Berikut informasi harga BBM Shell dan Vivo terbaru 2025. Dari pantauan di lapangan, kedua brand itu ada penyesuaian harga jual per liter disetiap SPBU mereka.
Tidak hanya Pertamina, brand lain yang menjual BBM di Indonesia nyatanya juga turut menyesuaikan harga jual ecer mereka di bulan Oktober 2025. Seperti contohnya Shell Super (RON 92) kini dibanderol Rp 12.890 per liter. Kemudian Shell V-Power mulai 1 Oktober 2025 dijual Rp 13.420 per liter naik dari sebelumnya Rp 13.140 per liter. Sementara V-Power Diesel naik dari Rp 14.130 per liter menjadi Rp 14.270 per liter.
Begitu juga dengan BP Ultimate yang saat ini harganya di angka Rp 13.420 per liter, naik dibanding bulan lalu yang dibanderol Rp 13.120 per liter. Berikut daftar harga lengkapnya:
BBM Shell
- Shell Super: Rp 12.890 per liter
- Shell V-Power: Rp 13.420 per liter
- Shell V-Power Diesel: Rp 14.270 per liter
- Shell V-Power Nitro+: Rp 13.590 per liter
BBM BP-AKR
- BP Ultimate: Rp 13.420 per liter
- BP 92: Rp 12.890 per liter
- BP Ultimate Diesel: Rp 14.270 per liter
BBM Vivo Energy
- Revvo 90: Rp 12.810 per liter
- Revvo 92: Rp 12.890 per liter
- Revvo 95: Rp 13.420 per liter
- Diesel Primus Plus: Rp 14.270 per liter
Alasan Shell Belum Beli BBM Dari Pertamina
Harga BBM Shell dan Vivo terbaru 2025 mengalami penyesuaian, begitu juga dengan BP AKR. Nah, bicara ketersediaan stok BBM Shell, beberapa hari ini tersiar kabar pihak Shell belum melakukan pembelian BBM dari Pertamina.
Dilansir dari laman Kompas.com, President Director & Managing Director Mobility Shell Indonesia, Ingrid Siburian, menyampaikan bahwa hingga kini pihaknya belum memutuskan pembelian base fuel dari Pertamina.
Inggrid mengungkapkan saat ini masih dalam koordinasi dengan internal, namun Shell juga tetap melakukan pembahasan B2B dengan Pertamina terkait arahan pemerintah untuk memasok BBM dari Pertamina.
“Pertamina bersedia menyediakan produk dalam bentuk base fuel dan kami sangat mengapresiasi hal tersebut. Saat ini kami masih dalam pembahasan B2B sesuai dengan anjuran dari Bapak Menteri, terkait pasokan impor base fuel saat ini sedang berlangsung,” jelas Ingrid.