Osamu Suzuki mungkin orang yang oaling berpengarauh di Suzuki Motors Corporation (SMC). Ia wafat pada 25 Desember 2024 lalu dalam usia 94 tahun.
Selama lebih dari 40 tahun ia menjadi pimpinan Suzuki. Sebelum akhirnya memutuskan pensiun pada 2021 dan mengambil posisi sebagai adviser bagi SMC.
Karirnya menarik. Meski Osamu menyandang nama Suzuki, tapi ia bukan keturunan Michio Suzuki. Nama lahirnya adalah Osamu Matsuda. Ia menikahi Shoko Suzuki, cucu Michio saat berkarir sebagai pegawai bank. Di budaya Jepang, kalau sebuah keluarga tidak punya anak laki-laki, maka mantunya akan menyandang nama keluarga dari pihak perempuan. Itu kenapa namanya jadi Osamu Suzuki.
Ia bergabung bersama Suzuki pada 1958 dan mengerjakan berbagai jabatan mulai dari manajer junior, hingga naik jadi direktur pada tahun 1963.
Karirnya terus bergulir menjadi managing director tahun 1973, lalu posisi puncak sebagai CEO diraih pada 1978. Dan saat inilah, pengaruhnya terhadap Suzuki mulai terlihat.
Beda Pikiran
Otak bisnisnya beda. Ia tidak mau bersaing langsung dengan perusahaan otomotif yang lain. Fokusnya membuat mobil kecil. Bukan cuma untuk pasar domestik Jepang, tapi global.
Untuk itu ia harus keliling dunia, demi menemukan di mana Suzuki bisa jualan. Ia menemukan dua negara yang bisa jadi tempat untuk ekspansi. Pertama adalah Thailand pada 1967 dan Indonesia tahun 1974.
Kemudian diikuti ekspansi ke Filipina, Australia yang membukakan jalan untuk berkolaborasi bersama General Motors. Kemudian meluas ke pasar Selandia Baru, Pakistan dan lainnya. Tapi yang paling besar adalah India di era 1980-an. Tahun 1982, ia menggandeng pemerintah setempat untuk membentuk Maruti Udyog Limited.
Kolaborasi ini mengubah pangsa pasar India yang ‘stuck’ dengan mobil jaman dulu menjadi pasar pengguna mobil modern. India juga jadi basis produksi terbesar Suzuki, dengan jumlah 200.000 unit pertahun. Dikonsumsi oleh wilayah anak benua India dan Eropa Timur.
Saat ini, Maruti Suzuki adalah perusahaan otomotif nomor satu di India, yang sangat sulit dikalahkan. Bahkan kompetitornya sampai harus minta kolaborasi supaya bisa kebagian ‘kue’.
Itulah kenapa, Osamu Suzuki sang mantu yang diangkat anak dan jadi orang berpengaruh di usaha keluarganya. Bukan cuma itu, pola pikirnya yang brilian, membuatnya jadi orang berpengaruh di bidang otomotif global.