Pabrik Baterai BMW Dibangun di Amerika Serikat, Skalanya Masif

30 June 2023 | 4:45 pm | Rizky Dermawan

Tanpa pasokan baterai yang cukup, proses produksi mobil listrik BMW di Spartanburg bakal terhambat. Oleh sebab itulah pabrikan asal Jerman ini pun segera membangun sebuah pabrik manufaktur baterai berskala besar, di Amerika Serikat. 

Pabrik yang berlokasi di Woodruff, South Carolina ini akan memproduksi baterai bervoltase tinggi yang merupakan teknologi baterai generasi keenam. Baterai ini nantinya akan digunakan pada jajaran model SUV EV BMW X yang diproduksi di Spartanburg.

Komplek infrastruktur pabrik yang tengah dibangun ini amat sangat luas, sekitar 9,29 hektar. Itu hanya sebagian kecil dan baru tahap pertama dari total keseluruhan lahan pabrik yang luasnya mencapai 127,47 hektar! Ya, salah satu pabrik BMW terbesar selain Spartanburg.

Produksi di pabrik ini merupakan kerjasama antara BMW dengan perusahaan teknologi baterai asal AS, Automotive Energy Supply Corporation (AESC). Sel baterai akan dipasok dari pabrik manufaktur AESC di Florence, AS yang saat ini juga tengah dibangun.

Untuk tahap awal, diperkirakan pabrik ini bakal menyerap sebanyak 300 tenaga kerja. Jumlahnya memang tak terlalu banyak, karena seluruh proses produksi telah menggunakan teknologi sistem otomasi terkomputerisasi dan robotika modern yang canggih. Tentunya, semua itu berkaitan dengan efisiensi produksi. Namun kedepannya jumlah pekerja akan bertambah seiring dengan penambahan kapasitas produksi baterai.

Baca juga :  Chery Indonesia Resmikan Diler Ke-38 Di Kota Depok

“Pabrik baterai Woodruff menjadi pondasi awal penerapan teknologi manufaktur yang canggih, fleksibel, dan berkelanjutan,” papar Dr. Robert Engelhorn, president and CEO of BMW Manufacturing.

Hemat Energi Dan Ramah Lingkungan

Tak hanya canggih, pabrik ini pun memanfaatkan sumber daya energi listrik yang ramah lingkungan. Salah satu teknologi yang digunakan yakni panel surya.

Sistem sirkulasi udara pabrik ini juga diklaim hemat energi. Hal tersebut berkat teknologi motor kipas sirkulasi udara hasil kerjasama antara BMW i Ventures dan Turntide. Konsumsi energi listrik digadang dapat ditekan hingga 40 persen.

Nah, untuk kebutuhan air bersih, pabrik ini mengandalkan sistem tadah hujan. Air hujan ditampung kemudian dimurnikan agar aman untuk digunakan. Dengan teknologi tersebut, penggunaan sumber air tanah dapat dikurangi. Kurang lebih hampir mirip dengan pabrik Ducati di Borgo Panigale, Italia. 

Guna mengurangi polusi udara, BMW menerapkan sistem filtrasi gas buang yang dihasilkan oleh proses produksi. Di lingkungan sekitar pabrik pun BMW melakukan penghijauan berupa taman dan deretan pepohonan area terbuka hijau. Tak hanya sedap dipandang mata, pepohonan yang ditanam akan menyerap gas karbondioksida. Hal ini merupakan bagian dari target BMW untuk mengurangi emisi karbondioksida hingga 40 persen pada tahun 2030 mendatang.

Investasi 700 Juta Dollar

Dengan sistem produksi canggih berikut fasilitas infrastruktur dan sarana pendukung yang terpadu, pabrik ini membutuhkan dana investasi yang besar.

Baca juga :  Zeekr Mix, MPV Listrik Dengan Jarak Tempuh 700 KM Dan Berpintu Antik

Total dana investasi fasilitas manufaktur sebesar $1.7 miliar atau kurang lebih setara Rp 25,5 trilyun telah dianggarkan oleh BMW sejak Oktober 2022 lalu.

Dana sebesar $1 milyar atau sekitar Rp 15 trilyun dialokasikan untuk ektensifikasi produksi mobil listrik generasi mendatang dari BMW di pabrik manufaktur Spartanburg.

Untuk pembangunan pabrik baterai di Woodruff ini menelan biaya 700 juta dollar atau sekitar 10,5 trilyun rupiah.

Pabrik baterai ini ditargetkan dapat segera beroperasi mulai tahun 2026 mendatang. Memang bukan proyek yang mudah, mengingat sistem dan teknologi manufaktur terpadu yang diterapkan terbilang kompleks. Selain itu tentu saja… areal pabriknya sendiri amat sangat luas.

5 1 vote
Article Rating

Subscribe
Notify of
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x