Skandal sertifikasi pengujian yang melanda Toyota Group mulai melebar efeknya. Toyota Motor Corporation Jepang dikabarkan merevisi target produksi kendaraan mereka secara global.
Awalnya, raksasa otomotif Jepang ini memiliki target membuat 10,3 juta unit kendaraan untuk pasar dunia. Namun kemarin, dikabarkan situs pemberitaan Kyodo News, targetnya turun menjadi 9,8 juta unit untuk tahun ini.
Revisi tersebut dipicu dengan dihentikannya produksi Yaris Cross (versi JDM), Toyota Corolla Fielder dan Corolla Axio sejak kabar skandal sertifikasi tersebut mencuat bulan Juni lalu. Produksinya baru akan dimulai lagi pada bulan September 2024 mendatang.
Selain tiga model tersebut, dikabarkan juga Toyota Noah/Voxy ikut dihentikan setelah terindikasi mengalami ketidaksesuaian sertifikasi pengujian pada Juli kemarin. Otomatis, MPV ini juga berhenti diproduksi untuk sementara, sampai otoritas Jepang menyatakan semuanya ‘clear’.
Hal lainnya yang juga memberatkan adalah, terhambatnya produksi Toyota Prius karena masalah recall yang sempat melanda.
Di luar produk, soal kompetisi dan gempuran merek Cina juga jadi masalah. Toyota kesulitan mengimbangi persaingan harga serta gencarnya konsumen yang ‘hijrah’ menggunakan mobil listrik berbasis baterai.
Jumlah Produksi
Menurut data bulan Juni 2024 yang dirilis Toyota Motor Corporation, sejak Januari hingga Juni tahun ini jumlah kendaraan yang keluar dari pabriknya di seluruh dunia, mencapai 4.648.863 unit. Sebagai perbandingan, pada rentang masa yang sama di tahun 2023, mereka mampu membuat 4.894.844 kendaraan.
Lalu, produksi mobil yang dilakukan di Jepang mulai Januari-Juni tahun ini mencapai 1.508.416 unit. Turun sekitar 8,2 persen dibanding periode serupa tahun 2023 lalu, yang menyentuh 1.644.013 unit.
Sementara itu di Indonesia sendiri, sejak Januari hingga Juni 2024 lalu, Toyota telah memproduksi sebanyak 121.769 unit mobil melalui fasilitas produksinya di Karawang, Jawa Barat. Bandingkan dengan periode yang sama tahun 2023 lalu, yang mencatatkan 124.971. Turun sekitar 2,5 persen.