Review Mobil Bekas: Mercedes-Benz C-Class W202

2 September 2025 | 7:30 pm | Aldi Prihaditama

Jika ada produk Mercedes-Benz yang sempat ngehits di Indonesia pada pertengahan 1990an, maka salah satunya ialah C-Class dengan seri 202. Titik awal perjalanannya bermula pada bulan Mei 1993. Generasi kedua sedan Mercedes-Benz berukuran sedang diperkenalkan, dengan seri model 202. Serupa dengan sebutan S-Class yang telah digunakan selama lebih dari dua dekade, untuk jajaran kelas atas Mercedes-Benz, model baru ini disatukan di bawah istilah baru, yakni C-Class.

C-Class merupakan penerus seri 201 yang telah membawa Mercedes-Benz meraih kesuksesan besar. Sekaligus memantapkan posisinya di segmen pasar mobil penumpang kelas menengah berukuran sedang. Selama hampir sebelas tahun produksi, dengan nyaris 1,9 juta unit diproduksi di pabrik Sindelfingen dan Bremen, Mercedes-Benz seri 202 ini punya sederet keunggulan.

Fitur Lebih Lengkap Dari Seri 201

Mulai ruang interior yang jauh lebih lapang, peningkatan fitur keselamatan aktif dan pasif, serta kenyamanan yang lebih baik, meski dengan dimensi keseluruhan yang hampir tidak berubah dari seri 201. Dengan perlengkapan standar yang jauh lebih lengkap, termasuk airbag untuk pengemudi dengan ukuran penuh, pelindung benturan samping terintegrasi, serta harga yang hampir tidak berubah dibandingkan pendahulunya.

Dalam model C-Class ini, Mercedes-Benz merepresentasikan konsep beragam gaya dan lini perlengkapan. Selain trim Classic, terdapat tiga trim lain yang ditawarkan, yaitu Esprit, Elegance, dan Sport. Dalam jajaran produknya, Esprit serupa dengan Classic, tetapi suspensinya lebih rendah 25 mm dan lebih menyasar pelanggan muda, dengan interiornya yang bernuansa ceria.

Baca juga :  Test Drive BYD Atto 1 Dari Jogja ke Solo dan Finish di Semarang

Banyak Pilihan Trim

Trim Elegance tidak hanya menawarkan fitur interior yang lebih lengkap, tetapi juga memiliki beberapa perbedaan mencolok pada tampilan luarnya. Moulding pelindung yang senada dengan warna bodi, dan dilengkapi sisipan aksen chrome. Trim roda juga dilengkapi cincin krom, dan tampilan unit lampu juga berbeda. Lampu sein depan model clear lens (bening), sedangkan lampu belakang bergaya bikromatik.

Khusus pada trim Sport, memiliki suspensi lebih rendah 25 mm seperti trim Esprit. Namun, pembedanya ialah settingan chassis yang lebih kaku. Termasuk penggunaan velg alloy berbobot ringan, yang dibalut ban yang lebih lebar. Bagi konsumen yang menginginkan C-Class berpenampilan lebih dinamis, tersedia versi AMG dengan chassis yang sporty, velg alloy khas AMG, apron depan dan belakang yang dimodifikasi, serta sill samping yang lebih ramping.

Mesin 1.8 Liter Baru

Pada awalnya, jajaran model C-Class terdiri dari tujuh model. Tiga di antaranya bermesin diesel dan empat bermesin bensin. Mesin bensin yang digunakan pada seri 202 ini, sudah teruji pada Mercedes-Benz seri 124, sejak Oktober 1992. Jantung mekanis baru ialah unit 1.8 liter, yang dikembangkan dari varian 2.0 liter, dengan teknologi empat klep per silinder dan sistem injeksi bahan bakar elektronik dengan P-Motronic.

Untuk mesin diesel, hanya unit 2.0 liter yang digunakan dari seri 201. Sedangkan unit diesel 2.2 liter dan 2.5 liter merupakan unit yang baru dikembangkan. Keunggulan teknologi empat klep per silinder ini, menghasilkan peningkatan performa dan torsi. Sekaligus konsumsi bahan bakar yang lebih rendah, dan meminimalisir emisi gas buang. Semua C-Class yang bermesin diesel, dilengkapi dengan sistem resirkulasi gas buang dan konverter katalitik.

Baca juga :  Ulang Tahun Pertama HBCI Bali, Penuh Kekeluargaan

Segera Mendapat Penyegaran

Pada bulan September 1993, C 36 AMG, varian tertinggi dari C-Class, diperkenalkan dalam ajang International Automobile Austellung (IAA) di Frankfurt, Jerman. Model ini ditenagai oleh mesin bensin enam silinder 3.6 liter bertenaga 280 hp, yang dikembangkan di AMG dari mesin 3.2 liter. Produksi massal dimulai pada awal tahun 1994.

Pada bulan September 1995, kembali di IAA Frankfurt, hadir model penyempurnaan dari C-Class ini, setelah 22 bulan diproduksi. Aktualisasi dan revaluasi menjadi tujuan utama penyempurnaan untuk seri 202 ini. Sebagai contoh pada trim Esprit, kini menggunakan lampu sein depan bening, dan lampu belakang bergaya bikromatik. Interior pada semua trim juga disempurnakan. Berbagai modifikasi teknis juga dilakukan. Misalnya, mulai September 1995, semua model dilengkapi dengan ban 195/65 R 15 dan jarak lebar sumbu roda depan bertambah 6 mm.

Teknologi Empat Klep Per Silinder Yang Andal

Selain perubahan yang memengaruhi semua mobil C-Class, dua model yang benar-benar baru juga dipresentasikan di IAA Frankfurt. C 230 Kompressor mendapat banyak perhatian, dengan mesin empat silinder 2.3 liter yang bertenaga 193 hp, dan menggunakan supercharger model Roots. Sedangkan C 250 Turbodiesel ialah mobil turbodiesel pertama dengan teknologi empat klep dan menggunakan intercooler. Mesin baru ini mempunyai output 150 hp dan torsi maksimum 280 Nm yang tersedia dari putaran 1.800 rpm.

Baca juga :  Pretasi Baru Mercedes-Benz, Produksi G-Class 600 Ribu Unit

Pada bulan Agustus 1996, inovasi lebih lanjut terjadi pada C-Class seri 202. Model C 220 digantikan oleh C 230. Mesin 2.3 liter tersebut dikembangkan dari mesin 2.2 liter dan telah digunakan pada seri 124 selama lebih dari setahun. Pada saat yang sama, mesin bensin empat silinder lainnya turut dimodifikasi. Mesin 1.8 liter dan 2.0 liter mendapat sistem injeksi bahan bakar yang baru.

Pada saat yang sama, transmisi otomatis 5-speed yang dikontrol secara elektronis, baru tersedia untuk C-Class. Transmisi generasi baru ini mengurangi konsumsi bahan bakar, meningkatkan kenyamanan dalam berkendara, kualitas perpindahan gigi lebih halus, meningkatkan masa pakai, serta mengurangi biaya perawatan.

Mercedes-Benz C-Class seri 202 masih sering dijumpai di jalanan. Kemudahan perawatan dan keandalan produk, membuat mobil ini kerap menjadi kendaraan yang digunakan untuk aktivitas sehari-hari hingga kini. Apakah Anda salah satu penggunanya?

5 1 vote
Article Rating

Subscribe
Notify of
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x