Film Pendek BMW Astra_3

Film Pendek BMW Astra Bertema Balap dan Kehidupan

Kejutan Kembali datang dari BMW Astra yang kembali merilis film pendek berjudul “Love, Race Cars, & Death” yang ditayangkan di bioskop CGV Grand Indonesia pada Kamis, (23/10).

Karya kolaborasi antara BMW Astra dengan BAFilms ini menceritakan tentang kehidupan seorang pemuda, yang merasa kesepian setelah ditinggal mendiang ayahnya. Namun harus tetap fokus dalam menjalani hidupnya sebagai seorang pembalap.

Cerita pendek Love, Race Cars, & Death diproduksi oleh BAFilms, disutradarai serta ditulis oleh Billy Aldo, dan menampilkan Gilang Devialdy, Arla Ailani, Verdi Solaiman, dan Rukman Rosadi.

“Film pendek Love, Race cars, & Death kali ini merupakan film bertema balap perdana BMW Astra. Dengan menyuguhkan aksi balap di sirkuit, namun ada banyak pesan didalamnya. Film pendek ini merupakan sekuel dari ELIPSIS,” kata Sanfrantis Tanu, Chief Executive BMW Astra

”Cerita ini tidak hanya tentang kasih, ambisi, dan duka namun tentang manusia dengan segala elemennya,” tambah Billy Aldo, selaku sutradara dan penulis skenario.

“Kesehatan mental merupakan bagian penting bagi manusia, seperti halnya balapan kemampuan mobil dan skill pembalap tidak lengkap tanpa adanya mental yang sehat,” imbuh Tiara Puspita, seorang psikolog.

Inikah Calon Mobil Balap BMW M2 Racing Generasi Kedua?

BMW baru merilis sejumlah foto ‘bocoran’ prototype versi balap dari 2-Series generasi kedua. Inilah (calon) versi terbaru BMW M2 Racing. Hanya saja detailnya masih dirahasiakan. Makin bikin penasaran…

Saat melihat foto, basisnya nampak lebih ke versi M2 (G87) generasi dua. Siluet body beda jauh dari 2-Series biasa seperti 220i, 230i, atau M240i.

Banyak media Eropa dan global yang memprediksi jika ini adalah penerus dari mobil balap “entry-level” M235i Racing, BMW M240i Racing, dan BMW M2 CS Racing. Mobil balap M2 Racing sudah berseliweran di sirkuit balap selama satu dekade terakhir sejak tahun 2014.

Jika benar, maka BMW M Motorsports sudah melakukan pilihan yang tepat. BMW M2 bagai bahan baku yang cukup ‘colek’ sedikit siap berlaga di sirkuit balap.

Dengan basis model M2, biaya yang harus dikeluarkan tim balap relatif terjangkau. Teknologi yang dibekalkan pada M2 spek jalan raya saja bukan level ecek-ecek, apalagi untuk spek balap.

Kualitas mobil balap BMW sejak dulu hanya ada dua: bagus dan bagus sekali. Sudah banyak prestasi yang ditorehkan oleh mobil balap lansiran BMW, termasuk generasi M2.

Versi Final?

Sekujur bodi memang masih berselubung kamuflase putih dan hitam serta kelabu. Namun siluet grille dan lubang intake depan terlihat identik dengan M2 spek jalan raya.

Sirip splitter di bumper depan terlihat lebih besar. Bahkan tow strap merah menyembul dari sela bumper. Ciri khas yang semakin memperjelas bahwa ini adalah versi balap.

Bagian sisi bodi pun nampak lebih gembung pada area fender. Sangat pas dengan pelek custom berbalut ban balap Goodyear.

Desain lip spoiler di belakang lebih besar dan agresif dibandingkan M2 biasa. Dari balik kaca samar-samar terlihat rangka pipa roll-cage dan jok balap berikut seat harness sesuai standar FIA. Dugaan makin kuat jika ini adalah versi final pra produksi.

“Kami tengah menyiapkan mobil balap pengganti generasi BMW M2 Racing terdahulu. Engineer kami pun tak henti melakukan pengembangan intensif dan optimalisasi agar mobil bisa segera digunakan para konsumen kami,” papar Björn Lellmann, kepala layanan konsumen balap BMW M Motorsport pada sejumlah media di Jerman.

 

BMW M Hybrid V8 Balap Perdana Di Seri Rolex 24 Hours of Daytona

BMW M, label nama yang identik dengan mobil high performance dan sirkuit balap. Mulai dari balap World Touring Car Championship (WTCC) hingga DTM. Balap ketahanan hingga Formula 1. Kini, setelah melewati serangkaian uji coba sirkuit, mobil balap BMW M Hybrid V8 pun melangsungkan laga perdananya akhir pekan ini.

Pada kejuaraan balap ketahanan Rolex 24 Hours of Daytona tersebut BMW M Hybrid V8 berlaga di kelas Grand Touring Prototype (GTP) IMSA (The International Motor Sports Association). Dua unit mobil balap BMW M Hybrid V8 dari tim balap BMW M Team Rahal Letterman Lanigan (RLL) Racing akan berpacu selama 24 jam.

Mobil No.24 akan start dari posisi 7 dipiloti pembalap asal Austria, Philipp Eng sebagai starter. Eng akan bergantian dengan Augusto Farfus (Brazil) dan Marco Wittmann (Jerman).

Sementara pembalap asal Inggris, Nick Yelloly pada mobil No.25 start dari posisi 8. Nick Yelloly akan bergantian dengan Connor De Philippi (AS) dan Sheldon van der Linde (Afrika Selatan). Pmebalap debutan asal AS, Colton Herta akan memiloti kedua mobil secara bergantian.

Moment “Comeback” BMW Di Balap Ketahanan

BMW terjun kembali ke kancah balap ketahanan setelah hiatus selama beberapa tahun. Kesuksesan BMW di balap ketahanan mobil prototype terakhir kali diraih pada musim balap 1999.

Saat itu, BMW V12 LMR berhasil merajai dua ajang balap legendaris dan bergengsi, 24 Hours of Le Mans dan 12 Hours of Sebring.

Musim ini BMW menargetkan pencapaian yang jauh lebih baik dengan mobil balap M Hybrid V8. Terlebih lagi ada kerjasama dengan Dallara yang merupakan spesialis sasis mobil balap.

Harus diakui, tampilannya tak hanya sangat keren. M Hybrid V8 mengusung beragam aspek teknologi mutakhir yang dimiliki BMW M. Baik dari sektor mesin hingga rancang bangun konstruksinya. BMW seakan-akan tengah membangkitkan kembali mobil balap V12 LMR namun dalam versi yang berbeda.

Sebuah tim engineer pun dibentuk bersama oleh BMW dan Dallara khusus untuk menangani proyek mobil balap LMDh. Mobil BMW M Hybrid V8 ini telah menjalani dua fase perancangan. Ini demi memenuhi standard regulasi mobil balap LMDh berpenggerak sistem hybrid.

Mesin Hybrid V8 P66/3 Andalan Baru BMW

Racikan pada mesin hybrid P66/3 4.0-liter V8 twin-turbo yang diusung mobil ini menghasilkan output tenaga 640 hp dengan torsi maksimum 650 Nm. Dengan perpaduan modul hybrid, tenaga yang dihasilkan mampu mencapai 680 hp. Catatan performa tersebut telah sesuai dengan batasan regulasi yang ditetapkan oleh FIA dan juga IMSA.

Dengan sistem high-pressure direct injection, sistem pelumasan Dry-sump plus batas red line pada 8.200 rpm, mesin P66/3 diharapkan mampu menahan siksaan selama 24 jam.

Bukan Cuma Mobil Balap

“BMW M Hybrid V8 tak hanya sebuah mobil balap. Ini adalah langkah BMW M menuju era elektrifikasi di masa depan. Mobil ini akan membuktikan kemampuan teknologi elektrifikasi dari M Power.” papar Franciscus van Meel, CEO of BMW M GmbH.

Seri kejuaraan IMSA WeatherTech SportsCar Championship musim balap tahun ini akan menjadi pembuktian bagi BMW M. Sekaligus ajang pemanasan menjelang kejuaraan balap ketahanan 24 Hours of LeMans tahun depan.

Apakah mobil ini akan sukses di balap Rolex 24 Hours of Daytona akhir pekan ini? Kita tunggu kabar selanjutnya.