Suzuki Carry Terus Jadi Angkutan Umum Berstandar Nasional

PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mampu membawa Suzuki Carry mewarnai perjalanan panjang perkembangan angkutan umum di berbagai daerah Indonesia.

Bertepatan dengan hari Angkutan Nasional yang diperingati pada 24 April, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mengajak masyarakat untuk kembali menggunakan angkutan umum.

Awal hadirnya Carry hingga akhirnya mulai diproduksi di dalam negeri, terjadi pada era awal perkembangan otomotif Indonesia, pada tahun 1970-an. Sesuai peruntukannya, Carry menjadi andalan kendaraan para wirausahawan Tanah Air, selama hampir 50 tahun.

Selain itu, Suzuki Carry juga identik dengan industri angkutan umum Indonesia. Di tahun 1978, pertama kalinya Carry menjadi angkutan kota di Manado, Sulawesi Utara. Kemudian terus berkembang di wilayah Indonesia, hingga Jakarta.

Tahun 2019, pemerintah DKI Jakarta menginisiasi inovasi angkutan umum yang nyaman dengan fasilitas AC, penunjuk arah, LED Trayek, dan CCTV pada unit Mikrotrans. New Carry menjadi unit yang pertama dijadikan Mikrotrans percontohan, dengan layanan trayek Cikini – Gondangdia.

Hingga kini, New Carry merajai lebih dari 50 persen unit Mikrotrans yang beredar melalui para operator angkutan umum di bawah naungan PT Transportasi Jakarta. Dalam setiap inovasi karoseri, New Carry mengikuti standar dan arahan pemerintah. Peraturan yang tertuang pada Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 turut menertibkan keseragaman badan kendaraan yang meliputi kaca-kaca, pintu, engsel, tempat duduk, pemasangan tanda kendaraan, hingga fasilitas di dalamnya.

Sukma Dewi, Asst. to Dept. Head of Fleet Business & Sales Support PT SIS menyampaikan komitmen Suzuki dalam pengembangan angkutan kota di Indonesia. “Karoseri New Carry menjadi sarana transportasi umum merupakan salah satu kebanggan bagi Suzuki. Pada hari Angkutan Nasional ini, Suzuki turut memperingati kembali komitmen untuk terus berkontribusi terhadap penyediaan kendaraan yang andal,” ujarnya.

Hyundai Palisade 2.2 D Signature AWD, Nyamannya Bikin Nagih

Momen libur Hari Raya Idul Fitri tahun ini waktunya cukup panjang. Jadi kami pun memanfaatkannya untuk melakukan sesi #PerjalananMotomobiMudikKemana. Kami mudik sambil jalan-jalan. Mobilnya? Sebuah SUV terbaru Hyundai yang bikin penasaran para penyuka mobil 7-seater: New Palisade 2.2 D Signature AWD AT. Ya, ini mobil SUV bermesin diesel dengan sistem penggerak AWD (all-wheel drive).

Tampilan American Style

Tatapan mata para pemudik ehm.. pengendara selama perjalanan terutama saat melaju perlahan ketika kami terjebak kemacetan di jalan tol tertuju pada Palisade. Mungkin mereka heran dan penasaran. Dari depan mirip Hyundai Creta, tapi bodinya kok bongsor…?

Nama dan gaya tampilan Palisade memang sesuai… sangat American style. Tak hanya bodi saja yang bongsor. Grille yang besar membuat wajahnya terlihat garang seperti SUV yang banyak beredar di Amerika.

Palisade yang kami bawa merupakan versi facelift. Hyundai memperbarui tampilan wajah Palisade dengan Parametric Shield dan Parametric Hidden-Type DRL yang mengintegrasikan grille serta lampu depan.

Lounge On Wheels

Bodinya yang cukup bongsor memang terbukti mampu membawa tujuh orang plus barang bawaan yang lumayan banyak. Kabin mobil ini dirancang sesuai ergonomi postur tubuh konsumen AS dan Eropa yang rata-rata tinggi besar. Jadi kabin tetap terasa lapang meskipun kami bertujuh memiliki postur yang kurang lebih. ‘American size’.

Untuk sebuah SUV, interior mobil ini bagai lounge berjalan. Tak hanya sebatas jok model Captain Seat di baris kedua. Jok kulit yang lembut pada baris belakang pun sangat empuk dan nyaman. Jok baris pertama dan kedua pun dilengkapi dengan penghangat. Persis seperti di spa.

Kemasan interior pun terlihat mewah dan berkelas. Plafon, door trim, dasbor dan setir yang bernuansa kelabu nampak kontras dengan jok berkelir merah maroon.

Panoramic sunroof? Tentu saja ada. Bahkan tak hanya satu, tapi ada dua yakni pada kabin baris depan dan belakang.

Tujuan pertama perjalanan kami yakni dari Jakarta menuju kota Bandung. Saat masuk tol MBZ, lalu lintas sudah dipadati oleh para pemudik dan pelancong dengan beraneka jenis mobil…dan bus.

Kegerahan saat macet? Tentu tidak, karena mobil ini dilengkapi ventilasi AC yang melebar di sepanjang dashboard dan juga blower AC di kabin belakang. Ditambah lagi dengan fitur automatic climate control, sehingga kabin tetap sejuk dan nyaman.

Fitur multimedia infotaintment terpadu tersaji pada layar touchscreen berukuran 12,3 inci pada dashboard. Pengaturan fitur pada layar pun cukup mudah. Nah, yang paling kami sukai adalah sistem audionya. Infinity Premium Audio dengan 12 speaker. Kualitas suaranya tak perlu diragukan. Kenyamanan kabin mobil ini bahkan membuat kami tak terasa kalau sudah sampai di Bandung hanya dalam waktu 3 jam. Cukup cepat untuk kondisi lalu lintas padat musim liburan.

Mesin Diesel Tetap Nikmat

Di antara mobil sejenisnya yang sebagian besar dibekali mesin hybrid yang kini tengah trend, Hyundai tetap percaya pada mesin diesel.

New Hyundai Palisade dibekali mesin diesel 4-silinder 2,2-liter CRDI e-VGT (electronic Variable Geometry Turbocharger) dengan transmisi automatic 8-speed.

Tenaga maksimum sebesar 197 hp dicapai pada 3.800 rpm. Tenaga putaran tengah memang ciri khas mesin diesel Hyundai. Sedangkan torsi puncaknya yang sebesar 440 Nm bermain di putaran bawah yakni kisaran 1.750 – 2.750 rpm. Jadi tak heran jika mobil ini cukup gesit meski berpenggerak AWD (all-wheel drive) yang membagi torsi dan tenaga ke seluruh poros roda. Soal respon tenaga hanya sedikit lebih lamban dari Palisade versi 4×2.

Untuk mengakomodir gaya mengemudi yang beragam, Palisade dibekali mode berkendara atau Drive Mode: Eco, Comfort, Smart, dan Sport.

Saat berkendara di tol maupun seputar kota Bandung yang padat merayap, kami coba pakai mode Eco. Mode berkendara yang satu ini terintegrasi dengan fitur Engine Start/Stop, sehingga konsumsi BBM tetap irit walau terjebak kemacetan cukup lama.

Hanya ada sedikit hal yang bikin kami penasaran. Saat melaju pada kecepatan rendah, terasa sedikit getaran pada area kolong dek sasis. Hal ini entah disebabkan oleh getaran kopel yang merambat ke lantai kabin via sasis monokoknya, atau ada penyebab lain seperti lapisan peredam dek kabin yang kurang tebal. Saat melaju di atas kecepatan 60 km/jam, getaran tidak terasa.

Bodi Bongsor Tapi Tetap Gesit

Setelah puas berkeliling kota Bandung, kami pun lanjut menuju Semarang. Saat masuk ruas tol Cisumdawu (Cileunyi-Sumedang-Dawuan) kami coba pakai mode Comfort karena lalu lintas terbilang ramai lancar. Laju berkendara tak terlalu ngegas, tapi justru mode Comfort menyuguhkan setting suspensi yang nyaman sesuai namanya. Redaman suspensi terasa empuk layaknya mobil mewah buatan Eropa.

Kami masuk tol Palikanci (Palimanan-Kanci). Saatnya kita ‘keluar main’. Mode Sport kami aktifkan di ruas tol yang lengang dan memiliki spot tikungan melebar. Handling kemudi cukup presisi. Redaman suspensi pun mampu mengimbangi aksi manuver dan melahap tikungan. Respons performa benar-benar kami rasakan. Ini mobil diesel tapi gesit diajak bermain.

979 km Dalam Kondisi Tangki Full Tank

Karena bodinya yang bongsor, gejala limbung tetap ada walau sedikit. Setidaknya dapat diimbangi oleh redaman suspensi serta sistem penggerak AWD yang membagi torsi serta traksi ke seluruh roda secara berimbang.

Tak terasa kami sudah sampai di tol Pejagan dan perjalanan berlanjut menuju Semarang via kota Pemalang. Lalu lintas mulai ramai, jadi kami coba pakai mode Smart. Mode berkendara yang satu ini merupakan hasil kombinasi gaya mengemudi yang terekam dengan mengintegrasikan beragam fitur bantu berkendara yang ada.

Perjalanan Motomobi Mudik Kemana yang kami tempuh totalnya sekira 1000 km dari Jakarta-Bandung-Semarang hingga kembali ke Jakarta. Konsumsi BBM mobil ini tak terlalu boros dengan kombinasi tol/dalam kota rata-rata sekira 13.8 km/liter. Tak perlu khawatir kehabisan BBM saat bepergian ke luar kota. Kapasitas tangki BBM nya cukup besar yakni 71 liter. Dengan konsumsi BBM rata-rata 13,8 km/liter, Hyundai Palisade dapat menempuh jarak hingga sekira 979 km dalam kondisi tangki full tank. Isi tangki BBM masih sisa lebih dari separuh jika hanya menempuh perjalanan Jakarta-Semarang yang sejauh 450an km.

 

Secara keseluruhan, kami suka dengan performa mesin dieselnya yang responsif, serta handlingnya yang gesit dan presisi. Kinerja suspensi pun tetap mampu memberi rasa nyaman meskipun melintasi jalan yang kurang mulus.

Jika ditanya mengapa harga varian termahalnya mencapai Rp 1,044 milyar? Bukan lantaran kemasannya saja yang terbilang mewah. Fitur berkendara yang dibekalkan sangat lengkap.

Mulai dari sensor dan kamera parkir plus kamera 360°, Hill-Start Assist Control, Downhill Assist Control, hingga fitur keselamatan berkendara terpadu ADAS (Advanced Driver Assistance Systems) canggih Hyundai SmartSense. Ditambah lagi dengan fitur terpadu Hyundai Bluelink yang terkoneksi dengan ponsel pintar. Ini adalah SUV yang tak sekadar tampil mewah, tapi juga sarat teknologi tinggi. Tak kalah dari SUV sejenis buatan brand asal Eropa yang harganya jauh lebih mahal.

#PerjalananMotomobiMudikKemana

Kolaborasi BMW dan RSPB Hadirkan Luxury Shuttle Service

BMW Bestindo, salah satu dealer resmi BMW Indonesia, melakukan kolaborasi bersama dengan RS Premier Bintaro (RSPB), untuk menghadirkan layanan Luxury Shuttle Service. Layanan premium ini melayani antar jemput pasien VVIP dan VIP menggunakan BMW X5 dan juga BMW X3.

Pada acara penandatanganan diwakili oleh Johannes Indratjuatja, President Director PT Bestindo Car Utama (BMW Bestindo) dan dr. Martha M.L. Siahaan, SH., MARS, MH.Kes, Direktur RS Premier Bintaro.

“BMW Bestindo merasa bangga dapat berkolaborasi strategis dengan RS Premier Bintaro. Dengan hadirnya program Luxury Shuttle Service ini, pasien VIP RS Premier Bintaro dapat merasakan pengalaman berkendara yang menyenangkan menggunakan unit kendaraan BMW untuk diantar dan dijemput dari dan ke RS Premier Bintaro,” kata Johannes Indratjuatja, President Director PT Bestindo Car Utama (BMW Bestindo).

‘‘Di RSPB, kami sangat mengedepankan sebuah pelayanan kesehatan yang holistik. Kolaborasi pengantaran pasien dengan menggunakan BMW ini, akan memastikan proses perjalanan pasien dari mulai pendaftaran sampai dengan kepulangan, berjalan memuaskan,” sambut dr. Martha M.L. Siahaan, SH., MARS, MH.Kes, Direktur RS Premier Bintaro.

Unit yang disediakan untuk layanan Luxury Shuttle Service ini, ialah BMW X5 xDrive40i M Sport dan BMW X3 sDrive20i xLine. Saat ini, BMW X5 xDrive40i M Sport ditawarkan dengan harga Rp 1,807 milyar. Sedangkan BMW X3 sDrive20i xLine dipasarkan dengan banderol Rp 1,157 milyar. Kedua harga tersebut masih dalam kondisi off the road.

Indonesia Jadi Basis Perakitan Kedua GAC Aion di ASEAN

Belum lama meresmikan kerjasama strategis, kini GAC Aion sedang mempercepat strategi globalisasi. Setelah di Thailand, kini Indonesia dipilih menjadi negara kedua untuk perakitan mobil listrik GAC Aion. Brand ini hadir dengan melambangkan kecerdasan buatan (AI) yang selalu menyala (ON). Sejak awal, hal ini jelas didasarkan pada AI untuk menghadirkan ‘pertemanan yang lebih cerdas’ kepada penggunanya.

Sebuah inovasi teknologi kendaraan dengan energi baru, merupakan hal utama yang dikembangkan GAC Aion untuk Indonesia. Teknologi yang dihadirkan berupa mobil listrik (Electric Vehicle) dan menjadi kendaraan terhubung yang cerdas (Intelligent Connected Vehicle). Teknologi canggih dan kualitas milik GAC Aion tentu akan diminati oleh banyak konsumen di Indonesia.

GAC Aion berhasil membuka dan memimpin pola baru sebagai mobil berkualitas tinggi dengan energi baru di pasar luar negeri, khususnya Asia Tenggara. Hal ini yang menjadikan brand khusus kendaraan listrik milik GAC Group, menjadi tulang punggung untuk pasar mobil buatan Cina di luar negeri.

Perusahaan ini sukses meraih gelar ketiga sebagai merek mobil listrik terbaik di dunia. GAC Aion telah mencapai prestasi yang luar biasa. Berdasarkan data statistik, skala ekspor kendaraan ini terus meningkat dari tahun ke tahun.

Pangsa pasar GAC Aion yang terus berkembang, membuktikan bahwa brand mobil Cina mampu melakukan penetrasi ke pasar global. Bahkan mematahkan pandangan negatif akan brand image otomotif Cina yang melekat pada masa lampau. Penjualan produk GAC Aion tercatat sebanyak satu juta unit hanya dalam waktu empat tahun delapan bulan, hingga akhir Desember 2023.

Di pasar Asia Tenggara, GAC Aion telah mencapai kemajuan yang signifikan di Thailand, Malaysia, Singapura, Kamboja, Vietnam, serta Filipina. Sedangkan, GAC Aion juga telah berinvestasi dan membangun basis manufaktur luar negeri pertamanya di Thailand. Dengan posisi pabrik perakitan di Indonesia dan Thailand yang strategis, GAC Aion akan berbagi hasil modernisasi pembangunan di Cina.

Citroën C3 Aircross Suguhkan Kenyamanan Khas Prancis

Citroën Indonesia memenuhi komitmennya untuk menghadirkan C3 Aircross untuk pasar Tanah Air. Pertama kali tampil pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) pada tahun lalu, Citroën C3 Aircross secara resmi diluncurkan pada 23 April 2024.

Kehadiran Citroën C3 Aircross ini tentu untuk mengakomodir kebutuhan banyak konsumen Indonesia yang masih ‘ngefans’ dengan Sport Utility Vehicle (SUV) tujuh penumpang. Tentu saja dihadirkan dengan paduan desain yang atraktif, punya teknologi mumpuni, dan tidak melupakan aspek kenyamanan berkendara khas mobil Prancis.

“Citroën C3 Aircross SUV hadir untuk memenuhi kebutuhan keluarga Indonesia dengan menawarkan kenyamanan dan performa terbaik di kelasnya. Kami yakin masyarakat luas akan menyambut kehadiran produk ini dengan antusias,” ujar Tan Kim Piauw, Chief Executive Officer Citroën Indonesia.

Penampilan eksterior yang gagah dan agresif, disertai dengan interior yang nyaman dan lapang, termasuk yang berada di bangku baris ketiga. Dengan fitur keselamatan berkendara berupa anti-lock braking system, electronic brakeforce distribution, dan electronic stability program, membuat perjalanan semakin tenang.

Mengusung mesin tiga silinder 1.2 liter dengan turbocharger, tenaga yang dihasilkan ialah 108 hp pada putaran 5500 rpm dan torsi puncak 205 Nm yang tersedia mulai putaran 1750 rpm. Mesin PureTech 110 tersebut dipadu dengan transmisi otomatis 6-speed dan memiliki fitur manual gear selector.

Citroën C3 Aircross dipasarkan dengan harga mulai dari Rp 289,9 juta dan hadir dalam 10 pilihan warna atraktif. Sedangkan untuk pilihan warna dual tone, dikenakan biaya tambahan sebesar Rp 5 juta.

Citroën memberikan garansi standar tiga tahun atau 100 ribu km (mana yang tercapai lebih dahulu). Tak ketinggalan layanan purna jual yang mencakup layanan servis gratis selama empat tahun atau 50 ribu kilometer.

Seminggu Diluncurkan, Alfa Romeo Milano Ganti Nama Jadi Junior

Alfa Romeo baru saja memperkenalkan model crossover sub-compact (B-segment) berteknologi elektrifikasi terbaru mereka. Awalnya mobil ini bernama “Milano”, sebutan untuk kota Milan. Tapi diganti menjadi Alfa Romeo Junior. Nama tersebut diadopsi dari Alfa Romeo GT 1300 Junior yang diproduksi pada periode 1965-1974. 

Penyebabnya, protes dari Menteri Perindustrian Italia, Adolfo Urso didukung sejumlah anggota dewan parlemen Italia. Alasannya sepele, karena produksi mobil ini dlakukan di Tichy, Polandia bukan di Italia.

Selain itu, pihak pabrikan dianggap kurang peka dan tak mendukung pertumbuhan perindustrian di Italia. Padahal, hal tersebut dilakukan pihak pabrikan agar bisa menekan biaya produksi dan harga jual hingga €10.000 atau sekira Rp 173 jutaan.

Style Modern Italia

Alfa Romeo Junior

Soal desain, mobil Alfa Romeo selalu tampil stylish dan mempesona. Sangat mewakili gaya Italia, baik eksterior maupun interior.

Mobil ini sepintas bagai versi mini dari sang kakak yang jauh lebih mewah yakni Tonale. Karena mobil ini ada dua versi yakni EV dan hybrid, desain grille dibuat beda. Untuk versi EV, grille Scudetto model baru yang disematkan tak sepenuhnya tertutup.

Panjang bodinya yang 4.170 mm seukuran Fiat 600. Tingginya yang 1.500 mm dan lebar 1.780 mm mengindikasikan kabin yang cukup lapang. Volume bagasi mobil ini pun cukup besar, sekira 400 liter. 

Interior Sporty Dan Praktis

Pada dashboard terpampang dua layar digital 10,25-inci. Satu unit sebagai layar penampil sistem infotainment. Satu lagi sebagai layar instrument berkendara bergaya Cannocchiale (teropong) khas mobil sport Italia. Fitur keselamatan dan bantu berkendara ADAS level 2 yang dibekalkan sama seperti model mobil seplatformnya.

Kemasan interior menggunakan bahan vinyl Spiga pada dashboard dan panel pintu. Jok menggunakan kain fabric yang cukup lembut. Serasi dengan setir berlapis kulit.

Tersedia paket opsional berupa jok sport berbahan Alcantara lansiran Sabelt.

Era Elektrifikasi Alfa Romeo

Dalam menggarap mobil ini Alfa Romeo diuntungkan oleh sumber daya teknologi yang dimiliki sang induk yakni Stellantis Group. Memanfaatkan platform CMP2 dari Stellantis. Sama seperti yang digunakan pada Opel/Vauxhall Mokka, Fiat 600, Peugeot 2008, dan Jeep Avenger.

Alfa Romeo Junior terbagi dalam dua varian EV yakni Ellettrica dan Ellettrica Veloce, serta varian hybrid yakni Ibrida yang dibekali mesin bensin plus modul mild hybrid.

Ellettrica Veloce dibekali motor elektrik tunggal berdaya 177 kW atau setara 237 hp. Sama seperti yang digunakan pada model Abarth 600e dan Lancia Ypsilon HF. Penyaluran daya ke poros roda depan dibantu dengan perangkat Torsen mechanical self-locking differential.

Khusus untuk varian Veloce, setting pada sasis sedikit berbeda. Suspensi membuat mobil  lebih rendah 25 mm dibandingkan varian Elletrica standar.

Varian entry-level yakni Ellettrica juga dibekali motor elektrik tunggal. Tenaganya 115 kW atau sekira 154 hp. Berbekal baterai lithium-ion 54 kWh, jarak jelajahnya mampu mencapai 410 km (berdasarkan standar siklus WLTP). Pengisian ulang daya baterai dapat menggunakan fast charger dengan daya maksimum 100 kW. 

Mau Varian Mild Hybrid?

Para penyuka aroma bensin dapat memilih varian Ibrida. Mesin bensin 1.2-liter turbo bertenaga 134 hp yang diusung dilengkapi modul mild hybrid berbaterai 48V.

Motor elektrik hybridnya yang berdaya 21 kW (28 hp) terintegrasi dengan transmisi automatic kopling ganda 6-speed. Jadi jangan harap ada versi bertransmisi manual.

Khusus varian ini tersedia dalam versi penggerak roda depan (FWD) dan all-wheel drive (AWD).

Alfa Romeo Junior dipasarkan di Italia dengan harga mulai dari €29.900 (Rp 517 jutaan) untuk varian Ibrida mild-hybrid dan Elletrica full-EV. Varian teratas yakni Elletrica Veloce dibanderol mulai dari €39.990 atau sekitar Rp 690 jutaan.

 

 

Speedster BYD Fang Cheng Bao Super 9 Yang Bikin Penasaran

Banyak kejutan yang dijamin akan bikin mata terbelalak, di Beijing Auto Show 2024 tanggal 25 April mendatang. Salah satunya adalah konsep mobil sport bergaya speedster Super 9. Ini adalah hasil garapan brand mobil mewah Fang Cheng Bao, anak perusahaan raksasa industri BYD.

Super Speedster Ala Eropa

Tak perlu heran jika tampilan Super 9 mengingatkan pada mobil sport dari brand asal Eropa. Ada sentuhan dari Wolgang Egger dalam proses penggarapan mobil ini.

Kepala desain BYD Group ini sebelumnya mengepalai divisi desain berbagai brand. Mulai dari Alfa Romeo, Seat, Lancia, hingga Audi, Lamborghini dan Italdesign.

Ini adalah mobil konsep speedster perdana dari brand Fang Cheng Bao, sehingga para tim perancang pun berupaya menggarap dengan sesempurna mungkin.

Hasilnya memang mengagumkan. Lekukan bumper depan yang bersudut tegas diimbuhi lubang air intake besar. Tampilan wajah pun kian terlihat agresif dengan sorot headlamp LED dan lampu DRL berdesain unik. Wajahnya sepintas mirip ular Viper yang sedang mendesis.

Untuk mengurangi hambatan udara, kaca spion tradisional diganti dengan kamera berukuran minimalis.

Bonnet depan yang memanjang dengan kaca depan super minimalis dan buritan beroverhang pendek sangat bergaya speedster modern. Set pelek center-lock berukuran besar dengan ban bertapak lebar menguatkan aura mobil sport yang siap melumat aspal.

Tampilan bagian belakang BYD Super 9 tak kalah unik. Sirip diffuser berukuran besar dan lampu belakang berdesain ramping seolah membentuk logo Fang Cheng Bao saat dilihat dari kejauhan.

Banyak Serat Karbon

Kemasan interior Super 9 ternyata tak kalah sangar dari tampilan eksteriornya. Jok sport model bucket berangka serat karbon tetap terlihat mewah dengan lapisan kulit warna merah merona. Setir model balap berbahan serat karbon klop dengan panel instrument digital ala supercar.

Yang jadi pertanyaan, teknologi penggerak seperti apa yang dibenamkan pada sasis monokok serat karbonnya BYD Super 9?

Mobil ini spek teknisnya masih dirahasiakan. Bahkan pada situs resmi kementerian industri dan teknologi informasi pemerintah China juga tidak muncul.

Namun beredar kabar di berbagai media lokal China bahwa super speedster ini bakal dibekali motor elektrik dan baterai berteknologi terbaru dari BYD. Oh ya, versi produksinya pun saat ini sedang digarap. Benar-benar bikin penasaran…

 

Neta Punya Solusi Buat Calon Konsumen EV

Keberadaan mobil listrik semakin diterima oleh konsumen Indonesia. Kini sudah beragam merk, model, dan sederet teknologi pintar, yang ditawarkan untuk calon konsumen. Sehingga calon konsumen dapat menyesuaikan pilihan mobil listrik sesuai dengan preferensi mereka. Neta, sebagai merk mobil listrik yang dipasarkan di Indonesia, menjelaskan lima solusi penting yang perlu diperhatikan sebelum membeli mobil listrik.

Jarak Tempuh yang Optimal

Salah satu faktor penting saat mencari mobil listrik adalah mengetahui jarak tempuh maksimal yang dapat dicapai dalam sekali pengisian daya baterai. Hal ini menjadi faktor utama karena kebutuhan berkendara setiap orang berbeda-beda, apalagi jika pengguna memerlukan mobil listrik untuk bepergian jauh hingga ke luar kota. Neta V sendiri memiliki jarak tempuh hingga 401 km.

Infrastruktur Pengisian yang Mudah Diakses

Aksesibilitas infrastruktur pengisian juga menjadi faktor penting sebelum membeli mobil listrik. Saat ini Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) sudah semakin tersebar di berbagai daerah yang tentunya lebih mudah mencari titik lokasi SPKLU terdekat. Neta V sudah dilengkapi dengan charger CCS type 2, yang bisa digunakan di seluruh SPKLU terdekat

Biaya Perawatan yang Terjangkau

Tentunya setelah memiliki mobil listrik, pemilik harus mempertimbangkan juga biaya perawatan berkala, agar performa mobil listrik tetap optimal dan prima. Tanyakan secara jelas berapa biaya perawatan berkalanya. Neta memberikan layanan perawatan berkala secara gratis hingga mencapai 50 ribu km atau lima tahun yang meliputi jasa dan suku cadang. Pengguna Neta V juga mendapatkan Lifetime Warranty untuk baterai, drive motor, dan motor control unit.

Fitur Fast Charging yang Cepat dan Efisien

Lamanya waktu pengisian baterai juga menjadi faktor yang harus diperhatikan sebelum membeli mobil listrik. Mobil listrik dengan fitur DC Fast Charging, akan lebih efisien waktu saat pengisian, Neta V sudah dibekali fitur fast charging, sehingga pengguna dapat melanjutkan perjalanan tanpa menunggu terlalu lama.

Kapasitas Bagasi yang Sesuai Kebutuhan

Ruang penyimpanan bagasi untuk membawa barang-barang saat bepergian perlu diperhatikan. Neta V dilengkapi dengan ruang bagasi berkapasitas 355 liter, dan cocok untuk menampung berbagai barang bawaan milik pengguna maupun penumpang.

Dengan menyimak paparan dari Neta mengenai sejumlah solusi di atas, diharapkan calon konsumen dapat membuat keputusan tepat, terutama ketika memilih mobil listrik yang sesuai dengan kebutuhan.

Puluhan Lamborghini Membelah Alam Tasmania

Automobili Lamborghini menyambut gembira atas keikutsertaan lebih dari 40 penggila Lamborghini dari kawasan Oseania. Karena mereka ikut ambil bagian dalam event Esperienza Giro Oceania di pulau Tasmania. Untuk pertama kalinya perjalanan seru ini dilakukan di luar daratan Australia.

Perjalanan ini diikuti oleh lebih dari 20 unit Lamborghini, yang terdiri dari beragam model. Esperienza Giro Oceania ini berlangsung selama lima hari dan menempuh rute sejauh lebih dari 600 km, menyisir alam pulau Tasmania yang indah.

Event ini dimulai dari makan malam di Launceston, yang berada di tepi sungai Tamar. Semua peserta menyantap sajian kontemporer, sambil menikmati pemandangan yang alami. Keesokan harinya, semua supercar Lamborghini bersiap untuk melahap jalanan berliku dan membelah beberapa kota kecil. Makan siang pun tersedia di alam liar Cradle Mountain, dengan aneka menu terbaik dari bahan-bahan alami yang berasal dari area lokal.

Perjalanan dilanjutkan dengan rute seru, masing-masing pemilik Lamborghini memiliki kesempatan untuk mengeksplor performa kendaraannya. Malam hari, semua peserta melesat ke perkebunan anggur yang juga penghasil wine premium. Makan malam pun menjadi sensasi tersendiri, dengan menu yang menggugah selera.

Masuk ke hari ketiga, seluruh konvoi menikmati pemandangan alam yang spektakuler di sekitar danau Leake, sebelum tiba di lokasi makan siang, di Great Oyster Bay yang memiliki panorama indah. Deretan Lamborghini melanjutkan petualangannya dengan menyusuri Grasstree Hill, hingga akhirnya tiba di salah satu tempat menginap terbaik dan paling mewah di kota Hobart.       

“Esperienza Giro Oceania dihadirkan untuk para pemilik Lamborghini, untuk memiliki pengalaman berkendara tidak terlupakan. Apalagi diiringi dengan keindahan lokasi dan rute perjalanan. Acara ini juga merepresentasikan komitmen Lamborghini dalam menghadirkan pengalaman fantastis. Alam Tasmania benar-benar mengagumkan, sehingga sesuai dengan perjalanan kami,” ujar Francesco Scardaoni, Regional Director Automobili Lamborghini Asia Pacific.

Mazda BT-50 Hanya Sedikit Bersolek Untuk Tahun 2024

Masih ingat Mazda BT-50? Mazda baru saja memperkenalkan versi facelift dari pickup doubel cabin ini di Thailand. Meskipun basis platformnya sama dengan Isuzu D-Max, tapi Mazda tak terlalu banyak melakukan sentuhan ubahan dibandingkan D-Max. Tentunya agar tak berpengaruh terlalu banyak pada harga jual.

Lantas apa saja upgrade dan penyegaran yang disematkan pada Mazda BT-50 agar bisa tetap survive di pasar pickup global?

Tampilan Kian Macho

Penyegaran pada sektor tampilan eksterior merupakan hal rutin yang dilakukan oleh setiap pabrikan otomotif. Demikian pula dengan Mazda BT-50 yang kondang di Thailand dan Australia ini.

Mazda BT-50 2024 facelift tidak banyak berubah.

Mazda BT-50 dipasarkan dalam dua versi: Freestyle Cab, versi dua pintu dengan kabin lebih besar dan Double Cab, versi double cabin dengan lima tempat duduk.

Sebagai penyegaran tampilan, Mazda menawarkan paket aksesoris eksterior “Black Thunder” untuk varian teratas. Mulai dari skid plate, sports bar, hingga fender extension dilabur warna gloss black. Handle pintu, kaca spion dan pelek alloy 18-inci untuk paket Black Thunder juga berwarna gloss black.

Upgrade Minor Konten Interior

Untuk area interior, Mazda BT-50 tak banyak perubahan. Varian teratas masih dengan layar touchscreen 9-inci untuk penampil fitur infotainment. Pada varian termurah dibekali dengan touchscreen berukuran 7-inci.

Mazda membekali BT-50 dengan koneksi nirkabel Android Auto dan Apple CarPlay. Untuk panel instrument sayangnya masih tak berubah, tetap berukuran 4.2-inci. Berbeda dengan Isuzu D-Max yang sudah dibekali instrument digital berukuran 7-inci.

Untuk model paling mahal, panel interior berlapis kulit tampil dengan kombinasi warna coklat dan hitam. Sistem audio dilengkapi dengan 8-speaker.

Untuk sistem bantu berkendara terpadu (ADAS), kini terdapat tambahan fitur adaptive cruise control dengan fungsi stop & go.

Hanya saja saat ini pihak Mazda tak menjelaskan apakah Mazda BT-50 2024 juga bakal dilengkapi dengan mode berkendara “rough terrain mode” yang ramah di medan off-road seperti pada Isuzu D-Max facelift.

Spek Mesin Tak Berubah

Sektor performa saat ini masih status quo alias masih seperti versi sebelumnya.

Varian entry-level dibekali mesin 1.9-liter turbodiesel bertenaga 148 hp dengan torsi maksimum 350 Nm. Untuk varian teratas dibekali mesin 3.0-liter turbodiesel bertenaga 187 hp dengan torsi maksimum 450 Nm.

Pilihan sistem penggerak pun tak berubah yakni 2WD dan 4WD dengan transmisi manual maupun automatic 6-speed.

 

Nissan Perlihatkan Jalur Produksi Baterai Solid-state di Jepang

Nissan tak malu-malu untuk menunjukkan jalur percontohan baterai solid-state yang sedang dalam proses konstruksi. Jalur percontohan tersebut berada di fasilitas Nissan Yokohama, Prefektur Kanagawa, Jepang. Jalur percontohan ini bertujuan untuk lebih mendorong pengembangan dan teknologi manufaktur inovatif untuk baterai.

Di bawah visi jangka panjang Nissan Ambition 2030, Nissan bertujuan untuk meluncurkan kendaraan listrik yang dilengkapi baterai solid-state pada tahun fiskal 2028. Lebih lanjut mengenai Nissan Ambition 2030, hal ini merupakan visi jangka panjang bagi Nissan untuk memberdayakan mobilitas dan berkesinambungan.

Nissan bertujuan untuk menjadi perusahaan yang benar-benar berkelanjutan, menuju dunia yang lebih bersih, aman, dan inklusif. Dengan visi ini, Nissan ingin memberikan nilai strategis dengan memberdayakan perjalanan yang menawarkan pengalaman menarik, dan lebih terintegrasi kepada pelanggan. Nissan juga ingin mendorong masyarakat untuk membangun ekosistem cerdas dengan mobilitas terintegrasi.

Kembali ke baterai solid-state yang ingin diproduksi oleh Nissan, baterai ini memiliki potensi kepadatan energi sekitar dua kali lipat baterai lithium-ion konvensional. Waktu pengisian daya yang jauh lebih singkat, berkat kinerja pengisian dan pengosongan yang optimal. Tentunya dengan biaya yang lebih rendah, karena harga material yang digunakan pun dapat ditekan.

Nissan berencana menggunakan baterai solid-state ini di berbagai segmen kendaraan, termasuk truk pickup. Sehingga membuat harga kendaraan listrik dapat lebih kompetitif. Nissan sedang melakukan penelitian dan pengembangan yang luas, mulai dari penelitian bahan baterai tingkat molekuler hingga pengembangan kendaraan listrik. Termasuk pengembangan kota menggunakan kendaraan listrik sebagai penyimpanan baterai.

“Peran perusahaan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, memang semakin meningkat. Dengan Nissan Ambition 2030, kami akan mendorong era baru elektrifikasi, memajukan teknologi untuk mengurangi jejak karbon, dan mengejar peluang bisnis baru. Kami ingin mentransformasi Nissan menjadi perusahaan berkelanjutan yang benar-benar dibutuhkan oleh pelanggan dan masyarakat,” ujar Makoto Uchida, CEO Nissan Motor Co., Ltd, beberapa waktu silam.

Suzuki India Capai Jumlah Produksi 30 Juta Unit

Suzuki Motor Corporation berhasil meraih akumulasi angka produksi 30 juta unit kendaraan di India, pada akhir bulan Maret 2024 silam. Dengan hasil capaian Suzuki tersebut, membuat India menjadi negara kedua setelah Jepang yang menorehkan prestasi itu.

Sekaligus menjadi negara basis produksi Suzuki tercepat untuk mencapai angka 30 juta unit kendaraan. Hanya dalam waktu 40 tahun dan 4 bulan, sejak pabrik Suzuki di India mulai beroperasi pada bulan Desember 1983. Pabrik Suzuki di Jepang saja baru bisa memperoleh akumulasi angka produksi 30 juta unit selama 55 tahun dan 2 bulan.

Produksi kendaraan roda empat Suzuki di India yang bermula pada bulan Desember 1983, ditandai oleh pembuatan Maruti 800, sebagai model pertama yang dibuat oleh Maruti Udyog. Perusahaan ini merupakan cikal bakal dari Maruti Suzuki. Saat ini, produksi kendaraan berlangsung di fasilitas Gurgaon dan Manesar milik Maturi Suzuki. Termasuk di Gujarat, milik Suzuki Motor Gujarat.

Dengan ketiga fasilitas tersebut, tidak kurang dari 16 model yang diproduksi di India. Sebut saja WagonR, Swift, Baleno, hingga sport utility vehicle (SUV) Brezza dan Fronx. Fasilitas Suzuki di India memiliki kapasitas produksi sebesar 2,25 juta unit per tahun. Hal ini guna mendukung rencana mencapai angka produksi tahunan sebesar 4 juta unit, pada tahun 2030 nanti. Termasuk persiapan dibukanya fasilitas baru di Kharkhoda pada tahun 2025 dan di Gujarat pada 2028.

Sejumlah rencana Suzuki tersebut, tentu juga akan berpengaruh terhadap perkembangan industri otomotif di sejumlah negara lain, termasuk di Indonesia. Sebagai catatan, selama beberapa tahun terakhir, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) ‘gemar’ mengimpor beberapa model dari India. Sebut saja Ignis, S-Presso, dan yang baru-baru ini adalah Jimny 5-Door.

Skuteris Dunia Bersiap Untuk Vespa World Days 2024

Vespa World Days (VWD) 2024 tinggal menghitung hari saja, karena akan diadakan pada 18 hingga 21 April nanti. Reli Vespa paling spektakuler di dunia, untuk pertama kalinya bakal diadakan di Pontedera, kota kelahiran skuter legendaris Vespa. Acara kali ini diharapkan menjadi salah satu yang termegah dalam 70 tahun sejarah Vespa World Days. Ya, karena ‘lebaran anak Vespa global’ tersebut pertama kali diselenggarakan di kota Paris, pada tahun 1954.

Penggemar Vespa yang akan ambil bagian di VWD 2024, mewakili ribuan klub Vespa di dunia. Mereka berasal dari dari berbagai negara, mulai dari Australia, Canada, Jepang, Amerika Serikat, Arab Saudi, Vietnam, Filipina, China, Pakistan, Argentina, Chili, Colombia, Ekuador, Hong Kong, Indonesia, Kuwait, Maroko, termasuk seluruh negara di belahan Eropa.

Ribuan tempat untuk berparade Vespa

Tersedia sekitar delapan ribu tempat untuk parade pada hari Sabtu tanggal 20 April nanti. Reli kali ini direncanakan melewati beberapa tempat terindah di Valdera. Lokasi ini menjanjikan pemandangan yang luar biasa, membentang lebih dari 10 kilometer. Pengguna Vespa yang terdaftar secara resmi bergabung dengan ribuan pemilik Vespa lainnya, bahkan banyak yang sudah dalam perjalanan ke Tuscany.

Selain itu, Museum Piaggio di Pontedera akan merayakan 140 tahun Piaggio, dengan tema ‘Vespa all over the World’. Pameran ini akan dimeriahkan dengan begitu banyak material asli dari arsip sejarah Piaggio. Sehingga siapa saja bisa melihat langsung kisah penyebaran Vespa ke seluruh dunia, menelusuri sejarah awal di era 1940an, hingga kepopulerannya di masa 1960an.

Vespa Village jadi pusat aktivitas

Bahkan akan ada rekonstruksi jalur perakitan pada museum ini, berkat bantuan para kolektor yang meminjamkan unit yang langka dan orisinal. Auditorium museum juga akan menjadi tempat acara Meet & Greet bagi para penggemar Vespa. Mereka dapat menggali sejarah Vespa langsung dari pihak yang merancang dan memproduksi skuter tersebut.

Selama empat hari acara berlangsung, Vespa Village di Piazza del Mercato, Pontedera, akan menjadi pusat segala aktivitas. Di sini, pengunjung akan dapat menemukan area makanan dan minuman, termasuk stand resmi Vespa dengan seluruh rangkaian produk yang dipajang, serta merchandise yang dapat dibeli.

Toyota Crown PHEV

Seberapa Akurat Pengujian WLTP?

Kendaraan hybrid dan plug-in hybrid (PHEV) sangat sah kalau disebut sebagai batu loncatan bagi mereka yang ingin beralih ke kendaraan yang lebih ramah lingkungan. Terutama sebelum ‘nyebur’ ke ranah mobil listrik sepenuhnya (EV, Electric Vehicle).

Namun temuan baru dari Badan Lingkungan Eropa atau EEA (European Environment Agency) mengatakan bahwa mobil dengan teknologi PHEV, ternyata tidak seirit yang dibayangkan. Tentunya ini studi untuk penggunaan sesungguhnya.

Seperti diketahui, kawasan Eropa memiliki metode pengetesan konsumsi BBM dan emisi gas buang WLTP. Pastinya, pengetesan dengan WLTP (Worldwide Harmonized Light Vehicle Test Procedure) menghasilkan angka konsumsi BBM dan emisi yang terbaik. Tapi ini karena diuji dengan berbagai parameter hasilnya bisa beda dengan kondisi real time.

Pasti Lebih Boros

WLTP vs Real Time

Menurut EEA, penellitian ini dilakukan untuk melihat seberapa besar perbedaan antara WLTP dengan penggunaan sesungguhnya sebuah kendaraan. Mengambil bahan penelitian dari 988.231 unit mobil yang beredar di negara-negara Uni Eropa, termasuk Islandia dan Norwegia. Kendaraan yang dimonitor dibuat tahun 2021, dengan pengambilan sample sepanjang 2022.

Badan pengawasan llingkungan tersebut memanfaatkan peranti monitoring yang tersedia di mobil, yang memang wajib ada kalau mau lolos tes WLTP.

Dari pengujian, perbedaannya cukup terasa untuk mobil-mobil bermesin konvensional (diesel dan bensin). Rata-rata 7,44 liter/100 km saat digunakan, versus 6,13 liter/100 km saat uji WLTP. Mengindikasikan kalau pengemudi menggunakan hingga 1,31 liter/100 km lebih banyak saat penggunaan sesungguhnya.

Isi BBM

Emisi CO2 juga serupa. Saat pengujian, hasilnya 148,8 g/km. Tapi di jalanan, naik jadi 180,3 g/km.

Gap untuk mobil dengan teknologi elektrifikasi PHEV, lebih besar lagi. EAA mengatakan dalam laporannya, di pengendaraan riil, mobil menghabiskan 5,94 liter/km. Bandingkan dengan saat pengujian yang hanya 1,69 liter/100 km.

Sementara emisi gas buang saat mobil PHEV dikendarai, rata-rata 139,4 g/km. Jauh lebih tinggi dari hasil WLTP sebesar 39,6. 

Berita bagusnya adalah, bagaimanapun PHEV lebih irit BBM dan emisi ketimbang mobil konvensional. Lalu, apakah metode WLTP atau pengujian khusus lainnya tidak bisa dipercaya? Tidak juga. WLTP dan metode uji lainnya ada untuk jadi referensi soal kemampuan sebuah mobil. Meski Anda, pemilik mobil, yang jadi ‘penguji akhir’.

Jangan lupa, seberapa irit sebuah kendaraan mengkonsumsi BBM tergantung kaki pengemudi dan situasi saat berkendara. Untuk PHEV, ditambah lagi dengan seberapa rajin pemilik mobil memanfaatkan sarana pengisian ulang baterai. Supaya mesin tidak terlalu sering menyala. 

Sumber: EEA

Wiper Buatan Bosch Dukung Keselamatan Berkendara

Momen Lebaran 2024 mendekati usai, masyarakat pun segera kembali ke aktivitasnya masing-masing. Selain menghadirkan program Mudik Lancar dan Aman di sejumlah rest area (km 57, km 130, km 164 dan km 260), untuk mendukung keselamatan berkendara para pemudik. Dalam periode 3 April hingga 16 April 2024, Bosch Indonesia berkomitmen melengkapi kebutuhan pengendara melalui produk wiper Bosch Advantage.

Wiper ini didukung dengn teknologi unggul, untuk mampu menyapu air dengan maksimal, memastikan jarak pandang yang lebih jelas, sehingga mengurangi risiko kecelakaan saat berkendara. Bosch menganggap bahwa wiper pada kaca mobil menjadi satu komponen yang penting. Fungsinya tidak boleh diabaikan, karena berhubungan langsung dengan jarak pandang, terlebih dalam kondisi hujan.

“Ketika di perjalanan, wiper menjadi komponen yang penting. Kondisi sepanjang perjalanan memang tidak bisa diprediksi. Hujan deras, kabut, atau debu menjadi tantangan ekstra yang perlu diperhatikan pengemudi. Wiper yang berfungsi baik, akan membantu pengemudi dalam mengatasi jarak pandang, sehingga meningkatkan keamanan pada saat berkendara,” kata Maria Widayanti, Country Marketing Manager Mobility Aftermarket Bosch Indonesia.

Bosch Indonesia mengimbau agar rutin memeriksa kondisi wiper mobil sebelum melakukan perjalanan, sebagai langkah sederhana namun krusial. Sehingga dapat menjaga perjalanan tetap lancar dan aman. Pengguna kendaraan juga perlu memperhatikan kapan waktu yang tepat untuk mengganti wiper kendaraan.

Hal pertama yang dapat diperhatikan, ketika mulai terlihat jalur-jalur air atau goresan pada kaca depan setelah wiper dioperasikan. Selain itu, jika karet wiper terlihat retak atau mengeras, maka sudah saatnya untuk menggantinya. Disarankan untuk memeriksa kondisi wiper secara rutin, khususnya setelah musim hujan atau kondisi cuaca ekstrem.

Produk Hankook Sekarang Ada di Jaringan Mazda Indonesia

PT Hankook Tire Sales Indonesia, berkolaborasi dengan PT Eurokars Motor Indonesia, sebagai Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) Mazda di Indonesia. Kerjasama ini dijalin untuk menyediakan ban premium replacement dalam mendukung layanan after sales di Authorized Dealer Mazda Indonesia.

Melalui kolaborasi ini, tiga produk unggulan Hankook, seperti Ventus Prime 4, Ventus V2 Concept2, dan Dynapro HPX, telah tersedia di seluruh dealer Mazda Indonesia sejak 1 Maret 2024. Kerjasama ini mengawali langkah strategis untuk meningkatkan kualitas layanan dan kepuasan pelanggan.

Keduanya berkomitmen untuk memberikan produk unggulan yang berkualitas tinggi, serta memberikan nilai tambah yang signifikan, terutama di segmen SUV premium.

“Data penjualan kami menunjukkan bahwa Ventus Prime 4 untuk Mazda CX5 memiliki volume penjualan yang tinggi. Tersedia promo menarik, mulai 18 Maret hingga 20 April 2024,” jelas Yoonsoo Shin, President Director PT Hankook Tire Sales Indonesia.

Ventus Prime 4 merupakan ban Ultra High Performance dengan teknologi High Mileage Compound. Sehingga meningkatkan kapabilitas jarak tempuh hingga lima kali lebih tinggi, serta daya tahan ban lebih baik hingga 20 persen. Sedangkan Ventus V2 Concept 2 adalah ban untuk segmen mobil sport dan sedan, dengan desain tapak ban yang dinamis dan performa yang optimal.

Untuk Dynapro HPX ialah ban untuk kendaraan crossover SUV di berbagai kondisi jalan. Berkat teknologi inovatif 3D Gripcontrol Sipes pada alurnya, ban ini memiliki kemampuan cengkeraman dan traksi yang baik. Masa pakai diklaim lebih lama hingga 12 persen, dibandingkan kompetitor lain dengan spesifikasi serupa.

“Kolaborasi ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dengan beragam preferensi, menyediakan lebih banyak opsi produk terbaik, guna meningkatkan pengalaman berkendara,” imbuh Igor Panjaitan, Customer Service Director PT Eurokars Motor Indonesia.

Mudik Pakai Toyota Jadi Bebas Kuatir, Ada 310 Titik Pelayanan

Jelang momen Lebaran 2024, PT Toyota-Astra Motor (TAM) menghadirkan program ‘Layanan Siaga Toyota’, agar perjalanan mudik semakin nyaman bersama Toyota. Tak kurang dari 310 titik pelayanan disiapkan untuk memberikan rasa tenang, aman, dan nyaman perjalanan pelanggan selama Lebaran tahun ini.

PT TAM mengoperasikan 13 Toyota Posko Siaga di sejumlah jalur utama arus mudik dan balik, selama tanggal 5 hingga 15 April 2024. Selain itu, tersedia 297 Toyota Bengkel Siaga yang tersebar di seluruh daerah di Indonesia.

Jemput bola

“PT Toyota-Astra Motor ingin menemani perjalanan mudik dan liburan pelanggan di momen Hari Raya Idul Fitri 2024, dengan mengoperasikan 13 Toyota Posko Siaga selama 24 jam penuh. Termasuk 297 Toyota Bengkel Siaga, yang tetap buka normal di hari libur dan cuti bersama Lebaran tahun ini,” kata Anton Jimmi Suwandy, Marketing Director PT Toyota-Astra Motor.

Bagi pelanggan yang belum sempat servis, 13 Toyota Posko Siaga memberikan layanan servis berkala dan perbaikan ringan. Jika ternyata masalahnya lebih berat, pelanggan akan direkomendasikan agar mobilnya dibawa ke bengkel resmi Toyota terdekat.

Layanan Toyota Mobile Service ikut disiagakan untuk ‘jemput bola’ mobil pelanggan yang mengalami masalah di sekitar area Toyota Posko Siaga. Pemilik mobil Toyota dapat melakukan general check-up kendaraan secara gratis di Toyota Posko Siaga yang beroperasi selama 24 jam.

Pengguna HEV juga dilayani

Pemeriksaan yang dilakukan meliputi Tire, Wiper Water Level, Brake System, Oil Condition, Accu, Clutch, Exterior-interior Lamp dan Undercarriage. Dengan biaya jasa dan genuine spare part sama dengan bengkel resmi Toyota, pelanggan juga memperoleh diskon biaya jasa sebesar 25 persen. Layanan ini dapat pula dimanfaatkan oleh pemilik Hybrid Electric Vehicle (HEV).

Pelanggan dapat mengakses aplikasi mTOYOTA untuk mendapatkan informasi seputar lokasi Toyota Posko Siaga dan Toyota Bengkel Siaga. Informasi tersebut juga dapat diakses melalui website www.toyota.astra.co.id, dan chatbot Toyota Interactive Virtual Assistant (TARRA) di nomor Whatsapp 0811-1500-315. Sedangkan layanan darurat di perjalanan, dapat dihubungi di nomor telepon 1-500-898 atau chatbot TARRA.

XForce Varian Baru

Mungkinkah Bakal Ada Mitusbishi XForce Varian Baru?

Mitsubishi XForce menjadi salah satu produk Sport Utility Vehicle (SUV) yang belum lama ini dihadirkan di pasar Indonesia. Rancang bangun dan fitur bberkendara mobil yang bergaya semi futuristik ini telah disesuaikan dengan kondisi iklim dan geografis negara kawasan ASEAN, termasuk Indonesia. Namun belum apa-apa, sudah ada dugaan mau ada varian baru. Apa benar?

Jumlah pemesanan Mitusbishi XForce yang diperoleh PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), saat dipamerkan di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024 silam, juga tergolong positif. 

Ada dugaan bakal ada XForce varian baru

Sempat muncul pertanyaan mengapa Mitsubishi XForce tak dilengkapi sunroof atau panoramic roof. Demikian pula sejumlah fitur keselamatan dan bantu berkendara ADAS yang belum terdapat pada XForce. “Belum dibekali fitur ADAS secara lengkap, bukan berarti tidak ada sama sekali,” jelas Yoshio Igarashi, Direktur Sales and Marketing Division MMKSI.

Mitsubishi XForce yang dipasarkan di Indonesia sebenarnya telah dibekali dengan sejumlah fitur ADAS, seperti: Active Stability Control, Hill Start Assist, Blind Spot Warning, serta Rear Cross Traffic Alert, dan Tire Pressure Monitoring System. Sederet fitur berkendara di atas merupakan yang paling umum dan digunakan pada model mobil keluaran terbaru di pasaran saat ini.

Berbeda dengan XForce yang beredar di Vietnam, daftar fitur ADAS yang dibekalkan jauh lebih lengkap. Fitur ADAS Smart Automatic Throttle, Forward Collision Warning and Mitigation, Adaptive Headlights, dan Front Vehicle Departure Warning terdapat pada XForce spesifikasi Vietnam.

Sedangkan keempat fitur ADAS tersebut sama sekali tidak ditemukan di Mitsubishi XForce versi Indonesia. Mengapa bisa berbeda?

“Untuk daftar fitur berkendara ADAS yang jauh lebih lengkap, tentu akan disesuaikan dengan kebutuhan serta kebiasaan berkendara dari para konsumen. Namun pemutakhiran fitur berkendara akan terus dilakukan secara bertahap,” tukasnya.

Selain itu, varian hybrid dari XForce saat ini masih sedang dikaji pihak R&D Mitsubishi Motors. Apakah hal tersebut jadi pertanda bakal muncul XForce varian baru? Atau justru bakal muncul varian hybrid yakni XForce HEV? Mungkin semua akan terjawab pada event GIIAS 2024 mendatang…