Indomobil Mulai Revitalisasi Pabrik ex-Nissan di Indonesia

17 September 2025 | 4:32 pm | Rizky Dermawan

Proses akusisi PT Nissan Motor Indonesia (NMI) dari Nissan Motor Co., Ltd. yang telah dilakukan PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) melalui anak usaha IMAS, yaitu PT National Assemblers (NA), memasuki tahap lanjut.

Salah satu langkah yang akan dilakukan NA sebagai pemegang kendali penuh atas 99,9 persen saham NMI yakni merevitalisasi pabrik Nissan di Indonesia. Hal tersebut dikuatkan oleh Jusak Kertowidjojo, Direktur Utama Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) yang menyampaikan jika pihaknya tengah melakukan inventarisasi serta pengecekan untuk merealisasi rencana itu.

Transaksi saham antara IMAS dengan NMI tertuang pada Akta Jual Beli Saham No. 80 dan telah ditandatangani pada 29 Agustus 2025 di hadapan Notaris Ashoya Ratam.

Pengambilalihan saham NMI dari Nissan Motor diharapkan mampu meningkatkan kinerja usaha Indomobil Group.

Diketahui, NA merupakan perusahaan baru di bidang manufaktur perakitan kendaraan yang mayoritas sahamnya dimiliki IMAS. Saat ini NA mengelola fasilitas perakitan di Purwakarta, Jawa Barat.

Dengan memegang kendali 99,9 persen saham NMI, nantinya NA akan mengelola fasilitas manufaktur ex-Nissan di Indonesia. Hanya saja masih belum dapat dipastikan. Apakah pabrik ex-Nissan bakal digunakan untuk memproduksi kembali mobil-mobil Nissan seperti sedia kala? Atau justru akan digunakan untuk memproduksi kendaraan dari brand lain yang ada di bawah kendali IMAS?

Baca juga :  Begini Cara Klaim Asuransi Mobil Dirusak Demonstran

Revitalisasi Pabrik

Krisis yang dialami oleh Nissan global ternyata berdampak pada kinerja Nissan di Indonesia. Pabrik perakitan Nissan di Tanah Air terpaksa tutup permanen sejak akhir 2019, sebagai bagian dari strategi efisiensi global Nissan. Sebelum pabrik benar-benar “tutup warung”, Nissan melakukan efisiensi dengan memperkecil lini produksi. Unit perakitan pun hanya tersisa untuk menggarap mobil Datsun. Namun upaya ini tak bertahan lama, pabrik pun akhirnya stop operasional secara permanen. Demikian pula dengan kiprah brand Datsun.

Walau pabrik tak lagi beroperasi, Nissan tetap menjalankan bisnis di Indonesia meski hanya menjual mobil yang dimpor secara utuh (CBU). Satu model yang masih tetap diproduksi di Indonesia, yaitu Livina. Hanya saja Livina tak diproduksi di pabrik Nissan, melainkan oleh rekan aliansinya di dalam negeri yaitu Mitsubishi.

Untuk menghidupkan dan merevitalisasi lagi pabrik ini agar siap operasional tentu butuh waktu. Lini produksi yang akan digunakan harus disesuaikan dengan model kendaraan yang akan dirakit. Mau bikin mobil apa?

Sebagai catatan, Indomobil memiliki kendali operasional sejumlah brand otomotif di Indonesia, baik kendaraan penumpang maupun komersial (niaga). Selain Nissan, Indomobil saat ini juga membawahi brand Maxus, GWM, Changan, Jeep, Land Rover, Mercedes-Benz, Aion, Citroen, Jaguar, Kia, Suzuki, Nissan, Volvo, Hino, dan Volkswagen. Yang terbaru yakni Hongqi dan JAC Motors.

Baca juga :  3 Rekomendasi Mobil Toyota Untuk Taksi Online

PT National Assemblers (NA) saat ini punya kapasitas produksi hingga 50.000 unit kendaraan per tahun. Perakitan yang dilakukan saat ini mencakup berbagai model kendaraan, termasuk mobil listrik GAC Aion dan Citroen.

Salah satu prediksi yang menguat yakni pada JAC Motors yang merupakan brand pendatang baru. Rencananya, brand asal Cina ini akan menjual kendaraan niaga elektrifikasi. Perakitan lokal di Indonesia digarap oleh National Assemblers (NA).

Dengan demikian, ada kemungkinan jika nantinya JAC Motors memanfaatkan fasilitas Nissan yang telah diakuisisi Indomobil.

Tiga model kendaraan niaga elektrifikasi dari JAC Motors yang akan beredar di Tanah Air yakni JAC Trekker T9 EV, Metromover N35 EV dan Urbanmover N90 EV.

Fasilitas perakitan ex-Nissan yang kini dibawah kendali NA akan menjadi aset baru yang mendorong percepatan produksi lini kendaraan yang dimiliki Indomobil. Bukan mustahil pula jika nantinya pabrik ini khusus memproduksi mobil listrik. Tentu saja ada hitungan bisnis yang jadi pertimbangan, terutama permintaan pasar.

5 2 votes
Article Rating

Subscribe
Notify of
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x