Komunitas Vespa Benz Owners Rayakan Hari Jadi Ke-2 Dengan Kegiatan Sosial

Vespa Benz Owners (VBO) sambut hari jadi keduanya dengan konvoi dalam kota dan kegiatan sosial di dua panti asuhan. Turing dalkot ini diikuti lebih dari 300 Vespa dari puluhan club & komunitas Vespa.

Kegiatan konvoi ini dimulai dari titik kumpul di BURKEM (Bubur Ayam Kemang) Tamani Kids Café, Jakarta Selatan dan finish di Masjid Baiturrahman Saharjo, Jakarta.

Konvoy vespa benz owner

VBO menyelenggarakan aksi sosial dalam bentuk penyaluran santunan dan makan bersama anak-anak panti asuhan Daarul Aitam, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Tidak lupa juga di Masjid Baiturrahman Jl. Dr. Saharjo, Menteng Atas Jakarta Selatan.

Ajo, President VBO mengatakan, “ Untuk membangun sebuah komunitas sangat diperlukan pondasi yang kuat agar terus berkibar dan dapat memberikan dampak positif kepada masyarakat dan lingkungan.”

Lebih dari itu, ditambahkan Ajo, VBO ingin mengajak kepada seluruh masyarakat, bahwa banyak hal positif yang dapat diambil di dunia otomotif. ”

“Maka dari itu, kami juga sangat terbuka bagi para pegiat dan pecinta otomotif diluar sana. Khususnya yang memiliki Vespa maupun Mercedes-Benz untuk menjadi bagian dari keluarga besar VBO,” kata Ajo dalam sambutannya.

VBO

Acara kegiatan ini turut dihadiri oleh komunitas Outsiders Indonesia, Vespa 60’s Jabodetabek, dan PIC (Piaggio ID Community). Pada akhir acara, kegiatan diisi dengan pembagian santunan. Kemudian ditutup dengan makan bersama anak-anak panti asuhan. 

Komjen Pol. (Purn) Nanan Soekarna, Pembina VBO mengatakan, “Hari ini merupakan hari kedua yang bersejarah bagi kami. Tepat dua tahun sudah VBO berdiri dengan landasan rasa solidaritas dan kekeluargaan. Kami juga berharap VBO tetap dapat menginspirasi masyarakat lainnya bahwa komunitas sepeda motor dan mobil dapat bersinergi bersama. Sekaligus membuktikan bahwa hobi otomotif sangat dapat memberikan dampak positif,”

Harijadi VBO kedua

Vespa Benz Owners merupakan komunitas otomotif khususnya bagi pecinta Vespa dan Mercedes Benz yang berdiri pada 21 Januari 2021 lalu. VBO juga terbuka bagi siapapun yang ingin bergabung menjadi bagian komunitas dengan syarat memiliki sepeda motor Vespa dan mobil Mercedes Benz.

 

 

Corolla GTI

Toyota Corolla Twin Cam GTI, Datang Belakangan Penggemar Paling Banyak

Toyota Corolla mungkin mobil dengan turunan model dan varian paling banyak. Tapi di Indonesia, ada satu yang selalu membuat kami kagum. Inilah Toyota Corolla Twin Cam GTI (AE92). Bentuk mungkin biasa saja, tapi performanya menggugah.

Corolla GT

Corolla GTI dibekali mesin yang disebut-sebut sebagai penggerak terbaik buatan Toyota. Dan itulah yang membuat sedan empat pintu ini begitu memiliki nilai.

Sebelum lanjut, sebaiknya dikenali dulu apa itu Corolla AE92. Ini adalah Toyota Corolla generasi keempat yang muncul pada 1987 di Jepang. Indonesia kebagian mobil ini tahun berikutnya, dan dipasarkan sebagai Corolla Twincam.

Pada masa awal, hadir dalam dua varian mesin: 1,3 liter SOHC dengan nama varian SE dan 1,6 liter dengan nama SE Limited. Serta satu model berbentuk liftback yang kurang diminati. Versi SE mengusung mesin 2E, sedangkan SE limited memakai 4A-F. Corolla Liftback menggunakan mesin serupa SE Limited. Ketiganya dibekali sistem pengabutan BBM karburator.

Sang Raja Tiba

Masuk Tahun 1990, Twin Cam mengalami perubahan minor pada lampu dan grill, tapi yang paling signifikan adalah kedatangan satu varian baru, GTI. Ini adalah tipe tertinggi di keluarga Twincam di Indonesia. Mesinnya berbeda dengan yang lain. Tertanam jantung mekanis empat silinder 1,6 liter 4A-GE yang dikenal memiliki performa dan daya tahan jempolan.

Brosur twincam gti

Tidak lagi pakai karburator karena GTI, sesuai penamaannya, menggunakan injektor untuk menyemburkan bensin ke ruang bakar. Tenaga puncak mencapai 140 hp di 7.200 rpm, dengan torsi maksimum 149 Nm pada 4.800 rpm.

Mesin Twincam GTI

Ya, ini mesin yang mampu berputar hingga rpm tinggi. Makanya banyak yang suka dengan mobil ini. Selain karakter high revving-nya, mesin 4A-GE pun mudah untuk dimodifikasi.

Perbedaan Fisik

Sepintas, bagi yang kurang paham mungkin antara semua varian Twin Cam akan sama. Tapi untuk GTi, ada beberapa perbedaan yang signifikan. Pertama di grill ada emblem GT Twin Cam. Logo serupa juga bisa ditemukan di pintu belakang bagian bawah, dalam bentuk stiker. Kaca belakang tertulis Grand Touring Injection, kepanjangan GTi.

Logo GT

 

Di belakang, selain logo tadi, kalau mobilnya masih orisinil, harusnya memiliki dua lubang knalpot dalam satu muffler. Rem cakram terpasang di depan dan belakang. Versi di bawahnya, cakram hanya untuk menahan laju roda depan. Buka kap mesin, ada strut bar bawaan standar. Tujuannya agar chassis lebih rigid dan pengendalian membaik.

Lebih signifikan perbedaan di interior. Pada GTI, jok semi bucket warna hitam dan abu-abu terpasang. Lengkap dengan headrest yang unik. Setir 3-spoke terbungkus kulit membedakannya dengan versi yang lain. Nuansanya sangat ‘racing’. Bentuk dashboard sebetulnya tidak berbeda. Tapi untuk yang satu ini ketambahan indikator jam, volt meter dan indikator tekanan oli.

Harganya Sekarang

Seperti biasa, mobil ini jarang tapi belakangan peminatnya makin banyak. Karena jarang, harganya jadi mahal. Di pasar mobil seken online, rentang harganya luas. Mulai dari Rp 50 juta hingga Rp 90 jutaan. Tentunya, harga menentukan kualitas. 

Corolla Twincam GTI

Perhatikan juga, GTI banyak yang mengalami ‘penyiksaan’ selama masa hidupnya. Banyak yang memodifikasi mobil ini untuk jadi mobil balapan. Tidak salah memang, karena platformnya menunjang. Tapi ada baiknya diwaspadai, terutama di bagian kaki dan chassis. 

Selain itu, perhatikan juga ketersediaan onderdil. Karena mobil ini dibuat untuk lebih tangguh dan punya mesin yang berbeda, beberapa komponen akan lebih mahal. Selain itu, ketersediaan suku cadang ini juga banyak yang mengatakan mulai jarang untuk beberapa komponen. Apalagi kalau sudah menyangkut barang yang sifatnya aksesoris. 

 

 

JAW 2022

Konsep Baru GJAW 2023, Sajikan Kolaborasi Otomotif Dan Gaya Hidup

Tak terasa, gelaran Jakarta Auto Week akan memasuki tahun keduanya. Ya, selain GIIAS, GAIKINDO Jakarta Auto Week (GJAW) merupakan pameran otomotif yang diselenggarakan oleh GAIKINDO. Rencananya, perhelatan ini akan dilangsungkan 10-19 Maret 2023 mendatang, di Jakarta Convention Center (JCC).

Kia di JAW 2022

 

Didasari oleh pencatatan penjualan wholesales Januari-Agustus 2022 yang mencatat kenaikan  21,1 persen, GAIKINDO bersama dukungan Kementerian Perindustrian, siap menciptakan faktor penjualan secara masif. Salah satunya dengan kembali menyelenggarakan pameran ini.

GJAW 2023 diharapkan akan kembali mencatatkan hasil positif. Sekaligus menjadi dorongan bagi pencapaian industri otomotif. Event ini juga diharapkan membuka kesempatan untuk menarik investor dan meningkatkan posisi industri otomotif Indonesia secara global.

Yohannes Nangoi, Ketua Umum GAIKINDO, mengatakan “Saat ini posisi industri otomotif dalam negeri terus menguat. Pelaksanaan GJAW 2023 menjadi sangat penting untuk terus mendorong industri otomotif, menciptakan market yang besar di Indonesia.” Ia berharap, dengan demikian akan menarik para investor untuk melahirkan kendaraan baru demi memenuhi market tersebut.

Yohannes juga menjelaskan bahwa semakin banyak tipe dan variasi kendaraan yang dilahirkan di Indonesia, juga akan membuka kesempatan lebih lebar untuk meningkatkan ekspor industri otomotif Indonesia.

Perhelatan GJAW 2023 akan diikuti oleh para APM anggota GAIKINDO. Yakni Chery, Daihatsu, Honda, Hyundai, Isuzu, Kia, Lexus, Mazda, MG, Mitsubishi Motors, Nissan, Porsche, Subaru, Suzuki, Toyota, dan Wuling.

Usung Konsep Baru

GJAW 2023 akan menghadirkan konsep Automotive x Lifestyle. Konsep baru ini akan menghadirkan kendaraan dan juga trend terkini dari industri otomotif serta lifestyle (gaya hidup). Tentunya dengan dukungan dari berbagai program menarik dan penawaran terbaik.

Dengan konsep tersebut, JAW 2023 akan mengangkat dan menampilkan variasi produk dan jasa otomotif yang dipadukan dengan penampilan produk otomotif lifestyle. Rizwan Alamsjah, Ketua III GAIKINDO menjelaskan jika industri otomotif dan lifestyle, merupakan industri dengan segmen dan market yang memiliki potensi sangat besar.

“GJAW 2023 akan menjadi momentum yang menggabungkan dua kekuatan melalui kolaborasi antara industri otomotif dan gaya hidup, sehingga akan dapat mendorong aktivitas penjualan pada sepanjang pameran berlangsung,” tuturnya.

Berbagai program menarik juga akan hadir sepanjang JAW 2023, selain test drive dan test ride, juga akan hadir Modification Contest, Community Gathering, JAW Talks, Live Music, Fashion Show, serta Automotive Art Installation untuk menarik dan menghibur seluruh masyarakat pecinta otomotif.

 

Honda Brio

Penjualan Mobil Meningkat di Indonesia, Honda Brio Paling Laris

Gaikindo merilis angka penjualan mobil di Indonesia baik secara retail maupun wholesales. Hasilnya menggembirakan. Penjualan retail mobil di Indonesia kembali mencapai 1 juta unit. Tepatnya 1.013.582 unit sepanjang 2022. Wholesales? 1.048.040 unit. Bicara laris, satu mobil yang menarik perhatian adalah Honda Brio.

Mobil compact buatan Honda ini menjadi kendaraan roda empat yang paling banyak dipesan secara wholesales (pemesanan oleh dealer ke pabrik). Menurut rilis yang kami terima dari Honda Prospect Motor, sebanyak 61.025 unit Brio dihantarkan ke dealer, yang nantinya akan delivery ke konsumen. Angka tersebut juga merupakan peningkatan sebesar 36 persen dibanding tahun sebelumnya.

Honda Brio RS

Angka penjualan retail (dari dealer ke konsumen) juga mantap di puncak urutan penjualan mobil Indonesia. Honda Brio tercatat terjual sebanyak 60.532 unit pada tahun 2022. Ini juga tinggi 34 persen dibanding tahun sebelumnya.

Meski produknya sukses menjadi raja jalanan di Indonesia, tapi HPM tetap berhati-hati untuk tidak terlalu berbangga hati. Mereka masih punya pekerjaan rumah berkaitan dengan pasokan kendaraan yang dipesan konsumen. Penyebabnya apa lagi kalau bukan krisis chip semi konduktor yang masih menggantung. 

“Kami juga menyadari bahwa keterbatasan pasokan komponen membuat kami belum dapat sepenuhnya memenuhi permintaan konsumen hingga saat ini, dan kami akan terus berusaha untuk dapat secepat-cepatnya memenuhi seluruh permintaan dari konsumen untuk Honda Brio dan model-model Honda lainnya di tahun ini,” kata Yusak Billy, Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor.

Daftar Mobil Paling Laris 2022

Toyota Avanza

Di luar Honda, seperti di katakan tadi, pasar Indonesia mulai menggeliat lagi. Bahkan ini melewati angka penjualan sebelum masa pandemi. Dari daftar sepuluh mobil yang paling banyak berpindah dari pabrik ke dealer (wholesales), sepanjang 2022, dua model Honda masuk sepuluh besar. Sedangkan Toyota mendominasi dengan lima model. 

  1. Honda Brio – 61.025 unit
  2. Toyota Avanza – 60.619 unit
  3. Daihatsu Sigra – 51.427 unit
  4. Toyota Innova – 46.993 unit
  5. Toyota Rush – 44.991 unit
  6. Toyota Calya – 43.582 unit
  7. Toyota Veloz – 32.022 unit
  8. Mitsubishi Xpander – 31.525 unit
  9. Honda BR-V – 26.677 unit
  10. Daihatsu Xenia – 26.141 unit

 

Yamaha Grand Filano 2023 Meluncur di Indonesia

Yamaha Indonesia melakukan gebrakan awal tahun yang signifikan hari ini (17/01/2023). Mereka meluncurkan Yamaha Grand Filano 2023 di Jakarta.

Peluncurannya bahkan dihadiri oleh Fabio Quartararo dan Franco Morbidelli, pembalap MotoGP Yamaha. Motor Yamaha Classy ini meluncur dalam dua varian, Grand Filano Lux dan Neo. Versi Lux dihargai Rp 27,5 juta. Varian Neo banderolnya Rp 27 juta.

Yamaha Grand Filano

Seperti dikabarkan sebelumnya, fitur Grand Filano cukup lengkap. Ada Y-connect, layar TFT dan LCD yang cukup jelas memberikan informasi berkendara maupun komunikasi. Lampu depan dan belakang sudah dilengkapi teknologi LED, lengkap dengan DRL.

Yamaha Grand Filano 2023 ini mengusung mesin silinder tunggal dengan kapasitas 124,8 cc. Sudah dilengkapi dengan teknologi BlueCore Hybrid, khas Yamaha. Tenaganya memuncak di 6.500 rpm dengan besaran 8,2 hp. Torsi maksimum sebesar 10,4 Nm muncul di putaran 4.500 rpm. Transmisi CVT (metik) akan jadi penerus daya ke roda belakang.

Yang hebat, bagasinya mampu menampung 27 liter. Ini lebih besar dari Yamaha Nmax yang berkapasitas 25 liter. Selain itu, pengisian bensin dilakukan melalui lubang di depan, jadi Anda tidak perlu repot membuka bagasi. Sepertinya, ini juga yang membuat kapasitas muat meningkat. 

Dimensi panjang Filano mencapai 1.820 mm, lebarnya 685 mm dan tinggi 1.155 mm. Joknya cukup ramah untuk tinggi rata-rata orang Asia, 790 mm. Ground clearance juga cukup masuk akal dengan angka 125 mm.

Yamaha Grand Filano sudah bisa dipesan kalau Anda berminat. Kami akan ulas rasa berkendara motor ini begitu ada kesempatan. Tunggu saja. 

Suzuki Fronx, Crossover Bernyawa Baleno Dan Grand Vitara

Sejumlah prediksi yang berkembang seputar crossover terbaru dari Maruti Suzuki yang berbasis dari platform HEARTECT yang digunakan Baleno pun terjawab sudah. Namanya aneh, Suzuki Fronx.

Maruti Suzuki Fronx dibuka selubungnya dalam event Auto Expo 2023 India yang tengah dihelat di India Expo Mart, Uttar Pradesh, India pada 12 Januari 2023. Secara resmi baru akan dipasarkan pada April 2023, namun pemesanan untuk Fronx  telah dibuka untuk konsumen di India.

Citarasa Baleno Dan Grand Vitara

Tampilan eksterior dari all-new Fronx seperti memadukan karakter desain dari Baleno dan Grand Vitara yang dipasarkan di India. Kedua mobil tersebut sangat populer dan digemari para konsumen di India. Fronx nampaknya dirancang untuk mengakomodir para konsumen yang menginginkan mobil yang memiliki unsur dari kedua model tersebut.

Sejumlah elemen desain Baleno yang disematkan pada bagian depan Fronx antara lain kaca spion, fender yang kekar, garnish chrome pada bumper hingga grille berukuran besar.

Siluet garis body depan Fronx bergaya Baleno. Namun garis atap hingga ke buritan yang bergaya coupe membuat Fronx terlihat jauh lebih keren dan aerodinamis dibandingkan Baleno. Bahkan saat dilihat dari samping, sepintas mengingatkan kami pada Suzuki Swift dan SX4.

Head lamp dan lampu belakang menggunakan model LED ala Grand Vitara. Aksen pelindung bumper depan dan belakang serta body yang jangkung pun mengadopsi gaya crossover ala Grand Vitara.

Dengan panjang 3.995 mm dan 1.765 mm, dimensi Fronx nyaris seukuran Baleno. Hanya berbeda di tinggi body yang di angka 1.550 mm. Wheelbasenya yang berukuran 2.520 mm terpaut 70 mm lebih pendek dari Jimny 5-pintu.

Interior Bernuansa Baleno

Saat melihat area kabin dari all-new Fronx, mulai dari setir, head unit sistem infotaintment, panel instrument identik dengan Baleno. Bahkan hingga nuansa two-tone pada interiornya pun serupa.

Layar sentuh 9.0 inci pada dasbor terintegrasi dengan SmartPlay. Berkemampuan koneksi nirkabel Android Auto dan Apple CarPlay. Fitur charger ponsel wireless juga hadir. Kamera 360° sistem audio Arkamys juga menjadi fitur pemikat yang tersedia.

Tombol multifungsi pada setir dan enam buah airbag sama seperti Suzuki Baleno Hatchback. Meski kabin Fronx tak selapang dan sebesar Grand Vitara, namun dikatakan tetap lebih lapang dan lebih nyaman dari Baleno.

Pilih Mesin 1.0L Atau 1.2L ?

Pilihan mesin tak hanya menentukan harga jual, namun juga segmentasi konsumen. Suzuki Fronx dibekali mesin bensin 3-silinder 1.0-liter turbo Boosterjet Mild Hybrid menjadi penggerak pada Fronx. Mesin yang juga sempat digunakan pada Baleno RS ini memiliki output tenaga maksimum 98 hp pada 5.500 rpm dengan torsi maksimum 147,6 Nm.

Versi kedua bermesin 4-silinder 1.2-liter polosan alias naturally-aspirated (K-12) dengan tenaga maksimum 88 hp dan torsi maksimum 113 Nm.

Para konsumen pun memiliki pilihan transmisi yang beragam. Untuk varian 1.0L akan dipasarkan dengan pilihan transmisi manual 5-speed maupun automatic 6-speed dengan paddle shift. Sedangkan untuk varian bermesin 1.2L akan tersedia dalam opsi transmisi manual 5-speed maupun 5-speed Automated Gear Shift (AGS).

Trend yang saat ini berkembang di India mulai bergeser pada SUV berbody besar. Namun demikian, tetap ada ceruk pasar bagi segmen konsumen yang menginginkan mobil bergaya SUV yang ekonomis namun harganya terjangkau. Fronx adalah jawabannya.

 

DFSK Super Cab, Bersiap Menyongsong Persaingan Pasar Mobil Komersial 2023

Pasar mobil komersial memang menggiurkan bagi para produsen mobil. Tahun ini sepertinya akan makin seru. Wuling akan memperkenalkan Formo Max pikap, dengan baknya yang besar. Tentu, kehadiran mobil itu tidak luput dari perhatian pabrikan DFSK, yang juga punya DFSK Super Cab. 

DFSK Super Cab yang dirakit lokal di Cikande, Banten diklaim oleh pembuatnya cocok sebagai pikap kebutuhan usaha di Indonesia, khususnya dari segi ukuran kendaraan, daya angkut, daya tahan, hingga servis purna jual yang sangat terjangkau.

“DFSK hadir di Indonesia untuk pertama kalinya dengan memperkenalkan DFSK Super Cab dan ini menjadi langkah awal kami sejak tahun 2017. Hingga saat ini, terbukti Super Cab diterima dengan baik oleh konsumen di Indonesia karena secara keseluruhan dapat mengakomodir kebutuhan usaha di Tanah Air,” ungkap Marketing Head PT Sokonindo Automobile, Achmad Rofiqi.

Untuk informasi, berdasarkan data Gaikindo, penjualan secara wholesales (dari produsen ke dealer) Super cab adalah 1.746 unit untuk periode Januari hingga November 2022. Itu berlaku untuk DFSK 1.3T Diesel dan 1.5 yang bermesin bensin. 

Punya Dua Opsi Mesin

DFSK Super Cab memiliki dua varian. Yang pertama mengandalkan mesin DK15 1.5L bertenaga 102 hp dan torsi 140 Nm yang andal. Pengujian konsumsi bahan bakar pun telah dilakukan oleh BPPT dengan hasil 14.59 kilometer/liter untuk varian bensin. Tipe kedua adalah Super cab diesel dengan mesin SFD 1,3 liter. Tenaganya 74 hp dengan torsi puncak 190 Nm.

DFSK Super Cab

Dari segi visual Super Cab memiliki dimensi  4.280 mm x 1.810 mm x 1.890 mm (PxLxT) dengan wheelbase 2.750 mm. Menurut DFSK, ukuran ini sesuai dengan kondisi jalanan Indonesia hingga terasa nyaman kala menempuh jalanan sempit. Untuk memastikan, kami harus mencoba dulu, nanti.

Didukung bak berukuran 2.460 mm x 1.670 mm x 340 mm (PxLxT) dengan kemampuan angkat beban hingga 1,2 ton untuk varian bensin dan 1,4 ton untuk yang diesel.

Pikap DFSK Super Cab

DFSK membekali pikap ini dengan garansi selama 3 tahun atau mencapai 120.000 kilometer (tergantung yang lebih dahulu dicapai) dan ini menjadi garansi terpanjang di kendaraan komersial ringan.

Nah, sekarang pertanyaannya, mampukah Super Cab menjegal Wuling Formo Max? Jawabannya layak ditunggu. Kita lihat saja.