Lalu lintas padat berujung pada kemacetan, karena volume kendaraan di jalan terhitung begitu banyak. Berkendara dalam kondisi stop and go akibat lalu lintas yang padat juga termasuk dalam kategori ‘severe driving’ atau mengemudi dalam keadaan yang parah atau tidak ideal, yang di antaranya juga termasuk mengemudi dalam cuaca ekstrem.
Mobil harus bekerja lebih ekstra saat digunakan di kemacetan jalanan, karena mesin, transmisi dan rem harus berhenti dan bekerja secara tiba-tiba. Kondisi stop and go juga dapat mempengaruhi sirkulasi udara pada bagian mesin, sistem transmisi dan pengereman yang dapat mengakibatkan terjadinya overheating.
Saat mobil dalam kondisi berhenti dan berjalan terus-menerus, mesin tidak dalam kondisi optimal untuk mengeluarkan sisa pembakaran dan sisa bahan bakar yang sudah terpakai. Kedua sisa endapan produk tersebut dapat mengakibatkan kerusakan pada mesin mobil. Mungkin anda pun belum mengetahuinya, bagian tapak ban juga menjadi lebih rawan mengalami keausan dini.
Untuk mencegah dan mengatasi potensi kerusakan lebih besar, para pemilik mobil perlu cermat dalam merawat mobil demi menjaga kondisi mesin agar tetap optimal serta memperpanjang usia pemakaian komponen-komponen lainnya. Sejumlah tips perawatan ini juga perlu dilakukan apabila mobil digunakan secara rutin setiap harinya.
Pertama, selalu memeriksa dan mengganti oli mobil secara rutin mengikuti anjuran pedoman penggunaan dari pabrikan. Mengganti oli secara berkala dapat membantu pergerakan mesin mobil yang lebih halus sehingga dapat mencegah terjadinya keausan hingga overheat pada mesin. Posisi stop dan go dapat mengakibatkan pergesekan yang terjadi antara komponen mesin, yang dapat diatasi dengan pemilihan oli atau pelumas yang sesuai dengan tipe mobil yang dikendarai.
Kedua, para pemilik dan pengendara mobil juga diarahkan untuk selalu melakukan pengecekan pada bagian sistem transmisi. Dalam hal ini kopling sebagai salah satu bagian dari sistem transmisi yang menghubungkan antara putaran mesin dengan transmisi, menjadi bagian yang membutuhkan ekstra perawatan. Pada mobil bertransmisi manual, kopling menjadi bagian yang bekerja keras saat melakukan perpindahan gigi, terutama saat mobil berubah dari keadaan berhenti ke kondisi berjalan.
Sedangkan pada mobil bertransmisi otomatis, ddianjurkan untuk memindahkan transmisi dalam kondisi netral atau N, saat mobil sedang dalam keadaan berhenti di tengah kemacetan dalam waktu yang lama. Kondisi oli juga memiliki peran vital dalam usia pakai transmisi otomatis, karena kinerjanya sangat bergantung pada kualitas oli tersebut.
Ketiga, selalu periksa kondisi rem mobil Anda secara berkala. Kondisi mobil yang berhenti dan berjalan secara terus-menerus dapat mengakibatkan menipisnya kampas rem, yang diakibatkan suhu tinggi dan gesekan saat mobil berhenti. Jika tidak segera diganti, hal ini dapat berakibat fatal seperti rem blong atau bahkan kecelakaan seperti tabrakan beruntun.
Jangan lupa kondisi ban
Agar dapat mengurangi laju kendaraan dengan optimal, jangan lupa tekanan udara dari tiap ban harus selalu seimbang dan sesuai takaran yang dianjurkan. Ban dengan tekanan angin berlebih akan mengurangi kemampuan cengkeraman, yang dapat mempengaruhi traksi atau kontak dengan permukaan jalanan menjadi tidak optimal.
Akibatnya mobil akan menjadi lebih sulit untuk dikendalikan. Sementara itu, jika ban kurang angin maka akan berdampak boros pada konsumsi bahan bakar, apalagi jika mobil banyak melakukan pengereman. Struktur ban juga menjadi lebih rentan rusak, akibat beban yang ditanggung mobil tidak sepadan dengan tekanan ban.
Dengan menjaga kondisi kendaraan dengan seksama, Anda tidak hanya dapat memperpanjang usia pakai kendaraan saja, namun juga berperan dalam mendukung keselamatan berkendara. Baik untuk Anda sendiri, maupun bagi pengguna jalan yang lainnya.