Berikut ciri-ciri engine mounting rusak, salah satu diantaranya muncul getaran yang signifikan, bahkan sampai ke dalam kabin interior.
Engine mounting merupakan salah satu komponen penting yang berfungsi menopang mesin disasis mobil agar stabil dan tidak menimbulkan getaran ke dalam kabin ketika mesin dijalankan. Dengan kata lain, Engine mounting menjadi penghubung utama antara mesin dan rangka kendaraan, sehingga setiap getaran atau hentakan dari mesin tidak langsung terasa di kabin.
Tanpa komponen ini, mesin bisa bergeser, menimbulkan suara bising, bahkan menyebabkan komponen lain ikut terganggu. Berikut ciri-ciri engine mounting rusak:
1. Bunyi Ketukan/Berdecit
Ciri-ciri engine mounting rusak pertama adalah muncul suara ketukan atau decitan saat mesin dinyalakan. Dilansir dari laman Daihatsu, suara ini berasal dari gesekan antara mesin dan dudukannya yang sudah tidak kokoh lagi.
2. Muncul Getaran Berlebih
Ciri selanjutnya adalah muncul getaran berlebih saat menyalakan mesin. Biasanya, getaran ini terasa kuat di bagian dashboard atau setir karena karet peredam pada mounting sudah tidak mampu meredam hentakan awal dari mesin.

3. Akselerasi Kurang Optimal
Ciri-ciri engine mounting rusak berikutnya adalah akselerasi kurang optimal. Mesin yang tidak stabil akan sulit menyalurkan tenaga secara halus ke sistem transmisi, membuat pengemudi merasakan hentakan atau guncangan saat berpindah gigi atau menambah kecepatan.
4. Mesin Tidak Stabil
Engine mounting yang aus atau robek dapat menyebabkan mesin bergerak lebih bebas dari posisi seharusnya. Akibatnya, mesin terasa goyah saat mobil diam atau ketika pedal gas diinjak. Kondisi ini bisa memengaruhi sistem penggerak dan membuat mobil terasa tidak seimbang.
Fungsi Engine Mounting
Setelah mengetahui beberapa ciri-ciri engine mounting rusak, selanjutnya akan kami infirmasikan juga fungsi dari engine mounting. Yaitu:
- Menopang dan menahan posisi mesin agar mesin tetap berada di tempatnya dan tidak bergeser saat mobil berakselerasi, berbelok, atau melewati jalan tidak rata.
- Meredam getaran dan hentakan dari mesin, sehingga tidak terasa langsung ke kabin mobil.
- Mengurangi kebisingan yang dihasilkan mesin agar tidak terdengar berlebihan di dalam kabin.
- Menjaga keseimbangan sistem penggerak agar dapat bekerja lebih efisien tanpa mengalami tekanan berlebih.
- Meningkatkan kenyamanan berkendara yang lebih halus, tenang, dan nyaman.