Tren Kendaraan Itasha di Indonesia, Kenapa Bisa Marak?

7 October 2025 | 7:30 am | Ifan Ramadhana

Bagi yang penasaran, Itasha sendiri mengacu ke kendaraan dengan ilustrasi tokoh dari budaya populer. Sebut saja seperti manga (komik), anime (animasi), karakter video game, bahkan vtuber. Itasha sendiri bermuara dari Jepang. Kata Itasha merupakan gabungan dari kata Itai dan Sha. Ita yang berarti menyakitkan dan Sha berarti kendaraan.

Ada beberapa versi asal usul kata Itai. Mulai dari tampilan mobil yang menyakitkan mata, livery itasha yang membuat mobil menjadi ‘sakit’ secara kiasan, hingga pembuatan mobil Itasha yang membutuhkan biaya besar. Sehingga membuat dompet menjadi ‘sakit’. Tercatat tren Itasha dimulai pada tahun 1980an di Jepang, saat itu hanya sekedar menempelkan stiker sederhana, atau memamerkan merchandise seperti boneka.

Namun menjelang pergantian abad, Itasha berubah menjadi karya seni sendiri dengan desain animasi serta livery yang semakin rumit. Selain mobil, Itasha juga merambah berbagai kendaraan. Mulai dari sepeda motor yang diberi nama Itansha, sepeda yaitu Itachari, bahkan hingga bus yaitu Itabasu. Jika pada truk disebut Itatorraku, sedangkan pesawat ialah Itahikoki.

Itasha Rambah Balap Super GT

Meningkatnya penggunaan internet juga menyebarkan tren Itasha, tercatat event pertama khusus Itasha digelar di Jepang pada tahun 2007 bernama Autosalone. Itasha juga mulai masuk ke ranah mainstream dengan hadirnya mobil Itasha sebagai livery mobil balap. Tercatat pada tahun 2005, sebuah Honda CR-X dengan Itasha NekoNeko Soft mengikuti ajang Motegi Endurance Race.

Baca juga :  Tips Aman Tidur di Dalam Mobil Sambil Menyalakan AC

Namun kemunculan BMW Z4 dengan Itasha Hatsune Miku dari tim Goodsmile Racing pada ajang Super GT, mencatatkan sejarah sebagai mobil Itasha pertama yang mengikuti kejuaraan internasional yang diakui oleh FIA. Hingga kini Goodsmile Racing masih berlaga dengan ciri khas Itasha Hatsune Miku, bahkan tim ini memiliki fanbase khusus.

Itasha juga tidak hanya untuk kendaraan asli saja, produsen model kit asal Jepang Aoshima juga meluncurkan model tema Itasha pada tahun 2008. Kesuksesan model ini membuat produsen lain seperti Fujimi, Kyosho dan Tamiya ikut mengeluarkan miniatur Itasha. Tren ini juga menular ke luar negeri, mulai dari benua Amerika, Eropa dan Asia termasuk di Indonesia, dimana komunitas Itasha pertama di Tanah Air didirikan pada tahun 2012.

Tergolong Banyak Peminatnya

Tahun 2025 menjadi tonggak bagi komunitas Itasha di Indonesia dengan hadirnya Itasha Domei. Untuk pertama kalinya di Indonesia, pameran khusus kendaraan Itasha ini sukses digelar di Sabilulungan Dome, Soreang, Bandung, pada tanggal 13 September 2025. Total ada 60 kendaraan Itasha mulai dari mobil, sepeda motor, hingga sepeda.

Selain pameran, acara ini juga menggelar kompetisi Itasha dengan 30 kategori. Tim jurinya termasuk Roberto serta Liona dari Itasha Club Thailand. Hasilnya, King of Itasha dimenangkan oleh Bobby Gunawan, dengan Itasha Usada Pekora pada Porsche Cayman. Sedangkan, juara roda dua King of Itansha diraih Bronya Rand pada Yamaha R15.

Baca juga :  VinFast Tetap Melaju Tanpa Insentif Impor? Siapkan Unit CKD

Acara yang diramaikan komunitas Itasha seperti ITA Indonesia, MOONTEP dan Waifu Society ini juga diramaikan Supermachi: Night of Champion Cosplay & Coswalk, Uma Musume Challenge, Idol Performance yang diisi oleh Hoshi no Hikari dan Stellar Luna, hingga ditutup dengan DJ Performance oleh DJ Yochi.

Kesuksesan Itasha Domei ini membuat penyelenggara berkomitmen untuk kembali menghadirkan edisi kedua Itasha Domei pada tahun 2026. Dengan target acara yang lebih besar, meriah dan spektakuler. Hadirnya Itasha Domei ini juga semakin membawa Itasha yang awalnya merupakan hobi niche, agar menjadi lebih mainstream.

5 1 vote
Article Rating

Subscribe
Notify of
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x