Tol Kamal-Teluk Naga-Rajeg

Seksi 1 Tol Kamal-Teluk Naga-Rajeg Siap Beroperasi Tahun Depan

Pembangunan seksi 1 Tol Kamal-Teluk Naga-Rajeg sudah mencapai 90%. Adanya Jalan Tol ini akan bertujuan memperkuat konektivitas Bandara Soeta dan pertumbuhan ekonomi Tangerang Utara.

Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mendorong percepatan pembangunan Jalan Tol Kamal–Teluk Naga–Rajeg yang akan menjadi salah satu infrastruktur konektivitas dalam pengembangan kawasan utara Kabupaten Tangerang di Provinsi Banten. Hingga 26 Agustus 2025, progres konstruksi Seksi 1 dari Junction (JC) Sedyatmo hingga Simpang Susun (SS) Kosambi sepanjang 6,7 kilometer (km) telah mencapai 90% dan ditargetkan selesai pada 2026.

Menteri PU Dody Hanggodo mengatakan kehadiran jalan tol dibutuhkan untuk mempercepat distribusi barang dan jasa, meningkatkan efisiensi serta menurunkan biaya transportasi.

“Karena diharapkan dapat memangkas waktu tempuh antar wilayah pada sektor logistik, sehingga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan pusat-pusat ekonomi baru,” kata Menteri Dody (2/9).

Dilansir dari laman Kementrian Pekerjaan Umum (PU), pembangunan Tol Kamal–Teluk Naga–Rajeg diprakarsai oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Duta Graha Karya melalui skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) atas prakarsa badan usaha (unsolicited project), dengan nilai investasi mencapai Rp23,16 triliun dan masa konsesi selama 40 tahun sejak terbitnya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).

Profil Jalan Tol Kamal-Teluk Naga-Rajeg

Tol Kamal-Teluk Naga-Rajeg

Progres pembangunan Jalan Tol Kamal-Teluk Naga-Rajeg sudah mencapai 90%. Jalan Tol ini membentang sepanjang 38,60 km yang akan menghubungkan langsung Jalan Tol Prof. Sedyatmo menuju Bandara Internasional Soekarno–Hatta, serta menjadi bagian dari koridor barat yang menghubungkan Jakarta hingga Merak. Penyelesaian Seksi 1 menjadi prioritas untuk membuka konektivitas awal dari Bandara Soekarno–Hatta menuju kawasan utara Tangerang.

Ruas Tol Kamal–Teluk Naga–Rajeg akan dilengkapi 2 junction, yakni Junction Sedyatmo yang terkoneksi dengan Jalan Tol Prof. Sedyatmo dan Junction Rajeg terhubung dengan Jalan Tol Semanan-Balaraja. Selain itu juga 7 simpang susun, yakni SS Kosambi, SS Teluk Naga, SS Tanjung Pasir, SS Kohod, SS Surya Bahari, SS Pakuhaji, SS Mauk, dan satu on ramp untuk memastikan distribusi lalu lintas berjalan efisien.

Kementerian PU berharap kehadiran Jalan Tol Kamal–Teluk Naga–Rajeg tidak hanya untuk memperlancar arus lalu lintas Banten–DKI Jakarta, tetapi juga menjadi penopang pertumbuhan ekonomi wilayah. Infrastruktur ini akan menjadi jalur alternatif menuju Bandara Soekarno–Hatta, mengurangi beban jalan tol dalam kota, serta memperkuat konektivitas di kawasan metropolitan Jabodetabek.

tol dalam kota ditutup

5 Gerbang Tol Dalam Kota Ditutup Pasca Demonstrasi

5 gerbang Tol Dalam Kota ditutup pasca demonstrasi beberapa hari kemarin. Hal ini dilakukan karena ada beberapa kerusakan yang harus diperbaiki demi kelancaran pengguna jalan tol.

Dilansir dari laman Korlantas Polri dan akun Instagram Jasa Marga, penutupan gerbang tol dilakukan mulai jam 05.30 pagi, Senin (1/9/2025) akses masuk Gerbang Tol (GT) Kuningan 1 dan GT Slipi 1 arah Pluit ditutup sementara. Pengendara diminta mencari jalur alternatif untuk menghindari kepadatan.

Selain itu, penutupan juga berlaku untuk arah sebaliknya. Akses masuk GT Slipi, GT Pejompongan, dan GT Semanggi 2 arah Cawang ditutup sementara pagi ini. Warga yang hendak melintas diimbau menyesuaikan perjalanan. Meski demikian, kondisi lalu lintas di sejumlah ruas tol lainnya dalam kondisi lancar.

Dilaporkan Jasa Marga ruas Tol Jagorawi, baik dari arah Cawang, TMII, Cibubur hingga Bogor maupun sebaliknya, tidak mengalami hambatan.

“Tol Jagorawi Cawang – TMII – Cibubur – Bogor – Ciawi LANCAR. Ciawi – Bogor – Cibubur – TMII – Cawang LANCAR,” demikian keterangan Jasamarga. Untuk informasi lebih lanjut Jasa Marga sebagai pengelola jalan tol akan memperbarui pada kanal resminya.

Ruas Utama Jalan Jakarta Kondusif

tol dalam kota ditutup

5 gerbang Tol Dalam Kota ditutup pasca demonstrasi dan ruas jalan utama di Jakarta terpantau kondusif. Kondisi lalu lintas di sejumlah ruas utama Ibu Kota pada Senin (1/9/2025) pagi terpantau lancar. Kelancaran arus kendaraan ini tidak lepas dari imbauan Pemprov DKI agar perkantoran menerapkan work from home (WFH) dan sekolah maupun kampus memberlakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ), menyusul aksi unjuk rasa besar yang berlangsung sejak pekan lalu.

Sejak pagi, petugas TMC Polda Metro Jaya melaporkan situasi arus kendaraan relatif terkendali. Mulai dari Bundaran Patung Kuda Monas menuju Kebon Sirih, hingga kawasan Mangga Dua arah Ancol maupun Pasar Baru, kendaraan melintas dengan tertib tanpa hambatan berarti.

Kondisi serupa juga terlihat di kawasan Jakarta Utara, tepatnya di Pos 5 Podomoro Jl. Yos Sudarso menuju Sunter dan Tanjung Priok. Meski arus ramai, kendaraan tetap mengalir lancar. Sementara itu, di Tol Dalam Kota, tepatnya di Interchange Cawang arah Pancoran maupun Cikampek, situasi pagi menjelang siang tetap terkendali.

tarif tol becakayu

Tarif Tol Becakayu Resmi Naik Mulai 9 Agustus 2025

Tarif tol Becakayu resmi naik mulai 9 Agustus 2025. Kenaikannya bervariasi, mulai Rp 500 sampai Rp 1000 dari tarif sebelumnya. Kenaikan tarif juga tergantung golongan kendaraan dan zona.

Tarif Tol Bekasi–Cawang–Kampung Melayu (Becakayu) resmi naik dan sudah mendapat persetujuan dari Menteri Pekerjaan Umum (PU) sebagaimana tertuang dalam Keputusan Menteri Pekerjaan Umum (Kepmen PU) Nomor 685/KPTS/M/2025.

“Hallo sobat Becakayu.. mulai 9 Agustus 2025 pukul 06.00 WIB akan diberlakukan penerapan tarif baru untuk Jalan Tol Bekasi–Cawang–Kampung Melayu (Becakayu) berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum (Kepmen PU) Nomor 685/KPTS/M/2025 tanggal 22 Juli 2025,” tulis keterangan di akun Instagram resmi @kkdm.becakayu, Jumat, 8 Agustus.

Daftar Tarif Tol Becakayu Terbaru 2025

Tarif tol Becakayu resmi naik mulai 9 Agustus 2025 (hari ini). Berikut daftar tarifnya:

Dari Jakarta Menuju Bekasi

Jatiwaringin (Zona 1)

  • Golongan I: Rp 10.500
  • Golongan II dan III: Rp 16.000
  • Golongan IV dan V: Rp 21.000

Pondok Kelapa (Zona 2)

  • Golongan I: Rp 16.000
  • Golongan II dan III: Rp 24.000
  • Golongan IV dan V: Rp 32.000

Bintara Jaya (Zona 3)

  • Golongan I: Rp 23.000
  • Golongan II dan III: Rp 34.000
  • Golongan IV dan V: Rp 45.500

Marga Jaya (Zona 4)

  • Golongan I: Rp 29.000
  • Golongan II dan III: Rp 43.500
  • Golongan IV dan V: Rp 58.000

Dari Bekasi Menuju Jakarta

Marga Jaya 2 (Zona 4)

  • Golongan I: Rp 29.000
  • Golongan II dan III: Rp 43.500
  • Golongan IV dan V: Rp 58.000

Jakasampurna (Zona 3)

  • Golongan I: Rp 23.000
  • Golongan II dan III: Rp 34.000
  • Golongan IV dan V: Rp 45.500

Profil Tol Becakayu

tarif tol becakayu

Tol Becakayu merupakan tol yang berada di kawasan Bekasi dan menghubungkan Bekasi ke Cawang dan juga Kampung Melayu. Sehingga kepanjangan Tol Becakayu adalah Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu.

Tol Becakayu memiliki panjang kurang lebih 16 kilometer yang membantu mobilitas masyarakat yang ada di wilayah Kalimalang Jakarta Timur, Bekasi, dan Kabupaten Bekasi. Sebelum hadirnya Tol Becakayu, masyarakat harus menempuh perjalanan kurang lebih dua jam dari Kota Bekasi menuju Jakarta.

Namun, dengan kehadiran Tol Becakayu, kini masyarakat hanya perlu waktu kurang lebih 30 menit dari Kota Bekasi ke Jakarta dan sekitarnya.