Liburan kali ini terasa sangat spesial karena kami bertugas menguji KIA Grand Carnival dengan konfigurasi tiga baris kursi. Plus satu baris yang tersembunyi di area bagasi.
Jujur dengan dimensi yang tidak bisa dibilang kecil, kami melewati jalanan ibu kota dan luar kota. Mulai dari tol, hingga jalan negara yang berliku. Beberapa hal yang menonjol bisa kami simpulkan.
Pengendaraan
Secara mengejutkan cukup menyenangkan. Ini kami sebut mengejutkan karena dengan panjang lima meter, jarang ada MPV yang dengan mudah kami menyesuaikan diri. Ini kami dapatkan berkat visibilitas yang luas dimanapun Anda duduk. Kehadiran kamera 360 derajat juga membantu manuver di berbagai situasi.
Handlingnya juga meyakinkan. Ini pasti ada hubungannya dengan suspensi. KIA Grand Carnival memiliki karakter suspensi yang terbilang mumpuni, layaknya MPV keluarga seharga Rp 800 jutaan. Kaki depannya diberikan konstruksi MacPherson Strut, sementara belakang mengandalkan model multi-link.
Dengan komposisi suspensi yang diberikan, Grand Carnival tidak limbung di berbagai tingkat kecepatan. Memang, ada beberapa kondisi yang membuat mobil terasa agak keras, tapi itu jarang terjadi. Sepengalaman kami, mobil ini memberikan keseimbangan yang hampir sempurna antara kenyamanan dan handling. Dibandingkan dengan Large MPV mewah lain yang melebihkan kenyamanan, sehingga mobil limbung dan berayun
Interior
Dengan panjang 5.155 mm dan wheelbase 3.090 mm, Kia Grand Carnival menyuguhkan interior yang lega. Terutama untuk urusan ruang kaki. Lebar hampir dua meter (1.995 mm) menjanjikan ruang bahu yang luas. Terbukti, tidak ada yang mengeluh saat semua kursi terisi penuh.
Tidak hanya lega, interiornya juga dibalut dengan kulit berwarna coklat hingga menimbulkan kesan yang mewah. Di kursi pengemudi dan penumpang bagian depan dilengkapi dengan pemanas dan pendingin jok. Untuk di Indonesia, pendingin jok itu penting.
Baris kedua memungkinkan Anda untuk lebih akrab dengan yang belakang. Ini karena jok bisa diputar berhadapan. Tidak ketinggalan, konfigurasi kabin yang fleksibel. Bahkan kalau diperlukan, mulai baris kedua hingga terakhir, bisa dilipat rata lantai. Memberikan ruang kargo sebesar 4.110 liter.
Performa
KIA Grand Carnival dibekali dengan mesin turbodiesel 2.200 cc 199 hp dan torsi 441 Nm. Performanya patut dipuji dan diperhitungkan. Tenaga yang dihasilkan terbilang instan. Ini karena torsinya memuncak dari 1.750 rpm hingga 2.750 rpm, dorongannya jadi lebih terasa. Transmisi 8-speed otomatis juga mampu menterjemahkan lontaran daya dengan cukup baik. Hasilnya, sekali lagi, mobil ini menyenangkan untuk bepergian luar kota, jalan berbukit, perjalanan jarak jauh.
Enaknya lagi, dengan tenaga yang besar bukan berarti mobil ini boros. Konsumsi di dalam kota KIA Grand Carnival bisa menghasilkan 12 km/liter. Irit. Untuk konsumsi luar kota, dengan kecepatan rata-rata 100 km/jam, mobil ini mencatatkan konsumsi bahan bakar 16 km/liter. Tapi jangan lupa, angka itu tidak mengikat. Semua tergantung situasi dan gaya berkendara masing-masing.
Kesimpulan
KIA Grand Carnival bisa dipertimbangkan untuk keluarga yang ingin tampil beda. Yang tidak melulu menunjukkan gengsinya dengan MPV mewah Jepang. Harganya juga lebih murah dari pesaing, Rp 928.000.000 (OTR Jakarta) untuk varian Premiere yang kami coba. Di bawahnya, Kia menjual varian Dynamic dengan harga Rp 100 juta lebih murah.
Desain eksterior yang sangat elegan dan tajam membuat mobil ini menarik perhatian. Interior yang mewah dan luas memberikan berbagai fleksibilitas. Perpaduan tenaga dan suspensi yang selaras memberikan kesan menyenangkan sendiri untuk yang mengemudi.
Tentu, ada saja kekurangannya. Karena ini mesin diesel modern, BBM yang disarankan sudah pasti yang non-subsidi. Ditambah tangki 80 liter, siap-siap saja biaya operasional naik. Meski hal ini dikompensasi dengan konsumsi solar yang lumayan irit.
Reviewer: Fajar Ariyan Putra
Editor: Indra A