Produsen mobil listrik Neta Auto Indonesia menandatangani nota kesepahaman (MoU, Memorandum of Understanding) dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) di Jakarta pada 3 Juli lalu.
Meski baru diumumkan kemarin (15/07) oleh Neta, tapi seperti diketahui, PLN melakukan inisiatif strategis untuk memperbanyak stasiun pengisian baterai kendaraan listrik umum, dan pabrikan Tiongkok itu menegaskan partisipasinya dalam insiatif tersebut. Neta menjadi bagian dari 28 mitra badan usaha lainnya yang menandatangani 30 set MoU dan Perjanjian Kerja Sama.
Dikutip dari rilis resmi Neta Auto Indonesia, mereka melihat kerja sama ini sebagai langkah penting. Khususnya dalam mempercepat transisi energi di sektor transportasi.
“Kolaborasi ini merupakan bagian dari upaya kami untuk mendukung visi pemerintah dalam mengurangi emisi karbon dan meningkatkan kualitas udara. Dengan berpartisipasi dalam pengembangan infrastruktur EV, kami yakin dapat memberikan kontribusi signifikan dalam membentuk masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan,” kata Jerry Huang, Managing Director PT NETA Auto Indonesia.
Jerry juga menegaskan, kolaborasi antar instansi sangat diperlukan untuk menjamin keberadaan ekosistem EV yang bisa diandalkan dan efisien.
Di sisi lain, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyampaikan komitmen untuk mendukung langkah pemerintah dalam mengakselerasi ekosistem EV. Salah satunya, melalui penyediaan infrastruktur yang masif.
Hal ini dikatakan sejalan dengan Peraturan Presiden No. 79 Tahun 2023. Yang menyoal percepatan program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai untuk transportasi jalan.
Acungan jempol terhadap inisiatif ini juga disampaikan oleh Budi Setyadi, Ketua Asosiasi Sepeda Motor Listrik Indonesia. Menurutnya, kerja sama antara PLN dan 28 mitra usaha akan mengurangi kekhawatiran masyarakat. Terutama tentang penggunaan kendaraan listrik dan memperbaiki kualitas udara.
Untuk informasi, Neta Auto Indonesia juga akan hadir di GIIAS 2024. Salah satu ‘bintang’ yang akan ditampilkan adalah SUV listrik Neta X.
