Hino Tersandung Skandal Emisi, Toyota Marah Besar

22 August 2022 | 2:55 pm | Indra Alfarisy

Hino dikabarkan membohongi pemerintah Jepang soal emisi gas buang. Toyota ikut kena imbasnya. 

Kementerian transportasi Jepang menemukan kelalaian pada pelaporan emisi gas buang produk Hino. Pabrikan truk ini diduga memalsukan laporan kualitas emisi gas buang pada truk mereka. Dan skandal emisi Hino ini telah berlangsung sejak 2003.

Awalnya, permulaan tahun ini pemerintah Jepang menemukan kejanggalan pada pelaporan sertifikasi emisi gas buang truk Hino. Temuan tersebut hanya menyasar kendaraan besar. Dan mereka mengakui kesalahannya di bulan Maret lalu.

Tapi hari ini (22/08/2022) diberitakan oleh Reuters, ternyata skandal emisi Hino tersebut juga mengenai deretan truk kecil, Dutro. Total ada 76.000 unit Dutro di Jepang yang tekena. Mulai dari tahun pembuatan 2019.

Akio Toyoda Meradang

Apesnya, Toyota juga kena imbas. Ini karena Dyna, truk kecil Toyota berbagi mesin dan komponen dengan Hino Dutro. Ini adalah salah satu program kembar toyota. Seperti Avanza dan Daihatsu Xenia. Sekali lagi, ini versi yang dijual di Jepang.

Otomatis, Akio Toyoda, Presiden Toyota menyatakan secara terang-terangan kekecewaan terhadap anak perusahaannya itu. “Sebagai induk perusahaan sekaligus pemegang saham (terbesar) Hino Motors Ltd, kami merasa sangat kecewa Hino sekali lagi mengkhianati kepercayaan dan pengharapan pemegang sahamnya, dengan terus melakukan hal yang tidak patut dalam hal sertifikasi mesin,” kata Toyoda dalam pernyataan resmi yang dikirimkan kepada kami.

Baca juga :  Inikah Andalan Hyundai Untuk Pasar Mobil Compact di Indonesia?

Lebih lanjut, Master Test Driver Toyota ini juga menegaskan, “Berdasarkan situasi tersebut, Hino sekarang berada dalam posisi apakah mereka masih layak untuk mendapatkan kepercayaan para pemegang saham. Kami akan lihat dengan seksama apakah Hino bisa lahir kembali sebagai perusahaan yang layak dipercaya.” Pedas sekali.

Wajar saja Toyoda dan jajarannya kecewa. Gara-gara Dyna kena efek skandal emisi, mereka harus menahan proses delivery untuk konsumen. Ungkapan minta maaf pun dirilis resmi oleh Toyota untuk para pembeli Dyna.

Lantas, apa kata Hino? Mereka menyalahkan kultur manajemennya sendiri. Dikatakan, mereka hanya memikirkan angka tanpa mau melihat proses. Alhasil, pekerjanya terlalu ditekan untuk mencapai jadwal dan target-target yang bersifat numerik yang sudah ditentukan.

Sementara dari sisi bisnis, Satoshi Ogiso, Presiden Hino, mengatakan masih menelaah efeknya terhadap pendapatan bisnis. Sembari mengatakan kalau produknya tidak ada yang melewati ambang batas regulasi emisi di Jepang.

3.7 3 votes
Article Rating

Subscribe
Notify of
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x