Mengapa Performa Mobil di Jepang Dibatasi Hanya 276 HP?

19 September 2023 | 2:24 pm | Rizky Dermawan

Sejak lama negara Jepang memiliki kultur otomotif yang beda dari negara lainnya. Contohnya, aliran modifikasi Bosozoku yang tampil unik dan nyeleneh. Termasuk aturan performa mobil di Jepang yang dibatasi. 

Dimulai dari gaya, ada Shakotan dengan bodi super ceper ala Liberty Walk, knalpot model terompet Takeyari yang bentuknya absurd dan bersuara menggelegar. Hingga ban camber negatif ala Hellaflush yang di Jepang disebut Onikyan.

Satu lagi ciri khas dari mobil Japan Domestic Market (JDM). Seluruh mobil yang dipasarkan di Jepang output performanya tak boleh lebih dari 276 hp. Bagaimana awal mulanya?

Gentlemen’s Agreement

Pada era ’80-an, kecelakaan lalu lintas di Jepang grafiknya sangat tinggi, terutama di kota besar seperti Tokyo dan Yokohama. Maraknya aksi kebut-kebutan dan balap liar antar gank di jalan raya serta jalur pegunungan jadi penyebab tingginya angka laka lantas saat itu.

Masih ingat kisah ayah Tukang Tahu dan Tukang Bensin dalam film Initial-D yang sering adu balap liar di jalur Gunung Akina saat tengah malam? Nah, kurang lebihnya demikian.

Pada saat itu ruas jalan di Jepang masih relatif sempit. Selain itu, lampu penerangan jalan raya pada malam hari pun tak seterang sekarang. Masih menggunakan lampu merkuri kuning remang-remang.

Japan Automobile Manufacturers Association (JAMA) pada tahun 1989 memunculkan kebijakan “Gentleman’s Agreement”. Ini adalah buah dari rasa keprihatinan Soichiro Toyoda, Ketua Umum JAMA pada saat itu.

Mayoritas pabrikan otomotif anggota JAMA menandatangani kesepakatan “Gentleman’s Agreement” yang membatasi performa mobildi Jepang, tak lebih dari 280 PS atau 276 hp. Kecepatan maksimum mobil pun dibatasi tak lebih dari 180 km/jam.

Ini adalah upaya JAMA untuk turut menurunkan angka kecelakaan lalu lintas dan meningkatkan standar keselamatan berkendara. Selain itu, kesepakatan ini dibuat untuk membatasi ‘perang performa’ mobil antar pabrikan yang kian sengit dan dianggap kebablasan.

Apakah sampai sekarang masih berlaku? Masih. Bahkan GT-R R35 dilengkapi GPS yang baru akan ‘melepas’ limiter performa saat mobil berada di sirkuit balap.

Baca juga :  Bugatti Pernah Dijatuhkan Oleh….Suzuki?

Honda adalah brand pertama yang mendobrak batasan performa mobil di Jepang tersebut dengan NSX. Brand lain pun tak mau kalah dan mengikuti jejak Honda.

Hanya saja, performa diberi limiter dan bisa dilepas kalau diinginkan. Antar pabrikan di Jepang paham soal ini, namun tetap ikut aturan demi menjaga “kesepakatan” dan nama baik JAMA. Ini dia sederet mobil JDM fenomenal yang potensi performanya diam-diam lebih melejit dari 280 hp.

Honda NSX 

Honda NSX generasi pertama lahir dengan dua opsi mesin V6 naturally-aspirated C30A (3.0-liter) dan C32B (3.2-liter). Model bermesin versi C32B dikenal dengan kode NA2 yang tersohor dengan lampu pop-up nan keren.

Volume mesin C32B mengalami sedikit peningkatan pada tahun 1997. Walau output tenaga sebenarnya adalah 294 PS (290 hp), namun di Jepang tetap diiklankan dengan tenaga 280 hp.

Subaru Impreza 22B STi

Di antara seluruh model Impreza, 22B STi adalah mobil teristimewa. Subaru hanya membuat sebanyak 400 unit antara Maret-Agustus 1998. Semua unit sold out hanya dalam waktu 48 jam sejak pemesanan dibuka. Sadis…!

Berbasis dari Impreza STi Type R versi 2-pintu, mobil bergaya widebody ini dibekali mesin boxer 4-silinder 2.2-liter. Ini dia arti dari label “22B”.

Output tenaganya diklaim tembus 345 hp. Walau di atas kertas ‘tertera’ 276 hp, sama seperti mesin 2.0-liter pada Impreza WRX, STi, dan Type R.

Kaki-kaki lebih lebar 10 mm di depan dan 40 mm di belakang. Suspensinya pun beda, dengan kombinasi inverted damper dari Bilstein dan per keong lansiran Eibach. Sayap spoiler model gawang di belakang pun ukurannya lebih besar.

Di luar Jepang hanya ada 24 unit: 16 unit di Inggris, 5 di Australia, plus 3 prototype bernomor #000.

Mencari mobil ini butuh mukjizat. Satu unit dengan angka odometer 686 km muncul di lelang mobkas pada Agustus lalu. Terjual seharga $209.000 atau setara Rp 3,2 miliar!

Baca juga :  Speedster BYD Fang Cheng Bao Super 9 Yang Bikin Penasaran

Mitsubishi Lancer Evo IV – Evo X

Siapa yang tak kenal Mitsubishi Lancer Evolution? Mobil spek high performance nan legendaris. Lantaran upgrade dan facelift yang tak banyak setiap tahunnya, Lancer Evo jadi mirip Porsche 911. Perubahan antar generasi hanya beda tipis. Semisal Evo IV hanya upgrade piston, kem, boost turbo, knalpot dan sedikit penguatan pada sasis.

Generasi Evo I – IX dibekali mesin 4-silinder turbo 2.0-liter berkode 4G63T. Evo X mesinnya menggunakan versi baru berkode 4B11T.

Output performa generasi Evo IV sudah mencapai batas 276 hp, dan performa generasi berikutnya terus meningkat.  Evo X spec-JDM bahkan tenaganya terpaksa ‘diturunkan’ jadi 276 hp agar sesuai regulasi di Jepang.

Lancer Evolution X Final Edition yang diluncurkan tahun 2015 sebagai edisi pamungkas outputnya 303 hp.

Apakah ini adalah Lancer Evo paling bertenaga? Tidak. Masih ada spesies Lancer Evo yang jarang terdengar, Ralliart FQ-400. Varian yang hanya beredar di Inggris ini versi standarnya saja tenaganya tembus 400 hp!

Nissan Skyline GT-R R32 – R34

Nissan Skyline GT-R R32 yang muncul di penghujung era ’80an jadi penanda bangkitnya kembali trah Skyline GT-R.

Di brosur, mesin 6-silinder twin-turbo 2.6-liter “RB26DETT” legendaris yang diusung tertera ‘hanya’ bertenaga 276 hp. Torsinya pun cuma 353 Nm.

Jajal saja cek di mesin dyno test, R32 spek standar mampu memuntahkan tenaga hingga 328 hp. Top speednya pun tembus angka 250 km/jam.

Generasi GT-R memang sangat digemari para tuner, karena potensi performa yang terpendam amat sangat buas. Bagai monster yang lepas dari belenggu. Tak heran jika GT-R dijuluki Godzilla. Bahkan hingga generasi R34, pada iklan yang beredar resmi di Jepang pun tetap 276 hp. Ya, sesuai kesepakatan. Namun jika sudah ‘dicolek’ seperti versi racikan HKS, tenaganya bisa tembus 950 hp! Sadis!

Ukraine Ji Ti Ar R35 yang sudah beredar selama 16 tahun pun tak kalah sangar. Tenaganya tembus 591 hp… di luar Jepang tentunya.

Baca juga :  Seminggu Diluncurkan, Alfa Romeo Milano Ganti Nama Jadi Junior

Mazda RX-7

Satu lagi mobil JDM legendaris yang pamornya tak pernah pudar di kalangan anak gaul Jepang. Mazda RX-7. Sejak diproduksi tahun 1978 hingga 2002, sportscar bermesin rotary ini populasinya sekitar 811.000 unit yang tersebar di seluruh dunia.

Mazda RX-7 ternyata tak hanya populer di Jepang, tapi juga di Negeri Paman Sam. Untuk model tahun 1993-1995 saja, jumlah yang beredar di AS sekira 68.589 unit. RX-7 sempat jadi besutan andalan pembalap nasional, Chandra Alim di sejumlah kejuaraan balap.

Generasi RX-7 Series 8 yang berkode F33S, kondisi ‘standar’ saja output tenaganya sudah melampaui batas 276 hp.

Generasi terakhir muncul di tahun 2002 dan hanya beredar di Jepang, Spirit R (FD). Ada dua varian dari model pamungkas RX-7 ini. Type A yang bertenaga “sekitar” 276 hp dan Type C yang bertransmisi automatic. Varian kedua ini tenaganya pun lebih jinak, hanya 252 hp. Namun demikian, Type C paling diburu karena hanya dibuat sebanyak 40 unit. Populasi RX-7 Spirit R tak lebih dari 1.504 unit.

A80 Toyota Supra Turbo

Tak lengkap rasanya jika membahas mobil JDM tanpa menyebut Toyota Supra Mk.IV. Mobil ini sempat muncul di episode perdana film Fast & Furious yang tayang pada tahun 2001 silam. Mungkin A80 paling banyak dikenal orang dari semua generasi Supra.

Body memang bergaya GT, namun komponen dan konstruksinya banyak diadopsi dari sedan Toyota Soarer yang perkasa. Mulai dari suspensi, transmisi, subframe, hingga mesin pada Supra A80 dicomot dari Soarer.

Toyota Supra A80 (JZA80) tersedia dengan mesin naturally-aspirated 2JZ-GE dan 2JZ-GTE twin-turbo. Pada tahun 1997 mesin 2JZ-GTE Supra diimbuhi teknologi katup VVT-i.

Meskipun Supra bermesin 2JZ-GTE VVT-i performanya dikatakan 276 hp dengan torsi maksimum 451 Nm, namun para tuner sudah paham jika potensinya lebih dari itu.

Bahkan hingga Toyota Supra terkini yang bermesin 4-silinder B48 dan 6-silinder B58 lansiran BMW, output performanya kita tutup mata saja. Sangat menggairahkan…

5 6 votes
Article Rating

Subscribe
Notify of
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x