Ini adalah first impression review kami terhadap mobil Polytron G3 dan G3+. Namun ada baiknya kita lihat sedikit latar belakang kehadiran mobil ini di Indonesia.
Setelah sukses masuk ke segmen otomotif melalui sepeda motor listrik Fox pada tahun 2023. Perusahaan elektronik asal Kudus, Polytron kini masuk ke segmen roda empat melalui peluncuran mobil listrik G3 dan G3+ pada hari Selasa (6/5). Masuknya Polytron ditengah banyaknya merek mobil baru di Indonesia tentunya membuat pilihan semakin banyak bagi konsumen Indonesia.
Sejatinya mobil ini sendiri menggunakan basis Skyworth K buatan Tiongkok. Yang menarik, parent company dari Skyworth Auto merupakan produsen elektronik. Sama dengan Polytron.
Meski menggunakan basis mobil dari luar negeri. Polytron G3 sudah dirakit di fasilitas PT Handal Indonesia Motor di Pondok Ungu, Bekasi dan memiliki TKDN yang cukup tinggi untuk produksi pertama yaitu 40 persen.
Secara tampilan, G3 hadir dengan lampu LED besar di depan. Grille mobil berada pada bagian bawah bumper dengan desain yang menyatu. Di samping terdapat trim silver dan chrome. Spakbornya diberikan over fender bahan plastik yang menguatkan kesan crossover. Juga terdapat roof rail pada bagian atap.
Untuk velgnya model G3 menggunakan ukuran 19 inci dengan desain palang lima, sementara model G3+ menggunakan velg 20 inci palang lima dengan finsihing two tone. Terakhir pada bagian belakang terdapat rear spoiler dan lampu belakang G3 menggunakan LED dengan desain yang menyatu. Yang cukup unik adalah logo Polytron illuminated yang berada di bagian tengah.
Interior G3 & G3+
Masuk ke dalam, interiornya menampung lima penumpang. Terdapat dashboard yang simpel dan elegan dengan adanya trim wood panel. Serta sudah menggunakan material soft touch. Terdapat layar instrument cluster 12,3 inci di depan pengemudi yang dipadukan dengan layar infotainment 12,8 inci di tengah. Untuk memudahkan, G3 masih menggunakan tombol yang ditempatkan di tengah konsol untuk mengatur beberapa fitur seperti AC.
Sistem infotainment yang digunakan sudah mendukung Android Auto dan Apple CarPlay. Salah satu lini produk rumah tangga Polytron dapat dirasakan melalui sistem audio premium Polytron XBR 8 speaker yang hadir di semua model. Selain itu G3 sudah mendukung IoV dengan kondisi mobil maupun beberapa fitur dapat dikendalikan melalui aplikasi Polytron EV Auto di smartphone.
Jok G3 sudah dilengkapi fitur electric untuk baris depan dan jok ini dilapisi bahan kulit sintetis. Setir G3 menggunakan desain palang tiga yang sudah dilengkapi dengan tombol multifungsi dan khusus model G3+ sudah dilapisi bahan kulit sintetis. Salah satu keunggulan G3 adalah baris keduanya yang relatif luas dengan legroom dan headroom yang memadai.
Khusus untuk model G3+, disediakan sunroof. Varian ini juga mendapatkan beberapa fitur seperti ambient lighting, climate control dengan purifier dan fitur unik power plug 220 v sehingga kita bisa langsung menyalakan perangkat elektronik rumah di mobil.
Selain itu, membuka bagasi menjadi lebih mudah dengan hadirnya electronic tail gate yang dilengkapi dengan kick sensor, namun fitur ini tidak tersedia di varian G3 biasa. Bagasi belakang memiliki volume 467 liter yang cukup luas. Jika tidak cukup, jok belakang bisa dilipat dan memberikan kapasitas 1.141 liter.
Spesifikasi Polytron G3
Dapur pacu G3 menggunakan satu motor listrik yang mampu menghasilkan tenaga 201 hp dan torsi 320 Nm, disalurkan ke roda depan. Hasilnya G3 mampu meaju dari 0-100 km/jam dalam waktu 9,6 detik (klaim) dengan top speed 150 km/jam.
G3 ini diklaim memiliki jarak tempuh hingga 402 km dalam sekali charge menurut standar pengujian CLTC.
Pada G3 dan G3+ disediakan charger Type 2/CCS. Pastinya berkemampuan DC fast charging. Mengisi daya dari 20 ke 70 persen dapat dilakukan hanya dalam 35 menit, sementara dengan charger AC 11 kW biasa membutuhkan waktu 3,5 jam. Dengan catatan, itu di G3+. Sementara model G3 harus puas dengan charger AC 6,6 kW yang membutuhkan waktu hingga 5 jam.
Suspensi G3 menggunakan independen MacPherson strut di depan dan multi-link di belakang. Dilengkapi juga fitur traction control dan stability control. Pengereman menggunakan cakram keempat roda dengan fitur ABS, EBD dan BA.
Terdapat juga enam airbag dan fitur ADAS 21 sistem. Termasuk fitur auto parking assistance di semua model. Namun khusus model G3+ juga mendukung fitur V2L.
Sewa Baterai
Dengan fitur yang ditawarkan, Polytron menjual G3 mulai dari harga Rp 299 juta untuk mobil dengan skema sewa baterai dan Rp 419 juta jika termasuk baterai. Sementara model G3+ dimulai dari Rp 419 juta dengan skema sewa baterai dan Rp 459 juta jika termasuk baterai, semua harga ini adalah OTR.
Harga sewa baterainya sendiri dipatok Rp 800 per km dengan minimal jarak 1.500 km atau setara dengan Rp 1,2 juta per bulan.
Setiap pembelian mobil juga sudah termasuk garansi baterai delapan tahun atau 100 ribu km. Garansi mobilnya sendiri selama lima tahun atau 100 ribu km. Kalau Anda memilih sistem sewa, mendapatkan garansi baterai seumur hidup dengan garansi mobil yang sama.
Setiap pembelian G3 juga sudah termasuk gratis portable charger dan V2L charger.
Menariknya Polytron juga memiliki program resale value guarantee 70 persen hingga tiga tahun. Tercatat Polytron berencana mengirim unit pertama G3 pada bulan Juli 2025. Dengan harga yang agresif, jaminan resale value dan berbagai opsi pembelian, kehadiran G3 dan G3+ jadi cukup menarik. Bisa menjadi opsi bagi yang mencari mobil listrik.
Tunggu review Polytron G3 dan G3+ lebih lengkap nanti.