Nissan LEAF Generasi Ketiga Bakal Jadi Seperti Apa?

12 June 2025 | 2:15 pm | Rizky Dermawan

Tahap demi tahap, wujud terbaru dari mobil listrik Nissan LEAF mulai ditampilkan sejak Maret 2025 lalu. Mobil listrik yang muncul pertamakali pada tahun 2010 ini akan segera memasuki generasi ketiga.

Mungkin tak banyak yang mengetahui jika nama yang disematkan sebenarnya ditulis sebagai “LEAF”, akronim dari Leading, Environmentally friendly, Affordable, Family car. Bukan “Leaf” yang dalam bahasa Inggris memiliki arti “Daun”.

Meskipun kerap mengalami pasang surut dan krisis, Nissan tetap konsisten untuk terus melakukan pengembangan pada LEAF. Bahkan kemunculan Nissan Ariya di tahun 2023 tak membuat LEAF turun tahta atau pensiun. Nah, ada kabar baru apalagi seputar Nissan LEAF yang sedianya bakal debut perdana pada akhir bulan ini?

Gaya Makin Sporty

Lupakan sosok LEAF hatchback generasi terdahulu yang kerap dijuluki mirip setrikaan atau alat sedotan debu. LEAF kini tampil jauh lebih modern, sporty dan aerodinamis. Dari cuplikan foto yang ditampilkan Nissan, desain LEAF memang berubah drastis.

Pembenahan aerodinamika jadi perhatian utama. Bodi LEAF kini terlihat lebih klimis berkat handle pintu tersembunyi. Garis atap lebih melandai ke buritan yang kini tampil dengan gaya fastback.

Pada atap LEAF kini dilengkapi kaca panoramic electrochromic dengan fitur auto-dimming. Kaca panoramic dapat digelapkan secara otomatis, sehingga tak perlu lagi ada tirai dan sekat penutup pada plafon.

Baca juga :  All New Toyota RAV4 2025 Diperkenalkan, Hanya ada PHEV dan Hybrid

Pada bagian depan kini tampil lebih sporty berkat desain bumper model baru. Grille pun kini dilengkapi sekat yang dapat buka tutup otomatis mengikuti kecepatan mobil.

Desain dek lantai kabin dan kolong sasis pun dibuat rata. Tak sekadar meningkatkan volume kabin agar lebih lapang. Aliran udara dari depan dapat mengalir leluasa melalui kolong sasis hingga ke buritan.

Hasilnya, hambatan udara atau coefficient of drag (Cd) untuk model yang dipasarkan di Amerika Serikat dan Jepang kini menjadi 0,26. Angka hambatan udara yang terbilang kecil. LEAF spek pasar Eropa dengan pelek dan spion berdesain spesifik, angkanya bisa lebih rendah yakni 0,25. Dengan hambatan udara yang makin kecil, konsumsi energi pun jadi lebih efisien.

Motor Dan Baterai Baru

Perubahan drastis ternyata juga merambah pada teknologi sistem penggeraknya. LEAF dikabarkan menjadi mobil listrik pertama yang dibekali motor elektrik penggerak 3-in-1 terbaru dari NIssan. Konstruksi motor elektrik penggerak terbaru ini lebih ringkas dan ukurannya pun 10% lebih kecil dari versi sebelumnya. Dengan ukuran motor elektrik yang lebih kecil, maka tersedia ruang untuk perangkat HVAC (heating, ventilation, air conditioning).

Seperti pada generasi sebelumnya, LEAF terbaru tetap dibekali satu motor elektrik penggerak roda depan (FWD).

Nissan LEAF yang tengah beredar saat ini tersedia dalam dua versi baterai dan motor elektrik penggerak.

Baca juga :  Ini Dia, Mobil Listrik Penerus Nissan March

Varian standar dibekali baterai berdaya 40 kWh. Motor elektriknya beroutput 147 hp dengan torsi 317 Nm. Varian selanjutnya dibekali baterai 60 kWh. Motor elektriknya beroutput 214 hp dengan torsi 336 Nm.

Pihak pabrikan mengatakan bahwa akan ada varian dengan motor elektrik 214 hp, tapi torsi puncaknya lebih besar yakni 355 Nm. Motor elektrik terbaru LEAF pun diklaim suaranya lebih senyap 2 desibel dari versi terdahulu untuk di lingkungan perkotaan pada kecepatan hingga 50 km/jam.

Tak hanya motor elektrik saja, teknologi baterai pun turut direvisi. Untuk mencegah terjadinya overheat dan kebakaran, sistem baterai LEAF dilengkapi pendingin cairan  serta manajemen thermal.

Panas berlebih yang dihasilkan baterai saat tersambung pada charger onboard diredam dan disimpan. Energi panas akan digunakan kembali sebagai penghangat baterai saat kondisi suhu udara dingin. Jadi, baterai tak membeku walau suhu luar dalam kondisi minus saat musim salju.

Sistem charging pada LEAF pun kini sudah dilengkapi soket CCS dan NACS sesuai regulasi yang berlaku di AS. Mobil listrik Nissan LEAF bisa menggunakan jaringan pengisian daya cepat berarus listrik DC Supercharger milik Tesla.

Nissan LEAF yang tengah dipasarkan saat ini kemampuan jelajah maksimumnya cuma sekira 340 km (standar uji EPA). Nah, Nissan LEAF generasi terbaru dikabarkan mampu menempuh jarak hingga 600 km. Selisihnya sangat signifikan.

Baca juga :  Matrix LED di Yamaha Tracer 9 2025, Canggih Tapi Tidak Mudah

Platform Sasis Baru

Rancang bangun yang kini digunakan LEAF yakni platform CMF-EV adalah hasil riset bersama aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi. Platform ini juga diaplikasikan pada Nissan Ariya. Nantinya, model mobil listrik Nissan lainnya juga akan pakai platform baru ini, termasuk Juke.

Peningkatan kenyamanan dan stabilitas berkendara juga tak luput dari perhatian. Pada model LEAF terbaru, sistem suspensi belakang berganti dari jenis torsion-beam menjadi multi-link independen. Kekakuan redaman lateral suspensi belakang pun kini meningkat sekira 66%. Sistem kemudi juga dibenahi. Sudut belok dan radius putar LEAF kini jauh lebih kecil. Hal ini berguna ketika parkir di area dengan ruang gerak terbatas.

Tak hanya itu, struktur rangka bodi LEAF kini dikatakan jauh lebih kokoh dan rigid. Stabilitas berkendara serta handling kemudi menjadi jauh lebih baik dari LEAF generasi sebelumnya.

Nah, makin penasaran bakal seperti apa wujud baru dari mobil listrik Nissan LEAF? Sabar, hanya beberapa pekan lagi bakal launching…

5 2 votes
Article Rating

Subscribe
Notify of
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x