Memahami Sistem Hybrid MG ZS HEV Yang Mau ke Indonesia

28 April 2025 | 12:00 pm | Indra Alfarisy

Salah satu mobil yang benar-benar menarik perhatian kami di markas SAIC, induknya MG di Shanghai, Cina adalah MG ZS HEV. Ya, ini versi hybrid dari MG ZS terbaru, yang debut global tahun lalu.

Secara desain, semuanya berubah. Parasnya terlihat lebih modern dengan grill lebar dan lampu depan baru. Belakangnya juga lebih segar dengan garis body buritan yang tegas. Overall, bentuk ZS kini sangat ‘Eropa’.

MG ZS Hybrid

Dimensinya juga membesar. Kalau dilihat dari samping, overhang depan yang lebih panjang sepertinya jadi penyumbang signifikan penambahan dimensi.

Panjang MG ZS generasi kedua ini adalah 4.430 mm atau bertambah 116 mm. Lebarnya 1.818 (lebih besar 9 mm) dengan tinggi 1.635 mm, lebih rendah 18 mm dari sebelumnya.

Kabin Berubah

Interior MG ZS HEV

Bagian interiornya tidak kalah berubah. Dashboard dengan desain baru menjadi tempat untuk meletakkan layar infotainment berukuran 12,3 inci.

Di dalamnya selain hiburan, juga menjadi tempat untuk menaruh berbagai setting. Untungnya, masih ada tombol fisik untuk mengatur hal penting seperti AC.

Seperti MG pada umumnya, kualitas kabin terasa mumpuni. Namun kami harus menyoroti lebar kursi depan yang yang terlalu kecil. Ini juga terjadi pada ZS lama.

Ukuran kursi seperti ini akan cepat membuat lelah pengemudi dan penumpang. Sesuatu yang harus diperhatikan oleh MG.

Baca juga :  Jaecoo Terus Tawarkan Keunggulan Teknologi SHS

Penggerak

Penggerak MG ZS HEV

Seperti dikatakan tadi, ada embel-embel HEV (Hybrid Electric Vehicle) pada ZS baru. SAIC/MG menyebutnya dengan Hybrid+. Ini adalah sistem hybrid dengan kemampuan series-parallel.

Isinya seperti biasa, mesin 1,5 liter disatukan dengan penggerak listrik dan baterai 1,83 kWh.

Motor listriknya punya kekuatan 184 hp dengan torsi 250 Nm. Sementara mesin konvensionalnya mengeluarkan 100,5 hp dengan torsi 128 Nm. Penyalur dayanya agak unik: Transmisi 3-speed otomatis. Terdengar jadul tapi menurut MG ini cukup, berkat sistem hybrid rancangan mereka.

MG mengatakan bahwa mereka mengutamakan motor listrik untuk jadi penggerak utama. Mesin konvensionalnya memang bisa menggerakkan roda secara langsung kalau diperlukan. Namun tugas utamanya adalah sebagai pengisi baterai.

Menurut diagram yang dibuka oleh tim SAIC, penggerak elektrik MG ZS memiliki kemampuan untuk terus bekerja maksimal saat pedal gas diinjak hingga 80 persen, dan kecepatan mencapai 10 km/jam.

Kemudian jika diinjak 100 persen, maka ECU akan mengaktifkan Series hybrid (mesin bekerja untuk mengisi baterai) untuk menunjang pergerakan dan menjaga keterisian baterai. Hingga mencapai kecepatan 40 km/jam.

Bawa santai dengan bukaan pedal gas sekitar 20 persen, maka hingga kecepatan 50 km/jam, hanya motor listrik yang akan bekerja. Sesuatu yang sangat cocok untuk bergerak di kota-kota besar di Indonesia.

Itu sepintas yang kami rasakan setelah mencoba ZS HEV di lahan uji milik SAIC. Pastinya, untuk bisa lebih mendalam, kami harus menunggu mobil ini datang ke Indonesia.

Baca juga :  Yuki Tsunoda Gabung di Tim Red Bull Racing

Yang pasti, selain ukuran kursi depan yang kekecilan, penggeraknya cukup menjanjikan. Tunggu update kami selanjutnya.

5 1 vote
Article Rating

Subscribe
Notify of
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
Motomobinews

FREE
VIEW