Hasil Uji Tabrak Hyptec HT Dinilai Baik Oleh C-IASI

Uji tabrak menjadi hal yang mutlak bagi pabrikan kendaraan. Tak terkecuali GAC AION, yang baru saja melakukan uji tabrak untuk Hyptec HT. Pengujian ini diselenggarakan oleh China Insurance Automotive Safety Index (C-IASI). Hasil dari pengujian tersebut dinyatakan baik atau mendapatkan peringkat Good.

Pencapaian ini tentu membanggakan bagi GAC, mengingat uji tabrak ini merupakan salah satu prosedur evaluasi keselamatan paling ketat dan destruktif di dunia otomotif. Pengujian dilakukan di fasilitas R&D milik GAC di Guangzhou. Dengan menerapkan skenario uji tabrak 25 persen bagian depan kanan pada kecepatan 64 km/jam, dan menghantam dinding keras. Ini bukan sekadar tes biasa, tapi simulasi nyata dari kecelakaan paling berisiko yang bisa terjadi di jalan.

Struktur Bodi Tetap Kokoh

Dalam simulasi, pilar A, B, dan C tetap utuh tanpa deformasi. Sedangkan pintu yang terkena benturan tetap dapat dibuka secara normal. Dari hasil uji tabrak terlihat, sub-frame tetap kokoh, sistem baterai tidak terganggu, dan keseluruhan bodi tetap terjaga. Hal ini membuktikan bahwa desain struktur rangka Hyptec HT mampu menyerap, dan mendistribusikan energi hasil tabrakan secara efisien. Tanpa kompromi dengan keselamatan penumpang.

“Gaya akibat benturan dapat disalurkan secara longitudinal ke zona penyerapan benturan (crumple zone). Sedangkan struktur lateral kabin, mengarahkan tekanan ke berbagai titik, untuk menghindari kerusakan langsung pada kabin,” jelas Gu Zongqiang, Insinyur Analisa Struktur GAC.

Pilar A Jadi Proteksi Ekstra

Dapat dilihat, bagian pilar A pengemudi diberikan lapisan proteksi tambahan. Menjadikan struktur bodi Hyptec HT ialah salah satu yang paling tahan tabrak, dalam kategori SUV listrik murni. Hal ini tentu tidak terlepas berkat adanya sabuk pengaman 3 titik dengan pre-tensioner, serta airbag pada 6 sisi mengembang ketika benturan terjadi. Seluruh penumpang mendapat perlindungan optimal.

Sistem kemudi dirancang agar turun ke bawah saat terjadi benturan, dan roda depan secara otomatis dapat terlepas dari bodi, guna menghindari cedera pada bagian kaki penumpang depan. Inilah sebuah detail kecil yang mencerminkan perhatian besar GAC pada keselamatan penumpangnya.

GAC Bangun Laboratorium Uji

Hyptec HT jaga menjadi SUV listrik murni pertama yang berhasil meraih sertifikasi keselamatan 3G+ dari China Insurance Research Institute (CIRI). Lebih lanjut, GAC membangun fasilitas laboratorium uji tabrak khusus dengan tiga fokus utama: pengujian komponen struktural (seperti sasis), sistem elektronik dan komputasi, serta simulasi tabrakan penuh kendaraan. Setiap langkah pengujian adalah bagian dari filosofi GAC: menghargai keselamatan setiap jiwa dalam kendaraan GAC.

Hyptec HL Berpotensi Membius Konsumen SUV Listrik Kelas Premium

Hyptec, sebagai brand premium dari GAC AION, tahun lalu sempat memperkenalkan Hyptec HL. Mobil ini menjadi Sport Utility Vehicle (SUV) mewah dengan teknologi pintar dan tentunya ramah lingkungan. Meskipun diperkenalkan pada tahun lalu, ternyata Hyptec HL belum lama dipasarkan ke konsumen.

SUV ini menerapkan filosofi desain ‘Land Yacht’ atau kapal pesiar daratan. Wajar, sebab dimensinya memang tergolong bongsor. Bodinya memiliki panjang 5.126 mm, lebar 1.990 mm, tinggi 1.730 mm, dan wheelbase 3.088 mm. Dari dimensi saja, sudah menggambarkan kalau Hyptec HL ini pasti menyuguhkan kenyamanan berkendara bagi penumpangnya.

Grille Bisa Menampilkan Tulisan

Bagian depannya memiliki keunikan tersendiri. Pada grille terdapat pola dot-matrix yang dapat menampilkan tulisan, sesuai dengan preferensi pengguna Hyptec HL. Sedangkan di sudut kanan dan kiri, diterapkan lampu depan LED model triple-vertical, sehingga memberikan kesan elegan. Desain tersebut juga senada dengan lampu bagian belakang.

Bagian samping Hyptec HL memiliki garis tegas yang memperlihatkan kesan dinamis, sekaligus gagah. Gagang pintu menyembul keluar jika diperlukan saja, sedangkan tersedia kamera pada fender depan yang mengarah ke belakang. Pada atap terdapat roof rack yang fungsional, bukan hanya hiasan belaka. Aksen warna silver pada pilar D dengan logo Hyptec, turut menambah kesan eksklusif.

Jok Punya Pesawat Jet Pribadi

Masuk ke dalam kabin Hyptec HL, memang langsung disambut dengan aura kemewahan dengan desain ‘Luxury Lounge’. Untuk menopang tubuh penumpang, dipasang jok Gulfstream zero-gravity yang dibalut material kulit Nappa ultra lembut. Apalagi tersedia fitur pijat shiatsu 18 titik, mulai dari bagian punggung hingga kaki. Untuk memberikan kenyamanan yang lebih, diaplikasikan teknologi Road Noise Cancellation (RNC). Fitur ini mampu meminimalisir tingkat kebisingan hingga 2.7 dB saat mobil sedang melaju.

Hyptec HL tersedia dalam dua varian, yaitu Battery Electric Vehicle (BEV) dan Range-extended Electric Vehicle (REEV). Untuk varian BEV, mengusung motor listrik amorphous dengan kemampuan putaran 30 ribu rpm. Jarak tempuhnya mencapai 750 km. Adanya sistem fast charging, maka pengisian daya selama lima menit saja, langsung mendapat tambahan jarak tempuh sekitar 265 km.

Algoritma AI Canggih

Sedangkan Hyptec HL varian REEV, memiliki kemampuan melaju dengan menggunakan tenaga baterai saja hingga 350 km. Namun, jika dikombinasikan maka jarak tempuhnya bisa melonjak hingga 1.200 km. Baik varian BEV maupun REEV, kompatibel dengan sistem fast charging 800V 5C.

Hyptec HL juga didukung dengan fitur berkendara mutakhir. Mulai dari sistem ADiGO Pilot NDA 4.0, hingga chipset dari NVIDIA DRIVE AGX Orin. Perpaduan ini menggunakan algoritma AI canggih, memungkinkan adanya dukungan berkendara yang komprehensif. Termasuk saat ingin manuver parkir.

Seperti Naik Karpet Ajaib

Sistem air suspension dan Continuous Damping Control (CDC), dikombinasikan dengan settingan suspensi ‘Super Magic Carpet’. Hasilnya, kendaraan mampu mendeteksi kondisi permukaan jalan dan langsung mengatur sendiri settingan suspensi, hanya dalam hitungan sepersekian detik.

Kami membuktikannya langsung saat melakukan taxi ride, di area test track milik GAC AION New Energy Automobile, Guangzhou, Cina. Hyptec HL tetap stabil saat menikung tajam di kecepatan nyaris 70 km/jam, dan amat minim gejala body roll. Selain itu, performa yang dihasilkan juga mengagumkan. Torsi terasa kuat dan akselerasi tergolong padat. Mulai dari posisi diam hingga 175 km/jam, berlangsung secara halus dan tenang.

Namun, nampaknya Hyptec HL belum direncanakan masuk ke pasar Indonesia. Apalagi dalam waktu dekat ini. Kalau saja nantinya mau diboyong ke pasar Tanah Air, sudah dapat dipastikan bakal menggoda konsumen penyuka SUV di segmen premium. Setidaknya kami pernah merasakan SUV ini…

GAC Tunjukkan Komitmen Kendaraan Otonom Tingkat 4

Guangzhou Automobile Group (GAC), kembali menegaskan posisinya sebagai pelopor mobilitas masa depan dalam ajang Auto Shanghai 2025. Melalui rangkaian inovasi yang dihadirkan, GAC mengumumkan komitmen penuh, terhadap keselamatan dan kesiapan kendaraan otonom (tanpa pengemudi) Tingkat 4, berupa GAC L4. Seluruh terobosan ini menjadi bagian dari upaya GAC memperluas ekosistem mobilitas yang semakin cerdas, terhubung, dan berkelanjutan.

GAC mengusung pendekatan baru dalam mendefinisikan kendaraan, bukan hanya alat transportasi, tetapi juga sebagai rumah cerdas yang dapat bergerak. Pada kuartal keempat tahun ini, GAC menargetkan peluncuran dua tonggak penting. Yang pertama ialah kendaraan pertama di Cina dengan kemampuan mengemudi otomatis bersyarat (Tingkat 3). Yang kedua adalah kendaraan otonom Tingkat 4 pertama di dunia yang dipasang langsung dari pabrik dan siap diproduksi massal.

Melalui kolaborasi erat dengan perusahaan teknologi transportasi Didi, GAC semakin memperkuat posisinya sebagai pionir global dalam menghadirkan teknologi kendaraan tanpa sopir, yang siap dioperasikan di berbagai belahan dunia.

Komitmen Terhadap Keselamatan dan Teknologi Otonom

GAC juga secara terbuka menegaskan komitmen penuh terhadap keselamatan kendaraan otonom Tingkat 4. Sebuah langkah penting yang belum banyak diambil oleh pelaku industri global. GAC menunjukkan bahwa teknologi tanpa pengemudi bukan hanya soal inovasi, tapi juga tanggung jawab. Uji coba kendaraan ini dijadwalkan berlangsung secara terbuka di Guangzhou dan Beijing mulai tahun depan.

“Bagi kami di AION Indonesia, ini bukan sekadar pencapaian global, tetapi juga peluang besar untuk membawa standar kendaraan listrik dan otonom ke tingkat yang lebih tinggi, termasuk di Indonesia. Kami melihat ini sebagai terobosan penting yang bisa mendorong pertumbuhan ekosistem kendaraan listrik nasional sekaligus meningkatkan kepercayaan publik terhadap kendaraan masa depan,” kata Andry Ciu, CEO AION Indonesia.

GAC secara konsisten menunjukkan arah yang jelas dalam pengembangan inovasi dan teknologi kendaraan masa depan. Tidak hanya menghadirkan desain dan teknologi yang mutakhir, GAC juga menunjukkan komitmen nyata terhadap aspek keselamatan. Hal ini dicerminkan melalui seluruh lini produknya, termasuk kendaraan otonom Tingkat 4.

GAC PICKUP 01 Mau Jadi Pengusik Cybertruck

Ajang Auto Shanghai 2025 jadi momen tepat bagi pabrikan kendaraan, terutama asal Cina, untuk menampilkan konsep maupun produk mutakhir mereka. GAC Group tak ingin melewatkan kesempatan ini, dengan memperkenalkan kendaraan konsep masa depan yang canggih, GAC PICKUP 01.

Seperti yang diketahui, bahwa selama beberapa tahun terakhir, brand otomotif asal Cina kebanyakan berfokus pada produk kendaraan listrik (EV) berukuran ringkas, Multi Purpose Vehicle (MPV), maupun Sport Utility Vehicle (SUV). Mobil konsep GAC PICKUP 01 ini tentu langsung menjadi warna baru.

Garis Tegas dan Permukaan Berotot

GAC PICKUP 01 menegaskan keunggulan sebuah kendaraan pickup, melalui filosofi OmniTerrain Pickup. Dengan mengintegrasikan desain sebuah mobil penumpang, teknologi super modern, serta standar kualitas yang sangat tinggi. PICKUP 01 ini merepresentasikan rencana strategis GAC untuk ‘nyemplung’ ke segmen pickup.

GAC PICKUP 01 seolah mendobrak pakem sebuah pickup konvensional, dengan menerapkan bahasa desain kuat. Menggabungkan garis tegas dan permukaan bodi yang berotot, sehingga menghasilkan keseimbangan antara aspek kekuatan serta unsur modern. GAC mengklaim bahwa PICKUP 01 ini nantinya mampu menyuguhkan torsi sebesar 12 ribu Nm di keempat rodanya.

Pakai Platform GAIA

Ditambah lagi dengan adanya chassis pintar yang mampu memindai permukaan jalan seribu kali per detik, untuk mendeteksi kondisi jalan yang dilalui. Sehingga ketinggian bodi mobil tetap optimal, meskipun sedang melibas medan buruk. Platform GAIA (GAC Adaptive Intelligent Architecture) mampu mengatur kinerja suspensi dan performa output, sehingga dapat menyesuaikan dengan kondisi jalan perkotaan, off-road, termasuk beban yang dibawa.

GAC PICKUP 01 juga mengusung fitur X-SouL Safety Shield, yang menggabungkan sistem ADAS dan konfigurasi posisi duduk penumpang. Sehingga mobil ini juga dapat menjadi sebuah ‘ruang keluarga yang berjalan’.

Mobil konsep modern ini menjadi bagian dari 135 Development Strategy dari GAC Commercial Vehicle, dan akan mendukung transformasi industri. Berangkat dari kendaraan serbaguna, menjadi kendaraan pintar yang premium. GAC sedang berakselerasi untuk menembus pasar Australia, Arab Saudi, dan Chile. Model ini juga semakin memperkuat brand Cina untuk bersaing secara kompetitif di pasar global.

Sudah Siapkah Indonesia Menyambut AION UT?

Sebelum bertolak menuju markas GAC di Guangzhou, Cina, kami punya pertanyaan di dalam benak. Kira-kira model apa yang segera dibawa untuk pasar Tanah Air. Nampaknya ada satu model yang berpotensi bakal dipasarkan di Indonesia, yakni AION UT. Sebenarnya mobil listrik (EV) ini telah diperkenalkan pada bulan November 2024, dan mulai diproduksi sejak bulan Februari 2025 silam.

EV berdimensi ringkas ini tergolong memiliki banderol yang cukup terjangkau. Rentang harganya mulai dari sedikit di bawah 70 ribu Yuan hingga sedikit di atas 100 ribu Yuan. GAC sendiri menawarkan AION UT dalam beberapa pilihan trim level dan jarak tempuh, yaitu varian 330 km dan varian 420 km.

19 Unit Lampu LED 

AION UT memiliki dimensi panjang 4.270 mm, lebar 1.850 mm, tinggi 1.575 mm, dan wheelbase 2.750 mm. Pada varian entry level hingga menengah, menggunakan velg berukuran 16 inci. Sedangkan velg 17 inci dijejalkan pada varian atas. Terdapat panoramic roof di semua varian AION UT. Lampu depan yang berbentuk huruf D, dilengkapi dengan fitur daytime running lights yang terdiri dari 19 unit lampu LED. Untuk lampu belakangnya, terlihat seperti huruf C.

AION UT didukung oleh motor listrik 100 kW di bagian depan, yang dikombinasikan dengan battery pack berkapasitas 34.9 kWh atau 44.3 kWh, tergantung varian yang dipilih. Pengisian daya dari 30 persen hingga 80 persen, diklaim memakan waktu sekitar 24 menit. Untuk top speed, AION UT mampu mencapai 150 km/jam.

Tersedia Pilihan Warna Atraktif

Kokpit AION UT diramaikan oleh layar tengah berukuran 14,6 inci dan panel instrumen LCD 8,8 inci. Voice assistant berbasis AI juga disematkan. Untuk varian teratas memiliki fungsi ADAS level 2 dan ambient lighting. Untuk fitur standar lainnya berupa Wi-Fi, OTA update, pilihan dari dua hingga enam speaker, dan remote control untuk ponsel pengguna.

Guna menarik minat konsumen berjiwa muda, GAC memberikan sederet pilihan warna yang atraktif. Mulai dari merah, hijau, ungu, beige, putih, dan silver. GAC memang berencana untuk tidak hanya memasarkan AION UT di pasar domestik saja, namun untuk pasar internasional juga. Salah satu negara yang amat berpotensi, tentu saja Indonesia. Sudah siap?

Pabrik GAC di Guangzhou Mampu Bikin Satu Mobil Per 55 Detik

GAC Group yang bermarkas di kota Guangzhou, Cina, memiliki dua kekuatan besar guna mendukung inovasi dan teknologi masa depan yang terus dikejarnya. Dua fasilitas utama tersebut merupakan pabrik perakitan kendaraan serta pusat riset dan desain.

Dengan melihat langsung dua fasilitas tersebut, maka kami memahami lebih dalam peran GAC dalam mempercepat transformasi kendaraan berbasis energi baru, termasuk rencana strategisnya untuk pasar Tanah Air.

AION, sebagai sub-brand dari GAC International, memiliki komitmen untuk menciptakan kendaraan listrik yang efisien dalam penggunaan energi, sekaligus unggul dalam performa dan teknologi. Di fasilitas produksi yang sangat modern, termasuk proses manufaktur kendaraan yang sepenuhnya didukung sistem otomasi tingkat tinggi.

Sarat Dengan Teknologi Terdepan

Teknologi robotik, Internet of Things, dan pemanfaatan big data, digunakan untuk memastikan setiap kendaraan diproduksi dengan presisi dan kecepatan tinggi. Rata-rata, satu unit kendaraan dapat dirakit hanya dalam waktu 55 detik.

Pabrik yang berdiri di atas lahan lebih dari 470 ribu meter persegi ini, berfokus pada efisiensi produksi, sekaligus mengedepankan keberlanjutan. Energi di fasilitas ini didukung oleh smart micro-grid dan panel surya fotovoltaik, yang dirancang untuk mengurangi jejak karbon secara signifikan, sejalan dengan komitmen GAC terhadap lingkungan.

Platform Digital Menunjang Keselamatan

Kurang lengkap rasanya jika tidak mengunjungi GAC R&D Center. Sebab tempat ini memberikan gambaran yang lebih luas mengenai arah inovasi perusahaan. Di sinilah lahir berbagai inovasi umtti misalnya sistem bantuan pengemudi canggih ADiGO (AION Digital Intellegent Gateway and Operation), desain eksterior dan interior kendaraan terbaru, serta platform digital yang digunakan di seluruh lini GAC maupun AION.

Pusat ini menjadi jantung dari strategi inovasi GAC, dengan pendekatan berbasis riset global dan pengujian lintas iklim. GAC AION juga menegaskan bahwa Indonesia merupakan pasar penting dalam rencana ekspansi globalnya. Indonesia memiliki potensi besar sebagai pusat pertumbuhan kendaraan listrik (EV) di Asia Tenggara. Oleh karena itu, GAC AION berkomitmen untuk menghadirkan model-model yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar Indonesia. Baik terkait dengan aspek desain, daya jelajah, maupun teknologi yang terintegrasi dengan gaya hidup lokal.

“Kami ingin menegaskan kembali komitmen GAC dalam mengembangkan produk yang benar-benar relevan dengan kebutuhan pasar Indonesia. Kami percaya kendaraan energi baru akan segera menjadi pilihan utama konsumen,” ujar Andry Ciu, CEO AION Indonesia.

Suka Sedan EV? AION ES Bisa Jadi Pilihan

Momen pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024 dimanfaatkan oleh AION Indonesia, untuk meluncurkan AION ES. Sedan listrik ini menggabungkan teknologi canggih dan kenyamanan bagi penggunanya. AION ES dihadirkan untuk mengakomodir keinginan sejumlah konsumen Indonesia, akan mobil sedan ramah lingkungan untuk mobilitas masa kini.

Sosok mobil sedan dikenal sebagai simbol prestis, namun konsumen sering risau akan keterbatasan ruang untuk penumpang dan barang bawaan. Sehingga tidak dapat menampung seluruh anggota keluarga dengan nyaman. AION ES dirancang khusus untuk para profesional muda dengan gaya hidup aktif dan dinamis, namun tetap bebas emisi.

AION ES menggunakan platform AION High-end Electric Vehicle Platform (AEP) 3.0, sehingga mencerminkan karakter yang istimewa (e:xceptional character), ruang interior yang luas (e:xceptional space), fitur keamanan terbaik (e:xceptional safety), serta jangkauan yang mengesankan (e:xceptional range).

Performanya dihadirkan oleh motor listrik 100 kW (setara dengan 135 hp) dan torsi 225 Nm, untuk memberikan akselerasi responsif. Ditambah lagi dengan baterai yang mampu menempuh hingga 442 km. AION ES memiliki dimensi panjang 4.810 mm, jarak sumbu roda 2.750 mm, ruang kepala depan 980 mm, ruang kaki belakang 968 mm, dan kapasitas bagasi sebesar 450 liter.

Interiornya menggunakan jok kulit mewah, dan dilengkapi dengan fitur-fitur canggih. Mulai dari sistem audio, telepon, cruise control, dan pengalihan informasi melalui setir, serta Tire Pressure Monitoring System (TPMS).

AION ES menawarkan lifetime warranty untuk komponen baterai dan motor listrik, bagi 1.000 pelanggan pertama, serta free wall charger, 7kW (exclusive wall charger). Harga yang ditawarkan ke pasar Indonesia ialah Rp 386 juta.

Jajal Mobil Listrik GAC AION, Memang Bikin Penasaran

Kita lanjut lagi dengan kisah perjalanan Motomobinews Goes to Guangzhou. Banyak hal menarik dan menakjubkan yang kami lihat saat mengunjungi fasilitas manufaktur milik GAC AION di Guangzhou. Salah satunya adalah hypercar electric Aion Hyper SSR. Mobil listrik fenomenal GAC ini justru debut perdana di pusat litbang desain GAC Advance Design di Milan, Italia.

Saat kami dibawa menuju ke area litbang yakni GAC R&D Centre, akhirnya kami bisa melihat langsung Hyper SSR dari dekat. Ya, luar dalam, bahkan unit display yang terurai.

GAC AION memiliki beberapa lokasi litbang (R&D). Satu berada di Los Angeles, Amerika Serikat, satu di Milan, Italia dan tiga lokasi di Tiongkok (Guangzhou, Shanghai, dan Xiamen).

Hyper SSR dikatakan mampu melesat pada kecepatan 0-100 km/jam dalam 1,9 Detik! Ya, kami tidak bercanda. Cuma selisih tak sampai sekedip mata dari Rimac Nevera yang catatan waktunya 1,8 detik.

Di balik bodi serat karbonnya yang mirip Acura NSX, Hyper SSR dibekali tiga motor elektrik penggerak.

Total output tenaganya memang ‘hanya’ 1.208 hp, tak sebrutal hypercar electric made in Kroasia yakni Rimac Nevera yang output tenaganya 1.877 hp.

Kecepatan maksimum Hyper SSR dibatasi hanya 250 km/jam. Tak seberingas Rimac Nevera yang mampu tembus 412 km/jam.

Pintunya dirancang cukup unik, terbuka model dihedral alias melipat ke atas ala Acura NSX. Saat pintu terangkat, barulah bisa terlihat interiornya yang tak jauh beda dari hypercar modern.

Dengan kemampuan beda tipis dari Rimac Nevera, konsumen di RRC dijamin akan kesengsem dengan GAC AION Hyper SSR yang dibanderol tak sampai setengah juta dolar. Ya, saat ini Hyper SSR hanya untuk pasar domestik China.

GAC AION Y Plus

Satu lagi mobil yang cukup menarik adalah GAC AION Y Plus. Sedianya GAC AION akan memperkenalkan kepada masyarakat Indonesia sebelum perhelatan pameran otomotif GIIAS 2024.

Penampilan perdananya di Thailand pada event Bangkok International Motor Show (BIMS) Maret 2024 lalu merupakan debut perdananya di kawasan Asia Tenggara. Tak perlu heran mengapa mobil ini muncul duluan di Negeri Gajah Putih. Pasalnya, GAC AION Y Plus akan diproduksi di pabrik GAC AION Thailand yang bakal segera mulai beroperasi.

Crossover berkapasitas 5 penumpang yang akan tampil di Indonesia kemungkinan besar bakal identik dengan yang muncul di Thailand. Tentunya karena unit kendaraan tersebut masih didatangkan dalam kondisi utuh alias CBU (Completely Build Up).

Bodi mobil ini terbilang cukup compact. Dengan dimensi panjang 4.535 mm, lebar 1.870 mm, dan tinggi 1.650 mm. Jarak antar sumbu roda (wheelbase) yang di angka 2.750 mm mengindikasikan bahwa kabin crossover bertenaga listrik baterai ini cukup lapang. Ukurannya sekelas dengan BYD Atto 3, Chery Omoda E5 dan Hyundai Ioniq 5.

Dari tampilan eksteriornya yang cukup unik, terlihat lampu depan LED yang nampak bagai kepak sayap burung. Siluet bodi pun tak terlalu banyak pernik, lebih terkesan minimalis. Desain pelek model palang 5 pada Aion Y Plus pun membuat tampilan jadi kian trendy.

Bukan EV ‘ecek-ecek’

Saat masuk ke dalam kabin, interiornya sangat minimalis dan tak terlalu ruwet dipandang mata. Layar head unit pada dashboardnya punya ukuran cukup besar. Demikian pula dengan panel instrument digital yang terpampang di balik setirnya, lebih mirip ponsel pintar berukuran besar.

Kabin terasa lapang baik di baris bangku depan maupun belakang. Bahkan ruang kaki penumpang belakang pun tak mentok dan kesempitan. Jok mobil ini pun terbilang wah, bahkan terdapat panoramic roof. Para perancang di pusat R&D GAC AION punya taste gaya Eropa nampaknya. Padu padan warna pastel nan kalem pada interior bikin betah. Seluruh fitur dalam kabin pun tata letaknya sangat ergonomis dan praktism Tipikal mobil ideal untuk kaum perkotaan.

Saat kami dipersilahkan untuk mencobanya di Guangzhou, ini bukan mobil listrik kelas ‘ecek-ecek’. GAC AION punya track uji coba yang digunakan untuk sesi test drive setiap unit kendaraan yang diproduksi.

Tak hanya kabinnya saja yang lega dan nyaman. Mobil listrik ini juga punya setting suspensi yang membuatnya sangat nyaman dikendarai. Baik menikung maupun melaju lurus pada kecepatan tinggi, mobil ini tetap stabil dan tidak menunjukkan gejala body roll alias limbung. Menurut kami, ini mobil yang cocok digunakan sebagai kendaraan harian dalam kota terutama untuk keluarga.

Spesifikasi Indonesia mirip dengan Thailand

AION Y Plus di Thailand ditawarkan dalam dua varian, 490 Elite dan 550 Ultra. Yang bakal dipasarkan di Indonesia nantinya kemungkinan besar punya spek yang identik dengan versi Negeri Gajah Putih.

Sebagai penggerak, AION Y Plus dilengkapi motor elektrik jenis permanent magnet synchronous motor. Output tenaganya 150 kW (sekira 201 hp) dengan torsi maksimum 225 Nm. Saat dipacu masih bisa menyentuh angka 150 km/jam. Cukup kencang untuk mobil listrik harian dalam kota.

Pasokan energi listriknya bersumber dari baterai lithium iron phosphate (LFP) berkapasitas daya 63,2 kWh. Jarak jelajah maksimumnya mampu mencapai 490 km (standar siklus NEDC). Untuk versi dengan baterai berdaya 68,2 kWh, jarak jelajahnya dikatakan bisa mencapai 550 km (standar siklus NEDC).

Di Indonesia pun saat ini GAC AION Y Plus tengah melakukan sesi uji jalan dengan jarak tempuh cukup jauh. Jadi bisa dilihat nantinya seperti apa kemampuan mobil ini. Apakah mampu untuk beradaptasi dengan kondisi jalan maupun lalu lintas di Indonesia.

GAC AION Y Plus

Indomobil Siap Bikin EV GAC Aion Versi Lokal

Indomobil Group kembali mengutarakan komitmennya untuk mendukung pengembangan kendaraan listrik (EV) di Indonesia. Hal tersebut dibuktikan dari kerjasama bersama GAC Aion, salah satu produsen mobil listrik asal Cina. Langkah ini sebagai upaya bersama membentuk ekosistem kendaraan listrik yang menyeluruh, dari hulu hingga hilir.

Indomobil dan Aion telah menandatangani akta kerjasama pada April 2024 silam. Melalui kerja sama ini, memungkinkan perakitan, penjualan, serta pengembangan produk GAC Aion di Indonesia. Sekaligus mengembangkan industrialisasi kendaraan GAC Aion yang akan dijual secara resmi di Tanah Air.

“Pada akhir tahun ini, kami akan mulai produksi secara Completely Knocked Down (CKD) di salah satu fasilitas pabrik kami. Secara bertahap, kami akan membangun ekosistem lengkap, termasuk mendirikan fasilitas komponen mobil listrik,” kata Andry Ciu, CEO PT Indomobil Energi Baru.

Pabrik GAC Aion di Indonesia tidak hanya akan memenuhi permintaan dalam negeri tetapi juga menjadi basis ekspor ke mancanegara. Untuk tahap awal, model mobil listrik GAC Aion Y Plus yang akan diperkenalkam pada Juni mendatang. Tak ketinggalan, segera dilaksanakannya uji jalan Aion Y Plus, untuk menjelajahi sejumlah titik destinasi di Indonesia.

GAC Aion dikenal sebagai salah satu produsen mobil listrik yang mengembangkan dan memproduksi teknologi inti, seperti baterai, motor listrik, dan pengatur listrik secara mandiri. Fasilitas perakitan GAC Aion di Indonesia akan berada di bawah naungan PT Nasional Assemblers yang berada di Cikampek. Indonesia akan menjadi negara kedua di Asia Tenggara, yang pertama ialah Thailand.

“Dengan komitmen kuat dari Indomobil Group dan GAC Aion, masa depan kendaraan listrik di Indonesia tampak cerah. Kami yakin kolaborasi strategis ini akan mendisrupsi industri otomotif nasional melalui rangkaian inovasi teknologi yang dimiliki oleh GAC Aion,” pungkas Andry Ciu.

GAC Aion Hyper SSR Bakal Menginvasi Pasar Hypercar Eropa?

Perkembangan desain dan teknologi supercar dan hypercar dari brand otomotif asal Negeri Tirai Bambu semakin pesat. Sudah bukan lagi eranya mesin berbusi, tapi kini eranya motor elektrik. Salah satunya adalah Aion Hyper SSR yang baru saja diperkenalkan di GAC Advance Design yang berlokasi di Milan, Italia. Brand supercar Eropa khususnya Italia nampaknya harus lebih waspada.

0-100 km/jam Hanya 1,9 Detik!

Ya, kami tidak bercanda. Hypercar garapan brand Aion, anak perusahaan grup industri GAC ini benar-benar mencengangkan.

Di balik bodi serat karbonnya yang mirip Acura NSX, Hyper SSR dibekali tiga motor elektrik penggerak. Total output tenaganya memang ‘hanya’ 1.208 hp. Memang masih kalah dari hypercar Rimac Nevera made in Kroasia yang bertenaga 1.877 hp.

Kecepatan maksimum Hyper SSR pun dibatasi hanya 250 km/jam. Masih tertinggal jauh dari Rimac Nevera yang top speednya mampu tembus 412 km/jam.

Nah, soal akselerasi sprint 0-100 km/jam lain lagi ceritanya. Pihak GAC mengatakan jika Hyper SSR hanya butuh waktu 1,9 detik. Jika benar adanya, hanya selisih sekedip mata dari Rimac Nevera yang catatan waktunya 1,8 detik. Satu.. du.. whooshh… 100 km/jam…!

Lantas, apalagi yang memikat dari hypercar EV ini selain performanya yang bagai rudal hipersonik ini?

Tak Sampai Setengah Juta Dollar!

Pintunya dirancang cukup unik, terbuka model dihedral alias melipat ke atas ala Acura NSX. Saat pintu terangkat, barulah bisa terlihat interiornya yang tak jauh beda dari hypercar modern.

GAC menyatakan jika material pada interior Hyper SSR terbuat dari bahan baku ramah lingkungan dan terbarukan. Jadi dapat dipastikan Anda tak akan menemukan balutan kulit hewani pada interiornya. Hal tersebut selaras dengan visi bebas emisi yang diusung oleh GAC.

Setir model hexagonnya mirip mobil balap hypercar Le Mans dan F1. Anda tak akan menemukan panel instrument di balik setir. Saat mobil dalam posisi ON, akan muncul tampilan virtual berisi indikator dan instrument berkendara. Sorotan proyeksi berukuran 8,8-inci ala VR tersebut justru tak mengganggu pandangan dan konsentrasi. Terlebih saat sedang melesat di kecepatan tinggi. Sedangkan pada konsol tengah terpampang layar touchscreen 14,6-inci sebagai penampil kendali fitur berkendara.

Banyak yang bertanya apakah GAC Aion akan segera memasarkan Hyper SSR di Eropa. Tapi hingga saat ini pihak pabrikan belum memiliki rencana untuk memproduksi untuk pasar di luar RRC.

Namun demikian, pihak pabrikan memberi gambaran jika Hyper SSR versi Ultimate Track harganya di kisaran $233 ribu atau sekitar Rp 3,7 miliaran. Sedangkan untuk varian ‘standar’ harganya cuma $178 ribu atau sekira Rp 2,8 miliaran. Terpaut sangat jauh dari Rimac Nevera yang label harga termurahnya tembus $2 juta!

Dengan kemampuan beda tipis dari Rimac Nevera, harga GAC Aion Hyper SSR sangat miring. Brand hypercar Eropa seperti Ferrari, Lamborghini, Porsche, Bugatti dan juga Rimac harus waspada. Bukan mustahil jika kelak Hyper SSR mendadak menginvasi daratan Eropa.

Indonesia Jadi Basis Perakitan Kedua GAC Aion di ASEAN

Belum lama meresmikan kerjasama strategis, kini GAC Aion sedang mempercepat strategi globalisasi. Setelah di Thailand, kini Indonesia dipilih menjadi negara kedua untuk perakitan mobil listrik GAC Aion. Brand ini hadir dengan melambangkan kecerdasan buatan (AI) yang selalu menyala (ON). Sejak awal, hal ini jelas didasarkan pada AI untuk menghadirkan ‘pertemanan yang lebih cerdas’ kepada penggunanya.

Sebuah inovasi teknologi kendaraan dengan energi baru, merupakan hal utama yang dikembangkan GAC Aion untuk Indonesia. Teknologi yang dihadirkan berupa mobil listrik (Electric Vehicle) dan menjadi kendaraan terhubung yang cerdas (Intelligent Connected Vehicle). Teknologi canggih dan kualitas milik GAC Aion tentu akan diminati oleh banyak konsumen di Indonesia.

GAC Aion berhasil membuka dan memimpin pola baru sebagai mobil berkualitas tinggi dengan energi baru di pasar luar negeri, khususnya Asia Tenggara. Hal ini yang menjadikan brand khusus kendaraan listrik milik GAC Group, menjadi tulang punggung untuk pasar mobil buatan Cina di luar negeri.

Perusahaan ini sukses meraih gelar ketiga sebagai merek mobil listrik terbaik di dunia. GAC Aion telah mencapai prestasi yang luar biasa. Berdasarkan data statistik, skala ekspor kendaraan ini terus meningkat dari tahun ke tahun.

Pangsa pasar GAC Aion yang terus berkembang, membuktikan bahwa brand mobil Cina mampu melakukan penetrasi ke pasar global. Bahkan mematahkan pandangan negatif akan brand image otomotif Cina yang melekat pada masa lampau. Penjualan produk GAC Aion tercatat sebanyak satu juta unit hanya dalam waktu empat tahun delapan bulan, hingga akhir Desember 2023.

Di pasar Asia Tenggara, GAC Aion telah mencapai kemajuan yang signifikan di Thailand, Malaysia, Singapura, Kamboja, Vietnam, serta Filipina. Sedangkan, GAC Aion juga telah berinvestasi dan membangun basis manufaktur luar negeri pertamanya di Thailand. Dengan posisi pabrik perakitan di Indonesia dan Thailand yang strategis, GAC Aion akan berbagi hasil modernisasi pembangunan di Cina.

GAC AION Segera Meluncur di Indonesia, Merek Apa Lagi Ini?

Maraknya brand baru asal Tiongkok di dunia otomotif Indonesia menjadi semakin seru dan memanas. Kali ini hadir brand baru bernama GAC Aion.

Brand ini diwadahi oleh GAC (Guangzhou Automobile Group Co., Ltd) Aion New Energy Automobile Co., Ltd., mengumumkan kerja sama strategisnya dengan Indomobil Group pada Selasa, (2/4) di Jakarta.

PT Indomobil Energi Baru dan GAC Aion New Energy Automobile Co.,Ltd resmi menandatangani perjanjian kerjasama untuk menjadi distributor penjualan merek tersebut di Indonesia.

“Sejalan dengan komitmen Indomobil Group serta peran aktif korporasi dalam pengurangan emisi karbon, kami dengan bangga menghadirkan GAC Aion sebagai salah satu dari top 3 manufaktur kendaraan listrik di dunia,” tegas Jusak Kertowidjojo, Presiden Direktur Indomobil Group

GAC Group diklaim merupakan perusahaan besar dan grup otomotif dengan rantai industri terlengkap di China. Kelompok usaha ini memiliki empat merek mobil penumpang seperti GAC Toyota, GAC Honda, GAC Motor dan GAC Aion.

Apa Itu?

“Sebagai anak perusahaan GAC Group yang didirikan pada tahun 2017. Bertujuan untuk menjadi merek kendaraan listrik cerdas kelas dunia di sepanjang jalur pengembangan EV (baterai EV) + ICV (konektivitas antar kendaraan),” ucap Mr. Gu Hui Nan, selaku Managing Director GAC Aion New Energy Automobile Co., Ltd.

Perusahaan ini juga merupakan salah satu produsen mobil yang mengembangkan dan memproduksi teknologi inti EV secara mandiri. Mulai dari baterai, motor listrik dan kontrol listrik.

Selain itu mereka mempercepat implementasi strategi globalisasi pada tahun 2023. Dan kini telah memasuki pasar ASEAN seperti Thailand, Malaysia, Singapura, Kamboja, Vietnam dan Filipina.

Perusahaan ini juga telah berinvestasi dan membangun basis manufaktur luar negeri pertamanya di Thailand.

Untuk awal, AION Y Plus dan Hyper HT siap meluncur di perhelatan GIIAS 2024. Dan ini yang akan diproduksi secara CKD untuk pasar Indonesia.

Kemudian bagaimana dengan harga jualnya? Kabarnya siap bersaing dengan produk Tirai Bambu lainnya yang kini diminati masyarakat.  Semoga begitu.

 

SUV EV GAC Aion Hyper HT, Siap Libas Tesla Di Pasar Cina

Tak cukup hanya dengan supercar Hyper SSR serta GT berpintu gullwing Hyper GT yang menghebohkan jagad mobil listrik di dalam negeri RRC dan global. Pabrikan mobil listrik asal RRC, GAC Aion kini meluncurkan SUV EV terbaru mereka yakni Hyper HT.

Kejutan seperti apa yang disuguhkan GAC Aion dengan calon rival Tesla ini?

Interior Hightech Dan Mewah

Dari tampilan eksteriornya, SUV bertenaga listrik calon rival Tesla Model Y ini terlihat mirip Tesla Model X. Dimensi ukuran Hyper HT dengan panjang 4.935 mm, lebar 1.920 mm dan tinggi 1.700 mm pun seukuran Tesla Model X. Jarak antar sumbu roda 2.935 mm mengindikasikan kabin yang cukup lapang.

Kemasan interior versi standar Hyper HT terlihat hightech dan cukup mewah. Panel instrument di balik setir oval palang tiga menggunakan layar LCD tipis. Di tengah dashboard terpampang touchscreen 14.6-inci model floating dengan software OS ADiGO 5.0 dari GAC.

Penumpang tak hanya dimanjakan dengan sepasang charger nirkabel 50W. Sistem audio pun menggunakan 22 buah speaker Dolby Atmos. Fitur standar yang bukan recehan.

Ingin tampil lebih mewah, tersedia paket opsional ‘Luxury’. Tak hanya interior berlapis kulit Nappa yang mewah dan lembut.

Pada jok depan dilengkapi 10-titik pemijat. Sedangkan jok belakang dilengkapi fitur penghangat. Hmm… kemewahan ala lounge VIP.

Sayangnya, pihak pabrikan tak mengungkap secara gamblang perihal teknologi maupun fitur keselamatan berkendara yang diusung mobil ini.

Enam Varian Berbeda

GAC Aion Hyper HT nampaknya ingin mengakomodir berbagai kalangan konsumen. Untuk varian standar ada 2 jenis yakni RWD Technology Version dan RWD Battery Swap Version.

RWD Technology Version dibekali baterai Lithium Iron Phosphate (LFP) berdaya 72.7 kWh. Motor elektrik penggeraknya bertenaga 241 hp dengan torsi 355 Nm. Daya jelajah maksimum mampu mencapai 600 km.

RWD Battery Swap Version motor elektrik penggeraknya sama, hanya saja daya baterai LFP yang digunakan lebih kecil yakni 70 kWh. Kemampuan jelajahnya pun beda tipis, hanya 550 km. Namun versi ini baterainya dapat ditukar, bukan baterai permanen.

Naik kelas di atasnya ada RWD High-Voltage Version, High Voltage NDA Version dan RWD Gull-Wing Doors High-Voltage NDA Version. Ketiganya dibekali motor elektrik penggerak bertenaga 340 hp dengan torsi maksimum 430 Nm. Jenis baterai yang digunakan adalah Nickel-Manganese Cobalt (NMC) berdaya 80-kWh dengan daya jelajah maksimum hingga 670 km. Baterai jenis NMC ini model permanen. Pengisian ulang daya pun disarankan menggunakan fast charger.

Varian teratas yakni RWD Gull-Wing Doors High-Voltage Max Version. Motor elektrik penggeraknya bertenaga 340 hp dengan torsi 430 Nm. Namun dengan baterai NMC berdaya 93-kWh, jarak jelajahnya mampu mencapai 770 km. Dan tentu saja sesuai namanya, pintu model gullwing yang jadi daya jual utama.

Harga Bervariasi Sesuai Kemampuan Konsumen

Perihal harga jual, para konsumen di China dapat menyesuaikan pilihan sesuai kebutuhan dan kemampuan finansial. Varian termurah yakni RWD Technology Version harganya 213.900 Yuan. Kurang lebih Rp 413,6 jutaan.

Varian teratas yakni RWD Gull-Wing Doors High-Voltage Max Version di banderol seharga 329.900 Yuan. Kurang lebih sekira Rp 722,8 jutaan.

Untuk tambahan paket opsional Luxury, konsumen cukup menambah sebesar 12.000 Yuan atau sekira Rp 26 jutaan. Harga yang cukup sepadan.

Di pasar domestik RRC sendiri rival GAC Aion Hyper HT cukup banyak. Mulai dari IM LS6, Xpeng G6, hingga Tesla Model Y. Belum lagi produk sejenis dari brand papan atas lainnya yang tentunya bukan rival mudah bagi GAC Aion Hyper HT.