Berikut kami informasikan lima jenis oktan BBM Pertamina di Indonesia. Mulai dari oktan 88 alias Premium hingga yang terbaru Pertamax Green Bioetanol.
Buat yang belum tahu Oktan atau RON adalah skala yang digunakan untuk mengukur resistensi terhadap detonasinya dalam bensin.
Semakin tinggi angka oktan, semakin rendah kemungkinan bensin tersebut menyebabkan ketukan atau detonasi (knocking) yang tidak terkontrol dalam mesin.
Hanya saja bukan berarti bensin oktan tinggi cocok untuk semua mesin mobil atau motor. Ada panduan dari pabrikan mobil yang perlu diikuti.
Oktan yang terlalu tinggi justru membuat bensin tidak mudah terbakar. Oleh karenanya, butuh mesin kompresi tinggi agar sesuai. Begitu pula dengan oktan yang rendah, butuh mesin kompresi rendah untuk bisa bensin terbakar optimal.
1. Premium RON 88 (Sudah Tidak Dijual)
Jenis oktan BBM Pertamina di Indonesia yang pertama ada Premium, diproduksi sesuai dengan Keputusan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Np.3674/K24/DJM/2006 tanggal 17 Maret 2006 tentang Spesifikasi Bahan Bakar Minyak Jenis Bensin 88.
Premium dapat digunakan pada kendaraan bermotor bensin dengan risiko kompresi rendah (di bawah 9:1). Premium sendiri adalah bahan bakar berkategori Euro 2.
Adapun kandungannya terdiri dari campurannya adalah dari nafta RON 56-68 dengan HOMC (High Octane Mogas Component).
Per 1 Januari 2022 BBM Premium sudah tidak lagi di pasarkan Pertamina dengan alasan kurang ramah lingkungan. Sebagai gantinya, ada Pertalite dengan RON lebih tinggi yaitu 90.
2. Pertalite RON 90 (BBM Subsidi)
Pertalite merupakan bensin dengan nilai oktan atau RON 90. Jenis Bahan Bakar Minyak (BBM) ini dirancang untuk kendaraan dengan kubikasi kecil, seperti motor dan mobil non-turbo.
Pertalite juga diperuntukan jenis mesin yang memiliki tingkat kompresi mesin pada kisaran 9:1 hingga 10:1. Bahan bakar Pertalite memiliki warna dasar hijau terang.
3. Pertamax RON 92
Berikutnya ada Pertamax yang punya arti Pertamina Maximum,
Di atas kertas, BBM Pertamax juga cocok untuk kendaraan berbahan bakar bensin yang menggunakan teknologi setara dengan Electronic Fuel Injection (EFI).
Kebanyakan mobil yang saat ini beredar cocok dengan Pertamax, seperti Mitsubishi Xpander, Toyota Veloz, Hyundai Stargazer, Honda HR-V, dan lain-lain.
BBM Pertamax punya kandungan yang kurang lebih sama dengan Pertalite, yaitu mengandung zat aditif seperti pembersih, anti karat, dan zat penjaga kemurnian bahan bakar dari air atau demulsifier.
4. Pertamax Green RON 95 Campuran Bioetanol 5 Persen
Jenis oktan BBM Pertamina di Indonesia selanjutnya ada Pertamax Green yang resmi dijual di SPBU Pertamina mulai Juli 2023.
BBM ini istimewa, lantaran mengandung campuran bioetanol sebanyak 5 persen, sehingga diklaim lebih ramah lingkungan.
Pertamax Green menggunakan bahan baku Bioetanol dari molases tebu yang diproses menjadi etanol fuel grade. Untuk mewujudkannya, PPertamina mengklaim melibatkan total 9.000 petani tebu di Indonesia.
Bila bicara oktan bensin Pertamina Pertamax Green yang tembus 95, maka mesin mobil dan motor yang cocok meminumnya harus memiliki rasio kompresi tinggi yaitu 11:1-12:1.
Sebagai informasi, untuk saat ini tidak semua SPBU Pertamina jual BBM Bioetanol tersebut. Pertamax Green cuma ada di beberapa SPBU yang berlokasi di Jakarta dan Surabaya.
5. Pertamax Turbo RON 98
Jenis oktan BBM Pertamina di Indonesia selanjutnya ada Pertamax Turbo dengan RON 98. BBM ini merupakan hasil pengembangan produk Pertamax Plus RON 95 (terakhir dijual tahun 2016), serta dilengkapi Ignition Boost Formula (IBF) racikan Pertamina dan Lamborghini.
Pertamax Turbo cocok untuk mobil berperforma tinggi yang punya teknologi turbo hingga punya kompresi mesin 12:1 ke atas.
Sebelum diluncurkan, Pertamax Turbo telah melalui tahap uji coba pada Januari 2016 di ajang balapan Lamborghini Blancpain Supertrofeo European, Sirkuit Vallelunya, Italia. Kemudian diluncurkan secara resmi pada 29 Juli 2016 di ajang balapan yang sama di Belgia, Standar Euro 4 diimplementasikan pada Pertamax Turbo.