Lamborghini Miura: Ide Brilian Para Desainer Muda, Jadi Supercar Pertama di Dunia

26 August 2022 | 1:54 pm | Indra Alfarisy

Lamborghini Miura adalah cerita nyata bagaimana kebebasan berkreasi menghasilkan sebuah kesuksesan. Yang suka mobil pasti paham, Miura adalah mobil dengan desain indah, didaulat sebagai mobil pertama yang bertitel supercar.

Namun yang lebih penting dari itu adalah, Miura lahir dari tangan para jenius yang, pada saat mengerjakan proyek ini umurnya tidak ada yang lebih dari 29 tahun! Ada lima engineer muda yang terlibat, tapi satu dipecat.

Ditambah lagi dengan Ferruccio Lamborghini yang seolah lepas lepas tangan dan hanya memberikan instruksi spesifik di awal. Lamborghini Miura adalah kreasi yang memadukan imajinasi, waktu dan yang paling penting, kebebasan.

Diawali Engineer Bajakan

Mesin V12 Lamborghini Miura

Empat engineer dan desainer yang ditunjuk oleh Lamborghini adalah anak kemarin sore yang punya pengetahuan teknis dan desain jempolan. Mereka beruntung karena Lambo sangat memberi kebebasan untuk menghasilkan mobil. 

Terinspirasi oleh Ford GT dan pertarungannya di balap ketahanan Le Mans bersama Ferrari, Ferruccio Lamborghini merasa perlu punya produk macam itu.

Masalahnya, mobil tersebut akan bertolak belakang dengan filosofi mobil yang (pada waktu itu) fokus pada kemampuan untuk punya tenaga besar dan nyaman dibawa jarak jauh dan tahan banting. Istilahnya, mobil Grand Touring (GT). Jadi, keinginan seadanya untuk bikin mobil macam Ford GT dipendam dulu. Tapi produk baru harus ada.

Ferruccio mulai dari mesin. Harus V12. Daripada pusing cari engineer jagoan, ia bajak Giotto Bizzarrini dari Ferrari. Bizzarrini adalah orang yang bertanggung jawab membuat penggerak mobil legendaris macam Ferrari 250 GTO. Iming-imingnya tidak tanggung. Giotto akan dapat bonus besar kalau mesinnya lebih bertenaga dari punya Ferrari.

Baca juga :  Dompleng Popularitas Toyota Hilux, Inilah VW Taro

Itu satu-satunya instruksi spesifik Lamborghini untuknya. Merasa diberi kebebasan, Bizzarrini keluar dengan mesin V12 kapasitas 3,5 liter. Teknologi barunya adalah quadcam (empat camshaft) dan menghasilkan 358 hp. Pada 9.800 RPM!

Putaran mesin setinggi itu ranahnya mobil pacuan. Lamborghini tidak suka. Ingat, Ferrucio menginginkan mobil GT, bukan mobil balap. Bizzarrini diberhentikan.

Kiprah Insinyur Muda

Chassis Lamborghini Miura

Dalara (kanan,berkacamata), Stanzani (kiri, mengenakan jaket terang) mendemokan seberapa ringan kreasi mereka

Lantas, ia memerintahkan dua insinyur muda bernama Paolo Stanzani (29 tahun) dan Giampaolo Dallara (29 tahun) untuk merekayasa ulang mesin V12 itu untuk mobil turing. Selesai, kemudian dipasang pada 350 GT. Sayang, mobil kencang dan nyaman ini tidak berhasil di pasaran. Penerusnya, 400 GT juga senasib.

Sementara itu, Stanzani dan Dallara yang gatal untuk membuat mobil kencang mulai berangan-angan. Bersama insinyur muda lainnya, Bob Wallace yang berusia 27 tahun yang dipekerjakan sebagai engineer sekaligus Chief Test Driver untuk memastikan kualitas produk Lambo.

Mereka kemudian coba mengutarakan ide untuk bikin mobil balap kepada bosnya.

Di luar dugaan dan entah kenapa, Ferruccio berubah pikiran dan tidak menolak. Namun karena tetap kukuh ingin produk mobil GT, ia tidak mau ikut campur dalam proses desainnya. Dan ini harus dikerjakan sebagai proyek sampingan.

Mungkin ia menyadari ketiga insinyur ‘bau kencur’ ini punya talenta dan minat yang luar biasa. Sayang kalau disia-siakan. 

Chassis Bolong

Rolling chassis lamborghini Miura

Foto: Miuragirl via Wikipedia

Wallace, Stanzani dan Dallara kemudian berjalan dengan proyek sampingan ini. Inspirasinya seperti disebutkan, datang dari Ford GT40 dengan posisi mesin di tengah. Dallara yang punya gelar aeronautical engineering, keluar dengan chassis berukuran compact, bolong-bolong untuk menghemat bobot. Persis seperti yang digunakan untuk rangka pesawat. Berat chassis ini hanya 70 kg! 

Baca juga :  Empat Dekade Volkswagen Transporter All-Wheel Drive

Mesin V12 diatas harus dibawa. Potensinya besar untuk jadi jantung mobil ‘balap’ mereka. Problem pertama yang mereka temui adalah, mesin ini ukurannya masif.

Dengan panjang 1.092 mm, tidak bisa masuk di sasis Dallara yang ringkas. Bertiga kemudian keluar dengan ide, “Ya sudah, putar saja mesinnya.” Dari posisi membujur, jadi melintang. Dan muat. Meskipun benar-benar ‘ngepas’.

Hasilnya adalah rolling chassis (chassis yang sudah dipasangi mesin dan sistem penggerak, termasuk roda) tanpa body yang terlihat menakjubkan.

Mereka pamerkan di Turin Auto Show 1965. Ferruccio tetap bersikap masa bodoh. “Ok, lah. Benda ini bisa jadi alat marketing agar Lamborghini bisa menjual mobil-mobil GT,” mungkin begitu pikirannya saat melihat pertama kali.

Dan Ferrucio benar. Chassis ini jadi alat marketing mujarab. Ada sepuluh order masuk. Bukan untuk mobil GT yang sudah ada, tapi untuk chassis yang belum berbentuk mobil itu.

Kreasi Desainer Kemarin Sore

Lamborghini MIura

Terpaksa ia bergerak cepat. Masih di Turin Auto Show yang sama, ia mencari coach builder (perusahaan karoseri). Dan yang ‘nyangkut’ adalah rumah desain Bertone.

Desainer muda bernama Marcello Gandini ditugaskan untuk mengakomodir keinginan Lamborghini. Yang menarik, Gandini adalah anak kemarin sore. Turin Auto Show itu adalah hari kedua Gandini bekerja di Bertone. Umurnya baru 27 tahun. Dua hari setelah ditugaskan, ia sudah keluar dengan sketsa. 

Baca juga :  Empat Dekade Volkswagen Transporter All-Wheel Drive

Sesi desain berjalan singkat saja. Dalam satu bulan, sudah ada prototype yang bisa jalan. Coba tanya Toyota, berapa lama mereka mendesain mobil sekarang sampai pada masa prototype begitu. Seminggu kemudian, prototype bernama Miura P400 ini ditampilkan di booth Bertone di Geneva Auto Show. Dan di tempat itu juga Ferruccio Lamborghini pertama kali melihat mobilnya.

Ini perusahaan apa, sih? Kok bisa, yang punya perusahaan baru lihat barangnya setelah tampil ke publik.

Masih pesimis, pengusaha traktor ini berpikir, “Paling 10 sampai 20 unit setahun bisa terjual.” Tapi seperti sebelumnya, pesanannya banjir. 30 mobil dipesan langsung hanya di Geneva! Sampai akhir tahun itu, 75 SPK diterima. Hasil yang luar biasa untuk sebuah mobil yang didesain oleh anak-anak. Belum sempurna pula.

Mereka bekerja siang malam menyempurnakan kreasi mereka agar siap untuk masuk lini produksi. Baru setahun kemudian Lamborghini bisa delivery Miura ke konsumennya.

Setelah itu, semua seperti tidak tertahankan. Meski ada saja kekurangannya, seperti gampang terbakar, tapi mereka sukses meraih hati penggemar otomotif dunia.

Berbagai versi digelontorkan dengan beragam besaran horsepower. Lamborghini Miura dengan mesin V12, chassis bolong-bolong dan desain indah dari Gandini jadi pelopor dan tolok ukur mobil kencang. 

 

 

 

5 1 vote
Article Rating

Subscribe
Notify of
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x