Toyota Corolla mungkin mobil dengan turunan model dan varian paling banyak. Tapi di Indonesia, ada satu yang selalu membuat kami kagum. Inilah Toyota Corolla Twin Cam GTI (AE92). Bentuk mungkin biasa saja, tapi performanya menggugah.
Corolla GTI dibekali mesin yang disebut-sebut sebagai penggerak terbaik buatan Toyota. Dan itulah yang membuat sedan empat pintu ini begitu memiliki nilai.
Sebelum lanjut, sebaiknya dikenali dulu apa itu Corolla AE92. Ini adalah Toyota Corolla generasi keempat yang muncul pada 1987 di Jepang. Indonesia kebagian mobil ini tahun berikutnya, dan dipasarkan sebagai Corolla Twincam.
Pada masa awal, hadir dalam dua varian mesin: 1,3 liter SOHC dengan nama varian SE dan 1,6 liter dengan nama SE Limited. Serta satu model berbentuk liftback yang kurang diminati. Versi SE mengusung mesin 2E, sedangkan SE limited memakai 4A-F. Corolla Liftback menggunakan mesin serupa SE Limited. Ketiganya dibekali sistem pengabutan BBM karburator.
Sang Raja Tiba
Masuk Tahun 1990, Twin Cam mengalami perubahan minor pada lampu dan grill, tapi yang paling signifikan adalah kedatangan satu varian baru, GTI. Ini adalah tipe tertinggi di keluarga Twincam di Indonesia. Mesinnya berbeda dengan yang lain. Tertanam jantung mekanis empat silinder 1,6 liter 4A-GE yang dikenal memiliki performa dan daya tahan jempolan.
Tidak lagi pakai karburator karena GTI, sesuai penamaannya, menggunakan injektor untuk menyemburkan bensin ke ruang bakar. Tenaga puncak mencapai 140 hp di 7.200 rpm, dengan torsi maksimum 149 Nm pada 4.800 rpm.
Ya, ini mesin yang mampu berputar hingga rpm tinggi. Makanya banyak yang suka dengan mobil ini. Selain karakter high revving-nya, mesin 4A-GE pun mudah untuk dimodifikasi.
Perbedaan Fisik
Sepintas, bagi yang kurang paham mungkin antara semua varian Twin Cam akan sama. Tapi untuk GTi, ada beberapa perbedaan yang signifikan. Pertama di grill ada emblem GT Twin Cam. Logo serupa juga bisa ditemukan di pintu belakang bagian bawah, dalam bentuk stiker. Kaca belakang tertulis Grand Touring Injection, kepanjangan GTi.
Di belakang, selain logo tadi, kalau mobilnya masih orisinil, harusnya memiliki dua lubang knalpot dalam satu muffler. Rem cakram terpasang di depan dan belakang. Versi di bawahnya, cakram hanya untuk menahan laju roda depan. Buka kap mesin, ada strut bar bawaan standar. Tujuannya agar chassis lebih rigid dan pengendalian membaik.
Lebih signifikan perbedaan di interior. Pada GTI, jok semi bucket warna hitam dan abu-abu terpasang. Lengkap dengan headrest yang unik. Setir 3-spoke terbungkus kulit membedakannya dengan versi yang lain. Nuansanya sangat ‘racing’. Bentuk dashboard sebetulnya tidak berbeda. Tapi untuk yang satu ini ketambahan indikator jam, volt meter dan indikator tekanan oli.
Harganya Sekarang
Seperti biasa, mobil ini jarang tapi belakangan peminatnya makin banyak. Karena jarang, harganya jadi mahal. Di pasar mobil seken online, rentang harganya luas. Mulai dari Rp 50 juta hingga Rp 90 jutaan. Tentunya, harga menentukan kualitas.
Perhatikan juga, GTI banyak yang mengalami ‘penyiksaan’ selama masa hidupnya. Banyak yang memodifikasi mobil ini untuk jadi mobil balapan. Tidak salah memang, karena platformnya menunjang. Tapi ada baiknya diwaspadai, terutama di bagian kaki dan chassis.
Selain itu, perhatikan juga ketersediaan onderdil. Karena mobil ini dibuat untuk lebih tangguh dan punya mesin yang berbeda, beberapa komponen akan lebih mahal. Selain itu, ketersediaan suku cadang ini juga banyak yang mengatakan mulai jarang untuk beberapa komponen. Apalagi kalau sudah menyangkut barang yang sifatnya aksesoris.