Mengawali tahun 2023, Toyota Indonesia berhasil mencatatkan rekor pertumbuhan baru hasil ekspor kendaraan Toyota sebanyak 297 ribu unit, di sepanjang Januari hingga Desember 2022. Pencapaian tersebut meningkat 58 persen dibandingkan dengan kinerja ekspor di tahun 2021 silam. Performa ekspor Toyota Indonesia telah memberikan kontribusi sebesar 63 persen terhadap total unik ekspor nasional sejumlah 473.602 kendaraan.
Sebanyak 297 ribu unit kendaraan Toyota rakitan Indonesia, diterima dengan baik oleh konsumen luar negeri ke lebih dari 80 negara. Pencapaian ini merupakan rekor tertinggi aktivitas pengiriman kendaraan Toyota ke pasar internasional, sejak tahun 1987 hingga tahun 2022.
Selama lebih dari 3 dasawarsa, Toyota Indonesia telah mengirimkan 2,3 juta unit kendaraan Toyota ke berbagai negara tujuan ekspor. Bahkan Toyota Fortuner menempati posisi sebagai kontributor ekspor terbesar hingga 578 ribu unit sejak pengiriman perdananya.
“Perjalanan pertumbuhan dan pencapaian ekspor industri otomotif nasional, bukan suatu proses yang kami raih secara singkat ataupun instan, namun membutuhkan kerja keras juga proses yang cukup panjang. Sejak tahun 1987, kami menginisiasi ekspor perdana kendaraan Toyota buatan anak bangsa, dengan mengirimkan Kijang, hingga akhirnya berhasil mengirimkan 297 ribu unit kendaraan Toyota brand di sepanjang tahun 2022,” kata Bob Azam Direktur Hubungan Eksternal PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN).
Tambah negara tujuan ekspor
“Toyota Veloz yang baru kami ekspor di tahun lalu, menjadi kontributor terbesar di angka 70 ribu unit. Tahun ini, kami juga akan melakukan ekspansi negara tujuan ekspor ke kawasan Afrika, sebagai salah satu strategi untuk terus mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Di tengah ancaman perlambatan ekonomi global pun, Toyota Indonesia tetap menargetkan pertumbuhan kinerja ekspor tahun 2023 akan naik sebesar 5 persen,” imbuhnya.
Situasi perekonomian global di tahun 2023 yang menantang, mendorong pemerintah terus menggencarkan strategi diversifikasi negara tujuan ekspor untuk tetap mempertahankan kontribusi ekspor nasional yang selama ini berperan dalam pemulihan ekonomi Indonesia.
Tetap mendukung elektrifikasi
Hal ini sejalan dengan upaya yang dilakukan oleh TMMIN di tahun lalu, yang berhasil membuka pasar ekspor kendaraan Toyota Indonesia ke Australia dan tahun ini akan menambah negara tujuan ekspor di kawasan Afrika. Selain harus mempertahankan tren pertumbuhan ekspor yang positif, industri otomotif nasional juga memasuki transformasi kendaraan dengan teknologi elektrifikasi.
“Pengembangan kendaraan elektrifikasi Toyota di Indonesia memiliki tujuan mengurangi karbon untuk masa depan yang lebih hijau. Partisipasi aktif kami dalam mendukung target pemerintah, kami wujudkan melalui realisasi dan komitmen dengan membangun ekosistem elektrifikasi. Meliputi peningkatan kemampuan SDM dalam negeri, investasi pengembangan manufaktur otomotif, hingga menyediakan ragam teknologi elektrifikasi yang lengkap,” pungkas Bob Azam.