Arah angin berubah sangat cepat di Detroit, terutama di kubu General Motors (GM). Sejak akhir Februari 2023 lalu GM memangkas ratusan pekerja. Hal tersebut sangat mengejutkan dan anti klimaks. Pasalnya pada Januari lalu GM CEO Mary Barra dan CFO Paul Jacobson menyatakan kepada para investor bahwa GM tak berencana untuk melakukan pengurangan tenaga kerja.
Sebelumnya memang sempat tersiar kabar bahwa GM akan melakukan PHK besar-besaran yang akan menghemat anggaran sebesar $2 miliar atau setara Rp 30,65 trilyun untuk 2 tahun kedepan. Ada apa dengan keputusan GM yang begitu cepat berubah haluan?
Pengurangan jumlah tenaga kerja yang berlaku sejak 28 Februari 2023 berdampak pada jajaran eksekutif dan karyawan tetap. Tak dijelaskan secara rinci posisi dan divisi apa saja yang terdampak PHK. Namun berdasarkan sejumlah pemberitaan lokal di AS dan Detroit, diperkirakan jumlahnya lebih dari 500 pekerja.
Hingga akhir tahun 2022 lalu, GM mempekerjakan sebanyak 86.000 buruh dan 81.000 karyawan tetap di seluruh dunia. Pengurangan tenaga kerja tersebut tak sampai 1% dari keseluruhan jumlah pekerja di GM.
“Kami melakukan efisiensi di perusahaan kami agar dapat lebih kompetitif dan bisa memenangkan persaingan di industri otomotif. Efisiensi pada keseluruhan jajaran manajemen dan anggaran struktural yang kami lakukan tentu berdampak pada sebagian pekerja dan jajaran eksekutif kami di lingkup global,” imbuh David Barnas, selaku juru bicara General Motors.
Perihal efisiensi yang dilakukan oleh GM tersebut diamini oleh Arden Hoffman, GM Chief People Officer yang menyatakan bahwa GM tengah berupaya melakukan penghematan dan revitalisasi anggaran. Jumlahnya mencapai hingga $2 miliar untuk dua tahun ke depan.
Cara paling cepat tentunya dengan merestrukturisasi proses produksi dari hulu ke hilir, termasuk mengurangi jumlah pekerja. Efisiensi yang dilakukan tak hanya pada anggaran biaya operasional produksi. Anggaran gaji, upah dan tunjangan para pekerja menjadi bagian dari restrukturisasi yang dilakukan oleh GM.
Apakah kebijakan ‘dadakan’ yang diambil oleh GM berkaitan dengan merosotnya angka pendapatan yang dicapai di periode tahun 2022? Ditambah lagi dengan rencana investasi manufaktur baterai dan mobil listrik yang jumlahnya tidak sedikit.
Rencana investasi manufaktur yang sebagian bakal berlokasi di Michigan, AS nominalnya mencapai lebih dari $7 miliar. Sebagian proyek manufaktur yang direncanakan sejak tahun 2020 tersebut paling cepat akan direalisasikan pada tahun 2024.