Tren elektrifikasi global membuat banyak pabrikan terus mencari format teknologi paling ideal bagi konsumen. Meski mobil listrik murni tengah menjadi sorotan, kenyataannya tidak semua pengguna langsung siap beralih. Keterbatasan infrastruktur pengisian dan kekhawatiran soal jarak tempuh membuat kendaraan hybrid, terutama plug-in hybrid (PHEV) menjadi jembatan transisi yang paling realistis.

Dari sinilah BYD melihat peluang besar, kemudian menampilkan salah satu SUV PHEV terbarunya, BYD Ti7 PHEV, dalam ajang Bangkok Motor Expo 2025.
Penampilan Perdana
Unit yang dipamerkan di Thailand merupakan versi pasar domestik Tiongkok (Fang Cheng Bao Ti7), termasuk layout setir kiri serta emblem beraksen Mandarin. Meski belum merupakan versi produksi khusus pasar Asia Tenggara, kehadirannya cukup menarik perhatian karena memberi gambaran jelas arah pengembangan SUV plug-in hybrid BYD untuk pasar global.

Secara harga, Ti7 diposisikan sebagai SUV PHEV yang kompetitif. Di Tiongkok, banderolnya berada di kisaran 179.800–219.800 yuan (sekitar Rp445–545 juta). Respons pasar pun luar biasa—mencatat lebih dari 50.000 unit dalam hanya 80 hari. Berdasarkan data China EV DataTracker, penjualan September–Oktober mencapai 28.152 unit, ditambah lebih dari 21.850 unit sepanjang November 2025. Tak heran jika BYD semakin percaya diri membawa model ini ke negara lain.
Teknologi PHEV DM-i Berbeda dari PHEV Biasa
Keunggulan utama Ti7 terletak pada penerapan teknologi DM-i (Dual Mode Intelligent). Tidak seperti PHEV konvensional yang mengandalkan kerja paralel antara mesin bensin dan motor listrik, DM-i dirancang dengan filosofi berbeda. Motor listrik tetap menjadi penggerak utama, sedangkan mesin bensin hanya bertugas sebagai generator daya ketika baterai membutuhkan suplai energi. Konsep ini serupa dengan EREV (Extended Range Electric Vehicle), sehingga sensasi berkendara lebih dekat dengan EV murni—halus, responsif, dan minim konsumsi bahan bakar ketika baterai terisi penuh.

SUV ini dibangun menggunakan platform DM 5.0, lengkap dengan sistem dual-motor 4WD yang dipadukan mesin bensin 1.5 liter turbo. Tenaga mesin internalnya mencapai 115 kW (154 hp), sementara output total dari kombinasi motor listrik mampu menghasilkan 360 kW (483 hp). Distribusi torsi dikendalikan lewat sistem torque vectoring, memastikan stabilitas optimal saat melewati permukaan licin atau membutuhkan traksi lebih tinggi.
Tak kalah impresif, BYD membekalkan baterai LFP berkapasitas 35,6 kWh, yang membuat Ti7 mampu menempuh jarak EV hingga 190 km (standar CLTC)—angka yang sangat besar untuk ukuran sebuah PHEV. Akselerasi 0–100 km/jam pun sanggup dituntaskan hanya dalam 4,5 detik, menjadikannya salah satu SUV PHEV tercepat di kelasnya.
Interior Futuristis dengan Tujuh Layar Digital
Masuk ke interior, suasana kabin BYD Ti7 terasa lapang berkat dimensi 4.999 mm (P), 1.995 mm (L), dan 1.865 mm (T). Nuansa putih elegan membuat kabin tampak premium. Pintu belakang model swing-out memberikan kemudahan akses bagasi, sekaligus memperkuat karakter SUV praktis.

Salah satu daya tarik paling unik adalah keberadaan tujuh layar digital, mencakup display utama 15,6-inci, panel instrumen 12,3-inci, Widescreen Head-Up Display 26 inci, dua layar kontrol AC dan dua BYD Pad 13 inci untuk penumpang belakang. Paket ini masih dilengkapi sistem audio 20 speaker dan panoramic glass roof, menciptakan pengalaman berkendara modern dan nyaman.
Apakah BYD Ti7 Akan Masuk Indonesia?
Kehadiran Ti7 di Bangkok memunculkan banyak spekulasi. Mengingat populasi SUV di Indonesia semakin bertumbuh, serta mayoritas pengguna belum sepenuhnya siap memakai EV murni, teknologi PHEV DM-i dapat menjadi solusi ideal. Pengemudi tetap dapat mengisi BBM di SPBU, namun mendapatkan karakter berkendara layaknya EV—efisien, bertenaga, dan jarak jelajah lebih panjang.
Dengan segala keunggulannya, BYD Ti7 PHEV menjadi salah satu kandidat paling realistis untuk hadir di Indonesia pada 2026. Jika benar masuk, SUV ini hampir pasti memanaskan persaingan SUV hybrid di Tanah Air.