Kemunculan crossover EV Jetour X50e di ajang IIMS 2025 membuat para pengunjung dan juga awak media penasaran. Pasalnya, speknya belum diungkap karena mobil ini belum resmi dipasarkan di Indonesia.
Rasa penasaran kami pun membuahkan hasil. Jetour X50e ternyata punya kembaran di Tiongkok yakni Kaiyi Xuanje Pro EV.
Produsennya yakni Kaiyi Auto saham mayoritasnya sebesar 82% dimiliki oleh Yibin Automobile Industry Development Investment, badan usaha milik pemerintah daerah (BUMD) provinsi Yibin, China. Andil saham sebesar 18% dikuasai oleh Chery Automobile.
Tak hanya beredar di pasar domestik RRC, Kaiyi Xuanje Pro EV juga diekspor ke Afrika, Timur Tengah, Eropa dan sejumlah negara kawasan Asia Tenggara menggunakan label Kaiyi X3 Pro EV. Karena di Indonesia brand Kaiyi Automobile belum terdaftar, maka kemungkinan besar mobil ini pun akhirnya menggunakan label Jetour.
Kaiyi X3 Pro EV pertamakali diperkenalkan di Sichuan, China pada September 2024 lalu pada acara World Power Battery Conference 2024.
Spek Mulai Terkuak
Crossover EV 5-seater ini konstruksinya menggunakan basis platform yang sama dengan Chery Tiggo 5x. Tak heran jika desainnya cukup memikat, karena yang merancang adalah Pininfarina.
Di sejumlah negara, Kaiyi X3 Pro EV dibekali motor elektrik penggerak roda depan (FWD) beroutput 120 kW (164 hp) dengan torsi puncak 280 Nm. Di Nepal bahkan tersedia opsi paket hemat yang dilengkapi motor elektrik penggerak beroutput 99 kW (134 hp) dengan torsi puncak 260 Nm.
Rival dari BYD Atto 3 ini dilengkapi mode berkendara Eco dan Sport.
Untuk versi bermotor elektrik 120 kW, akselerasi 0–100 km/jam dikatakan butuh waktu 9.03 detik. Top speed diklaim mampu mencapai 150 km/jam. Cukup untuk jadi penunjang mobilitas harian dalam kota.
Pasokan energi listrik untuk kedua versi motor elektrik bersumber dari baterai lithium-iron-phosphate (LFP) lansiran CATL. Kapasitas dayanya sebesar 53,6 kW.
Jarak jelajah maksimum untuk versi motor 120 kW dikatakan mampu mencapai 401 km berdasarkan standar uji CLTC dan 398 km berdasarkan standar NEDC. Untuk versi bermotor elektrik 99 kW jarak jelajahnya 370 km (standar NEDC).
Pengisian daya baterai dari 30% hingga 80% menggunakan fast charger DC diklaim hanya butuh waktu sekira 30 menit. Pengisian daya 10–100% dengan charger 3.3 kW berarus AC butuh waktu 18 jam. Sedangkan dengan charger 7 kW berarus AC setidaknya butuh waktu 8 jam. Tak jauh beda dengan mobil listrik sejenisnya.
Jetour X50e memiliki port charging di bagian depan, tak berbeda dengan Kaiyi X3 Pro EV.
Kaiyi X3 Pro EV versi pasar global punya panjang 4.443 mm, lebar 1.831 mm dan tinggi 1.646 mm. Sedikit lebih kecil dari Chery Tiggo 7 Pro. Jarak antar sumbu roda (wheelbase) yang di angka 2.632 mm sedikit lebih lebar dari Chery Tiggo 5x dan Chery Omoda 5. Hal tersebut mengindikasikan kabinnya cukup lapang.
Jarak pijakan roda (ground clearance) yang di angka 183 mm masih terbilang sedang dan tak terlalu rendah. Tak jauh beda dari crossover EV perkotaan sejenisnya yang beredar di Indonesia. Sistem suspensi depan menggunakan jenis MacPherson strut dan suspensi belakang berjenis multi-link.
Pelek aluminium 18-inci yang dibekalkan berbalut ban berukuran 215/55 R18 lansiran Giti. Ukuran peleknya sama dengan Kaiyi X3 Pro EV varian teratas. Di negara lain ada opsi pelek 17 inci untuk varian bermotor elektrik 99 kW.
Interior Cukup Mewah
Berdasarkan spek di sejumlah negara, pada dashboard terpampang sepasang layar touchscreen berukuran 10.25-inci yang menyambung untuk sistem infotaintment dan panel instrumen. Saat kami bandingkan, layout interior Jetour X50e tak jauh beda dengan Kaiyi X3 Pro EV.
Fitur wireless charging dan koneksi ponsel berbasis Android maupun Apple iOS serta sistem navigasi ada pada Kaiyi X3 Pro EV. Drive selector model putar di konsol tengah pada Jetour X50e maupun Kaiyi X3 Pro EV pun sama. Jadi setidaknya ada gambaran nantinya Jetour X50e juga dibekali fitur yang sama.
Kemasan kabinnya cukup mewah dengan jok berlapis kulit serta sejumlah aksen chrome pada panel interiornya.
Jok pengemudi dilengkapi 6 setelan posisi duduk, sedangkan jok penumpang depan hanya 4 setelan.
Berdasarkan spek di sejumlah negara, crossover EV 5-seater ini punya kapasitas kargo sebesar 360 liter. Dengan melipat jok belakang, volume bagasi pun meningkat jadi 1.100 liter. Hal tersebut berkaitan dengan overhang bagian buritannya yang pendek.
Perihal fitur berkendara, tak jauh beda dari mobil listrik sejenisnya di Indonesia.
Mulai dari Hill Assist Control (HHC), ABS/EBD/EBA/HDC/ESP, Smart key dan kamera panoramic 360°. Di dalam kabin dilengkapi 4 airbag yang terpasang di depan dan samping.
Ulasan kami hanya sebagai perbandingan seperti apa spek dari Jetour X50e versi di negara lain. Tentu kita harus menunggu unitnya resmi dipasarkan di Indonesia agar lebih pasti speknya akan seperti apa.
Yang bikin para pengunjung penasaran bukan hanya speknya. Tapi berapa harga jual Jetour X50e di Indonesia nantinya. Mengingat rivalnya adalah sekelas BYD Atto 3, maka diperkirakan label harganya berada di kisaran Rp 500 jutaan.