Metrologist, Orang Penting di Bidang Otomotif Yang Nyaris Terlupakan

3 March 2023 | 10:32 am | Rizky Dermawan

Anda pernah mendengar profesi metrologist? Kalau dalam Bahasa Indonesia metrolog atau juru ukur.  Di industri apapun ini orang penting. Di bidang manufaktur seperti otomotif, peran metrologist sangat krusial dalam mendukung proses produksi. Kualitas mobil mewah yang mungkin Anda punya, salah satunya berkat kerja keras metrolog. 

Seorang metrolog bertugas melakukan pengukuran pada seluruh komponen produk, menggunakan beragam alat ukur yang sangat presisi. Kadang batas toleransi ukuran yang menjadi standar acuan baku tak hanya hitungan milimeter, tapi hingga mikron. Tanpa spesialis yang satu ini, maka sulit memperoleh hasil produk yang presisi dan sempurna.

Metrologist Menjaga Standar Mutu

Salah satu contoh yang paling tepat mungkin merek otomotif asal Perancis, Bugatti. Kesempurnaan dan kepresisian adalah keutamaan. Setiap komponen pada mobil mereka diukur dengan sangat detail, cermat dan presisi. Melenceng lebih dari satu milimeter? Tidak pernah ada dalam kamus Bugatti.

Nah, untuk mengemban tugas penting sebagai metrologist, Bugatti mempercayakannya kepada bapak bernama Gregoire Haller-Meyer selama bertahun-tahun.

Dalam hal pengukuran, tak ada perbedaan perlakuan atau keistimewaan. Entah itu model ‘standar’ seperti Veyron dan Chiron, atau model limited-edition seperti Centodieci. Bahkan untuk model khusus seperti La Voiture Noire sekalipun. 

Batas Toleransi 1 Milimeter, Tidak Lebih…!

Untuk mendukung proses pengukuran, Haller-Meyer menggunakan alat ukur manual dan 3D scanner berteknologi laser dengan tingkat akurasi hingga 0.005 mm. Ya…hitungan mikron!

Baca juga :  Mobil Listrik MG ES5 Siap Gantikan Posisi MG ZS EV

“Tak hanya mengukur. Saya pun harus menganalisa mengapa celah antar dua komponen bisa melenceng lebih dari standar toleransi kami,” papar Haller-Meyer. “Kepresisian adalah hal mutlak untuk sebuah hypercar yang melaju amat sangat kencang,” imbuhnya.

Ya, hypercar tak ubahnya sebuah pesawat, hanya saja tidak terbang tapi melesat di darat. Risiko paling minim dari kerenggangan komponen panel body misalnya adalah timbul suara bising. Atau mengganggu aliran aerodinamika dan mengakibatkan mobil tidak stabil. Hal ini tak akan ditolerir oleh Bugatti atau pembuat mobil kencang manapun.

Kepresisian di kabin juga mutlak. Anda pasti sebal kalau sambungan dashboard tidak rapat dan menimbulkan bunyi. 

Ia tak hanya bertanggung jawab melakukan pengukuran pada semua komponen serta memastikan seluruhnya terpasang dengan presisi dan sempurna. Orang seperti Haller-Meyer juga bertugas menganalisa setiap hasil pengukuran dan berkonsultasi dengan para perancang, engineer dan spesialis craftsmen.

Jika hasil pengukuran pada komponen melewati ambang batas toleransi, ia harus menganalisa dan menyelidiki penyebab dari hal tersebut. Dari hasil analisa seorang metrologist inilah yang nantinya akan menjadi acuan apakah ‘error’ pada produk masih dapat dikoreksi atau harus dilakukan penggantian dengan komponen yang lainnya.

Hasil pengukuran dan analisa yang dilakukan metrologist tak hanya untuk satu model yang diukur saja. Data yang diperoleh nantinya akan menjadi acuan pengembangan model mobil lainnya. Selain itu, hasil analisa menjadi tolok ukur standarisasi kualitas produk.

Baca juga :  Suzuki Baleno Facelift, Alternatif Menarik di Segmen Hatchback

Profesi metrologist ternyata bukan pekerjaan yang sederhana. Butuh ketelitian serta kecermatan tingkat tinggi. Kualitas produk menjadi taruhannya. Sebuah profesi yang langka dengan keahlian yang tak dimiliki oleh banyak orang. Jadi, kalau nanti ketemu mobil atau motor dengan sambungan body melenceng, tanyakan metrologist-nya. 

5 1 vote
Article Rating

Subscribe
Notify of
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x