya.
Tak hanya jok penumpang yang nyaman dan ergonomis bagai sofa. Jok pengemudi pun demikian berkat desain Zero Gravity Seat yang diadopsi dari Nissan Kicks e-Power.
Kontur jok yang ergonomis mengikuti lekuk tubuh mampu menyangga leher, punggung dan bahu dengan baik. Selain mengurangi risiko kelelahan, peredaran darah di sekitar punggung dan pinggang jadi lebih lancar. Pengemudi tak akan lekas lelah walau mengemudi jarak jauh dalam waktu lama.
Mengemudi pun makin nyaman berkat fitur tilt dan telescopic, sehingga setir bisa disetel posisinya. Posisi jok juga bisa disetel naik-turun dan maju-mundur menyesuaikan postur tubuh pengemudi.
Kaca depan berukuran besar dengan hidung yang cenderung pendek membuat visibilitas pengemudi ke arah depan cukup leluasa. Posisi duduk yang cukup tinggi meminimalisir area blindspot area depan.
Redaman dan ayunan suspensi terbilang cukup lembut khas mobil mewah. Saat melaju di jalan kurang mulus tak terasa goncangan. juga turut menambah kenyamanan selama berkendara.
Kinerja Teknologi e-Power
Kebanyakan mobil hybrid mengandalkan mesin bermotor bakar sebagai sumber penggerak utama. Motor elektrik hybrid hanya sebagai penyuplai daya atau penggerak sekunder.
Teknologi e-Power cara kerjanya berbeda. Sumber penggerak utama pada Serena e-Power justru motor elektrik beroutput 160 hp (5.600 rpm) dengan torsi puncak 315 Nm (3.600 rpm). Motor elektrik penggerak roda depan ini memanfaatkan sumber daya listrik dari baterai Lithium-Ion.
Mesin bensin 3-silinder 1.4-liter pada Serena e-Power justru tidak tersambung langsung ke roda. Mesin hanya berfungsi sebagai generator sekunder pengisi daya baterai. Roda depan justru digerakkan oleh motor elektrik.
Ketika mulai Start, mesin Serena e-Power tidak langsung aktif jika masih ada sisa daya pada baterai. Tekan tombol transmisi D lalu tekan rem tangan elektrik, mobil pun akan melaju senyap tanpa suara.
Saat kapasitas daya baterai mulai menipis, mesin bensin akan mulai bekerja secara otomatis untuk mengisi daya baterai. Jadi tak perlu khawatir harus mencari charger atau SPKLU untuk mengisi daya baterai. Teknologi ini biasa disebut Range Extender.
Kecanggihan teknologi e-Power membuat akselerasi dapat dirasakan secara instant. Laju berkendara tetap senyap walau pada kecepatan lebih dari 100 km/jam. Aktifitas berkendara di dalam kota yang kerapkali dilanda kemacetan maupun perjalanan luar kota tetap terasa menyenangkan.
Walau mobil MPV bongsor ini enak diajak bermanuver di tol maupun sirkuit balap, tapi sejatinya bukan untuk kebut-kebutan. Ini mobil harian bergaya anggun ala eksekutif aristokrat, namun harganya terjangkau.
Fitur e-Pedal Yang Praktis
Kenyaman dan kepraktisan berkendara juga ditunjang oleh teknologi e-Pedal. Meskipun bukan teknologi baru, namun pedal berteknologi ala drive by wire ini akan memudahkan Anda mempercepat dan memperlambat kendaraan hanya dengan satu pedal.
Pengemudi tak perlu berpindah kaki dari pedal rem ke pedal akselerator. Saat laju mobil melambat atau mengerem, sistem akan menyimpan energi berlebih dari roda ke baterai. Konsumsi energi dan BBM pun jadi sangat ekonomis. Pedal rem hanya digunakan saat mobil akan berhenti.
Pengemudi dapat memilih mode berkendara yang tersedia, yakni Eco, Normal, dan Sport.
Pada mode Eco, respons akselerasi agak lamban dan mobil dibiarkan menggelinding. Tingkat pengereman regenerative pun lebih minim. Jika ingin pengereman regenerative dengan level lebih tinggi, tekan tombol B pada selektor transmisi.
Respon akselerasi lebih terasa agresif dan laju mobil lebih cepat saat menggunakan mode Sport. Ketika pedal akselerator diangkat, respon rem pun lebih terasa dan mobil lebih cepat melambat. Hal tersebut disebabkan level pengereman regenerative lebih tinggi. Mode Normal karakternya berada di tengah. Respon performa tak terlalu agresif, tapi juga tak terlalu lamban.
Konsumsi BBM terboros di angka 24,2 km/l saat menggunakan mode Sport. Sedangkan paling irit di kisaran 30,4 km/l pada saat di dalam kota dengan kombinasi mode Normal dan Eco.
Fitur ADAS Lengkap
Nissan Serena e-Power dibekali beragam fitur penunjang keselamatan berkendara yang sangat lengkap. Sistem ADAS terpadu Pro-Pilot Assist 1.0 yang dibekalkan pada mobil ini menggunakan sensor dan radar serta kamera pemandu.
Fitur-fitur itu meliputi Intelligent Cruise Control, Intelligent Forward Collision Warning, Intelligent Emergency Braking, Lane Keeping Assist, Lane Departure Warning. Kemudian ada Lane Departure Prevention, Intelligent Blind Spot Intervention, Blind Spot Warning, Rear Cross Traffic Alert, Intelligent Driver Attention Alert dan High Beam Assist.
Nah, kurang apa lagi? Nissan Serena e-Power amat sangat layak jadi mobil harian keluarga dan penunjang beragam aktifitas gaya hidup. Harganya pun sepadan dengan berbagai keunggulan yang dimiliki.