Pernah dengar Arista Group? Kalau belum, grup usaha ini adalah salah satu raksasa di bidang penjualan ritel otomotif Indonesia. Dipimpin oleh Hartono Sohor, Arista membawahi hampir 150 dealer kendaraan.
Mereka adalah penjual motor Yamaha, truk Hino, Honda (mobil), Suzuki (mobil), Wuling, Hyundai, Mercedes-Benz dan Neta.
Dikatakan Hartono Sohor, Chairman Arista Group, kesembilan merek yang ada di bawah naungannya, semua memiliki performa penjualan yang baik. “Terutama Honda dan Wuling. Dua merek itu menjadi andalan Arista saat ini.” Suzuki juga ia sebut memiliki penjualan yang baik, terutama untuk Carry pikap. Hino juga cemerlang.
Hartono kemudian menceritakan awal mula berdirinya Arista yang ia pimpin. “Modal kami hanya kepercayaan,” ungkapnya. Ia mengawali karirnya sebagai wiraniaga (sales person) Toyota. “Bulan Maret 1987, saya berhasil menjual mobil pertama saya, Toyota Corolla SE. Perlu 28 hari sejak saya mulai bekerja untuk menjual satu unit mobil.”
Dari situ semua bergulir. Krisis 1997 yang menghantam Indonesia membuat penjualan mobil turun drastis. Dari 350 ribuan di tahun sebelumnya, menjadi tinggal 20 ribuan saja. Pak Har, begitu panggilan akrabnya, kemudian memutuskan keluar dari Toyota dan buka dealer sendiri. Merek pertama yang ia jajakan adalah Hyundai. “Cukup berhasil. Tapi yang membuat ‘melejit’ adalah (mobil) Honda.”
Kini, umur Arista Group mencapai 20 tahun. Jaringan dealernya selain mendekati 150 seperti dikatakan tadi, juga mempekerjakan lebih dari 4.000 orang.
Kesuksesan ini, ditambahkan Hartono, tidak lepas dari prinsip kepercayaan yang ia pegang. “Bukan cuma kepercayaan dari APM atau bank. Yang penting kepercayaan pelanggan. Kami mengerjakan segalanya dengan passion di bidang otomotif,” katanya.
Ia juga cukup berhati-hati memilih merek yang mereka pasarkan. “Kami harus yakin kalau kami bisa menggarap brand yang kami pilih. Kalau tidak bisa, tidak usah disentuh. Tapi kalau sudah disentuh, harus dikerjakan (serius),” tambah ayah dua anak ini. Itulah kenapa, ia bersama jajarannya sangat selektif memilih segmen dan merek yang dijajakan.
Kenapa Pilih Neta?
Di sisi lain, perkembangan mobil listrik juga menjadi tantangan tersendiri. Namun Arista Group sepertinya cukup berhasil di bidang ini. Mereka mengklaim, EV menguasai hingga 32 persen dari total penjualan.
Irawan Gozali, Managing Director Arista Group mengatakan, pihaknya sekarang fokus pada pengembangan dealer dan pemasaran kendaraan listrik. Apalagi, Arista baru saja mendapatkan status sebagai main dealer Neta.
Ini agak di luar kebiasaan mereka. Kalau Anda perhatikan, semua nama mobil yang dijual, memiliki catatan yang cukup panjang di pasar otomotif Indonesia.
Ini karena, mereka melihat Neta sukses jadi perusahaan startup nomor satu di China. Belum lagi, penjualan di Thailand yang cukup sensasional. Di negara itu, Neta berada di posisi kedua setelah BYD, untuk segmen mobil listrik.
Dealer Neta yang berada dibawah panji Arista ada di Tebet. Dan siap untuk melakukan delivery pertamanya akhir Oktober ini.