Nah, karena belakangan ini Toyota Hilux sedang ramai jadi perbincangan, kami jadi ingat pikap tangguh dan legendaris ini juga pernah dilirik oleh pabrikan mobil lain. Perkenalkan, ini Volkswagen Taro
Apa hubungannya Taro dengan Hilux? Keduanya adalah mobil yang sama, beda logo. Hasil dari praktek ‘rebadge’ atau ‘badge engineering’ yang biasa dilakukan oleh pabrikan otomotif di manapun.
Kelahiran VW Taro didasari oleh kebutuhan pasar mobil pikap medium yang tumbuh di Eropa. Tahun 1989, VW merasa perlu untuk punya produk seperti itu. Pastinya bagi mereka bukan hal sulit untuk mewujudkannya.
Kemampuan VW membuat mobil komersial bisa ditarik hingga ke era 1950-an, saat mereka memunculkan VW Type 2 yang multifungsi. Kemudian berkembang dan bercabang jadi mobil pickup seutuhnya, dengan kemampuan angkut besar. Contohnya VW LT.
Kemudian pada 1979, VW memunculkan mobil pickup compact pertama mereka yang dinamai VW Caddy. Berbasis VW Golf dan dibuat di Amerika untuk pasar setempat, sebelum akhirnya masuk ke Eropa empat tahun kemudian. Cukup sukses di dua benua itu.
Namun mulai terasa, keluarga Transporter terlalu besar, dan Caddy kekecilan. Pasar perlu mobil yang menjembatani keduanya, tapi VW tidak punya platform yang pas. Bikin juga akan makan waktu.
Solusinya, pabrikan Wolfsburg, Jerman ini melirik Toyota yang waktu itu sedang berusaha untuk memperkuat posisinya di Eropa. Kenapa Toyota? Karena mereka punya mobil pickup yang sudah terbukti tangguh bernama Hilux.
Toyota Rakitan Jerman
Setelah pendekatan, keduanya sepakat untuk membuat Hilux generasi kelima sebagai Taro, di pabrik VW Hanover, Jerman. Jadi, mulai tahun 1989, VW Taro resmi lahir dari Hanover dengan mesin diesel 2,4 liter bertenaga 82 hp. Torsinya 165 Nm. Mobil ini berpenggerak roda belakang, dengan kemampuan angkut 1.125 kg.
Tidak ada yang berubah, selain logo di grill dan setir. Dari Toyota jadi VW. Mesin yang disebutkan di atas sepenuhnya dibuat oleh Toyota. Chassis, kaki-kaki, bak semuanya Toyota. VW hanya merakit dan mengganti emblem di grill dan setir.
Awalnya hanya dalam format single cab, namun pada 1994, lahir VW Taro extended cabin (single cabin yang sedikit dipanjangkan) dengan penggerak 4×4, serta double cabin. Tidak seperti versi kabin tunggal, yang ini dibuat langsung oleh Toyota di Tahara, Jepang.
Mesinnya tetap diesel empat silinder 2,4 liter. Tapi tenaganya turun jadi 78 hp dengan torsi yang lebih kecil, 163 Nm. Kemungkinan demi memenuhi regulasi emisi di Eropa.
Karena kabin lebih besar, otomatis bak jadi lebih sempit. Kemampuan angkutnya berkurang jadi 815 kg. Tapi memiliki kemampuan menarik beban (towing) hingga 2.100 kg.
Selesai Cerita
VW Taro selesai ceritanya tahun 1997 setelah Toyota dan Volkswagen mengakhiri joint venture mereka. Penyebabnya, penjualan yang tidak sesuai ekspektasi dari kedua belah pihak.
Toyota Hilux jalan sendiri menjadi seperti sekarang, dengan statusnya yang melegenda. Sementara VW kemudian mengeluarkan Amarok sebagai kendaraan double cabin.
Kini, Amarok sudah mencetak dua generasi sejak diperkenalkan pertama kali pada 2010 lalu.
Yang menarik, generasi kedua Amarok juga tidak sepenuhnya dibuat oleh VW, tapi menggunakan platform Ford Ranger. Ini adalah bentuk kerjasama yang disepakati VW-Ford pada 2019 lalu.