Gading Marten beserta tim yang melakukan modifikasi mobil Audi R8 berhasil menyabet gelar The King.
Kompetisi adu kreativitas modifikasi Live Modz tahun ini mengusung nama baru Blackstone Livemodz Challenge 2022 dengan tema ‘Perang Bintang’ sebagai salah satu konten unggulan di event OLX Autos IMX 2022. Kompetisi tahun ini akhirnya dimenangkan oleh tim Gading Marten dengan Audi R8 modifikasi yang senada dengan tema The Indonesian Kalcer.
Dalam kurun waktu tiga bulan, perkembangan modifikasi tiap peserta seketika menghadirkan nuansa persaingan seru dan menantang. Pemilihan kontestan melalui proses seleksi dan kurasi juri dan panitia mendatangkan 5 Car Enthusiast dari kalangan publik figur nasional yang memiliki konsep modifikasi berbeda.
Mulai dari restorasi modifikasi BMW E30 milik Raffi Ahmad dan Tim Rans, modifikasi konversi listrik Toyota Avanza kepunyaan Atta Halilintar dan Tim Ashiap, modifikasi BMW E30 hatchback andalan Andre Taulany dan Tim Yellow, modifikasi supercar stance dari Gading Marten dan Tim Papa Manja, serta modifikasi Mazda Miata MX-5 karya Uya Kuya dan Tim Gemes Manja.
Menempuh proses penjurian yang panjang
Hasil akhir modifikasi dinilai langsung oleh dewan juri yang terdiri dari ekspertis modifikasi Fitra Eri, Rifat Sungkar, serta NMAA National Judge Erwin M. Chairudin dan Edy Vertue. Pemilihan basis mobil modifikasi para peserta terbilang unik, karena kelimanya dibebaskan memilih basis mobil berbeda. Penilaian mobil modifikasi para kontestan memperhatikan sejumlah aspek dalam lembaran score sheet yang telah disiapkan dewan juri dengan mempertimbangkan kualitas modifikasi, craftmanship, keselarasan konsep modifikasi, unsur kelayakan, keselamatan dan keamanan.
Melalui proses penjurian yang cukup panjang, akhirnya tim Gading Marten yang melakukan modifikasi mobil Audi R8 berhasil menyabet gelar The King atau juara pertama di ajang kompetisi Black Stone Live Modz Challenge 2022 ‘Perang Bintang’. Sedangkan juara kedua diraih oleh tim Andre Taulany dengan mobil BMW E30, serta tim Atta Halilintar meraih posisi ketiga dengan mobil Avanza listriknya.
Dalam melakukan modifikasi Audi R8 ini diberi nama Stingray ini, Gading Marten menggandeng para tuner spesialis dan produsen aftermarket. Antara lain Reindy Riupassa dan Darrius Deluo selaku head modificator, Venom Audio di sektor car entertainment, Hardy Classic sebagai spesialis interior, dan Wetgloss bersama Upol Indonesia untuk menangani sektor eksterior.
Di sektor kaki-kaki, Gading Marten mempercayai produsen velg HSR Wheel yang akan memberi pilihan model terbaik di keempat ruang fender. Dilanjutkan dengan pemasangan air suspension dari AirBFT Indonesia agar membuat Audi R8 milik Tim Papa Manja ini semakin dekat ke permukaan bumi.
Bermotifkan batik Lombok Mandalika
Sekujur bodi Audi R8 ini memiliki warna merah solid candy. Penggunaan body kit Liberty Walk dengan sedikit ubahan membuatnya terlihat lebih lebar hingga 25 cm. Sedangkan bagian belakang terdapat custom spoiler menyerupai ekor dari ikan pari.
Di dekat lubang udara pada bodi samping, terdapat motif batik Lombok sekaligus ciri khas Mandalika. Panel tersebut memakai bahan karbon ditambah cat gold dengan corak batik. Pemilihan Lombok tidak terlepas dari konsep utama karena ketika diving akan banyak menemui ikan pari. Pemakaian bahan karbon bukan hanya panel samping, tapi juga kap mesin.
Meski sekilas mata terlihat kap mesin sederhana namun dibalik cat merah menyala ini terbuat dari bahan ringan yang umum digunakan mobil balap. Seluruh proses tersebut ditutup dengan tahap detailing dan tahap finishing mesin oleh Dressup Garage. Pemilihan basis mobil Audi R8 ini bukan tanpa alasan, karena disesuaikan dengan tokoh favorit Gading Marten, yakni Tony Stark di film Iron Man.