Berikut tips mengemudi aman di bulan puasa. Ini penting untuk disimak, sebab mengemudi itu termasuk pekerjaan yang berat. Menuntut konsentrasi dan fokus penuh yang menguras energi.
Untuk itu, di masa-masa ibadah puasa Ramadhan tentunya kita wajib menjaga kebugaran tubuh agar tetap bisa mengoptimalkan kemampuan mengemudi.
Langsung saja, berikut tips mengemudi aman di bulan puasa.
Tidur Yang Cukup
Tips mengemudi aman di bulan puasa yang pertama adalah tidur yang cukup. Umumnya, saat berpuasa tingkat gula dalam darah akan menurun dan juga rentan terserang dehidrasi. Apalagi ketika berpuasa biasanya kita tidur kurang dari waktu ideal (7-8 jam per hari).
Hal inilah yang menyebabkan pengemudi jadi kurang konsentrasi dan refleks menurun. Bahkan efek buruknya bisa terjadi microsleep yang bisamengakibatkan kecelakaan fatal.
Gunakan Peta Digital
Untuk menghindari jalanan macet sebaiknya membuka peta digital terlebih dahulu sebelum melakukan perjalanan untuk menghindari kemacetan. Contohnya ada Google Map dan Waze.
Peta digital akan menunjukan jalan yang lebih lancar dan bisa pula menginformasikan jalanan yang macet. Bahkan saat ini peta digital juga bisa memberitahu apabila ada kecelakaan dan oerbaikan jalan.
Mengatur Manajemen Waktu Perjalanan
Tips mengemudi aman di bulan puasa yang kedua adalah dengan mengatur manajemen waktu perjalanan. Misalnya hindari jam-jam macet seperti sore hari. Sebab macet bisa membuat stres dan memancing emosi.
Selain itu, jika sedang menempuh perjalanan jauh, beristirahatlah setelah mengemudi selama 90-120 menit. Setelah itu waktu mengemudi diperpendek menjadi 60-90 menit.
Hindari Kecepatan Tinggi
Selanjutnya adalah hindari kecepatan tinggi saat mengemudi. Tingkat konsentrasi yang lebih rentan jelas membuat Anda harus menyadari bahwa sebaiknya menghindari kecepatan tinggi.
Saat sedang tidak berpuasa saja tidak disarankan mengemudi dengan kecepatan tinggi. Apalagi sedang menjalani puasa, tentu akan lebih beresiko yang bisa menyebabkan kecelakaan.
Sabar dan Tahan Emosi
Tips mengemudi aman di bulan puasa berikutnya adalah sabar dan tahan emosi selama berkendara. Ini penting dilakukan, sebab salah satu faktor yang bisa membatalkan puasa adalah emosi alias marah-marah. Selain itu, emosi juga bisa menguras energi.
Pada intinya, ada tantangan yang sering dihadapi pengendara yang tengah menjalankan puasa, yaitu emosi diri sendiri karena ingin cepat sampai tujuan dan tindakan pengendara lain yang bisa memancing kemarahan.
Bagaimanapun kondisi jalanan, keselamatan harus tetap diutamakan. Tak hanya untuk diri sang pengendara, pun untuk pengguna jalan yang lain.