Peran Besar FinDreams di Pembuatan Baterai Mobil BYD

Tak hanya ingin berfokus dalam menciptakan ekosistem energi tanpa emisi, Build Your Dreams (BYD) telah melakukan pengembangan untuk pembangkit listrik, penyimpanan dan penggunaan energi. Salah satu inovasi berkelanjutan BYD adalah baterai berbahan lithium-ion untuk berbagai keperluan. Pada tahun 2022 silam, produksi baterai mulai dioperasikan oleh FinDreams Battery, anak perusahaan BYD, yang berada di Chongqing, China.

Setahun kemudian, BYD secara resmi memasuki pasar kendaraan listrik dengan deretan produk New Energy Vehicle (NEV), yang menggunakan sumber energi baterai berjenis Blade Battery. Inovasi baterai BYD telah mampu meyakinkan berbagai pihak dan konsumen di berbagai belahan dunia.

Blade battery telah teruji maksimal

Oleh karenanya, BYD berfokus pada produksi kendaraan listrik dengan menggunakan inovasi baterai Blade Battery. Sebab baterai jenis ini dapat digunakan hingga 600 km dan dapat meningkatkan kepadatan energi hingga 50 persen.

Tingkat keamanan dan keselamatan dari Blade Battery ini pun sudah teruji secara maksimal, seiring dengan BYD mempunyai pijakan yang kuat bagi pengembangan produk kendaraan listriknya. Blade Battery menjadi satu-satunya yang lolos melalui serangkaian pengujian, salah satunya Nail Penetration Test. Dengan menguji kemampuan dalam menghilangkan potensi terbakarnya baterai saat ada kecelakaan.

Rentang hidup hingga 1,2 juta km

Sel Blade Battery memiliki rentang hidup sepanjang 1,2 juta km atau sekitar tiga ribu kali pengisian ulang (charging). Para ahli di BYD juga terus menyempurnakan volume kubik instalasi baterai, dengan menyediakan 50 persen lebih banyak ruang untuk penyimpanan.

FinDreams Battery juga telah menguji Blade Battery secara mendalam. Seperti dihancurkan, ditekuk, dipanaskan dalam tungku hingga 300 derajat Celcius, termasuk diisi secara berlebihan hingga 260 persen.

Keunggulan lain dari Blade Battery adalah fungsinya yang juga sebagai bagian dari rangka kendaraan listrik BYD. Kini BYD memiliki e-platform 3.0 dengan susunan dari Blade Battery untuk memperkuat struktural e-platform 3.0 jika terjadi benturan atau kecelakaan. Blade Battery buatan pabrik FinDreams Battery ini telah memiliki 600 paten, sehingga membuat BYD semakin ‘pede’ untuk masuk ke pasar global.

Tata Group Bangun Pabrik Baterai Terbesar Di Inggris

Raksasa industri otomotif asal India, Tata Group akan membangun pabrik baterai di Bridgewater, Somerset, Inggris. Giga proyek ini menelan dana investasi sebesar £4 miliar atau sekira Rp 79,6 triliun! Areal lahan yang digunakan  250 hektar. Diharapkan pabrik ini sudah mulai berproduksi pada tahun 2026 mendatang.

Pengoperasian pabrik nantinya akan menyerap lebih dari 4.000 tenaga kerja lokal. Bahkan jaringan rantai pasok dari hulu ke hilir bakal membuka ribuan lapangan kerja baru. Oleh sebab itulah pemerintah Inggris turut mendukung proyek ini dengan bantuan dana sebesar £500 juta atau sekitar Rp 9,95 triliun.

Keberadaan pabrik ini tak hanya akan meningkatkan taraf perekonomian warga setempat. Tapi juga membawa dampak positif bagi pertumbuhan industri dan perekonomian di Inggris.

Kapasitas Produksi 40 GWh

Ini adalah pabrik baterai terbesar Tata di luar India sekaligus jadi pabrik baterai terbesar di Eropa. Salah satu anak usaha milik Tata yakni Agratas akan mengelola pabrik ini, memproduksi sel baterai prismatik yang teknologinya hampir serupa buatan BYD.

Dicanangkan, pabrik ini punya kapasitas produksi yang mencapai 40 GWh. Tentunya ini akan terus ditingkatkan sesuai permintaan pasar. Cukup besar, namun masih terbilang minim dengan pesatnya pertumbuhan pasar mobil listrik di Inggris maupun Eropa.

Faraday Institute memprediksi pada tahun 2030 mendatang Inggris akan butuh pasokan baterai hingga 100 GWh. Pada tahun 2040 kebutuhan pasokan baterai diperkirakan bakal meningkat hingga 200 GWh.

Dampak terhadap lingkungan jadi salah satu hal yang sangat penting. Pabrik Tata Group akan menerapkan teknologi ramah lingkungan. Tak hanya pada proses manufaktur dan penanganan material bahan baku produksi saja. Tapi juga pada proses pengolahan limbah dan material sisa produksi.

Mampukah Menandingi Baterai RRC?

Pengamat teknologi dan industri masih memiliki sejumlah pertanyaan. Akankah pabrik ini mampu bersaing dalam mencukupi kebutuhan baterai di pasar domestik Inggris maupun Eropa? Apakah harga  akan kompetitif dan bisa menandingi dominasi baterai RRC di pasar global?

Pabrikan baterai lainnya di Inggris dan Eropa juga tak ingin ketinggalan langkah dari Tata. Salah satunya yakni Envision yang saat ini jadi pemasok utama baterai untuk Nissan. Envision saat ini sedang bersiap meningkatkan kapasitas produksi mereka, menjadi 38 GWh.

Demikian pula dengan LG yang akan membangun pabrik baterai di Polandia. Dengan kapasitas produksi hingga 70 GWh. LG akan memasok baterai untuk Audi, Jaguar, Mercedes-Benz, Porsche, Renault dan Volvo.

 

 

baterai mobil listrik

Mulai 2027, Eropa Berlakukan ‘Paspor Baterai Kendaraan Listrik’

Uni Eropa akan memperketat jalur penjualan mobil listrik. Mulai Februari 2027 mereka akan mewajibkan semua komponen baterai untuk kendaraan listrik ataupun industri, dengan kapasitas diatas 2 kWh untuk diberikan ‘paspor’.

Untuk mobil, paspor ini akan dihubungkan dengan VIN (nomor rangka). Dengan melakukan pemindaian, beragam informasi soal baterai akan terpampang. Mulai dari hal teknis, siapa yang buat dan dari tambang mana material yang digunakan. Termasuk informasi kapasitas dan kondisi baterai. Dengan demikian, semua informasi yang diperlukan oleh calon pembeli bisa didapat dengan mudah.

Dikutip dari Autocar, informasi ini untuk memberikan transparansi pemasok bahan baku baterai baik untuk produsen maupun konsumennya, hingga mereka yang akan mendaur ulang. “Banyak produsen tidak mengetahui rantai pasokan mereka. Dan seringkali (pemasok) berganti sekitar tiga atau empat kali setahun, terutama di tier menengah, berdasarkan kontrak yang berubah. Menyesuaikan dengan biaya yang lebih rendah,” kata Ellen Carey, Chief External Affair Officer Circulor. Mereka adalah satu dari sekian banyak perusahaan yang akan membuat sistem paspor baterai Eropa.

Menuju 2035

 

Dengan adanya paspor baterai kendaraan listrik ini, diharapkan semua menjadi jelas. Produsen EV mengetahui, dari mana saja material yang membentuk baterai kendaraan mereka. Konsumen juga mendapatkan informasi supaya tidak ‘apes’ di masa mendatang atau selama mereka menggunakan EV-nya.

Peraturan ini merupakan bagian dari EU Battery Regulation, yang bertujuan untuk memantau emisi karbon. Mulai dari proses penambangan bahan mentah, hingga penggunaan oleh konsumen. Kemudian, aturan tersebut juga menjelaskan, seberapa banyak komponen yang harus bisa didaur ulang. Ketetapan ini demi memantapkan aturan pelarangan penjualan mobil konvensional, tahun 2035 mendatang.

baterai mobil listrik model LFP

Baterai Mobil Listrik Ini Hanya Perlu 15 Menit Untuk Recharging

Bukan, ini bukan solid state. Baterai mobil listrik ini bernama Golden Brick buatan Zeekr, produsen EVk mewah yang berada di bawah naungan raksasa otomotif, Geely. Mereka mengklaim baterai bisa memberikan energi untuk jarak tempuh 500 km, hanya dengan pengisian ulang selama 15 menit.

Bagian utama baterai Golden Brick dilapisi bahan insulasi tipis yang mampu menyerap tegangan tinggi berwarna emas. Zeekr memperkenalkan baterai lithium iron phospate (LFP) tersebut di acara Zeekr Power Day 14 Desember lalu di China. Diklaim mampu menerima daya pengecasan hingga 500 kW. Dan mengisi dari 10 persen hingga 80 persen dalam 15 menit. Selain itu, mereka juga menegaskan baterai ini sangat aman.

Golden Brick

Dikutip dari Car News China Ini dibuktikan melalui pengujian dengan suhu -45 derajat selama delapan jam, lalu baterai dipaparkan pada suhu 1.000 derajat celcius. Beres pengujian, dipasangkan di salah satu mobilnya dan masih berfungsi dengan baik. Selain itu, tentunya sudah tahan air, sesuai dengan standar IPX8. Mereka juga menunjukkan berbagai ‘siksaan yang harus dilalui sang baterai.

Mulai dari baterainya digeret di lumpur sejauh tiga kilometer. Lalu, baterai mobil listrik ini dijatuhkan dari ketinggian 10 meter dan digilas oleh roller seberat 22 ton. Menurut Zeekr. Desain baterai yang sederhana tapi canggih mampu memanfaatkan kapasitas baterai hingga 83,7 persen (sisanya energi listrik cadangan).

Untuk Mobil Baru

LFP Battery ini akan digunakan pada Zeekr 007, sedan mewah yang akan masuk pasar setempat pada 27 Desember 2023. Detailnya belum terungkap, tapi dikatakan satu variannya akan pakai baterai LFP berkapaistas 75,6 kWh. Zeekr 007 dengan baterai ini akan menganut penggerak roda belakang dan punya jarak tempuh hingga 688 km.

Zeekr 007 dengan baterai LFP

Selain itu, 007 juga hadir dengan baterai yang lebih konvensional, NMC. Kapasitasnya 100 kWh dan memberikan jarak tempuh lebih jauh, 870 km. Tersedia juga adalam varian AWD, namun belum dikatahui seperti apa kemampuannya, selain jarak tempuh 770 km.

Zeekr 007 beridiri di atas platform PMA2+ dengan arsitektur kelistrikan 800 volt. Panjangnya 4.865 mm, lebar 1.900 mm dan tinggi 1.450 mm. Sementara itu wheelbase-nya menyentuh 2.928 mm. Ini mobil besar memang.

Pabrik baterai CATL

Pabrik CATL Ini Sanggup Bikin Satu Baterai EV Dalam 2,5 Menit!

Harus diakui, perkembangan kendaraan listrik berbasis baterai (BEV) berjalan dengan cepat. Para produsen perangkat pendukung juga harus mampu mneyesuaikan. Salah satunya adalah Contemporary Amperage Technology Co. Limited (CATL). Ini adalah produsen baterai terbesar di dunia, yang berpusat di Fujian, China. Pabrik CATL tersebar di beberapa wilayah di China.

Pabrik baterai CATL terbaru di Guizhou resmi beroperasi sejak 27 Oktober 2023) dan dikatakan mampu menghasilkan satu sel baterai dalam hitungan satu detik! Ini bisa dilakukan berkat tingkat otomatisasi yang tinggi di pabrik tersebut. Untuk menghasilkan satu unit baterry pack (yang terdiri dari sekumpulan sel), dikatakan hanya perlu 2,5 menit.

Dikutip dari CNEV Post, pabrik ini dibangun dalam dua fase. Yang pertama sudah beroperasi seperti disebutkan tadi. Dan punya kapasitas produksi 30 GWh pertahun. Pabrik tahap kedua juga diklaim memiliki kapasitas produksi serupa. Total investasinya mencapai RMB 7 milyar, atau setara US $960 juta.

Untuk informasi, CATL menguasai 36,9 persen pangsa pasar baterai kendaraan listrik dunia. Ini dihitung dari Januari hingga Agustus 2023. Hal itu yang membuat CATL dikukuhkan sebagai pembuat baterai EV terbesar di dunia. Meski sempat mengalami penurunan di pasar domestik, tapi ‘cuannya’ masih di angka RMB 10,43 milyar.

Baterai mereka dipakai bukan hanya oleh pabrikan otomotif setempat, tapi juga merek global. Volkswagen, Tesla, hingga BMW dan Mercedes-Benz adalah beberapa pengguna produk CATL. Produsen baterai ini juga dikenal dengan berbagai terobosan dalam hal teknologi baterai. Dan kini, CATL mengumumkan mereka sekarang punya kecepatan tinggi dalam memproduksi baterai.

 

Wuling Gandeng Gotion Hi-Tech Untuk Produksi Baterai EV Versi Lokal

Wuling Motors (Wuling) terus kembangkan ekosistem kendaraan listrik berbasis baterai di Tanah Air. Hal ini dilakukan dari hulu ke hilir lewat lokalisasi baterai dan penandatanganan nota kesepahaman investasi proyek baru KBLBB (Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai) Wuling di Indonesia.

Digelar di Wuling Center, seremoni simbolis berupa handover baterai mobil listrik produksi lokal. Tentunya juga dengan penandatanganan nota kesepahaman investasi proyek baru KBLBB. Penandatanganan dilakukan antara PT SGMW Motor Indonesia dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia.

“Ini merupakan tonggak baru perjalanan Wuling dalam rangka mendukung percepatan elektrifikasi kendaraan yang dicanangkan oleh pemerintah Indonesia,” jelas Shi Guoyong, Presiden Direktur Wuling Motors.

Melalui penandatanganan nota kesepahaman serta penyerahan baterai mobil listrik buatan Indonesia, hasil kerjasama dengan Gotion Hi-Tech menjadi komitmen nyata Wuling. Utamanya dalam mengembangkan ekosistem dan industri kendaraan listrik berbasis baterai dari hulu hingga hilir.

Baterai Produksi Lokal

Lokalisasi produksi baterai merupakan wujud kerja sama antara Wuling dan PT Gotion Green Energy Solutions Indonesia (Gotion Hi-Tech). Resmi berjalan November 2022 lalu. Gotion Hi-Tech merupakan perusahaan global yang berinvestasi untuk bidang pembuatan baterai kendaraan listrik. Melalui kemitraan ini, Wuling mengklaim siap memproduksi kendaraan listrik lokal berkualitas secepatnya.

Prosesi Penandatanganan Nota Kesepahaman Investasi Proyek Baru KBLBB ini dilakukan oleh Shi Guoyong dan Septian Hario Seto, Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan, Kemenko Marves Indonesia.

 

“Indonesia merupakan pasar otomotif terbesar di ASEAN. Dan bisa menjadi hub produksi untuk wilayah yang lebih luas. Seperti ASEAN, Australia, bahkan Afrika. Melihat EV growth yang sangat besar di Indonesia, Wuling berpotensi masuk di market kendaraan listrik yang masih baru dan pilihan masih sedikit,” ungkap Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.

Selain prosesi ini, Wuling juga secara simbolis menyerahkan 50 unit Air ev untuk mendukung penyelenggaraan KTT ASEAN 2023 di Labuan Bajo yang berlangsung di bulan Mei 2023. Serah terima secara simbolis ini dilakukan oleh Presiden Direktur Wuling Motors, Shi Guoyong kepada Kementerian Sekretariat Negara yang diwakili oleh Sekretaris Kemensetneg, Setya Utama.

 

Honda SUV:e

Kolaborasi Honda dan GS Yuasa Untuk Hasilkan Baterai Mobil Listrik

Honda Motor Co., Ltd (Honda) menggandeng GS Yuasa International Ltd (GS Yuasa) mengembangkan baterai lithium untuk mobil listrik Honda. Tak hanya itu, keduanya akan mendirikan perusahaan baru pada akhir 2023 mendatang.

 

Perusahaan kolaborasi Honda dan GS Yuasa ini diharapkan mampu memenuhi permintaan baterai mobil listrik yang semakin berkembang. Selain itu, akan menjadi tempat penelitian serta pengembangan produk baterai dengan daya dan kapasitas besar. Diluar itu, juga akan membangun sistem produksi baterai yang lebih efisien.

Honda N van EV

Toshihiro Mibe, Director, President and Representative Executive Officer of Honda Motor Co., Ltd. menegaskan kalau ini sejalan dengan misi netralitas karbon 2050. “Honda dan GS Yuasa telah bekerja sama dalam baterai lithium-ion untuk kendaraan listrik hibrida (HEV). Kolaborasi baru ini akan semakin mempercepat strategi elektrifikasi Honda menuju netralitas karbon.”

Seiring dengan netralitas karbon 2050, Honda menargetkan mencapai elektrifikasi 100% untuk semua modelnya secara global pada tahun 2040. Honda juga telah mengumumkan akan memperkenalkan setidaknya 30 model berbasis elektrik secara global hingga tahun 2030. 

Skema mobil listrik

Osamu Murao selaku President and Representative Director of GS Yuasa International Ltd. berharap, kerjasama kedua perusahaan ini bisa menciptakan teknologi energi. Ia juga menegakan, melalui kolaborasi tersebut bisa memberikan ketenangan dan kenyamanan untuk pelanggan di seluruh dunia.

“Berdasarkan filosofi perusahaan ‘inovasi dan pertumbuhan,’ GS Yuasa telah menghadapi tantangan untuk menciptakan teknologi energi. Sambil mengumpulkan berbagai pengetahuan yang berkaitan dengan teknologi baterai terbarukan,” ujar Osamu.

Ia menambahkan, “Melalui kolaborasi baru kami dengan Honda, kami akan berkontribusi untuk memberikan kenyamanan dan ketenangan kepada pelanggan di seluruh dunia. Kami juga berusaha untuk menciptakan nilai baru untuk mewujudkan netralitas karbon.”

 

Wuling dan Gotion

Kolaborasi Dengan Gotion, Wuling Kembangkan Baterai EV di Indonesia

Dalam menunjukkan keseriusannya dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik berbasis baterai di Indonesia, PT SGMW Motor Indonesia (Wuling) resmikan kerjasamanya dengan PT Gotion Green Energy Solutions Indonesia (Gotion High-Tech).

Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dilaksanakan di pabrik Wuling Cikarang, pada Senin (28/11).

Melalui kerja sama ini, Wuling dan Gotion mengklaim siap menghantarkan inovasi dan mengembangkan baterai kendaraan listrik. Terutama untuk pasar otomotif Indonesia secara jangka panjang.

Perjanjian kerja sama ditandatangani oleh Shi Guoyong, Presiden Direktur Wuling Motors dan Hou Fei, Vice President Gotion High-Tech & Chairman of Liuzhou Gotion Battery. Selama kerjasama ini, PT Gotion Green Energy Solutions Indonesia akan menyediakan baterai Lithium Iron Phosphate (LFP). Tentunya dengan kualitas serta layanan purna jual yang profesional untuk baterai kendaraan listrik Wuling.

Di sela-sela acara, Shi Guoyong juga menunjukkan proses perakitan kendaraan listrik pertama Wuling di Indonesia, Air ev kepada Hou Fe. Pabrik yang mengaplikasikan ‘Global Manufacturing System’ (GMS) ini, dikatakan mampu untuk mencapai efisiensi proses produksi dan menghasilkan produk berkualitas tinggi.

Dengan dukungan fasilitas dan beragam teknologi modern, pabrik Wuling di Indonesia memiliki kompetensi untuk memproduksi tidak hanya mobil dengan mesin pembakaran internal, namun juga mobil listrik.

“Kami melangkah lebih jauh dengan menggandeng salah satu produsen komponen baterai terkemuka global ke Indonesia. Kerja sama strategis ini merupakan sinergi positif dalam rangka mengembangkan ekosistem kendaraan listrik. Kami berharap dengan semakin banyaknya pihak yang berkolaborasi, dapat mendorong percepatan program elektrifikasi kendaraan di Indonesia,” terang Shi Guoyong.

2023 Jeep Avenger

Paris Motor Show 2022: Jeep Avenger EV Diluncurkan

Inilah Jeep listrik pertama yang masuk jalur produksi dan jadi andalan di pasar luar Amerika.

Di gelaran Paris Motor Show 2022 yang sedang berlangsung, Jeep menggebrak dengan kejutan berbentuk SUV compact berpenggerak listrik. Namanya Jeep Avenger. Dimensi panjangnya hanya 4.080 mm. Lebih pendek 16 cm dari Jeep Renegade, yang sudah ada di Indonesia.

Jeep Avenger memiliki kemampuan menghasilkan kekuatan hingga 154 hp dengan torsi 260 Nm. Anehnya, produk Jeep yang satu ini hanya berpenggerak roda depan. Tidak 4WD. Tapi tetap dibekali mode off road Selec Terrain yang bisa dimanfaatkan untuk melewati medan berat. Ini pertama kalinya ada Jeep gerak dua roda yang pakai mode tersebut.

Selec Terrain-nya juga lengkap. Bukan yang dikurangi. Ada Normal mode untuk penggunaan harian. Eco untuk irit-iritan, Sport untuk berkendara yang lebih agresif, Snow ini yang pasti bukan untuk melewati batu kali. Ada juga mode Sand yang sepertinya cocok untuk melewati Lautan Pasir Berbisik di Bromo. Terakhir ada Mud, siapa tahu di tengah kota ada medan off road berlumpur dadakan.

Kemampuan Jeep Avenger EV

Kemampuan jelajahnya mencapai 550 km untuk perjalanan di perkotaan. Ini didapat dari baterai 54 kWh yang tersimpan dibawah kursi depan dan belakang. Karena masih bisa dibawa offroad, Jeep memikirkan perlindungan yang seksama untuk sumber energi Avenger. Ground clearance tinggi, didukung oleh skid plate tebal yang diandalkan sebagai proteksi.

Pengisian ulangnya juga dikatakan mudah. Menggunakan kabel 100 kWh Mode 4 dan arus DC, pengisian tiga menit bisa memberikan jarak hingga 30 km. Pengisian dari 20 persen hingga 80 persen hanya perlu 24 menit saja. Charging menggunakan arus AC dan kabel 11 kW Mode 3, memerlukan waktu 5,5 jam dari nol hingga 100 persen. Tapi seperti yang selalu dikatakan Om Mobi, tidak mungkin mobil listrik baterainya kosong, kecuali ada yang salah. Antara orangnya yang salah menggunakan atau barangnya rusak.

Jadi, kalau rata-rata orang Jakarta berkelana 30-35 km sehari untuk berkantor dan pulang, baterai Avenger bisa dipakai berhari-hari sebelum harus isi penuh lagi. Sepertinya menjanjikan. 

Jeep Avenger akan dirakit di pabrik grup Stellantis di Tychy, Polandia untuk pasar Eropa, Jepang dan Korea Selatan. Amerika tidak akan kebagian. Pasar Inggris akan mulai menerima mulai pertengahan 2023 nanti. 

Honda E

Honda Segera Bangun Pabrik Baterai Mobil Listrik Bersama LG

Kerjasama Honda dan LG untuk bikin baterai mobil listrik mulai terwujud.

Honda mengumumkan keseriusan mereka dalam menggarap produksi mobil listrik. Setelah menginformasikan kehadiran EV Prologue, kini mereka memberitakan soal pabrik pembuatan baterainya. Pabrik ini didirikan dengan bekerja sama dengan produsen baterai Korea Selatan, LG.

Honda Motor Co., Ltd. dan LG Energy Solution memang pernah mengumumkan bahwa mereka akan kolaborasi untuk bikin baterai mobil listrik pada akhir Agustus lalu. Dan pabrik ini adalah realisasi dari perjanjian tersebut.

Keduanya sepakat untuk membangun pabrik di Fayette County yang berada di Negara bagian Ohio, Amerika Serikat dengan nilai total investasi sebesar US$ 3,5 miliar. Kapasitas produksi mencapai 40GWh per tahun. Fasilitas ini juga menyerap sekitar 2.200 tenaga kerja di kota Fayette County dan sekitarnya.

Mulai Produksi 2025

Pabrik ini akan memproduksi jenis baterai pouch-type (baterainya terbungkus kemasan alumunium tipis seperti bungkus makanan) untuk pabrik perakitan kendaraan listrik Honda di kawasan Amerika Utara. Tentunya, ini seiring dengan semakin meningkatnya tren kendaraan berbasis elektrik di kawasan tersebut. Pabrik baterai ini akan mulai dibangun pada awal tahun 2023 dengan target mulai produksi massal advanced lithium-ion battery cells pada akhir tahun 2025.

Dikutip dari rilis yang kami terima, Dong-Myung Kim, Executive Vice President of Advanced Automotive Battery Division LG Energy Solution mengatakan, “Komitmen kami adalah menghasilkan produk dengan kualitas tinggi bersama Honda. Tidak hanya itu, kami juga bersama-sama menciptakan lapangan pekerjaan yang menguntungkan bagi kedua belah pihak.”

Sementara itu, Bob Nelson, Executive Vice President American Honda Motor Co., Inc. mengatakan, “Kami secara khusus hendak mengucapkan Terima Kasih kepada para pejabat di Negara Bagian Ohio, khususnya Fayette County, Jefferson Township, Jeffersonville serta Washington Court House yang telah menyambut baik proposal kerjasama antara Honda dan juga LG Energy Solution.”

Sebagai informasi, Honda juga telah menyampaikan niatan globalnya untuk meluncurkan hingga 30 mobil berbasis listrik pada tahun 2030, dengan volume produksi mencapai 2 juta unit setiap tahunnya. Honda juga berusaha mewujudkan netralitas karbon untuk semua lini produk serta aktivitas perusahaannya pada tahun 2050.