Review Honda City Hatchback, Melebihi Ekspektasi

Bukan mobil yang benar-benar baru, tapi kami sulit untuk tidak mengemudikan Honda City Hatchback RS dalam aktivitas #MotomobiMauKemana. Mobil ini sudah mengaspal di Indonesia sejak tahun 2021 silam.

Ya, Honda City Hatchback RS ini ‘ceritanya’ menggantikan untuk Honda Jazz RS yang disukai oleh banyak konsumen Tanah Air selama ini. Desain hatchback ini tidak kalah keren, terlihat lebih lebar dan panjang, namun tetap ringkas. Kami sangat suka sekali desain fascia depan mobil ini, terlihat agresif dan dinamis.

Posisi mengemudi yang asyik

Masuk ke kabinnya, desain kursi depan berdesain sporty dan dibalut bahan fabric. Posisi duduk pun tergolong ergonomis. Hanya saja belum terdapat fitur electric seat, wajar saja karena nanti malah bisa membuat harga mobilnya jadi mahal… Setir juga sudah dilengkapi pengaturan tilt dan telescopic, sehingga posisi mengemudi jadi lebih asyik.

Untuk bagian belakang, ruang kaki penumpang juga cukup lapang dan posisi duduk pun oke. Tak lupa jok belakang sudah dilengkapi dengan ISOFIX, jadi sangat mengakomodir penggunaan car seat untuk balita pada mobil ini. Bagasi cukup lega untuk membawa barang, apalagi jika hanya digunakan untuk aktivitas sehari-hari. Kursi penumpang belakang dapat dilipat hingga rata lantai, untuk menghasilkan kapasitas lebih luas.

Terkait fitur infotaiment, Honda City Hatchback RS sudah dilengkapi dengan Apple Carplay dan Android Auto dengan menggunakan kabel data. Audio yang dihasilkan juga cukup bagus untuk menemani perjalanan.

Walaupun odometer mobil ini sudah lebih dari 40 ribu km, suspensinya masih kencang dan tidak berisik. Guncangan dan perbedaan level jalan dapat diredam dengan baik. Bermanuver melewati tikungan juga dapat dilakukan secara gesit. Peredaman suara dari luar juga sama sekali tidak mengecewakan, apalagi untuk kendaraan di kelasnya.

Tanpa Honda Sensing? Oke juga

Unit yang kami gunakan ialah varian tipe RS CVT tanpa fitur Honda Sensing. Kami suka! Sebab, kami jadi bisa sedikit nakal… Meski begitu, varian ini sudah dilengkapi fitur standar keselamatan yang mumpuni. Mulai dari Multi Angle Rear View Camera, rem dengan sistem ABS+EBD+BA, dan tak ketinggalan enam buah airbag.

Dengan total perjalanan kami sekitar 250 km selama empat hari, kami mendapatkan konsumsi rata-rata 14,8 km per liter. Padahal gaya berkendara kami tidak selalu eco-driving. Bagaimana tidak, mesin bensin empat silinder L15ZF 1.5 liter DOHC i-VTEC yang digunakannya, mampu menelurkan tenaga 119 hp dan torsi 145 Nm. Sedangkan bobot kendaraan ialah sekitar 1.210 kg.

Honda City Hatchback RS CVT tanpa Honda Sensing ini dibanderol dengan harga Rp 362,5 juta. Tapi jika saja pada aktivitas akhir tahun tersebut, yang dipinjamkan adalah unit dengan transmisi manual 6-speed, rasanya kami bakal memperpanjang masa peminjaman unitnya…

Reviewer: Rifqi Y. Laman

Editor: Aldi Prihaditama

Honda City 2023

Honda City Alami Penyegaran, Sudah Bisa Dipesan

Honda Prospect Motor (HPM) mengumumkan kehadiran New Honda City hari ini (09/10/2023). City ini sekarang dibekali tampilan yang sedikit berubah, namun lebih penting, diberikan kemampuan Honda SENSING.

City baru dihadirkan dengan perubahan pada desain grille depan, bumper depan serta LED Fog Light. Sedan entry level Honda ini dibekali LED Headlight dan Daytime Running Light. Sementara perubahan di belakang mencakup, desain bumper terlihat lebih berlekuk dan memunculkan kesan sporty. Selain itu, desain Alloy Wheel 16 inci juga terlihat baru.

New Honda City 2023

Penyegaran juga merambah bagian kabin. Sekarang tersedia layar multimedia berukuran 4,2 inci dengan teknologi TFT. Kemampuan lampu depan menyala otomatis (automatic headlight) juga sudah tersedia. Untuk menambah kepraktisan, sepasang slot USB disediakan untuk penumpang belakang.

Harga Honda City 2023

Meski agak terlambat, akhirnya sedan ini dibekali Honda SENSING. Honda SENSING merupakan paket teknologi keselamatan yang diklaim akan memberikan perlindungan bagi pengemudi dan penumpang. Teknologi ini bukan hanya memberikan peringatan, tapi secara otomatis mengambil tindakan untuk mengurangi resiko kecelakaan.

Honda city sudah pakai SENSING

Menurut informasi yang kami terima, teknologi Honda SENSING yang ada pada mobil ini meliputi Collision Mitigation Brake SystemTM (CMBSTM), Auto-High Beam (AHB), Lane Keeping Assist System (LKAS), Lead Car Departure Notification System (LCDN), Road Departure Mitigation (RDM) serta Adaptive Cruise Control (ACC).

Sementara untuk penggeraknya, tidak ada perubahan. Masih tetap menggunakan mesin 1,5 liter DOHC VTEC, dengan tenaga puncak 119,2 hp. Torsi maksimum terjadi pada 4.300 rpm sebesar 145 Nm.

Interior New Honda City 2023

“Honda City merupakan salah satu model sedan Honda yang memiliki penggemar dan konsumen loyal selama lebih dari 25 tahun kehadirannya di Indonesia. Kini, New Honda City menghadirkan berbagai penyegaran tampilan serta fitur keselamatan yang akan memberikan nilai lebih untuk memenuhi kebutuhan konsumen Honda di Indonesia,” ujar Yusak Billy, Sales & Marketing and After Sales Director PT HPM.

New Honda City dijual dengan harga Rp 399.900.000 (OTR Jakarta). Ditawarkan dalam tiga pilihan warna, yaitu Platinum White Pearl, Meteoroid Gray Metallic dan Crystal Black Pearl. Kalau Anda berminat, mobilnya sudah bisa dipesan di dealer Honda terdekat.

Honda TrackFest 2023, Uji Langsung Model RS dan Type R

Acara Honda TrackFEST sukses digelar di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika, Lombok, 30-31 Mei 2023.

Gelaran ini menjadi privilege atau keistimewaan tersendiri dari Honda untuk konsumen pertama Honda Civic Type R. Untuk itu, Honda mengajak para konsumen Honda Civic Type R dan media untuk merasakan secara langsung performa mobilnya di Sirkuit bertaraf international ini.

Boyong semua model RS dan Type R

Selain memboyong Honda Civic Type R, Honda juga menampilkan semua line-up RS mulai dari New Honda Brio RS, Honda WR-V RS, Honda City Hatchback RS, All New Honda HR-V RS, All New Honda Civic RS hingga All New Honda Civic Type R.

Varian Type R dan varian RS merupakan bagian dari Honda Sport Grade Direction. Varian Type R mengusung konsep Ultimate Sport dengan performa racing dan merupakan Pinnacle of Honda Sporty Line Up. Varian Type R tampil pertama kali hadir melalui model Honda NSX tahun 1992 silam. Honda Civic sendiri pertama kali memiliki varian Type R pada tahun 1997, dan kini memasuki generasi yang ke-6.

Varian Type R juga pernah menginspirasi di model-model lainnya seperti Honda Integra dan Honda Accord.

Varian RS memiliki karakter tampilan serta performa yang sporty dengan DNA dunia balap. Varian RS selalu menawarkan tampilan sporty dengan penambahan aero kit dan desain eksklusif pada eksterior dan interior.

Varian RS juga menjadi grade teratas untuk beberapa model dengan tersematnya fitur dan teknologi lebih lengkap dari grade lainnya.

Banyak aktivitas motorsport

Kotaro Shimizu, President Director PT Honda Prospect Motor mengatakan, “Semua aktivitas dalam Honda TrackFEST kami rancang untuk menunjukkan karakter sporty serta berbagai keunggulan di masing-masing produk RS.”

Honda TrackFEST menyajikan ragam aktivitas menarik yang terbagi menjadi Honda Brio RS Fun Slalom, Honda Civic RS Fun Drag Race 201m, Honda City Hatchback RS Mandalika Cruising serta Honda WR-V RS Driving Technique.

Dalam aktivitas Honda Brio RS Fun Slalom, kami puas menguji Brio untuk melewati jalur dengan banyak tikungan. Kemudian diaktivitas Honda Civic RS Fun Drag Race 201m, kami mengendarai Honda Civic RS dan melaju sejauh 201 meter untuk merasakan akselerasi responsif dari turbonya.

Memasuki aktivitas Honda City Hatchback RS Mandalika Cruising, kami melakukan driving dengan mengikuti jalur balap yang benar di sirkuit ini. Untuk aktivitas Honda WR-V RS Driving Technique, kami merasakan pengendalian yang mudah dikontrol di berbagai kondisi jalan.

Yang paling spesial, kami juga merasakan panasnya aspal sirkuit Mandalika dengan mengendarai All New Honda Civic Type R. Hentakan tenaga mesin 2.0L VTEC Turbo bertenaga 314 hp terus meraung saat meraih torsi puncak 420 Nm dengan buas.

Tenaga dahsyat ini bisa dinikmati berkat tingkat kepresisian handling dan sistem traksi yang handal. Honda Civic balap ini memiliki pengembangan lebih pada sistem turbonya, sehingga tenaga maksimal terus bisa kami rasakan secara maksimal.

All New Honda Civic Type R didukung sistem Rev Match Control. Siatem ini membantu kami “Like a Pro Racer” mempermudah teknik ‘Heal and Toe’ dengan menaikkan putaran mesin saat melakukan pengereman untuk memasuki tikungan, dan lebih cepat keluar tikungan.

New Honda Civic Type R juga disematkan teknologi balap terdepan Honda yaitu mode berkendara +R dan Honda LogR. Saat menggunakan pilihan mode +R, kami serasa berada di dalam mobil balap bertenaga responsif, dengan deru suara mesin powerful dan suspensi yang rigid. Istimewa!

toyota Vios 2023

Usaha Mempertahankan Jati Diri Toyota All New Vios

Saat Toyota Vios generasi terbaru meluncur bulan Oktober 2022 lalu, kami menyadari, betapa kelas sedan entry level tidak berubah banyak. Coba lihat saja peserta kompetisi di segmen ini. Hanya ada Honda City, Mazda2 Sedan dan Toyota Vios.

Apakah pasarnya memang tidak menarik? Atau konsumen sudah tidak lagi merasa sedan adalah sebuah ‘go to’ kalau mau dibilang sukses? Tapi kami yakin, pangsa pasar ini tidak akan lenyap. Ini berkaca dari tiga merek Jepang tadi, yang teguh memasarkan produknya. Bahkan Mazda2 Sedan merupakan produk lama yang kembali lagi. Artinya, mereka yakin pasar ini masih bisa hidup. Meski tidak bisa dipastikan kapan akan seramai dulu.

Penerus Toyota Soluna

Tapi mari bahas Vios. Kita lihat ke belakang sebentar. Toyota Vios muncul pada 2002. Mobil ini didaulat untuk meneruskan estafet sebagai sedan kelas bawah dari Toyota Soluna yang sederhana, praktis, mudah dirawat dan awet. Vios dibekali mesin 1,5 liter berkode 1NZ-FE. Seiring berjalannya waktu, diakui kalau mesin ini irit, punya performa lumayan dan bandel.

Toyota Vios Gen 3

2007 masuk Vios generasi kedua yang terlihat lebih elegan dengan garis desain membulat yang dinamis. Mesinnya masih 1NZ-FE. Sekitar 2013, Vios kembali berganti model menjadi generasi ketiga yang terlihat jelas kalau dimensinya membesar. Mesinnya lagi-lagi masih 1NZ-FE. Bukti kalau Toyota suka mesin ini. Konsumen juga tidak keberatan, toh karena dipakai tiga generasi, suku cadang pasti terjamin.

Kuartal terakhir 2022, Toyota Vios berubah total. Mulai dari platform, mesin hingga fitur. Dan inilah dia, kami akhirnya berkesempatan mencoba langsung sedan entry level Toyota ini. Yang Anda lihat adalah Vios varian G, yang dilengkapi paket teknologi TSS (Toyota Safety Sense).

Toyota All New Vios

Vios ini adalah salah satu produk dari perusahaan internal yang dibentuk oleh Toyota dan Daihatsu, yang bernama Emerging Market Compact Car Company (EMCC). Dan tidak perlu heran kalau nantinya akan ada versi Daihatsu, atau Perodua di Malaysia dan kawasan lain.

Desain & Fitur Eksterior

Dibalik lempengan body terpasang platform yang sebetulnya dibuat oleh Daihatsu, atas bimbingan Toyota. Namanya DNGA-B atau Daihatsu New Global Architecture-B. Untuk mobil-mobil B Segment seperti Vios, Yaris, Xenia/Avanza/Veloz dan sejenisnya.

Secara desain, dari depan hingga ke pilar B, Toyota (dan Daihatsu) seperti melakukan penyempurnaan. Anda akan tetap merasakan penampilan Vios gen.3 di bagian ini. Namun dari pilar B ke belakang, sama sekali baru.

Toyota All New Vios 2023

Hampir menyerupai model fastback dengan bagian kaca belakang yang melandai. Kami katakan hampir karena untuk jadi fastback, saat buka bagasi kaca belakang harus ikut terangkat. Ini tidak. Tidak semua orang suka bentuk begini. Tapi keuntungannya adalah ruang bagasi yang luas.

Mukanya dibekali grill yang melebar ke bawah, seperti juga pada sedan Toyota lainnya. Desain lampu dengan sudut tajam ikut menegaskan kalau ini adalah sedan Toyota. Tidak percaya? Coba perhatikan Corolla dan Camry. Lampunya punya sudut lancip dan grill melebar ke bawah.

Lampu belakang Vios baru

Bagian belakang juga begitu. Lampu dengan bentuk yang tipis melebar hingga ke penutup bagasi. Desainnya memang tidak sespektakuler Camry atau Corolla, tapi Anda akan langsung paham kalau ini buritannya sedan Toyota.

All New Vios tipe G, dibekali pelek alloy berukuran 17 inci. Desainnya seperti yang bisa Anda lihat. Tapi untuk varian terbawah (Vios E) ukurannya diperkecil jadi 16 inci.

Kabin Menarik, Tapi…

Masuk ke dalam, bentuk interiornya seperti melompat jauh dari generasi sebelumnya. Tapi jangan lupakan juga, ini tipe Vios tertinggi. Dan meski secara keseluruhan sudah memuaskan, tapi kami tetap lebih suka kualitas Mazda 2 Sedan di bagian ini.

Dashboard all new vios 2023

Bahan padded (empuk) ditemukan di bagian yang memang akan sering tersentuh oleh tangan Anda. Selebihnya adalah plastik keras. Pola jahitan di dashboard dan trim pintu ternyata asli. Bukan digambar. Ini seperti menunjukan kalau Toyota Vios ingin naik kelas lebih mewah.

Harus diakui, segalanya mudah diraih oleh pengemudi. Tombol pengaturan AC masih berbentuk tombol fisik mudah untuk digunakan. Sayang, tidak ada semburan yang mengarah ke kaca depan. Meski di belakang ada defogger.

Jok belakang vios baru

Rem parkir elektrik lengkap dengan kemampuan auto hold sudah tersedia. Tepat di bawah pengaturan AC ada tempat penyimpanan yang cukup dalam. Sepertinya ini bisa dimanfaatkan untuk fasilitas wireless charging.

Jok depan belakang sudah dilapisi kulit dan memberikan ruang yang cukup lega untuk kaki. Ruang kepala di belakang, karena bentuk atap yang merendah jadinya agak sempit.

Monitor Vios 2023

Bicara ruang, kami harus bilang soal ruang pandang pengemudi. Melihat ke depan, bukan masalah. Tapi geser sedikit pandangan ke kiri. Pandangan akan terganggu oleh layar multimedia 9-inci. Posisinya terlalu tinggi, sehingga menghalangi. Saat berjalan, kami mengalami kesulitan untuk mendapatkan pandangan serong kiri yang pas. Ini satu-satunya yang bikin kami kecewa. Lainnya, Vios G TSS ini cukup layak dapat pujian.

Pengendaraan & Pengendalian

Untuk menyesuaikan diri dengan mobil ini terbilang mudah. Posisi duduk yang pas bukan hal sulit untuk dicari. Apalagi setir sudah bisa tilt dan telescopic pengaturannya.

Fitur bantu TSS, meski tanpa kemampuan lane keeping assist, tapi sudah cukup memudahkan. Teknologi ini sudah bisa aktif saat mobil berjalan diatas 30 km/jam. Cruise control adaptif bekerja sebagaimana mestinya saat diaktifkan. Semuanya bisa Anda aktifkan melalui tombol di setir.

toyota Vios 2023

Pergerakan lingkar kemudi yang agak membingungkan. Saat diam atau digerakan di kecepatan rendah, setir terasa berbobot. Namun lajukan di kecepatan diatas 60 km/jam, terasa terlalu ringan dan kosong. Meski, respon pergerakan ban cukup baik.

Suspensi juga untuk di dalam kota diakui memang nyaman. Meski kompensasinya, manuver di kecepatan tinggi membuat kami sedikit waspada.

Ban standar ukuran 205/50 memberikan grip yang cukup baik. Paling tidak, melibas tikungan panjang pada kecepatan 50-60 km/jam masih meyakinkan. Dengan catatan, jalannya kering. Tapi ya itu tadi, suspensinya bekerja keras untuk menahan daya lateral.

Mesin & Performa

Toyota All New Vios diberikan mesin 2NR-VE. Ini bukan mesin baru memang, tapi pertama untuk Vios. Spesifikasi Toyota mengatakan tenaga puncaknya muncul pada 6.000 rpm sebesar 106 hp. Torsi tertinggi 138 Nm tersedia di 4.200 rpm.

Mesin 2NR-VE Vios

Transmisi CVT dipercaya untuk meneruskan daya ke roda depan. Perpindahannya halus memang. Tapi saat dihadapkan dengan kepadatan lalu lintas, terasa kalau kendali transmisinya seperti kebingungan. Efeknya, kadang ada rasa kasar yang muncul.

Tim Motomobi TV melakukan uji akselerasi untuk mobil ini. Tercatat 0-100 km/jam diselesaikan dalam waktu sekitar 11 detik. Dengan catatan kemiringan jalan dua derajat naik. Sementara konsumsi BBM dalam kota adalah 11 km/liter. Sedangkan jalan tol, 21 km/liter.

Kesimpulan

Mobil ini sangat cukup untuk jadi mobil keluarga yang digunakan sehari-hari. Ruang kabin lega, fitur lengkap, dan nama besar Toyota. Performa juga cukup. Meski ada saja yang menurut kami harus ditingkatkan.  Namun apa yang dibuat oleh Toyota, sukses mempertahankan jati diri Vios sebagai sedan keluarga yang praktis, mudah digunakan. Soal daya tahan, waktu yang akan berbicara.

Toyota All New Vios G CVT TSS yang kami uji, dihargai Rp 368.400.000 (OTR DKI) adalah yang paling mahal. Di bawahnya ada Vios G CVT (tanpa TSS) seharga Rp 355,2 juta. Paling standar, All New Vios E bertransmisi manual. Harganya Rp 314 jutaan.

Mahal? Mungkin. Tapi untuk sedan entry level, kisaran harganya memang seperti itu. Honda City terbaru, yang hanya punya satu varian lengkap dengan Honda Sensing, harganya Rp 373.900.000. Mazda 2 Sedan Rp 344.400.000. Semua OTR DKI.

Honda NSX NA2

Engineer Jenuh, Honda City Nganggur, Ferrari dan Lamborghini Panik

Gelar supercar pertama kali diberikan kepada Lamborghini Miura. Mobil yang penuh inovasi, mesin besar dengan tenaga kencang dan enak dilihat. Kurang lebih, setelah Miura lahir, tiga hal itu jadi resep utama.

Ingat yang penting kencang dan enak dilihat. Daya tahan, biaya perawatan apalagi konsumsi bahan bakar tidak masuk dalam hitungan saat membuat mobil super. Era 80-an juga bisa dibilang hanya dua pabrikan yang menjulang: Ferrari dan Lamborghini. Ferrari F40, Testarossa, Lamborghini Countach, Diablo. Semua kencang dan enak dilihat. Enak dipakai? Tidak juga.

Tapi semua itu akan berubah saat tahun 1990-an, sebuah pabrikan pembuat mobil jalan raya biasa, dengan pintarnya mengamati bagaimana perkembangan kelas supercar. Kemudian mengacak-acak dan membuat pabrikan Italia itu sadar kalau hidup mereka terlalu nyaman.

Honda NSX NA1

Inilah Honda NSX. Mobil yang menuliskan ulang aturan kalau mobil, apapun status dan bentuknya, harus enak dipakai, bisa diandalkan serta kalau bisa harganya masuk akal.

Kemampuan Tersembunyi Honda

Coba lihat ke belakang. Di Indonesia saja, tahun 1980-an Honda dikenal dengan Honda Civic, Accord, Life atau mobil angkutan mungil Honda TN360, TN7 dan N360 hatchback. Cukup bisa diandalkan untuk penggunaan harian.

Tapi di balik mobil-mobil biasa itu, Honda punya kiprah di balapan. Di era tersebut mereka merajai balapan Formula 2. Tahun 1981, 1983 dan 1984 Honda jadi juara di balapan ini. Masalahnya, waktu itu mereka tidak tahu cara bikin supercar. Honda terbiasa dengan membuat mobil bermesin depan, gerak roda depan juga.

Honda City AA

Beberapa engineer yang sedang jenuh kemudian iseng mencoba bereksperimen. Di gudang ada Honda City (ini Honda City tahun 80-an, bukan yang seperti sekarang) hatchback. Mereka lepas mesinnya. Kemudian, dipasang kembali. Di belakang.

Selesai pasang, para insinyur ini mencoba City eksperimen tersebut di parkiran kantor. Hasilnya, mereka terkagum-kagum dengan karakter mobil yang sangat berbeda dari yang biasa dibuat. Handling sangat tajam dan presisi.

Supercar Hutang Budi Kepada Honda City

Nah, kemudian segalanya bergulir. Tepat saat Honda perlu penetrasi lebih dalam di pasar Amerika Serikat. Mereka perlu mobil untuk menggebrak. Kemampuan Honda bisa menghasilkan apa saja. Mobil sport gerak roda belakang, bahkan bikin divisi tuning khusus juga oke. Intinya untuk pasar Amerika, Honda sudah siap.

Tapi para engineer punya pikiran lain. “Kita bikin supercar!” “Kita tidak mau mengalahkan Nissan. Ferrari yang harus kita taklukan!” Mungkin begitu teriakan mereka waktu itu. Shigeru Uehara jadi orang yang bertanggung jawab memimpin proyek baru ini. Ia pasang target mobilnya harus bisa mengalahkan Ferrari 328.

Honda NSX NA1 1990

Dengan syarat, NSX harus mengusung filosofi Honda. Yaitu tidak ribet, harus reliable, mudah dikendarai. Supercar Honda harus seperti mobil sportnya. Hari sabtu dibawa ‘nongkrong’ jadi harus mudah diparkir. Minggu balapan di sirkuit jadi mobilnya harus kencang. Senin dipakai lagi untuk mencari nafkah. Semua harus tanpa keluhan atau kerusakan. Dan kalau kecelakaan, penumpangnya harus terlindungi.

NSX NA1

Intinya, NSX ini nantinya harus bisa jadi mobil betulan. Bukan cuma kencang dan eksentrik. Apa yang dipertimbangkan Honda tidak pernah dipikirkan oleh yang lain. Dan ini semua gara-gara Honda City mungil yang diisengi oleh sekelompok engineer bosan yang mungkin kebanyakan minum Sake.

Shinkansen Memberi Jawaban

Uehara dan timnya mengumpulkan data soal seperti apa kemampuan mobil kencang yang ada saat itu. Mulai dari ukuran, bobot dan performa. Termasuk, data teknis mobil F1. Ditampilkan dalam bentuk grafik.

Hasilnya, disimpulkan kalau mobil supercar harus punya keseimbangan bobot, dimensi dan tenaga mendekati F1. Ini jadi masalah baru karena belum pernah ada contohnya. Dalam arti, mobil dengan faktor keseimbangan seperti itu belum ada yang membuat.

Honda NSX cutaway

Jadilah Honda merancang segalanya dari nol. Dan kalau Anda paham cara kerja pabrikan Jepang, mereka tidak asal membesarkan mesin untuk mengejar performa. Itu caranya produsen Amerika dan Italia. Meskipun akhirnya Honda kerepotan sendiri.

Bingung, tim R&D rupanya kerap bolak balik menggunakan kereta api cepat Shinkansen. Saat naik kereta itu, baru terpikirkan jalan keluarnya. Bullet train Jepang tersebut bisa berlari kencang dan stabil, salah satunya karena badan  yang terbuat dari aluminium.

Chassis NSX

Shigeru Uehara langsung memerintahkan untuk bikin platform monokok bermaterial aluminium. Dan ini jadi terobosan Honda. Hingga saat itu, tidak ada pabrikan yang pernah menggunakan aluminium untuk rangka mobil jalan raya.

Masalah bobot pun teratasi. Dibandingkan dengan menggunakan bahan metal seperti baja, embrio supercar ini beratnya terpangkas hingga 100 kg. Tidak hanya itu, Honda merevolusi penggunaan bahan baku otomotif non-baja. Hebat. Mesinnya? Pakai punya Accord saja, diletakan diantara kabin dan as roda belakang (mid-engine).

Dimaki CEO Honda

Semua beres, paling tidak itulah yang ada di pikiran tim desain dan pengembangan. Mereka siap menampilkan mobilnya di Chicago Auto Show 1989. Saat para peserta pameran membuka selubung, Presiden Honda, Tadashi Kume menyalakan mesin NSX. Dan ia kecewa.

Karena sudah waktunya presentasi, acara berlangsung sesuai rencana. Para penonton dan jurnalis terkagum-kagum melihat NSX untuk pertama kali. Tapi setelahnya, tim desain dan pengembangan kena makian. Kume kecewa berat karena mesinnya tidak ada teknologi VTEC, di mobil yang harusnya jadi pencitraan Honda. Mana mesinnya pakai punya Accord pula, yang biasa saja.

MEsin NSX

Timnya berkilah kalau VTEC baru dikembangkan untuk mesin empat silinder saja. Makin sebal, Kume memerintahkan tim NSX untuk mengembangkan mesin enam silinder dengan VTEC. Itu perintah Tadashi Kume yang tepat. Karena kemudian lahir mesin Honda C30 legendaris. Konfigurasi V6 DOHC, 3,0 liter, 24 valve, VTEC.

C30 mampu berputar hingga 8.000 rpm. Setang pistonnya dibuat dari titanium dan menghasilkan daya hingga 270 hp. 0-100 km/jam diselesaikan kurang dari tujuh detik (6,6 detik). Top speed 256 km/jam. Mesin ini yang akhirnya memberikan NSX senjata terakhir untuk diakui sebagai supercar terbaik (waktu itu).

NSX dan Ayrton Senna

Selesai? Belum. Honda NSX yang tahun tersebut masih berstatus prototype, diuji oleh Ayrton Senna di Suzuka. Ia cuma bilang, “Mobilnya bagus. Tapi ringkih.”

Tim NSX pun balik putar otak. Sebulan kemudian, protoype-nya keluar lagi. Kali ini dengan chassis yang 50 persen lebih kokoh. Ini berkat penggunaan metode baru yang didukung proses desain menggunakan Cray Supercomputer.

Usaha Yang Memuaskan

Akhirnya, tahun 1990 dunia menerima sebuah supercar yang segar. Supercar yang mengubah peta persaingan dan cara memproduksi sebuah mobil. Total ada 400 hal baru yang dipatenkan oleh Honda. Biaya yang dikeluarkan menyentuh US $160 juta.

Terbayar? Pasti. Honda NSX dijual US $60.000 saat meluncur tahun 1990. Konsumen otomotif dunia terpana, bagaimana bisa sebuah pabrikan mobil biasa bikin mobil hebat. Ferrari dan Lamborghini kebakaran jenggot. Bagaimana caranya Honda bisa mengalahkan produk mereka, hanya dengan satu mobil? Harganya murah pula.

Itulah, akhirnya pabrikan mobil dunia sadar, supercar jangan cuma kencang dan enak dilihat. Harus seperti NSX. Kini, Honda NSX mungkin bukan siapa-siapa. Tapi mobil ini menginspirasi dunia otomotif dalam segala hal.

Honda NSX NA2

Honda NSX hadir dari 1990 hingga 2005, dengan sekali facelift. Kodenya NA 1 untuk versi awal, NA 2 yang facelift tahun 2001. Secara visual dibedakan dari lampu depan. Versi awal lampu depan pop-up, setelahnya seperti yang terlihat di foto atas. Transmisinya ada yang manual dan otomatis.

Setelah NA 2, NSX menghilang. Generasi kedua muncul sebagai prototype pada januari 2012. Resmi dijual tiga tahun kemudian. Mengusung mesin V6 3,5 liter yang sekarang dibekali turbocharger dan teknologi hybrid. Sayang, tahun lalu Honda memutuskan untuk menghentikan produksi mobil legendaris ini.

Disarikan dari berbagai sumber

Honda L Engine, Bertahun-tahun Jadi Andalan di Indonesia

Membahas mesin Honda yang banyak beredar di Indonesia, tentu tidak jauh-jauh dari unit Honda L engine. Mesin ini pertama kali resmi berseliweran di Tanah Air pada Honda Jazz generasi pertama atau GD3. Mungkin beberapa waktu sebelumnya, Anda juga pernah melihat mesin L tersebut di Honda Fit yang diniagakan oleh sejumlah importir umum (IU). Setelah Honda Jazz, mesin L lalu digunakan pula oleh Honda City GD8.

Mesin berukuran kompak ini lalu disematkan oleh Honda pada beragam produk lainnya, tak hanya Jazz dan City generasi berikutnya saja, namun menyebar pada Brio, Mobilio, Freed, hingga HR-V. Tak itu saja, bahkan untuk hatchback sporty hybrid Honda CR-Z pun menggunakan mesin L sebagai basisnya.

Mesin L tak hanya sanggup menghasilkan performa yang baik untuk harian, bahkan saat dipakai di ajang balap mulai One Make Race, Touring dan Drag Race, ternyata masih patut diacungi jempol. Mesin L juga terbilang punya konsumsi bahan bakar yang efisien untuk dipakai harian. Jadi, semua tergantung si pengemudi, mau dibawa santai agar bahan bakarnya irit, oke. Dioprek supaya kencang kalau ingin balap, bisa juga.

Karena mesin Honda L ini tergolong modular, maka satu jenis mesin bisa untuk beragam model. Cukup sesuaikan kapasitasnya atau settingan ECU saja. Hasilnya, kerjaan divisi riset dan product planning PT Honda Prospect Motor jadi (relatif) gampang. Keluaran tenaga antar model, tinggal diatur sesuai kebutuhan.

Misalnya, output tenaga Honda Jazz yang mencapai 118 hp, sedangkan pada Freed yang punya desain multi-purpose vehicle (MPV) dibuat lebih jinak, yakni 116 hp. Oke, dari tahun ke tahun, mesin L semakin banyak digunakan pada produk Honda yang dipasarkan di Indonesia. Termasuk CR-V, Civic, dan Accord.

Mulai pakai DOHC

Jika pada awalnya mengadopsi teknologi single overhead camshaft (SOHC), maka untuk pasar Indonesia hadir mesin L dengan model dual overhead camshaft (DOHC) bersama Honda City Hatchback RS pada tahun 2021 silam. Ubahan signifikan dari cylinder head model SOHC yang menjadi model DOHC, cukup berpengaruh terhadap tenaga yang dihasilkan.

Torsi juga sudah bisa dicapai dari putaran rendah, sehingga pengemudi tidak perlu injak pedal gas terlalu dalam, akibatnya konsumsi bahan bakar pun menjadi lebih efisien. Rumus lain yang diterapkan, pada permukaan area piston dilapisi molybdenum, dengan ketebalan yang tepat. Sejalan dengan konsep mesin Earth Dreams Technology, Honda juga mengurangi jumlah kandungan emisi gas buang. Caranya memadukan exhaust manifold dengan kepala silinder dalam hitungan yang pas.

Mesin Honda WR-V

Di tahun 2022 ini, tepatnya di awal bulan November lalu, Honda kembali menghadirkan produk untuk pasar Indonesia, yakni WR-V. Peluncuran sekaligus global premiere tersebut menunjukkan keseriusan Honda dalam menggarap segmen Small Sport Utility Vehicle (SUV) di Indonesia. WR-V memadukan karakter SUV Honda yang memiliki desain kompak dan gaya lebih sporty.

Tak ketinggalan performa dan teknologi yang turut diusung, salah satunya ialah penggunaan mesin L15ZF 1.5 liter yang bertenaga 119 hp dan torsi 145 Nm. Sekali lagi, mesin L masih menjadi unit yang dipercaya oleh Honda untuk bersaing di pasar otomotif Indonesia. Hal ini menjadi bukti bahwa Honda L engine memiliki durabilitas dan dapat diandalkan untuk banyak kebutuhan.

City vs Vios baru

Komparasi Toyota All New Vios 2022 vs Honda City, Pilihan Yang Sulit

Toyota All New Vios diharapkan membuat pasar sedan kompak semakin bergairah.

Toyota All New Vios baru saja diperkenalkan oleh Toyota Astra Motor (TAM). Kehadirannya akan meramaikan pasar sedan compact yang sekarang masih sepi-sepi saja. Ya, segmentasi yang bergeser ke arah MPV dan SUV compact membuat pasar ini kurang diminati. Meski begitu, tidak ada salahnya untuk menelaah apa saja yang ada di dalam kedua sedan buatan pabrikan mainstream ini. Siapa tahu Anda perlu. 

Kelengkapan Eksterior & Interior

Soal desain sebtulunya masalah selera. Namun kami suka bentuk Vios baru yang terlihat elegan dan kekinian. Grille lebar dikombinasikan dengan lampu depan yang berbentuk tipis membuatnya tampil elegan. Honda City Sedan juga menarik, tampil tegas tanpa basa-basi dengan muka berhias balok grille tebal dan tegak, seperti menyuarakan kekuatan besar di balik moncongnya. 

Dimensi Honda City lebih panjang dari Vios (4.553 vs 4.410 mm). Lebarnya tidak terpaut jauh, 1.748 mm untuk andalan Honda dan 1.740 mm untuk Vios. Postur Vios lebih tinggi dengan angka 1.480 mm. Lebih tinggi 13 mm dari sedan Honda itu. Wheelbase? Vios menang dengan 2.620 mm, City 2.600 mm. 

Baik All New Vios maupun City Sedan dibekali lampu utama yang sudah berteknologi LED. Lengkap juga dengan garis berpendar dari DRL yang juga sama-sama menarik. Kami bingung pilih mana yang lebih bagus. Mungkin Vios. Tapi itupun karena kebaruan saja. Lebih fresh. 

Spion luar sudah punya lampu sein LED, lampu belakang juga sudah LED. Dan mohon jangan minta dipilihkan mana yang lebih bagus. Keduanya berdesain tegas dengan bahasa desain khas masing-masing, yang cukup kental. Lampu belakang Vios akan mengingatkan Anda pada Corolla Altis, sementara City, yah.. lebih unik.

Tapi kalau melihat tampilan belakang, City lebih punya aksen spoty dengan tambahan duck tail di bagasi. Ini bukan tambahan. Memang terintegrasi dengan penutup bagasi. 

Pelek alloy multi spoke yang digunakan City Sedan berukuran 16 inci, sementara punya Vios lebih besar satu inci. Tidak ada yang salah dengan bentuk pelek keduanya. Sama-sama keren. 

Interiornya, milik Vios terasa lebih segar dengan layar multimedia jadi hal yang dominan di dashboard. Diposisikan mencuat dari dashboard, sementara Honda lebih memilih layarnya untuk terlihat built-in alias menyatu dengan dashboard. Yang terakhir ini kami rasa membuat dashboard lebih rapi. 

Selain itu, keduanya memiliki kelengkapan yang kurang lebih sama. Ada colokan USB di depan maupun untuk penumpang belakang, cup holder di berbagai tempat, hingga paddle shifter di balik lingkar kemudi. Satu fitur menarik yang dimiliki oleh City adalah, remote engine start. Anda bisa menyalakan mesin dari jauh. 

Mesin & Transmisi

Ini menarik. Keduanya sama-sama mengandalkan kapasitas 1,5 liter. Namun punya Honda City lebih bertenaga dengan 119 hp dengan torsi 145 Nm, sementara punya Vios menghasilkan 105 hp. Torsinya 14o Nm. Tentu, kami akan pilih yang lebih kuat. Tapi itu bukan pertimbangan utama, lebih kepada kesenangan saja. 

Toh besaran tenaga akan jadi salah satu kontributor kehematan bahan bakar. Namun dua sedan entry level ini punya kesamaan. Sama-sama menggunakan transmisi CVT. Dijamin perpindahan giginya hampir tidak terasa. Sekali lagi, hampir tidak terasa. 

Pengaturan AC Vios sudah full digital dengan tombol sentuh. Agak merepotkan bagi yang belum biasa, tapi kekinian. Untuk yang satu ini, selera kami mengarah pada kendali AC City Sedan yang masih konvensional namun tampilan informasi AC sudah digital. 

Pilih Mana?

Kedua mobil ini seperti saling mengisi kekurangan lawannya. Toyota Vios punya mesin bertenaga pas, tapi ada varian yang dibekali fitur keselamatan TSS yang lengkap sampai ke adaptive cruise control. Honda City sebaliknya, tenaga badak tapi ‘polosan’. 

Kelengkapan kabin, kami suka dengan kenop pengaturan AC konvensional City. Tapi kalau bicara modernisasi, instrument cluster Vios baru hadir dalam format digital sepenuhnya. City belum. 

Hal yang memberatkan adalah, Honda City Sedan hanya dijual dalam satu varian. Harganya Rp 365,4 juta. Ini mendekati banderol Vios G CVT yang dilengkapi paket fitur TSS (Rp 368,4 juta). Tambah tiga juta dapat fitur berkendara canggih? Kami tidak keberatan.