Kita lanjut lagi dengan kisah perjalanan Motomobinews Goes to Guangzhou. Banyak hal menarik dan menakjubkan yang kami lihat saat mengunjungi fasilitas manufaktur milik GAC AION di Guangzhou. Salah satunya adalah hypercar electric Aion Hyper SSR. Mobil listrik fenomenal GAC ini justru debut perdana di pusat litbang desain GAC Advance Design di Milan, Italia.
Saat kami dibawa menuju ke area litbang yakni GAC R&D Centre, akhirnya kami bisa melihat langsung Hyper SSR dari dekat. Ya, luar dalam, bahkan unit display yang terurai.
GAC AION memiliki beberapa lokasi litbang (R&D). Satu berada di Los Angeles, Amerika Serikat, satu di Milan, Italia dan tiga lokasi di Tiongkok (Guangzhou, Shanghai, dan Xiamen).
Hyper SSR dikatakan mampu melesat pada kecepatan 0-100 km/jam dalam 1,9 Detik! Ya, kami tidak bercanda. Cuma selisih tak sampai sekedip mata dari Rimac Nevera yang catatan waktunya 1,8 detik.
Di balik bodi serat karbonnya yang mirip Acura NSX, Hyper SSR dibekali tiga motor elektrik penggerak.
Total output tenaganya memang ‘hanya’ 1.208 hp, tak sebrutal hypercar electric made in Kroasia yakni Rimac Nevera yang output tenaganya 1.877 hp.
Kecepatan maksimum Hyper SSR dibatasi hanya 250 km/jam. Tak seberingas Rimac Nevera yang mampu tembus 412 km/jam.
Pintunya dirancang cukup unik, terbuka model dihedral alias melipat ke atas ala Acura NSX. Saat pintu terangkat, barulah bisa terlihat interiornya yang tak jauh beda dari hypercar modern.
Dengan kemampuan beda tipis dari Rimac Nevera, konsumen di RRC dijamin akan kesengsem dengan GAC AION Hyper SSR yang dibanderol tak sampai setengah juta dolar. Ya, saat ini Hyper SSR hanya untuk pasar domestik China.
GAC AION Y Plus
Satu lagi mobil yang cukup menarik adalah GAC AION Y Plus. Sedianya GAC AION akan memperkenalkan kepada masyarakat Indonesia sebelum perhelatan pameran otomotif GIIAS 2024.
Penampilan perdananya di Thailand pada event Bangkok International Motor Show (BIMS) Maret 2024 lalu merupakan debut perdananya di kawasan Asia Tenggara. Tak perlu heran mengapa mobil ini muncul duluan di Negeri Gajah Putih. Pasalnya, GAC AION Y Plus akan diproduksi di pabrik GAC AION Thailand yang bakal segera mulai beroperasi.
Crossover berkapasitas 5 penumpang yang akan tampil di Indonesia kemungkinan besar bakal identik dengan yang muncul di Thailand. Tentunya karena unit kendaraan tersebut masih didatangkan dalam kondisi utuh alias CBU (Completely Build Up).
Bodi mobil ini terbilang cukup compact. Dengan dimensi panjang 4.535 mm, lebar 1.870 mm, dan tinggi 1.650 mm. Jarak antar sumbu roda (wheelbase) yang di angka 2.750 mm mengindikasikan bahwa kabin crossover bertenaga listrik baterai ini cukup lapang. Ukurannya sekelas dengan BYD Atto 3, Chery Omoda E5 dan Hyundai Ioniq 5.
Dari tampilan eksteriornya yang cukup unik, terlihat lampu depan LED yang nampak bagai kepak sayap burung. Siluet bodi pun tak terlalu banyak pernik, lebih terkesan minimalis. Desain pelek model palang 5 pada Aion Y Plus pun membuat tampilan jadi kian trendy.
Bukan EV ‘ecek-ecek’
Saat masuk ke dalam kabin, interiornya sangat minimalis dan tak terlalu ruwet dipandang mata. Layar head unit pada dashboardnya punya ukuran cukup besar. Demikian pula dengan panel instrument digital yang terpampang di balik setirnya, lebih mirip ponsel pintar berukuran besar.
Kabin terasa lapang baik di baris bangku depan maupun belakang. Bahkan ruang kaki penumpang belakang pun tak mentok dan kesempitan. Jok mobil ini pun terbilang wah, bahkan terdapat panoramic roof. Para perancang di pusat R&D GAC AION punya taste gaya Eropa nampaknya. Padu padan warna pastel nan kalem pada interior bikin betah. Seluruh fitur dalam kabin pun tata letaknya sangat ergonomis dan praktism Tipikal mobil ideal untuk kaum perkotaan.
Saat kami dipersilahkan untuk mencobanya di Guangzhou, ini bukan mobil listrik kelas ‘ecek-ecek’. GAC AION punya track uji coba yang digunakan untuk sesi test drive setiap unit kendaraan yang diproduksi.
Tak hanya kabinnya saja yang lega dan nyaman. Mobil listrik ini juga punya setting suspensi yang membuatnya sangat nyaman dikendarai. Baik menikung maupun melaju lurus pada kecepatan tinggi, mobil ini tetap stabil dan tidak menunjukkan gejala body roll alias limbung. Menurut kami, ini mobil yang cocok digunakan sebagai kendaraan harian dalam kota terutama untuk keluarga.
Spesifikasi Indonesia mirip dengan Thailand
AION Y Plus di Thailand ditawarkan dalam dua varian, 490 Elite dan 550 Ultra. Yang bakal dipasarkan di Indonesia nantinya kemungkinan besar punya spek yang identik dengan versi Negeri Gajah Putih.
Sebagai penggerak, AION Y Plus dilengkapi motor elektrik jenis permanent magnet synchronous motor. Output tenaganya 150 kW (sekira 201 hp) dengan torsi maksimum 225 Nm. Saat dipacu masih bisa menyentuh angka 150 km/jam. Cukup kencang untuk mobil listrik harian dalam kota.
Pasokan energi listriknya bersumber dari baterai lithium iron phosphate (LFP) berkapasitas daya 63,2 kWh. Jarak jelajah maksimumnya mampu mencapai 490 km (standar siklus NEDC). Untuk versi dengan baterai berdaya 68,2 kWh, jarak jelajahnya dikatakan bisa mencapai 550 km (standar siklus NEDC).
Di Indonesia pun saat ini GAC AION Y Plus tengah melakukan sesi uji jalan dengan jarak tempuh cukup jauh. Jadi bisa dilihat nantinya seperti apa kemampuan mobil ini. Apakah mampu untuk beradaptasi dengan kondisi jalan maupun lalu lintas di Indonesia.