Tesla Hampir Pasti Buka Pabrik di Indonesia

13 January 2023 | 9:00 am | Indra Alfarisy

Suka atau tidak, Tesla dengan segala masalah dan kelebihannya adalah pionir yang membukakan mata dunia, kalau kita perlu mobil listrik. Produsen EV terbesar di dunia milik Elon Musk itu hampir siap untuk membangun pabrik Tesla di Indonesia.

Tesla Gigafactory Shanghai

Kesepakatan perjanjian awal (preliminary deal), dikabarkan Bloomberg sudah hampir final. Tesla tertarik untuk membangun mobilnya di Indonesia, karena negara kita ini kaya akan bahan baku baterai. Selain itu, mereka berencana bukan hanya membangun satu pabrik, tapi beberapa. Dengan fungsi yang beragam.

Seperti pabrik Tesla lainnya di dunia, fasilitas perakitan EV di Indonesia juga mencanangkan target produksi hingga satu juta unit per tahun. Dan Indonesia adalah negara ketiga, kalau jadi, yang merakit mobil Tesla di luar Amerika Serikat. Setelah China (Shanghai) dan Berlin di Jerman.

Tesla memang sudah lama ‘diincar’ oleh pemerintah Indonesia untuk berinvestasi. Presiden Joko Widodo yang sempat menjumpai Elon Musk untuk tanda tangan perjanjian pasokan nikel senilai US $5 juta, menginginkan agar Tesla membangun pabrik mobil, bukan hanya fasilitas pembuatan baterai EV.

Kemungkinan adanya pabrik di Indonesia juga selaras dengan keinginan Elon Musk sendiri. Dalam rapat pemegang saham Agustus 2022, Musk yang juga pendiri SpaceX menyatakan keinginannya agar Tesla bisa memiliki 10 hingga 12 pabrik di seluruh dunia. Akhir tahun lalu, mereka juga mendiskusikan untuk membuka fasilitas perakitan EV di Meksiko.

Baca juga :  Chery Resmikan Dealer Pertama di Wilayah Jakarta Timur

Mau Bikin Yang Mana?

Tesla Model 3

Tentunya, kalau memang jadi Tesla buka pabrik, tantangannya adalah produk mana yang akan dibuat. Indonesia adalah pasar otomotif besar memang. Tapi mobil yang laris harganya berkisar Rp 200-300 jutaan. Tesla Model 3, yang berstatus sebagai produk paling murah, dibanderol Rp 700 jutaan, di negara asalnya.

Investasi pabrik bukan murah dan tidak bersifat taktis. Ini adalah langkah bisnis strategis jangka panjang. Masalahnya, kalau daya beli kebanyakan masyarakat Indonesia untuk otomotif ada di angka tadi, Tesla tidak punya produknya. Tentu, dengan dirakit lokal harganya pasti turun, tapi rasanya mustahil bisa turun sampai setengahnya.

Tapi BMW bisa merakit mobilnya secara lokal? Iya, dengan menumpang di Gaya Motor, fasilitas perakitan milik Astra Group.

Bagaimanapun, kami berharap Tesla memang akan membuka pabrik di Indonesia. Tapi rasanya harus realistis juga. Sampai Tesla punya produk yang pas, jangan berharap banyak.

 

0 0 votes
Article Rating

Subscribe
Notify of
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x