Kenalan Sama Janto Group, Dealer Kendaraan Kelas Kolektor

Lewat acara iftar Ramadhan bersama media, Janto Group menampilkan tiga produk berkelas di showroomnya. Ducati Panigale V4 Bagnaia 2022 World Champion Replica, Praga R1, dan sepeda motor Aston Martin AMB 001 Pro.

Hmm…Menarik. Yang pasti ini bukan mereka yang labil dan mendang-mending. 

Janto Group, merupakan perusahaan yang menaungi APM Ducati Indonesia, showroom mewah Glamour Auto Boutique, dan juga 2Wheelers dealer. Maka itu, dealer Janto Group di bilangan Arteri Pd.Indah ini selalu menawarkan unit dengan segmen tertentu hingga kelas kolektor.

Panigale V4 Bagnaia 2022 World Champion Replica

Di rangkaian acara, Ducati Indonesia memboyong Ducati Panigale V4 R dan Panigale V4 Bagnaia 2022 World Champion Replica.

Menjadi daya tarik tersendiri bagi siapapun yang melihatnya. Tersemat komponen winglet dan perangkat aerodinamis yang nampak memukau.

Secara global, hanya ada 260 unit yang dibuat sehingga menjadikannya barang langka dan bernilai koleksi tinggi.

Praga R1

Lain hal dengan Glamour Auto Boutique. Dealer mobil mewah ini menampilkan Praga R1. Dikembangkan oleh Praga Cars, mobil balap asal Cekoslovakia ini bukanlah mobil legal untuk jalanan biasa. Pemiliknya harus memacunya di sirkuit yang proper.

Praga R1 ditenagai mesin Renault 2.0-liter turbocharged dengan transmisi sequental 6-speed. Kokpitnya dirancang ergonomis dan jok balap dengan sistem harness memberikan dukungan maksimal saat menghadapi tekanan G tinggi di lintasan.

Praga R1 juga dilengkapi dengan berbagai fitur teknologi canggih, termasuk sistem telemetri yang memungkinkan pengemudi untuk menganalisis data balap secara real-time dan meningkatkan performa mereka di lintasan.

Soal harga, Praga R1 ditawarkan dengan harga mulai Rp 2,5 – 5 milyar. Tergantung spesifikasi yang dimaui pemilik.

Jimmy Budhijanto, CEO Glamour Auto Boutique menjelaskan sedikit soal harga dari Praga R1. Menurutnya, calon pemilik Praga R1 bukan hanya membeli sebuah hypercar, namun juga komponen parts selama digunakan di sirkuit. Sebut saja perangkat kopling, ban, dan juga suku cadang lainnya.

Aston Martin AMB 001 Pro

Lewat 2Wheelers Dealer, Janto Group memperkenalkan Aston Martin AMB 001 Pro yang dibuat oleh Aston Martin. Berkolaborasi dengan Brough Superior, motor ini bagai perpaduan sempurna antara desain megah dan performa luar biasa.

Jimmy Budhijanto, menjelaskan jika Indonesia kebagian satu dari 88 unit di seluruh dunia yaitu seri ke 88. “Mahakarya legendaris ini merupakan edisi ke-88 dari 88 unit yang dibuat secara ekslusif di seluruh dunia,” ucapnya.

Selain mencolok, motor ini didukung oleh mesin V-twin turbocharged 997cc yang menghasilkan tenaga 180 hp. Sistem pengereman didukung oleh Brembo dan suspensi yang dapat disesuaikan.

 

 

Ford

6 Mobil Terbaik Yang Lahir Berkat Ford

Ford adalah salah satu raksasa otomotif dunia. Pasang surut mereka lalui dan bertahan hingga sekarang. Pabrikan Amerika ini banyak melahirkan mobil-mobil yang akhirnya jadi legenda dunia permobilan. Sebut saja Mustang, Ford GT, Focus, Fiesta, Escort, Jaguar XJ220. Hah? Bagaimana?

Jaguar XJ220

Jaguar XJ220

Titel Automotive Giant bukan tanpa alasan melekat di produsen asal Detroit ini. Mereka mencaplok Jaguar pada 1990. Di tangan mereka, bergulir berbagai mobil baru mulai dari S-Type, X-Type dan yang paling fenomenal, supercar Jaguar XJ220.

Awalnya, saat masih konsep dibekali mesin V12 6,2 liter dengan kemampuan AWD. Namun realisasinya menggunakan jantung mekanis twin turbocharged V6 3,5 liter. Kemampuan geraknya juga dipangkas jadi RWD (rear wheel drive). Meski begitu, mobil tersebut dianggap salah satu yang mumpuni. Top speed lebih dari 320 km/jam berkat mesin yang mampu menghasilkan 500 hp. Dibuat kurang dari 300 unit selama dua tahun (1992-1994).

Land Rover Discovery 3

Land Rover Discovery 3

Land Rover diambil alih dari BMW tahun 2000. Empat tahun kemudian, lahir Discovery 3 yang membuat nama Discovery makin populer di berbagai belahan dunia. Mesin tangguh, kemampuan off road tidak perlu dipertanyakan. Tentunya Ford ‘happy’. Tahun 2009, muncul Discovery 4 yang sebetulnya tidak terlalu berbeda, tapi punya banyak peningkatan kemampuan. Sayangnya, saat Disco 4 lahir, kepemilikan Land Rover sudah pindah ke Tata Motors.

Range Rover Generasi 3

Range Rover generasi ketiga

Ini sebetulnya tidak sepenuhnya dibuat di bawah pengawasan Ford. Karena saat dikembangkan, Range Rover masih dikuasai BMW. Itulah kenapa, versi awal menggunakan mesin BMW. Namun seiring berjalannya waktu, Anda bisa menemukan versi dengan mesin buatan Ford atau Jaguar. Yang menarik, kalau versi Range Rover sebelumnya dikatakan sebagai off roader yang dibuat nyaman, mulai gen-3 ini BMW mencanangkan Range Rover dibuat eksklusif sebagai off roader mewah kalangan atas. Hingga sekarang citra itu melekat. Akhirnya, Ford membuatkan jalan tengah dengan mobil di bawah.

Range Rover Sport

Range Rover Sport

Arahan baru datang dari Ford setelah mereka menguasai Land Rover/Range Rover. Mereka ingin Range Rover juga mencakup pasar yang tidak terlalu tinggi. Ini diterjemahkan oleh engineer dan desainer Range Rover melalui Stormer Concept. Debut perdana di Detroit Auto Show 2004. Ukurannya lebih kecil dari Range Rover biasa. Supaya ongkos pengembangan dan produksi bisa ditekan, komponennya banyak berbagi dengan Discovery 3. Sebuah rumus yang akhirnya membuahkan hasil. Mobil ini diserap dengan baik di pasar otomotif dunia.

Lincoln Navigator

Lincoln Navigator

Lincoln adalah merek mewah Ford yang dipasarkan kebanyakan di Amerika Serikat dan sekitarnya. Generasi pertama lahir pada 1998 dengan mesin V8, setahun lebih dulu dari Cadillac Escalade yang juga bertebaran di Indonesia. Ukurannya cukup masif. Versi yang beredar sekarang punya panjang hampir enam meter. Meski penjualannya disalip oleh Escalade, tapi Navigator tetap jadi pilihan banyak orang kaya. Sayangnya, untuk generasi terbaru, Navigator kehilangan sistem gerak 4WD-nya yang mumpuni. Lincoln (Ford) memutuskan mobil ini cukup gerak roda belakang saja. Menggunakan mesin V6 Ecoboost. Sayang sekali. Untuk yang akan datang, Lincoln Navigator dikatakan akan full electric.

Aston Martin DB7

Aston martin DB7

Menjelang akhir era 1980-an, Aston martin mengalami perubahan besar-besaran. Kepimilikannya sebagian dikuasai Ford pada 1987. Lalu 100 persen dikendalikan Ford pada 1993. DB7 lahir setahun berikutnya. Desain yang benar-benar baru memberikan angin segar bagi perusahaan Inggris ini. Hadir dalam bentuk coupe, lalu dua tahun kemudian versi convertibel yang disebut Volante muncul . Berkat kepemilikan Ford di Jaguar, DB7 bsia mendapatkan mesin Jaguar AJ6 untuk varian entry level. Kapasitasnya 3,2 liter dengan konfigurasi V6 plus Supercharger. Varian lebih mahal, diberikan mesin V12 buatan Aston Martin sendiri. Semasa kepemilikan Ford ini, lahir Virage (1988), Vanquish V12, Vantage dan DB9 yang tidak kalah spektakuler.

Volvo XC90

Volvo XC90

Salah satu pemicu turunnya merek pembuat sedan mewah ke pasar SUV adalah XC90. Volvo yang dipegang kendalinya oleh Ford, merasa bisa untuk membuat SUV. Dan terbukti, pabrikan Swedia ini sukses membuat SUV dengan semboyan ‘SUV yang menolak terguling’. Mesinnya juga menarik. Tapi yang paling menarik adalah XC90 bermesin B8444S. Ini mesin V8 4,4 liter yang dibuat oleh Yamaha, yang juga menggerakkan Ford Taurus SHO. Mobil yang menyelamatkan Ford dari kebangkrutan. 

 

 

Racik Aston Martin Valour Sesuai Selera Via Laman Konfigurator

Debut perdana mobil sport Aston Martin Valour dalam event Goodwood Festival of Speed 2023 di Inggris pekan ini begitu memukau. Sayangnya hanya konsumen terpilih saja yang dapat memilikinya.

Namun tak perlu berkecil hati jika Anda tak masuk dalam daftar 110 nama pemilik mobil ini. Hmm… seperti halnya dengan kami.

Pada situs resmi Aston Martin tersedia laman konfigurator daring untuk Valour. Ya, Anda dapat meracik seluruh opsi yang tersedia untuk mobil ini, meskipun tak membelinya. Nah, penasaran bukan?

Racik Aston Martin Valour Sesuai Selera Anda

Seperti halnya model mobil lainnya seperti Vantage atau DBS, para calon konsumen dapat meracik Valour via laman konfigurator yang tersedia.

Pilihan pertama adalah aneka ragam warna body. Tersedia opsi warna standar merah, biru, hijau, kuning hingga oranye. Jika ingin warna yang sama seperti versi launchingnya, maka pilih warna Storm Purple.

Jika ingin aksen pemanis untuk area eksterior, tersedia kombinasi bahan serat karbon untuk panel body bagian atas dan bawah.

Untuk velg hanya tersedia satu pilihan model dengan ukuran 21-inci, akan tetapi variasi pilihan warnanya beragam. Mulai dari Satin Black dengan aksen blink-blink Diamond atau warna polos seperti Satin Black maupun Gloss Silver. Demikian pula untuk kemasan warna kaliper rem cakramnya tersedia beraneka warna.

Standar Atau Personal

Area interior adalah yang paling banyak memiliki ragam pilihan personalisasi. Mulai dari versi standar hingga pesanan khusus. Aston Martin akan berusaha memenuhi selera dan keinginan para konsumennya.

Untuk versi standar, hanya tersedia dua pilihan model jok yakni Sports Plus dan jok balap Carbon Fibre Performance.

Nah, untuk kemasan interior justru lebih beragam. Untuk balutan kulit pada kabin tersedia beraneka ragam warna. Mulai dari warna standar seperti hijau, biru, ungu, coklat maupun hitam. Jika ingin kustom dengan versi berbeda pun akan dilayani. Mulai dari jenis bahan kulit yang digunakan, warna pilihan hingga aksen jahitan khusus.

Tak hanya door trim dan plafon saja, seatbelt dan karpet lantai kabin pun tersedia dalam beraneka pilihan warna. Shift knob tuas transmisi pun tersedia dalam pilihan bahan kayu, aluminium, hingga titanium.

Aston Martin pun menyediakan paket opsional bagi penyuka travelling berupa satu set tas dan koper khusus untuk model Valour. Anda pun bisa menambahkan nama anda pada enam buah tas dan koper khusus tersebut. Keren bukan…

Ya, konfigurator daring ini membuat Anda dapat meracik Valour sesuai selera anda. Meskipun tak dapat memilikinya, setidaknya sedikit berkhayal tak ada salahnya bukan?

Aston Martin Valour Bergaya Mustang GT

Pabrikan mobil asal Inggris, Aston Martin tahun ini genap berusia 110 tahun. Event bergengsi Goodwood Festival of Speed yang saat ini tengah berlangsung di Inggris pun jadi momen peluncuran model terbaru mereka, Aston Martin Valour. Apakah ini mobil yang sangat istimewa?

Mirip Vantage…Atau Mustang GT?

“Valour mewakili citra baru dari Aston Martin. Sebuah ikon modern yang digarap secara kontemporer.” papar Aston Martin Executive Chairman, Lawrence Stroll.

Dari segi tampilan eksterior, pihak pabrikan mengklaim desain yang disematkan sebagian dicuplik dari V8 Vantage. Namun bagi kami justru bagai gabungan sejumlah model Ford Mustang GT. Bagaimana, mirip bukan?

Panel body berbahan serat karbon dihiasi lubang intake besar berbentuk ladam kuda dan corong udara NACA pada bonnetnya. Di sisi kiri dan kanan grille berukuran lebar terpasang headlamp LED model bundar. Makin terlihat mirip Mustang GT?

Garis body yang aerodinamis dipadukan dengan fender kekar dan atap kokpit model ‘double-bubble’.

Saat melihat sirip exoblades pada kaca belakangnya dan buntut model “Kamm tail”, sungguh bernuansa Mustang GT.

Tiga laras exhaust yang tersembul di sela sirip diffuser belakang sedikit membedakan gayanya dari Vantage.

Salah satu detail yang cukup memikat yakni velg forged alloy 21-inci berbalut ban Michelin Pilot Sport S 5.

Dibalik velg berdesain sarang lebah yang unik tersembunyi cakram rem karbon-keramik berukuran 410 mm pada roda depan dan 360 mm untuk roda belakang.

Seluruh sistem kemudi dan suspensi yang dibekalkan Aston Martin pada Valour benar-benar baru dan berbeda dari model yang lainnya. Khusus dibuat hanya untuk Valour. Pasalnya, rancang bangun body dan sasis mobil ini pun unik dan berbeda dari model lainnya. Jadi jelas sudah jika mobil ini memang digarap secara khusus.

Interior Bergaya Neo-Retro

Meskipun saat masuk ke kokpit gaya dan layout interiornya terlihat sangat Vantage, namun terdapat sejumlah perbedaan. Desain ventilasi udara pada dashboard lebih minimalis dari Vantage.

Tampilan dan bentuk konsol tengah pun disesuaikan dengan girboks manual 6-speed yang terpasang di bawahnya. Desain tuas serta kolom transmisi yang memadukan elemen metal dan kayu terlihat unik dan mewah.

Material serat karbon pada jok dan panel pintunya umum digunakan pada mobil sport modern. Hanya saja jok sport Valour dihiasi bahan rajutan wool seperti pada mobil balap Aston Martin DBR1 yang menjuarai balap Le Mans tahun 1959. Gaya tampilan yang eksentrik dan unik.

Lebih Bertenaga Dari Vantage

Apa yang tersembunyi di balik kap mesin Valour yang unik membuat kami penasaran. Tak disebutkan apakah mesin yang digunakan diadopsi dari Vantage atau benar-benar mesin baru. Hanya dikatakan bahwa Valour mengusung mesin V12 twin-turbo 5.2-liter.

Dibandingkan dengan mesin V12 milik Vantage, torsi maksimumnya sama yakni 753 Nm. Namun output tenaga mesin Valour lebih besar yakni 705 hp. Vantage hanya 690 hp.

Penyaluran daya ke poros roda belakang diolah via transmisi manual 6-speed dan limited-slip differential.

Tiga pilihan mode berkendara Sport, Sport+, dan Track yang tersedia menghasilkan efek yang berbeda. Mulai dari respon performa hingga alunan nada yang dihasilkan berbeda satu sama lain.

Sayangnya, tak disebutkan berapa catatan waktu akselerasi 0-100 km/jam dari Valour. Entah apakah lebih cepat atau lebih lambat dari V12 Vantage yang hanya butuh waktu 3,4 detik. Demikian pula dengan kecepatan maksimumnya. Apakah Valour lebih kencang dari V12 Vantage yang mampu menembus 322 km/jam?

Hanya ada 110 unit Valour yang akan dikirim kepada para pemesan mulai penghujung tahun ini. Tak hanya jumlahnya yang sangat terbatas, Valour terlahir di momen yang sangat bersejarah bagi Aston Martin. Hmm… dapat dipastikan Valour bakal jadi incaran para kolektor.

Happy 110th Anniversary Aston Martin.

 

Aston Martin DB12 Tetap Menggairahkan Tanpa V12

Aston Martin memperkenalkan model pengganti DB11 yang pertamakali muncul pada tahun 2016 lalu. Kini, usianya genap 9 tahun dan sudah waktunya berganti generasi. Inilah Aston Martin DB12.

Dikatakan sebagai “super tourer” pertama dari brand otomotif asal Inggris tersebut. Peluncuran DB12 yang bukan sekadar facelift dari DB11 ini pun bertepatan dengan perayaan 110 tahun Aston Martin. Hmm…sebuah momen istimewa.

Desain Eksterior DB12 

Bumper depan dan grille ukurannya kini lebih besar Headlamp tampil dengan desain baru dan telah menggunakan LED. Selain terxapat ubahan desain pada sirip splitter depan dan bonnet, emblem Aston Martin pada body DB12 pun turut mengalami perubahan desain.

Evolusi tampilan depan khususnya pada grille dan headlamp cukup greget. Sayangnya, siluet body pada area pilar-A masih seperti DB11. Garis body ke bagian buritan pun lebih tajam dari DB11.

Namun setidaknya desain velg DB12 cukup mendongkrak tampilan. Selain itu dibandingkan velg 20-inci pada DB11, velg baru berukuran 21-inci lebih ringan 8 kg.

Dengan lapisan dalam berbahan polyurethane, ban Michelin Pilot 5 diklaim lebih senyap 20 persen.

Interior Yang Menyenangkan

Kabin DB12 dikemas dengan desain yang jauh lebih modern dari sebelumnya. Tak hanya tampil dengan setir dan tuas transmisi model baru. Lima pilihan mode berkendara dapat diatur via tuas putar. Panel instrumen pun telah menggunakan layar digital.

Sistem infotaintment ditampilkan pada layar sentuh digital 10.25-inci. Fitur voice assistant, koneksi jaringan ponsel 4G, Android Auto dan Apple CarPlay pada DB12 jauh lebih canggih dibandingkan DB11.

Jika Anda kurang puas dengan sistem audio standar yang dilayani 11 buah speaker, tersedia paket upgrade sistem audio premium Bowers & Wilkins dengan 15 speaker.

Paket opsional interior lainnya meliputi paket Sports Plus dan jok sport serat karbon serta aksen panel interior berbahan khusus seperti aluminium, aneka ragam jenis kayu eksotis hingga serat karbon. Semua sesuai pesanan pelanggan.

Konser V8 

Jika sebelumnya DB11 diberikan dua opsi mesin (V8 dan V12), kali ini hanya ada V8. Gelegar bongkahan mesin 4.0-liter twin-turbo yang dipasok dari Mercedes memuntahkan tenaga 671 hp dengan torsi 800 Nm. Lebih perkasa dari mesin V8 mobil sebelumnya, yang bertenaga 528 hp. Torsi maksimum menyentuh 675 Nm.

Mesin V8 ini bahkan lebih beringas dari mesin 5.2-liter V12 twin-turbo Aston Martin DB11 yang ‘hanya’ bertenaga 630 hp/700 Nm. Berbekal transmisi otomatis 8-speed, cukup dengan 3,6 detik untuk melesat ke angka 100 km/jam. Top speed mampu menembus 325 km/jam.

Sementara, DB11 V8 butuh 4 detik untuk mencapai angka 100 km/jam. Kecepatan maksimumnya pun mentok di 309 km/jam. Sementara DB11 V12 untuk sprint 0-100 km/jam butuh waktu 3,7 detik meski top speed varian ini lebih tinggi dengan 334 km/jam.

Untuk mengimbangi lonjakan performa mesin, sasis DB12 dibuat tujuh persen lebih kaku dari sebelumnya. Ubahan meliputi area dudukan mesin, dek sasis depan dan belakang, crossmember depan dan dinding sasis bagian belakang.

Peningkatan stabilitas berkendara pun dilakukan dengan penambahan perangkat electronic limited-slip differential. Sistem suspensi pun ditopang dengan peredam adaptif dan anti-roll bar yang lebih kokoh. Sistem kontrol stabilitas elektronik dan booster rem pun diupgrade.

Paket opsional rem keramik karbon akan segera tersedia. Tak hanya mengurangi bobot hingga 27 kg. Kinerja pengereman saat di trek balap pun lebih baik dari rem standar.

Aston Martin DB12 baru akan resmi dipasarkan mulai kwartal ketiga tahun ini. DB12 Volante? Harap sedikit bersabar…akan segera tiba waktunya.

 

Aston Martin Vantage GT3

Perdana, Aston Martin Vantage GT3 Berlaga Di Lomba Pikes Peak

Untuk pertamakalinya dalam sejarah, Aston Martin akhirnya bakal berlaga di ajang balap ekstrem Pikes Peak Hill Climb. Tahun ini merupakan gelaran “Race to the Cloud” yang ke-101. Brand mobil asal Inggris ini akan menggunakan Vantage GT3 Pikes Peak.

Mereka mengontrak pembalap asal Inggris yang pertamakali menjuarai balap Pikes Peak. Namanya Robin Shute. Ia adalah juara umum Pikes Peak tahun 2022 lalu. Merupakan pembalap Inggris pertama yang berhasil menjuarai balap mendaki gunung ini. Bahkan hingga tiga kali! Gelar “King of The Mountain” pun dianugerahkan pada Shute atas prestasi yang diraihnya.

Berbeda dari balapan sejenis, para peserta Pikes Peak diperkenankan melakukan sesi uji coba di luar jadwal balap. Para pembalap dapat memilih bagian tertentu di luar rute balap Pikes Peak. Sementara untuk sesi uji coba rute lintasan asli secara penuh hanya diperkenankan sebanyak satu kali.

Balapan di Atas Awan Tanpa Ampun

Bukan hal mudah untuk berpacu pada kecepatan tinggi secara konstan mendaki dan melibas 156 tikungan di rute sepanjang 19,8 km. Bagaikan balapan di atas awan.

Butuh fisik yang kuat dan konsentrasi tinggi untuk mengemudi pada kondisi kadar oksigen yang tipis dan tekanan udara rendah. Ditambah dengan siksaan gaya G saat ngebut dan terus menanjak dari ketinggian 1.920,2 mdpl (meter di atas permukaan laut), menuju garis akhir di ketinggian 4.282,4 mdpl!

Di balap Pikes Peak tak ada istilah ‘sesi kedua’. Bila gagal pada sesi pertama pada Race Day, maka pembalap dipersilahkan menjadi penonton dan baru dapat mendaftar kembali tahun depan. Hanya mobil dan pembalap terbaik saja yang mampu mencapai finish di atas awan. Dalam artian yang sebenarnya…

Vantage GT3 Racikan Pikes Peak

Dengan pengalamannya di ajang Pikes Peak, maka tak sulit bagi Shute untuk menghafal setiap tikungan. Hanya saja ia tetap harus beradaptasi dengan kemampuan mobil balap Aston Martin Vantage GT3 Pikes Peak yang akan dipilotinya.

Vantage GT3 Pikes Peak mengusung mesin 4.0-liter turbocharged V8. Tentu saja mesin dan juga transmisi mobil diracik khusus oleh para teknisi Aston Martin Racing. Dibantu oleh tim engineer dari Venture.

Setting mesin untuk balap Pikes Peak berbeda dari setup untuk balap sirkuit maupun rally. Terlebih untuk mobil ber-cc besar dengan perangkat turbo yang sangat membutuhkan banyak pasokan udara ke mesin.

Sementara dengan trek yang terus menanjak pada elevasi tinggi maka kadar oksigen menipis. Temperatur dan tekanan udara pun kian rendah. Cukup banyak peserta Pikes Peak yang mesin mobilnya mendadak ‘sesak nafas’ dan ngadat karena kekurangan pasokan udara.

Chip komputer manajemen mesin tak sekadar disetting untuk mengatur kurva performa maupun kinerja mesin. Seluruh sistem termasuk throthle body hingga turbo harus dikalibrasi ulang dan disetting sesuai dengan input dari sensor elevasi dan tekanan udara.

Setup sistem suspensi yang digunakan pada balap Pikes Peak pun berbeda dari mobil rally pada umumnya. Demikian pula dengan perangkat aerodinamika yang disematkan pada body mobil pun setupnya berbeda. 

Saat ini tim Aston Martin Racing tengah mempersiapkan rancang bangun mobil Vantage GT3 yang akan digunakan di Pikes Peak.

 

Pasalnya, Aston Martin tak hanya akan berkompetisi di Pikes Peak tahun ini, namun juga pada tahun 2024 dengan kategori kelas balap yang berbeda.

Untuk tahun ini Aston Martin akan ikut di kelas Time Attack 1. Pada event tahun depan rencananya Aston Martin akan mencoba peruntungan di kelas Unlimited.