Review: Nex-gen Ford Ranger Wildtrak 2025

28 February 2025 | 6:33 am | Indra Alfarisy

Kami akhirnya berkesempatan melakukan review Ford Ranger terbaru. Nama lengkapnya Next-Gen Ford Ranger varian Wildtrak.

Ranger Wildtrak adalah kendaraan pikap double cabin yang multifungsi untuk berbagai penggunaan. Baik di jalanan aspal maupun medan offroad berat.

Diposisikan tepat di bawah Ford Ranger Raptor dan dijual oleh RMA Indonesia (APM Ford & Mahindra di Indonesia) dengan harga Rp 778 juta, OTR untuk wilayah Jakarta.

Kami mencoba mobil ini sejauh kurang lebih 200 km melewati berbagai medan, meski kebanyakan jalanan aspal. Plus menggali seberapa mudah mobil ini dipakai di perkotaan dengan dimensinya yang sebesar itu.

Mesin

Ford Ranger Wildtrak dibekali penggerak diesel bi-turbo empat silinder berkapasitas 2.0 liter, lengkap dengan teknologi pengabutan common rail. Salah satu mesin penenggak solar terbaik yang pernah kami coba, meskipun bukan yang paling senyap.

Mesin ini menghasilkan 207 hp (210 ps) pada 3.750 rpm. Torsi puncaknya menyentuh 500 Nm pada 1.750 – 2.000 rpm. Disalurkan melalui transmisi 10-speed yang pastinya lengkap dengan transfercase dan gardan depan.

Lontaran tenaganya terasa menyenangkan di berbagai tingkat putaran mesin. Torsi besar membuat akselerasi awal seperti tanpa beban. Laju di tol maupun bergerak menyusul kendaraan yang lebih lambat menjadi sebuah proses yang menyenangkan. 

Meski kadang transmisi terasa menendang, terutama kalau sedang berjalan di kepadatan lalu lintas. Kondisi seperti ini kerap memunculkan situasi akselerasi tanggung, yang membingungkan transmisi.

Desain & Rekayasa

Ford Ranger Wildtrak 2025

Ford Ranger generasi keempat ini (atau di Amerika Serikat generasi kelima) mengusung platform ladder frame T6 yang dibuat oleh Ford sendiri. Tepatnya dirancang oleh tim ahli Ford Australia, yang kini sudah tidak ada (tinggal dealer-nya yang masih berjalan di negara itu).

Platform ini diperkenalkan pertama kali pada 2011 untuk jadi basis mobil seperti Ranger, Everest.

Tahun 2022 lalu, T6 mengalami perubahan signifikan dan mampu mengakomodir jarak pijak yang lebih lebar, suspensi yang lebih mumpuni, serta bisa menampung mesin modern seperti hybrid. Perubahannya terbilang menyeluruh, sehingga dijuluki T6.2.

Baca juga :  Ford Ranger Dan Everest Jadi Ujung Tombak, Kapan Ada Model Baru di Indonesia?

Beberapa selentingan bahkan mengatakan bahwa platform T6.2 ini disiapkan untuk menampung penggerak hybrid dan elektrik. Versi hybrid PHEV sudah mulai diungkap untuk pasar Australia.

Ranger Wildtrak yang kami uji, menggunakan platform T6.2. Karena itu, dibanding Ranger sebelumnya memiliki dimensi lebih besar.

Panjangnya 5.370 mm atau bertambah 90 mm dibanding sebelumnya. Karena memanjang, maka wheelbase juga ikut mulur 50 mm menjadi 3.270 mm.

Lebarnya juga bertambah 58 mm menjadi 1.918 mm (tanpa spion samping). Dengan begitu, Ford bisa melebarkan jarak pijak roda sebanyak 60 mm menjadi 1.620 mm.

Efeknya beruntun. Kapasitas angkut bertambah, interior lebih lega dan karena jarak pijak melebar, kestabilan saat manuver juga meningkat.

Secara bentuk jujur saja, kami suka mobil ini. Selain sangat menggambarkan ‘tanah leluhurnya’, mukanya yang tegas cukup mencuri perhatian dari siapapun.

Tampak belakang Ford Ranger Wildtrac

Bentuk lampu depan dengan ciri khas DRL membentuk ‘C’ disebut C-Clamp design dipadukan grill besar sangat menggambarkan kemampuan dan teknologi yang diusung mobil ini.

Dari samping, sebagai mobil pikap, biarpun double cabin tidak banyak yang bisa diulik oleh para desainer. Namun bonnet yang terlihat tebal dengan ukuran pelek ukuran 20 inci memberikan perawakan yang kekar.

Bagian belakang, tampak jelas bahwa Ford berusaha menyelaraskan kesan kokoh dengan lekukan di lampu dan penutup bak yang tegas. Nama Ranger yang terpahat di bagian ini juga menambah daya tarik.

Overall, dari segi desain sangat meyakinkan. Dan siapapun yang melihat akan langsung paham kalau ini mobil yang mampu bekerja keras di mana saja. Dan membanggakan saat parkir di mall. Dalam keadaan kotor sekalipun.

Interior

Dashboard Ranger

Meskipun Wildtrak diposisikan sebagai varian yang lebih mewah dari keluarga Ranger non-Raptor, namun aura mobil tangguh tetap terasa.

Desain dashboard yang tegak membuat segalanya mudah dijangkau dan dipahami. Meski kami kurang suka dengan layar besar berukuran 12,1 inci yang terlalu dominan di dashboard, tapi benda ini menyimpan banyak hal yang membantu.

Di dalamnya Anda bisa mengatur AC, menampilkan navigasi (via Apple Carplay atau Android Auto), dan sebagainya. Selain itu, pengaturan suara dikeluarkan melalui enam speaker yang disebar di kabin.

Baca juga :  Review: AION V 2025

Beranjak ke depan pengemudi, instrument cluster digital menyuguhkan beragam informasi secara jelas dan lengkap. Pengoperasiannya pun tidak rumit dan ramah pengguna. Digerakkan melalui tombol di sebelah kanan palang lingkar setir. Sedangkan di kirinya adalah pengaturan adaptive cruise control. 

Jok Ranger Wildtrak dibungkus oleh material kulit yang tidak murah. Ford menyebutnya sebagai Wildtrak Premium Leather. Material begini mudah dibersihkan, karena jangan lupa, ini mobil off road yang sangat mungkin interiornya sering kotor.

Pengaturan jok depan yang elektrik, cukup memudahkan kami untuk menemukan posisi yang pas dengan tinggi badan kami yang 165 cm. Jarak pandang yang disuguhkan sangat luas. Efek dari pilar A yang tidak tebal dan jarak dari dashboard ke kaca depan yang tidak jauh.

Untuk menunjukan sisi modern Ranger Wildtrak dibekali berbagai fitur kekinian. Pertama, ada adaptive cruise control untuk membantu pengendaraan di tol. Cukup intuitif saat kami coba. Disediakan juga wireless cahrger untuk handphone. 

Diantara kursi penumpang dan pengemudi tersedia arm rest sekaligus tombol-tombol pengendali gerak empat roda dan mode berkendara. 

Pengendaraan & Pengendalian

Pertama, harus diingat ini mobil dengan ladder frame, kedua keluarga Ranger dari XL hingga Raptor, didesain sebagai offroader yang siap bawa barang melewati jalanan non-aspal.

Dengan dua hal itu, kami tidak berharap kenyamanan macam SUV keluarga seperti Hyundai Santa Fe atau sejenisnya.

Suspensi sudah pasti lebih keras apalagi bagian belakang yang berbentuk per daun. Kosong pula, tanpa beban. Jadi wajar kalau keras dan memantul.

Review Ford Ranger Wildtrak motomobi news

Kaki depannya menganut peredaman model double wishbone cukup meyakinkan.

Saat dikendarai di jalan rusak, Anda bisa merasakan suspensinya tidak bekerja keras. Bahkan dilajukan dengan kecepatan 40 km/jam pun kaki depan masih bisa meredam dengan baik. Belakangnya, sekali lagi memang pasti memantul-mantul. Tapi masih bisa ditoleransi. Untuk keadaan seperti ini, Nissan Navara adalah juaranya.

Yang kami sadari adalah, meskipun dibawa di jalan rusak, tidak terdengar bunyi-bunyi aneh yang meresahkan. Menandakan kualitas Noise, Vibration and Harshness (NVH) cukup diperhatikan oleh Ford.

Baca juga :  Review: Jetour Dashing Inspira

Kejutan berikutnya adalah, saat berjalan dengan kecepatan tinggi di permukaan beton, suara artikulasi roda maupun angin yang menabrak spion samping juga terbilang minim. Ini cukup membuai kami untuk mempercepat laju.

Bagaimana di jalanan sempit? Lebarnya mobil ini memang intimidatif. Saat terpaksa masuk jalan kecil yang terintimidasi bukan cuma pengendara dari arah berlawanan, kami yang di balik kemudi pun ragu.

Ford Ranger Wildtrak

Beberapa hal yang cukup membantu adalah bidang pandang yang luas tadi. Kedua, peranti kamera 360 bawaan mobil. Digabungkan dengan power steering yang ringan, semua keraguan tadi bisa teratasi. Asal lebar jalannya cukup.

Bicara kemudi, kami sebetulnya bukan penggemar power steering elektrik. Tapi sepertinya perkembangannya ke arah sana. Ford Ranger Wildtrak ini dibekali dengan power steering demikian, yang ringan di kecepatan rendah dan memiliki bobot yang cukup saat melaju kencang.

Saat parkir akan sangat membantu. Di kecepatan sedang, saat manuver pergerakan roda dan kemudi cukup linear, kalau tidak bisa dibilang biasa saja.

Pada kesempatan seperti ini, efek limbung jadi pengganjal rasa percaya diri saat melibas tikungan. Sekali lagi, wajar karena ini mobil tinggi. Toh ban yang lebar sebetulnya memiliki grip yang cukup

Kesimpulan

Ford Ranger Wildtrak disediakan untuk mereka yang memerlukan gaya hidup di perkotaan, dengan mobilitas jarak jauh ke pedalaman.

Bak luas, kemampuan off road tulen serta desain yang gagah menegaskan hal tersebut. Harganya yang Rp 778 juta pun cukup masuk akal mengingat fitur, kelengkapan dan kemampuan bawaanya.

Di kelas double cabin hanya Ranger Wildtrak yang punya kelengkapan seperti di atas. Namun rivalnya seperti Mitsubishi Triton Ultimate AT atau Toyota Hilux hadir dengan rentang harga Rp 500 jutaan.

Jadi harga yang akan mengganjal? Belum tentu juga. Sekali lagi, Ranger Wildtrak punya banyak hal yang tidak dimiliki kompetitornya. Termasuk prestise sebagai mobil Amerika.

0 0 votes
Article Rating

Subscribe
Notify of
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
Motomobinews

FREE
VIEW