Surat Pemesanan Kendaraan (SPK) langsung membludak hanya dalam waktu satu jam? Ya, hal ini terjadi di Tiongkok setelah pendaftaran pemesanan mobil listrik Toyota bZ3X resmi dibuka. Hanya dalam waktu 1 jam, jumlah pemesan yang mendaftar secara daring tembus 10.000 unit.
Membanjirnya pemesanan via daring secara sporadis tersebut bahkan sempat membuat server jadi ngadat karena kebanyakan traffic yang masuk. Hmm…menakjubkan!
Mobil listrik bZ3X yang produksinya di RRC merupakan kerjasama manufaktur antara Toyota dengan mitra lokalnya yakni GAC memang terbukti sukses. Apa keistimewaan SUV penyedot setrum ini sehingga bisa laris manis?
Bodi Bongsor Paling Diminati
SUV listrik saat ini jadi mobil yang paling diminati para konsumen di Negeri Tirai Bambu.
Yang jadi pertimbangan bukan lantaran ketangguhan mobil SUV di trek off-road. Tapi memang pada doyan mobil bongsor dengan kabin ekstra lapang.
Dari segi dimensi, Toyota bZ3X seukuran Toyota RAV4 terbaru. Dengan panjang 4.600 mm, lebar 1.875 mm dan lebar 1.645 mm, bodi mobil ini cukup panjang tapi tak terlalu lebar. Nah, jarak antar sumbu roda (wheelbase) yang berukuran 2.765 mm terbilang cukup panjang. Hal ini dapat diartikan bZ3X punya ruang kabin yang cukup lega.
Jika dibandingkan kendaraan sejenis buatan brand lokal RRC, kemasan kabin bZ3X tak terlampau mewah atau futuristis. Tapi paduan desain interior yang elegan dengan (klaim) kenyamanan berkendaranya dirasa pas. Fitur yang dibekalkan pun tak kalah lengkap dari rival sekelasnya.
Tak perlu beraneka fitur yang berlebihan, cukup layar head unit 14.6-inci dan layar instrument 8.8-inci. Sistem audio premium lansiran Yamaha dengan 11-speaker yang terpasang dalam kabinnya pun tak perlu diragukan kualitasnya.
Harga dan Jarak Jelajah
Harga dan jarak jelajah maksimum jadi poin utama yang dipertimbangkan konsumen dalam memilih mobil listrik.
Toyota bZ3X di Tiongkok dibanderol dengan harga mulai dari 109.800 yuan, atau sekira Rp 247,5 jutaan. Ini adalah harga bZ3X varian termurah yakni 430 Air. Jika ingin fitur extra, maka naik satu level diatasnya ada 430 Air+ yang harganya 119.800 yuan (Rp 270 jutaan).
Kedua varian tersebut dibekali baterai lithium-iron phosphate (LFP) berdaya 50,03 kWh. Jarak jelajah maksimum berdasarkan standar uji CLTC mencapai 430 km. Jika pakai standar uji lainnya, hasilnya tentu akan beda.
JIka ingin jarak jelajah yang lebih jauh, maka pilihannya adalah varian 520 Pro (120.980 yuan/Rp 272,7 jutaan) dan 520 Pro+ (139.800 yuan/Rp 315 jutaan). Sesuai labelnya, keduanya punya jarak jelajah maksimum 520 km berkat baterai berdaya 58,37 kWh.
Jika ingin versi dengan fitur advanced driver-assistance systems (ADAS), 520 Pro ADAS dibanderol mulai 149.800 yuan (Rp 337,7 jutaan) dan mulai dari 159.800 yuan (Rp 360,2 jutaan) untuk varian 520 Pro+ ADAS.
Perangkat penunjang sistem ADAS yang dibekalkan meliputi 11 kamera, 12 radar ultrasonic plus radar gelombang 3 mm dan sensor LiDAR. Sistem ADAS dikendalikan oleh prosesor Nvidia Drive AGX Orin X.
Ingin jarak jelajah paling jauh? Pilihannya adalah varian 610 Max yang dibekali baterai LFP berdaya 67,92 kWh jarak jelajah maksimum berdasarkan standar uji CLTC mencapai 610 km. Harganya mulai dari 159.800 yuan (Rp 360,2 jutaan), sama seperti varian 520 Pro+ ADAS.
Untuk sistem penggerak, varian 430 dan 520 dibekali motor elektrik tunggal beroutput 204 hp. Sedangkan varian 610 Max outputnya lebih besar yakni 224 hp.
Label harga yang ditawarkan memang sangat kompetitif dibandingkan rival sekelasnya. Tak heran jika mobil listrik ini laris manis. Dan mobil listrik Toyota dengan rentang harga itu yang sangat diperlukan di Indonesia, kalau mau memasyarakatkan kendaraan setrum.