Bus Rapid Transit Bandung dan Medan akan dapat pembiayaan dari Prancis. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Perdagangan Prancis Laurent Saint-Martin beberapa hari lalu di Kementrian Perhubungan.
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi bersama Menteri Perdagangan Prancis Laurent Saint-Martin membahas peluang kerja sama sektor transportasi.
Sejumlah kemitraan dan kerja sama yang dibahas antara lain terkait sektor transportasi darat, laut, udara, perkeretaapian. Serta penguatan dan pengembangan sumber daya manusia transportasi yang difokuskan pada pendidikan kompetensi, kejuruan, pelatihan, juga pendidikan vokasi di politeknik dan akademi transportasi binaan Kemenhub.
Dilansir dari laman Kementrian Perhubungan, peluang kerja sama sektor darat yang dibahas adalah peningkatan infrastruktur dan aksesibilitas transportasi umum di wilayah perkotaan di seluruh Indonesia.
Lebih spesifik, Prancis siap untuk pembiayaan proyek Bus Rapid Transit (BRT) di Medan dan Bandung. Yang akan berkontribusi pada sistem transportasi terpadu dan meningkatkan mobilitas.
Indonesia berkomitmen memperdalam kemitraan sektor transportasi dengan Prancis. Memastikan kerja sama yang terjalin akan menghasilkan dampak nyata bagi kedua negara,” ujar Menhub Dudy beberapa waktu lalu.
Sementara itu, pada sektor perkeretaapian, dibahas potensi kerja sama pada proyek pengembangan Perkeretaapian Bandung, elektrifikasi Padalarang-Cicalengka, serta akselerasi rencana LRT Bandung.
Terkait pengembangan sumber daya manusia, dibahas terkait program magister pada bidang Air Navigation Services Management. Yang dilaksanakan di Toulouse, Prancis dan pelatihan bidang Air Navigation Services di Indonesia.
”Saya harap diskusi ini akan membuahkan hasil. Kami berkomitmen penuh dan selalu terbuka memperkuat kerja sama transportasi dengan ketentuan hukum dan peraturan yang berlaku,” pungkas Menhub Dudy.
Kerjasama di Transportasi Udara dan Laut
Selain Bus Rapid Transit Bandung dan Medan serta perkeretaapian, Prancis juga siap menjalin kerjasama untuk sektor perhubungan laut dan udara. Kerja sama yang dibahas adalah pembaharuan MoU Certificate of Recognition (COR).
Saat ini, MoU tersebut terdapat pada kategori 1, sehingga hanya Indonesia yang mengakui sertifikat pelaut Prancis. Ke depan, diharapkan MoU tersebut menjadi kategori 3 sehingga Indonesia dan Prancis saling mengakui.
”Dengan mengakui sertifikasi kedua negara akan mendorong peluang tenaga kerja, memperkuat kerja sama maritim, meningkatkan manfaat ekonomi bagi kedua negara, serta mendukung efisiensi dan keselamatan operasional industri pelayaran global,” imbuh Dudy.
Untuk sektor perhubungan udara, dibahas perpanjangan kerja sama Technical Cooperation Agreement dan modernisasi peralatan navigasi penerbangan untuk wilayah ruang udara kawasan Barat Indonesia.