Valentino Rossi balap endurance

Valentino Rossi Siap Balap LeMans 24-hour Tahun Depan?

Kalau Anda melihat balap ketahanan di Bahrain akhir pekan lalu, kemungkinan Anda melihat Valentino Rossi duduk manis di pit tim WRT. Ini adalah bagian dari familiariasi juara dunia MotoGP itu, dengan suasanan balap ketahanan. Alasannya, Rossi akan berlaga di balapan ketahanan mulai tahun depan. Termasuk seri balap legendaris LeMans 24-hour

Tapi sebelumnya, Valentino Rossi balap di LeMans atau seri WEC lainnya, ia harus menjalani proses uji coba dulu. Rossi melakukan uji coba menggunakan Oreca 07 milik tim WRT. Oreca 07 adalah mobil balap ketahanan kelas LMP2 yang bermesin V8 4,2 liter. Bertenaga 540 hp. 

Bicara WRT, Valentino Rossi juga membela tim tersebut di balapan GT dengan mobil BMW M4 GT3, dan lumayan berprestasi. Ia bertengger di posisi keenam kejuaraan Fanatech GT World Challenge 2023 ini.

Tentunya, kampiun ini sumringah saat mencoba mobil LMP2. “Ini kesempatan besar (yang diberikan) dari tim WRT. Rencananya, nanti juga saya akan berkesempatan mencoba mobil BMW Hypercar. Tapi sebelum itu, akan lebih baik kalau naik LMP2 dulu. Mobil ini punya kesamaan dalam hal aerodinamika. Sekalian saya juga bisa menggali potensi diri saya sendiri,” kata Rossi sebelum ajang balap ketahanan Bahrain 8-hour.

Tapi perlu diketahui, World Endurance Championship (WEC) akan menghapus balapan kelas LMP2 di beberapa seri. Yang pasti, balap di Le Mans tetap akan ada kelas ini. WEC akan membuka kelas baru yaitu GT3. Menurut situs Speedweek, WRT akan menurunkan BMW M4 GT3-nya di ajang ini. Soal Valentino Rossi balap di LeMans 24-hour, kita tunggu saja bagaimana kiprahnya. Yang pasti ia sangat serius di balapan ketahanan.

Mobil balap ketahanan Acura LMDh

Honda Bidik Balap Ketahanan, Bentuk Divisi Motorsport Baru

Kami merasa belakangan ini balap ketahanan semakin menarik unutk diikuti. Apalagi tahun ini kontestannya bertambah banyak dengan hadirnya Ferrari, BMW, Peugeot bahkan Cadillac. Memang, Toyota yang masih mendominasi, meski Ferrari akhirnya bisa menaklukan pabrikan Jepang itu di Lemans.

Kejayaan Ferrari tersebut adalah pertama kalinya dalam lima dekade. Perayaan besar berlangsung di Italia untuk memperingati kemenangan itu, bahkan rakyat setempat ikut bersuka cita. Ini yang membuat balap ketahanan seperti Sebring, LeMans, Daytona dan sebagainya terasa spesial. Tak pelak, pabrikan pun tertarik. Lamborghini dipastikan ikut tahun depan dengan mobil SC63. Aston Martin ikut tahun 2025. Sekarang Honda punya target untuk berpartisipasi.

Salah satu langkah tegas adalah membuat divisi baru di bawah Honda Racing Corporation (HRC). Berbasis di Amerika Serikat, namanya HRC US.

HRC US adalah usaha patungan antara HRC yang berbasis di Jepang, dengan Honda Performance Development (HPD) di Santa Clarita, Amerika Serikat. Misi mereka, memperluas kehadiran Honda di dunia balap. Bidikan utamanya balap LeMans 24 hour.

Dikutip dari The Drive, Pimpinan HPD, Dave Salters mengatakan, “Kami diminta untuk berkontribusi di balapan global. Belum semuanya diputuskan, tapi kami bersemangat memikirkan kemungkinan (turun) di F1 dan WEC (World Endurance Championship). Kami akan mempromosikan Honda dan Acura di sini (Amerika Serikat) dan di mana saja.”

Acura belum siap turun WEC

Namun, meski mereka sudah punya senjata dalam bentuk Acura ARX-06, mobil balap kelas hybpercar LMDh, tapi mobil ini belum bisa bicara untuk kancah WEC global. Paling tidak dalam waktu dekat.Penyebabnya, menurut Dave Salters, karena Acura hanya fokus di balapan ketahanan Amerika (IMSA) saja. Untuk partisipasi di balapan tempat lain, itu harus diputuskan oleh Honda.

Dan inilah yang akan dilakukan oleh HRC US. Dengan bersatunya dua cabang usaha balapan Honda, diharapkan mereka bisa menghasilkan produk mobil balap yang bisa bersaing dengan Toyota, Porsche, Ferrari, Cadillac di WEC.

Hypercar Lamborghini SC63 Segera Hadir di 24 Hours of Le Mans, Bisa Sukses?

Tak seperti Porsche dan Ferrari yang sangat tersohor di Le Mans. Kiprah mobil balap Lamborghini di Circuit de la Sarthe tak pernah sukses. Debut perdana Lambo di kejuaraan balap ketahanan 24 Hours of Le Mans yakni pada tahun 1975. Sayangnya, Lambo 400 GT bermesin V12 besutan Paul Rilly mengalami kecelakaan saat sesi uji coba sehingga batal tampil.

Cukup lama banteng Sant’ Agata absen hingga akhirnya kembali ke Le Mans di tahun 2006.

Saat itu sebuah tim balap asal Jepang menerjunkan Murcielago R-GT di kelas LM GT1. Lagi-lagi nasib Lambo kurang beruntung. Mobil tersebut gagal menyelesaikan lap terakhir. Bahkan meskipun sang Murcielago R-GT terus ikut balapan hingga tahun 2010, namun selalu gagal finish.

Kini, event Goodwood Festival of Speed 2023 tengah berlangsung di Inggris, Lamborghini pun membawa mobil terbarunya.

Mobil balap hypercar hybrid berlabel SC63 ini sedianya bakal terjun di kelas LMdh pada seri kejuaraan FIA World Endurance Championship tahun 2024 mendatang. Ya, Lamborghini bakal kembali ke Le Mans!

Tetap Tampil Gaya

Pengembangan mobil ini dilakukan oleh divisi Lamborghini Squadra Corse dan tim perancang di Centro Stile. Mobil balap tetap harus tampil gaya dan keren.

Karena mengikuti regulasi balap yang ditentukan oleh FIA, maka konstruksi dan spek SC63 tak jauh beda dari mobil balap lainnya di kelas LMdh Le Mans.

Meskipun demikian, mobil ini tetap mengadopsi gaya desain mobil Lamborghini spek jalan raya seperti Huracan, Revuelto dan Aventador.

Body SC63 masih dikemas dalam livery standar. Perpaduan warna hijau Verde Mantis dan hitam Nero Noctis. Ya, seperti Huracan GT3.

Namun saat mulai ikut balap, livery body akan berubah sesuai pesan sponsor. Salah satunya yakni brand jam super mewah asal Swiss, Roger Dubuis yang cukup lama bermitra dengan Sant’ Agata.

Totalitas Pengembangan 

Perihal rancang bangun konstruksi mobil balap SC63 ini, Lamborghini menggandeng mitra lamanya, Ligier.

Spesialis konstruktor sasis mobil balap F1 ini bersama Lamborghini Squadra Corse merancang sasis monokok yang benar-benar baru.

Mesin V8 twin-turbo 3.8-liter yang digunakan pun dirancang khusus agar tahan ‘siksaan’ dipacu puluhan jam non-stop. Motor elektrik penggerak hybrid, transmsi, dan baterai yang digunakan sesuai regulasi FIA untuk kejuaraan balap WEC dan IMSA. ECU lansiran Bosch mengatur kurva output performa yang dibatasi hanya 670 hp.

Dua Mobil Balap Tahan Siksa

Di kasta tertinggi balap ketahanan, Lamborghini SC63 juga akan berlaga di kelas GTP pada seri balap IMSA WeatherTech SportsCar Championship di Amerika Serikat. Lamborghini akan berusaha tampil gemilang pada balap 24 Hours of Daytona dan 12 Hours of Sebring.

Sesi uji akan dimulai pada Agustus 2023 mendatang sebelum resmi balapan mulai Januari 2024. Hanya ada dua unit Lamborghini SC63 yang akan berlaga di bawah bendera tim balap Iron Lynx.

Satu unit mobil akan ikut seluruh seri balap ketahanan World Endurance Championship musim balap tahun 2024. Satu mobil lainnya berlaga di seri kejuaraan IMSA WeatherTech SportsCar Championship.

Lamborghini SC63 bakal dipiloti oleh empat pembalap. Dua pembalap asal Italia yang dipercaya oleh pihak pabrikan yakni Mirko Bortolotti dan Andrea Caldarelli. Dua lainnya yakni mantan pembalap F1, Romain Grosjean dan Daniil Kvyat. Bakal ada nama lainnya yang masuk dalam daftar skuad Lambo.

Pada setiap laga di Le Mans mungkin Lamborgini tak pernah sukses. Namun prestasi di kejuaraan balap GT3 di luar Circuit de la Sarthe sungguh patut mendapat aplause. Ya,100 kemenangan sebagai juara kelas maupun juara klasemen umum.

Apakah SC63 bakal tampil sukses dan mampu menaklukkan Circuit de la Sarthe di balap 24 Hours of Le Mans? Kita nantikan laga balap perdananya tahun depan.

 

Chevrolet Camaro ZL1 NASCAR Riuhkan Balap Le Mans 2023

Pada ajang 24 Hours of Le Mans 2023, Garage 56 menurunkan Chevrolet Camaro ZL1. Unik karena inilah yang mewakili NASCAR kembali ke arena balap ketahanan, untuk pertama kalinya sejak tahun 1976 silam. Chevy Camaro No. 24 ini berkompetisi di kelas “Innovative Car Class” sendirian, tanpa bersaing untuk mendapatkan poin.

Meskipun demikian, para pembalap berbakat dari juara NASCAR Cup Series, Jimmie Johnson, juara Le Mans Mike Rockenfeller, juara dunia F1 Jenson Button dan pembalap cadangan Jordan Taylor dari IMSA memberikan segalanya dalam balapan ketahanan ini.

Chevy Camaro ZL1 milik Garage 56 ini di luar ekspektasi sukses menempati posisi ke-39 dari total 62 peserta. Gilanya lagi, sanggup melampaui performa mobil lainnya di kelas GT. Jarak yang ditempuh pun tiga kali lipat lebih lama dari balapan Cup Series terpanjang, yaitu 600 mil.

Namun, balapan selama 24 jam ini ternyata tidak segampang itu. Saat Button memacu Camaro ZL1 ini pada Lap 254, ia mengalami masalah dengan rem. Dan memerlukan perbaikan cukup lama sebelum kembali ke lintasan. Kemudian, Camaro ini harus diperbaiki ulang karena adanya masalah pada driveline belakang.

Bawa Kebahagiaan

Usai balapan, Jimmie Johnson mengungkapkan kegembiraan dan kepuasannya. Proyek ini berhasil membawa taring mobil stock Amerika Utara ke mata para penggemar Le Mans Eropa. Johnson sangat terkesan dengan sambutan ekspresif para penonton hingga petugas di tikungan saat acara berlangsung.

Kehadiran NASCAR di Le Mans dianggap sebagai keberhasilan oleh Presiden IMSA, John Doonan. Ia menyebut bahwa hal tersebut melebihi harapan dalam memperkenalkan NASCAR di panggung global. Hal ini juga memuaskan mitra-mitra yang terlibat dalam proyek ini. Doonan merasa bahagia melihat seluruh tim yang terlibat dalam program ini bergembira sekaligus menjalin hubungan baru dalam industri.

Momen bersejarah NASCAR dalam balap ketahanan ini menunjukkan upaya kolaboratif NASCAR, Hendrick Motorsports, Chevrolet, dan Goodyear. Selain itu juga memberikan pertunjukan unik bagi para fans pecinta balap mobil stock Amerika Utara di ajang 24 Hours of Le Mans yang prestisius.

Kami pun ikut larut. Apalagi mendengar suara Chevrolet Camaro ZL1 yang berbeda dengan mobil balap LeMans lainnya. 

 

Peugeot 806 Procar: MPV Balap Yang Menggegerkan Dunia

Peugeot melegenda di ajang balap mobil sejak lama. Namun hanya Peugeot 806 Procar yang paling menggegerkan dunia balap. Satu-satunya minivan yang pernah ikut balap ketahanan 24 jam.

Mobil berjenis minivan yang sekarang disebut MPV ini adalah generasi pertama dari Eurovan yang diproduksi bersama antara Peugeot, Citröen, Fiat dan Lancia di Sevel Nord, Perancis.

Tak lama setelah diluncurkan di penghujung tahun 1994, muncul ide ‘edan’ dari tim pemasaran Peugeot. “Berpromosi di ajang balap sudah banyak yang melakukan. Tapi ikut balapan betulan sebagai ajang promosi, belum ada satu minivan pun di dunia yang melakukannya.”

Para petinggi Peugeot pun menyetujui gagasan tersebut dan segera mengontak pihak FIA. Lampu hijau diberikan dan Peugeot 806 pun segera dihomologasi untuk dapat ikut balap. Tak perlu menunggu lama untuk mencapai jumlah produksi minimal. Mobil ini sangat laris.

Tidak main-main, yang dipilih adalah kejuaraan balap ketahanan Spa-Francorchamps 24 Hours di Belgia. Sungguh sangat ambisius.

Minivan Spek Group-A

Tim balap asal Belgia, Kronos Racing pun dikontrak untuk berlaga dengan Peugeot 806 ini. Seluruh modifikasi dipercayakan pada Jean-Pierre Montron, pendiri Kronos Racing.

Montron awalnya sempat bingung, bagaimana menyulap minivan bongsor berbody kotak ini. Namun akhirnya ia pun menyanggupi permintaan Peugeot.

Proyek modifikasi pun dimulai. Seluruh komponen mobil diurai, termasuk bagian interior dilepas tak bersisa. Hanya menyisakan body dan rangka monokok. Copotan komponen sasis dari mobil balap Group-A Peugeot 405 Mi16 pun dicangkok ke rangka 806.

Sejumlah penguatan dilakukan pada struktur rangka dan body. Roll cage tubular AMP standar FIA dilas ke rangka kabin. Suspensi dan kaki-kaki dicangkok dari Peugeot 405 Mi16 spek balap touring.

Peugeot saat itu tak memiliki mesin 4-silinder 2.0-liter produksi massal yang cocok untuk digunakan pada balap ketahanan. Akhirnya dilakukanlah kawin silang.

Blok mesin dari mobil rally Peugeot 306 dipasangi kop silinder dari mobil balap touring 405 Mi16. Kem, klep hingga kruk as dibuat khusus oleh Kronos Racing dan Peugeot dengan spek heavy duty yang tahan siksa.

Transmisi diadopsi dari mobil balap 405 Mi16. Output tenaga mencapai batas maksimal kelas Procar 2 yakni 280 hp.

Aksi Akrobat Jadi Idola

Tibalah saatnya sang minivan untuk mencicipi sirkuit Spa-Francorchamps di Stavelot, Belgia.

Pada laga balap ketahanan Spa-Francorchamps 24 Hours 1995, 806 tak sendirian. Peugeot juga tampil dengan dua 306 S16, sebuah 306 Turbo Diesel dan 205 GTi.

Pada sesi latihan, mobil ini berhasil menghebohkan penonton saat mulai beraksi. Bukan karena tampilannya saja. Aksi body miring dengan hanya dua roda menapak aspal saat melibas tikungan tajam Raidillon, berhasil membuat penonton serempak berdiri dan bersorak. Bahkan sang minivan berhasil menorehkan catatan waktu urutan 3 tercepat! Di sesi kualifikasi, 806 menempati posisi 12 dari 34 mobil peserta. Minivan yang super ngebut…

Mobil lainnya memang keren dan kencang, namun favorit penonton tetap minivan besutan trio Eric Bachelart, Philippe Verellen, dan Pascal Witmeur. Aksi akrobat sang minivan di Raidillon selalu dinanti para penonton sepanjang balapan berlangsung.

Sayangnya, 806 ini gagal menyelesaikan balapan. Mobil akhirnya menyerah setelah dipacu selama sembilan jam. Mesinnya jebol.

Meskipun gagal finish, namun seluruh penonton memberi aplause. Dan…806 pun laris manis di pasaran selama dua dekade! Salut.

Setelah dipensiun, 806 balap ini disimpan oleh pendiri Kronos Racing, Jean-Pierre Montron. Hanya saja, mesin dan girbox dipindah ke mobil balap lain. Tak lama setelah Montron wafat, mobil dikembalikan seperti kondisi semula dan dilelang. Harga taksirannya di kisaran $53.000.

 

 

Ini Dia! Subaru WRX Versi Balap Ketahanan Nürburgring

Para pecinta Subaru belakangan ini memang sempat sedikit kecewa. Subaru WRX versi terbaru yang muncul ternyata tak lagi tersedia dalam versi STi (Subaru Tecnica Intenational) tulen seperti generasi WRX sebelumnya. Hanya tersedia versi “tuned by STi”.

Namun tak perlu berkecil hati. Mobil balap Subaru WRX yang berlaga di balap ketahanan Nürburgring 24 Hours tahun ini mungkin dapat sedikit menghibur.

Perhelatan ke-51 balap ketahanan selama 24 jam di sirkuit Nürburgring sedianya akan berlangsung pada 20-21 Mei 2023 mendatang.

Subaru WRX versi balap ketahanan Nurburgring

Mobil balap Subaru WRX NBR Challenge 2023 yang digunakan kali ini berbasis dari WRX S4. Mobil tersebut bakal berlaga di kelas SP4T.

Tahun ini hanya ada 3 mobil yang terjun di kelas SP4T yakni WRX dan dua Porsche 718 Cayman. Total peserta tahun ini ada 136 mobil. Para peserta berpacu mengelilingi rute terpanjang dari sirkuit Nürburgring sejauh 25,1 km–termasuk Nordschleife dan trek Grand Prix.

Tim pembalap yang terdiri dari Carlo van Dam (Belanda), Tim Schrick (Jerman), Hideki Yamauchi dan Takuto Iguchi (Jepang) akan mengemudikan mobil ini secara bergantian.

Dari Rally Beralih Ke Nürburgring

Mobil balap Subaru WRX selama beberapa dekade memang dikenal sebagai mobil rally legendaris. Setelah pensiun dari rally, WRX tetap memiliki taji sebagai pelumat aspal sirkuit balap.

Mungkin tak banyak yang mengetahui jika Subaru WRX telah ikut berlaga di kejuaraan Nürburgring 24 Hours sejak tahun 2008 silam. Prestasi dan penampilan WRX di Nürburgring pun sangat diperhitungkan para kompetitornya.

Subaru WRX

Model mobil Subaru WRX S4 yang digunakan untuk balap hanyalah basisnya saja. Sebagian besar komponen mengalami ubahan sesuai standar regulasi balap yang berlaku.

Pengembangan mobil ini ditangani langsung oleh Naoki Shibuya yang merangkap sebagai Project Leader tim balap. Tak hanya kencang, namun mesin dan transmisi wajib tahan hingga detik terakhir balapan. Jadi, settingan yang diterapkan pada mobil ini berbeda dari balap mobil pada umumnya.

Racikan Balap Untuk Pengendaraan Harian?

Mesin boxer 4-silinder 2.4-liter turbo bawaan diracik ulang. Spek Nürburgring ini output tenaganya 375 hp yang dikail pada putaran 5.500 rpm. Torsi maksimum naik jadi 590 Nm, yang dirasakan pada putaran 3.500 rpm. Versi standarnya hanya bertenaga 271 hp dengan torsi maksimum 350 Nm. Kenaikan performanya tak terlalu drastis untuk menjaga daya tahan mesin.

Meskipun muffler dan saluran exhaust mengunakan spek balap, namun alunan nada yang dikeluarkan mengikuti regulasi ambang batas kebisingan. Jadi, suaranya masih terbilang sopan, bahkan untuk pengendaraan harian.

Penyaluran daya dan torsi dilayani transmisi manual sekuensial 6-speed. Kinerja sistem penggerak AWD ditunjang dengan torque converter dan limited-slip differential. Sektor sasis dan suspensi tentu juga mengalami penyesuaian. Sistem kemudi pun disetting ulang.

Karena balapannya panjang, maka sasis dibuat lebih rigid. Lengan ayun pada suspensi pun demikian. STi pun mengganti komponen ball-joint bagian depan dengan ukuran yang lebih besar dan materialnya pun lebih kuat.

Panel body pun diganti dengan bahan berbobot ringan. Body kit balap pun disematkan. Mulai dari sirip splitter depan, side skirts, sirip diffuser dan sayap belakang. Dek kolong mobil pun dibuat rata untuk meningkatkan gaya aerodinamika.

Sistem rem menggunakan spek balap dengan kaliper 6-piston pada roda depan dan kaliper 4-piston untuk roda belakang. Velg dan ban standar diganti dengan velg BBS berukuran 18 inci berbalut ban Falken 280/680R18.

Bagaimana, cukup menghibur bukan? Atau langsung membuat Anda tergiur mencari parts aftermarket dan segera memodifikasi WRX anda?

Valentino Rossi Finish Posisi 6 di Bathurst 12 Hours

Tahun ini merupakan tahun pertama bagi Valentino Rossi berlaga di balap ketahanan Bathurst 12 Hours di Australia. Rossi bersama rekan satu timnya di WRT, mengandalkan mobil balap BMW M4 GT3.

Pada event balap berkategori pro-amatir ini, para pembalap harus menggerus aspal sirkuit Mount Panorama di New South Wales, Australia dengan panjang lintasan 6,213 km selama 12 jam. Bukan main-main.

Sesi latihan kedua yang berlangsung hari Jumat (3/2) lalu, Rossi berhasil menorehkan catatan waktu tercepat sebelum sesi balap Bathurst 12 Hours dimulai. Sebuah pertanda baik, mengingat sirkuit Mount Panorama terkenal dengan tikungan sangat menantang. Pasalnya, Rossi baru kali ini benar-benar mencicipi aspal Mount Panorama di sepanjang karir balapnya baik dengan motor maupun mobil balap.

“Mount Panorama merupakan salah satu trek yang cukup sulit dan sangat menantang. Bahkan saat saya mencobanya di simulator mulai dari PlayStation hingga iRacing.” ungkap Valentino Rossi seraya tertawa lebar.

Rossi Dan Tandemnya Finish Posisi 6

Penyelenggaraan balap ketahanan LIQUI MOLY Bathurst 12 Hour tahun ini memecahkan rekor pengunjung. Selama tiga hari, tercatat sekitar 53.446 penonton memadati sirkuit Mount Panorama dan memecahkan rekor tahun 2019. Mungkin debut balap perdana Valentino Rossi pada event ini menjadi salah satu penyebab membludagnya jumlah penonton.

Sejak start hingga sepanjang laga berlangsung diwarnai sejumlah drama, termasuk mobil balap yang ngadat. Sebuah hal yang lumrah terjadi pada ajang balap ketahanan. Mobil disiksa selama seharian nyaris tanpa henti kecuali masuk pit stop untuk ganti ban, isi bensin atau berganti pilot.

Bathurst 12 Hours tahun ini pun dimenangkan pembalap asal Perancis, Jules Guonon dari tim balap SunEnergy1 AKKodis ASP. Ia berhasil membawa Mercedes-AMG GT3 Evo besutannya mencapai finish di waktu terakhir dengan menyelesaikan 323 lap. Guonon tahun ini berlaga bersama Kenny Habul dan Luca Stolz dengan nomor start 75.

Kemenangan Jules Guonon tahun ini membuatnya menjadi pembalap Perancis pertama yang berhasil hattrick menjuarai Bathurst 12 Hour selama tiga kali berturut-turut. Valentino Rossi, Augusto Farfus dan Maxime Martin dengan BMW M4 GT3 No.46 bergumul selama 12 jam sebanyak 322 lap dan berakhir finish di posisi 6. Sementara BMW M4 GT3 No.32 dari tim WRT yang dipiloti oleh Charles Weerts, Dries Vanthoor dan Sheldon van der Linde, berhasil finish di posisi keempat dengan total 323 lap.

Awal yang cukup bagus bagi tim WRT, meski Rossi dan rekan semobilnya tak masuk ke posisi lima besar.

Lelang Amal Tim MARC I Mazda

Debut perdana Valentino Rossi pun disambut hangat tak hanya oleh para penonton, namun juga tim balap asal Australia, MARC I Mazda.

Salah satu atap mobil balap MARC Mazda 3 V8 dari MARC I Mazda dihiasi gambar logo ‘The Doctor’ dan helm MotoGP dengan wajah Vale saat mengerem di tikungan San Donato ketika berlaga di sirkuit Mugello. Seluruh pembalap yang berlaga pun menandatangani atap mobil tersebut.

Seusai balap Bathurst 12 Hour, atap mobil dicopot dan dilelang. Seluruh dana dari hasil pelelangan tersebut didonasikan kepada badan amal Ronald McDonald House Charities. Well done, Vale…

Valentino Rossi Cetak Podium Perdana Bersama Sean Gelael di 24h Dubai

Legenda MotoGP, Valentino Rossi mencetak hasil membanggakan di balap ketahanan Hankook 24h Dubai 2023 bersama tim WRT. Ini adalah balapan ketahanan (endurance race) pertama di tahun 2023 yang berlangsung 13-15 Januari lalu. Selain itu, WRT baru saja ganti mobil dari Audi R8 jadi BMW M4 dan menurunkan dua mobil. Valentino Cs berhasil meraih podium ketiga. Sementara mobil lainnya sukses jadi juara.

Yang menarik, Valentino Rossi tidak berjuang sendirian. Seperti layaknya dalam balap ketahanan, satu mobil bisa dikemudikan bergantian bersama rekannya. Kali ini, partner Valentino Rossi adalah Sean Gelael (iya, pembalap Indonesia), Tim Whale, Max Hesse dan Maxime Martin.

BMW M4 WRT Dubai 24h

Mobil WRT satunya yang jadi pemenang dikemudikan oleh Mohammed Saud Fahad al Saud, Diego Menchaca, Jean-Baptiste Simmenauer, Jens Klingmann dan Dries Vanthoor. Sementara itu, Sean Gelael adalah pembalap baru di tim WRT dan untuk pertama kalinya Sean membalap bersama Rossi dan yang lain.

Bukan Balapan Mulus

Hasil ini merupakan kemajuan signifikan bagi anggota tim WRT yang berbasis di Belgia. Meski banyak hal baru, tapi mereka dengan cepat bisa menyesuaikan diri untuk meraih kemenangan. Meski pastinya, bukan hal mudah.

WRT no 46 di 24h Dubai

Maxime Martin yang jadi pengendara pertama mobil WRT nomor 46 sukses menyodok ke posisi tujuh setelah balapan dimulai. Namun Tim Whale sempat mengalami kecelakaan tiga jam setelah start. Mobil melintir lalu menabrak tumpukan ban pengaman di pinggir lintasan.

Bahu-membahu, kelima pembalap itu lantas mencoba bangkit. Sean Gelael yang kebagian giliran keempat, bahkan sempat meraih posisi kedua. Setelah itu, mobil WRT nomor 46 seperti tidak terbendung dan menuju podium.

“Alhamdulillah segalanya berjalan lancar. Saya, Vale, Maxime, Max, dan Tim semua punya andil yang sama dalam meraih hasil bagus ini,” kata Sean Gelael seperti dikutip dari situs resminya. Sementara Rossi juga tidak menutupi kegirangannya, “Hasil yang fantastis. Saya senang dan berterima kasih untuk Sean dan semua rekan setim. Juga tentu saja untuk Team WRT,” kata Rossi.

Berikutnya, Valentino Rossi akan turun balapan ketahanan di Bathurst, Australia 4-5 Februari nanti. Sementara Sean Gelael akan balap di seri FIA WEC (World Endurance Championship). Keduanya masih akan bertarung di bawah bendera WRT.