BAIC BJ30 HEV dan FWD Tangguh Buat Diajak Offroad

Dua pekan lalu PT JIO Distribusi Indonesia (JDI) meluncurkan SUV terbarunya, BAIC BJ30 HEV FWD (4X2) di GJAW 2025. Agen pemegang merek (APM) BAIC di Indonesia tersebut kini mengajak sejumlah awak media untuk sesi test drive yang berlangsung di kawasan Ciwidey, Bandung.

Yang kami coba kali ini adalah BJ30 HEV FWD (4×2). Varian 4×2 ini menjadi alternatif ideal untuk keluarga modern dan pengguna perkotaan yang mencari mobil harian yang ekonomis, stylish, nyaman, dan serbaguna.

Meskipun tak dilengkapi sistem penggerak AllWheel drive (AWD) seperti versi yang telah lebih dulu diluncurkan, namun versi FWD dikatakan tetap bisa diajak melintasi trek offroad ringan. Inilah saatnya kami untuk membuktikannya…

Kinerja Fitur ADAS

Perjalanan dimulai dari dealer BAIC di Alam Sutra, Tangerang, lalu langsung masuk ke tol dalam kota yang padat merayap. Selepas Tol MBZ kami baru bisa mengembangkan laju kecepatan melewati ruas Tol Japek dan Cipularang menuju arah Bandung.

Kombinasi antara kenyamanan, kecerdasan fitur tekonologi, dan output performa yang bertenaga membuat berkendara jadi makin menyenangkan.

Pada saat melintasi lalu lintas yang cukup padat dengan laju kecepatan 0-30 Km/jam, fitur pengendaraan semi-otonom yang ada pada BAIC BJ30 HEV kinerjanya efektif dan mengesankan.

BJ30 HEV dilengkapi fitur Integrated Cruise Assist (ICA) yang menggabungkan Adaptive Cruise Control (ACC) untuk menjaga jarak aman dengan kendaraan di depan dan Lane Keeping Assist (LKA) yang memberikan input presisi agar mobil tetap berada di lajurnya.

Fitur LKA ini dapat diatur secara manual melalui tombol di bawah setir. Pengemudi bisa menentukan sendiri aktivasi bantuan fitur ADAS.

Selain LKA ada fitur Smart Dodge yang bekerja secara halus mengatur posisi mobil agar tetap di dalam lajur. Sensor radar di bagian depan akan mendeteksi kendaraan berukuran besar seperti truk lalu secara otomatis mengkalkulasi jarak berkendara yang aman.

Saat lalu lintas di ruas tol mulai lancar, kami agak gatal waktunya untuk sedikit ‘keluar main’ dari konvoi untuk sekadar mencicipi kemampuan manuvernya. Untuk itulah fitur Lane Departure Warning (LDW) berfungsi memberi peringatan ketika mobil mulai keluar lajur tanpa sengaja.

Pada kondisi ekstrem, fitur Emergency Lane Keeping (ELK) secara otomatis mengambil alih kemudi sejenak untuk mencegah kemudi lepas kendali secara tak sengaja sehingga membuat mobil nyelonong keluar lajur.

Fitur penunjang keselamatan berkendara Forward Collision Warning (FCW) dan Autonomous Emergency Brake (AEB) turut memberikan perlindungan berlapis.

Handling Berkendara

Saat lalu lintas ruas jalan tol mulai lengang, kami membejek pedal gas untuk mencicipi performa BAIC BJ30 HEV.

Handling kemudi saat melaju di atas 100 km/jam cukup stabil dan presisi, namun jangan dipaksa bermanuver mendadak karena bakal agak sedikit limbung. Harap maklum, ini SUV berbodi agak bongsor dan jangkung.

Saat melintasi permukaan jalan cor beton jalan tol yang cenderung bergelombang, kinerja redaman suspensi BJ30 HEV cukup baik, hanya saja agak terasa mengayun.

Performa Di Trek Offroad

Salah satu faktor penunjang kemampuan BJ30 HEV melintasi trek offroad adalah rancang bangun konstruksi bodinya.

BAIC BJ30 memiliki approach angle (sudut masuk) 24,5 derajat, departure angle (sudut keluar) 30 derajat, dan ramp angle (sudut batas area kolong) 21 derajat serta wading depth (kemampuan rendam) 450 mm.

BAIC BJ30 HEV FWD (4×2) dibekali mesin Smart Magic Core Hybrid dengan transmisi Dedicated Hybrid Transmission (DHT) yang dirancang untuk kendaraan hybrid.

Mesin 4-silinder 1.498 cc turbo berkode A156T2H-H1 yang digabungkan dengan motor listrik DHT (Dedicated Hybrid Transmission) menghasilkan tenaga 403 hp dan torsi puncak 685 Nm. Meskipun output performanya besar, namun kinerja dan konsumsi BBM-nya tetap efisien.

Selama perjalanan kami dari Jakarta menuju kawasan Ciwidey, Bandung konsumsi BBM rata-rata 8,8 liter bensin untuk jarak 100 km. Lebih kurang sekira 11 km/liter. Masih lumrah untuk ukuran mobil SUV bongsor.

Yang membedakan dari BAIC BJ30 HEV versi 4WD, pada versi FWD (4×2) yang kami coba tak dilengkapi fitur ATS (All-Terrain System) untuk menunjang kinerja pengegrak all wheel drive (AWD).

Pada sistem ATS terdapat mode berkendara untuk kebutuhan offroad yakni Snow, Mud, dan Sand. Setiap mode berkendara akan mengatur distribusi tenaga dan torsi ke roda serta mengatur kinerja sistem rem ABS untuk meningkatkan traksi roda ke permukaan jalan atau trek yang dilalui.

Saat memasuki Bandung Kota, kami lanjut ke arah Cikole menuju Tangkal Pinus yang ada di kawasan Ciwidey.

Kondisi hujan deras mengakibatkan jalan area desa yang kami lewati jadi licin dan berlumpur. Disinilah fitur ADAS menunjukkan kinerjanya. Karena versi FWD tak dilengkapi sistem ATS, maka kami pun pakai mode berkendara ECO.

Performa torsi yang besar membuat BJ30 HEV ini mampu melibas tanjakan curam dan trek miring. Gas terus…!

Secara keseluruhan, pengendaraan BAIC BJ30 HEV FWD (4×2) cukup nyaman untuk menghadapi kemacetan maupun ketika melaju di jalan lengang. Diajak melintasi trek offroad ringan di kawasan pedesaan dan pegunungan pun sangat menyenangkan.

Fitur penunjang kenyamanan dan ADAS yang lengkap, output performa yang menggigit plus karakter sistem hybrid yang efisien membuat BJ30 HEV sangat layak dipertimbangkan sebagai SUV pilihan.

Tak hanya menunjang pengendaraan harian, tapi juga nyaman untuk perjalanan jarak jauh maupun diajak berpetualang.

Made In Indonesia

Selama GJAW 2025, BAIC menawarkan harga khusus, yakni Rp 499 juta untuk BJ30 HEV FWD dan Rp 575 juta untuk BJ30 HEV AWD. Namun kini sudah kembali ke harga normal yakni Rp 529 juta (FWD) dan Rp 605 juta (AWD), harga OTR Jakarta.

Sejak Juni 2025 lalu, BAIC telah melakukan perakitan lokal (completely knocked down/CKD) BJ30 HEV di pabrik milik PT Handal Indonesia Motor (HIM), di Purwakarta, Jawa Barat.

Para konsumen yang ingin memesan pun tak perlu khawatir harus menunggu unitnya terlalu lama.

BAIC BJ30 Hybrid

BAIC Bj30 Hybrid Siap Meluncur di GIIAS 2025, Tank 300 Hybrid Musti Waspada!

BAIC BJ30 Hybrid siap meluncur di GIIAS 2025. Hal itu disampaikan langsung oleh salah satu petinggi BAIC Indonesia, Dhani Yahya.

“Untuk BAIC BJ30 Hybrid, (rencananya) akan launching di GIIAS 2025. Modelnya akan lebih modern dari BJ40, dan untuk harga akan ada di antara X55 dan BJ40,” ucap Dhani Yahya selaku Chiep Operating Officer BAIC Indonesia (2/6).

Soal harga, pihak BAIC Indonesia memang belum mengungkapkan banderol pastinya. Namun begitu, mereka hanya memberikan gambaran diantara lini produk yang sudah mereka jual.

“Harga BJ30 (di Indonesia) ada diantara X55 dan BJ40,” imbuh Dhani.

Spesifikasi BAIC BJ30 Hybrid

BAIC BJ30 Hybrid

BAIC BJ30 Hybrid siap meluncur di GIIAS 2025. Lalu, seperti apa spesifikasi dari penantang GWM Tank 300 Hybrid ini?

Dilansir dari laman resmi BAIC, BJ30 HEV adalah generasi terbaru dari model BJ30 yang telah diperkenalkan pada Maret 2024 dan mulai dijual di China sebulan kemudian.

SUV hybrid ini mengalami sejumlah pembaruan yang cukup jor-joran, baik dari segi desain, performa, maupun teknologi. Secara dimensi, BJ30 HEV lebih besar dibandingkan versi sebelumnya, hal ini otomatis memberikan ruang kabin lebih lapang dan kenyamanan lebih baik bagi penggunanya.

Dari sisi jantung pacunya, BJ30 Hybrid mengadopsi mesin bensin 1.5 liter turbocharged berkode A156T2H-H1, yang dirancang khusus untuk sistem hybrid dengan teknologi bernama magic core.

Mesin tersebut dikombinasikan dengan transmisi berteknologi Dedicated Hybrid Transmission (DHT) dua percepatan yang diklaim bisa melakukan perpindahan tenaga lebih efisien.

Untuk tenaganya, BJ30 Hybrid ini tembus hingga 156 hp dari mesin bensin. Sementara motor listriknya diklaim dapat menghasilkan tenaga hingga 177 hp.

Selanjutnya, pada varian dengan dua motor listrik, total tenaga yang dihasilkan mencapai 409 hp dengan torsi maksimum berkisar antara 550 Nm hingga 685 Nm. Selain performanya yang menjanjikan, efisiensi bahan bakar dikatakan menjadi salah satu keunggulan utama BJ30 HEV.

BAIC BJ30 merupakan mobil SUV ramah lingkungan dengan panjang 4.730 mm, lebar 1.910 mm, dan juga tinggi 1.790 mm. Mobil ini punya tampang kombinasi modern dan macho, dengan desain grille berbentuk kotak-kotak persegi panjang berjumlah lima. Kira-kira, saat nanti meluncur di GIIAS 2025, berapa ya harga OTR nya?